KEPERAWATAN DASAR II
MAHASISWA TINGKAT I SEMESTER
GENAP TA 2021/2022
PENYUSUN:
Rini Mulyati, S.Kep.,Nrs.,M.Kep
Galih Jatnika, S.Kep, Ners, M.Kes
Juju Juhaeriah, S.Kp., M.Kes
Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan (S1) Koordinator Mata Kuliah
2
Visi dan Misi FITKes Unversitas Jenderal A. Yani Cimahi
1. Visi
Visi FITKes Unversitas Jenderal A. Yani Cimahi adalah “menuju perguruan tinggi
kesehatan berkarakter, unggul, kebangsaan, disiplin, enterperneurship, professional, dan
inovasi akademik dalam skala nasional dan global tahun 2022.
2. Misi
Adapun Misi FITKes Universitas Jenderal A. Yani Cimahi dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi yang efisien, akuntabel,
transparan, dan berkeadilan.
b. Menyelenggarakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
berbasis evidenbased.
c. Mengembangkan program akademik dan non-akademik dengan nilai juang
tinggi dalam meningkatkan rasa nasionalisme.
d. Mengembangkan jiwa kewirausahaan kesehatan yang bersumber pada
kemampuan diri sendiri secara mandiri didukung jejaring kerjasama baik di
dalam maupun di luar negeri.
e. Menyelenggarakan suasana akademik yang terbaru sesuai dengan
perkembangan IPTEK nasional maupun global.
f. Membentuk karakter insan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai etika,
berbudi luhur, kemanusiaan, profesionalisme sesuai dengan profesi dan
ideologi.
3
Visi dan Misi Program Studi
A. VISI
“Menjadi program studi yang menghasilkan program studi Ilmu Keperawatan
tahap akademik dan tahap Ners Profesional, disiplin, memiliki jiwa kebangsaan,
kewirausahaan, dan unggul dibidang keperawatan komplementer dalam skala
nasional dan global pada tahun 2032.”
B. MISI
a. Menyelenggarakan perdidikan Ners yang berkualitas dalam bidang pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dan mampu
bersaing di tingkat regional, nasional dan internasional.
b. Menjadikan peserta didik yang memiliki kedisiplinan, nilai kejuangan dan
wawasan kebangsaan sehingga dapat menjalankan profesinya.
c. Menjadikan peserta didik yang memiliki jiwa wirausaha melalui pemikiran
yang kreatif, inovatif dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam bidang
kesehatan dan keperawatan khususnya.
d. Menjadikan peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
serta penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang terapi
komplementer.
e. Menjalin dan mengembangkan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan
Tinggi di tingkat regional, nasional dan internasional. .
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga modul keperawatan Dasar II ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan
modul ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dosen yaitu melakukan pengajaran
sebagai bagian tri dharma perguruan tinggi.
Dalam proses penyusunan modul ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan,
dan pengarahan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Gunawan Irianto, dr., M.Kes (MARS) selaku Dekan Fitkes Universitas Jenderal Ahmad
Yani Cimahi.
2. Dr. Budiman, SKM., S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes., M.H.Kes, selaku Wadek I Bidang
Akademik Fitkes Universitas Jenderal Ahmad Yani Cimahi.
3. Achmad Setya Roswendi, S.Kp., MPH selaku Ketua Prodi IKP (S1) Fitkes Universitas
Jenderal Ahmad Yani Cimahi.
4. Semoga Modul Praktikum lmu Dasar Keperawatan II ini dapat memberikan wawasan
dan panduan. Namun penulis juga menyadari keterbatasan dalam penyusunan modul ini,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang kondusif untuk perbaikan di masa
akan datang.
5
DAFTAR ISI
Surat Tugas
Halaman Pengesahan i
Visi Misi ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi Mata Kuliah 2
B. Prasyarat 3
C. Petunjuk Penggunaan Modul 4
D. Hasil belajar mata kuliah : kompetensi yang akan dicapai 5
E. Tujuan modul 6
F. Aktivitas mahasiswa 7
G. Prasyarat pembimbing praktikum 8
H. Teknis pelaksanaan bimbingan 9
I. Tempat praktikum 10
J. Alokasi waktu 11
K. Tata tertib praktikum 12
L. Penilaian 13
V. Bed bathing
Uraian Materi
SOP
Format penilaian
6
VI. Perawatan rambut
Uraian Materi
SOP
Format penilaian
VII.Perawatan kuku
Uraian Materi
SOP
Format penilaian
PENUTUP
Daftar Pustaka
7
PENDAHULUAN
Selamat berjumpa dengan Mata Kuliah keperawatan Dasar II. Modul Praktikum
Keperawatan Dasar II ini akan dipelajari tentang praktikum pemeriksaan fisik, terapi
nutrisi, medikasi , pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan dan perawatan diri
yang dilakukan dengan pembelajaran Luring.
B. Prasyarat
Keperawatan Dasar I
E. Tujuan modul
Menjadi panduan tutor dan mahasiswa saat melakukan praktik di laboratorium
F. Aktivitas mahasiswa
1. Memperhatikan demontrasi skill lab dari tutor praktikum
2. Menyimak video tutorial kegiatan skill lab
3. Melakukan kembali praktikum yang sudah didemonstrasikan sebelumnya
4. Mahasiswa berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan praktikum
5. Melakukan physical distancing dan menerapkan protokol kesehatan aman covid 19
8
G. Prasyarat pembimbing praktikum
1. Jumlah
Praktium dibimbing oleh 1 tutor/instruktur pada setiap kegiatan praktikum untuk setiap
kelompok
2. Institusi
Pembimbing dapat berasal dari institusi pendidikan Keperawatan Fitkes Universitas
Jenderal Ahmad Yani Cimahi.
3. Kualifikasi Pembimbing
a. Berpendidikan minimal S.2 Keperawatan
b. Berstatus sebagai dosen tetap Fitkes universitas jenderal Achmad Yani Cimahi
c. Memiliki pengalaman kerja di bidang keperawatan minimal 2 tahun
e. Memiliki pengetahuan yang baik dan luas tentang keperawatan.
2. Teknis Bimbingan
a. Bagilah jumlah mahasiswa ke dalam beberapa kelompok kecil sebanyak 9 kelompok
b. Setiap kelompok terdiri dari maksimal 18-19 mahasiswa
c. Setiap kelompok dibimbing 1 tutor
d. Mendemontrasikan skill lab oleh tutor
e. Meminta mahasiswa untuk melatih skill labs yang sudah didemontrasikan
f. Meminta mahasiswa mengisi laporan kegiatan praktikum
I. Tempat praktikum
Laboratorium keperawatan Gedung E, F dan G Fitkes universitas Jenderal Achmad Yani
Cimahi dan video lab skill yang dapat diakses secara luring..
J. Alokasi waktu
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap praktikum ini adalah 1 x 350 menit.
9
c. Pada saat praktikum berlangsung Anda dilarang mempergunakan alat komunikasi
apapun sampai kegiatan praktikum selesai
d. Anda harus menyiapkan alat tulis sendiri karena pembimbing tidak
mempersiapkannya
e. Menyiapkan alat dan bahan praktikum pada 1 hari sebelum praktikum dilaksanakan
f. Selama kegiatan praktikum berlangsung Anda diberikan kesempatan untuk ke kamar
kecil sebelum kegiatan berlangsung dan tidak diperbolehkan makan dan minum
ketika kegiatan praktikum sedang berlangsung.
g. Mengenakan masker, melakukan physical distancing dan menerapkan protokol
kesehatan aman covid 19
h. Membereskan kembali alat-alat yang telah digunakan
2. Untuk Pembimbing
a. Fasilitator harus hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan praktikum
berlangsung
b. Memberikan penilaian sesuai format yang ada dan menyerahkannya kepada
koordinator mata ajar.
c. Selama kegiatan praktikum berlangsung fasilitator tidak diperkenankan untuk
melakukan kegiatan lain yang dapat mengganggu kegiatan praktikum.
L. Penilaian
Berikut ini adalah petunjuk penilaian praktikum. Pembimbing Anda akan memberikan
penilaian sesuai dengan bobot di bawah ini. Minimal kelulusan 85 %. Unsur yang dinilai
Proposi (%)
1. Ujian praktikum 100%
10
Topik Praktikum 1 & 2
Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Uraian Praktikum
Pemeriksaan fisik head to toe adalah teknik pemeriksaan yang dilakukan secara
sistematis untuk mengumpulkan data kondisi fisik dari ujung rambut sampai dengan
kaki. Sistematika pemeriksaan dilakukan dengan urutan inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi untuk setiap bagian tubuhnya kecuali pemeriksaan bagian abdomen dengan
urutan inspeksi, aukultasi, perkusi dan palpasi karena dapat mempengaruhi suara bising
usus.
Nama Mahasiswa:
NPM :
NO KRITERIA UNJUK KERJA POIN KET
5 4 3 2 1
1 Alat Pemeriksaan
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Thermometer
4. Pulse oximeter
5. Jam tangan dengan jarum penunjuk detik
6. Penlight
7. Otoskop
8. Tong spatel
9. Reflek hamer
10 Optotype Snellen
11 Garpu tala
12 Spekulum hidung
13 Timbangan BB/microtoice
14 Parfum Vanilla/kayu putih
15 Sarung tangan bersih 3 buah
16 Masker atau face shield
17 Kapas alcohol
18 Hand sanitizer
19 Bengkok
20 Baki bersama alasnya
2 Persiapan
Cuci tangan dengan 6 langkah
Gunakan alat pelindung diri (APD)
11
Jaga privasi
Perkenalkan diri
Jelasakan tujuan pemeriksaan
3 Pelaksanaan
Cek gelang tangan klien dengan menanyakan
nama dan tanggal lahir
Cek kesadaran dengan menanyakan nama,
tanggal lahir, berada dimana, sedang
melakukan apa, tanyakan nama presiden RI
Cek keadaan umum :
Apakah pasien mempunyai tanda-tanda
distres : Distres jantung atau pernapasan,
nyeri, rasa cemas atau depresi ?
Periksa setiap perubahan pada warna kulit (
sianosis), bekas luka
Apakah hygiene dan kerapian pasien
tampak sesuai dengan usia, gaya hidup,
pekerjaan?
Perhatikan rambut, kuku, dan pemakaian
kosmetik pasien. Mungkin terdapat
petunjuk mengenai kepribadian, suasana
hati, gaya hidup, dan kepercayaan diri
pasien
Amati ekspresi wajah saat istirahat, selama
percakapan, selama pemeriksaan fisik, dan
ketika berinteraksi dengan orang lain.
Perhatikan kontak mata. Apakah alami ?
Menetap dan tidak berkedip ? Cepat
menghindar ?
Apakah pasien gelisah atau tenang ?
Seberapa sering pasien mengganti posisi ?
Apakah aktivitas motorik involunter ?
Apakah sebagian tubuh tidak dapat bergerak
? Bagian mana saja ?
Apakah pasien berjalan dengan lancer,
nyaman, percaya diri, dan seimbang , atau
adakah kelumpuhan atau ketidaknyaman,
rasa takut jatuh, hilangnya keseimbangan,
atau gangguan gerak lainnya .
Periksa BB dan TB lalu hitung indeks massa
tubuh (IMT)
Periksa TTV: TD, nadi, suhu, respirasi,
saturasi oksigen dan perasaan nyeri (skala 0 –
10)
Tekanan Darah (TD):
- Pada situasi yg ideal, minta pasien untuk
berhenti merokok atau minum minuman
berkafein 30 menit sebelum pengukuran
12
TD
- Pastikan bahwa ruang periksa tenang
dan cukup hangat
- Minta pasien untuk duduk tenang paling
sedikit 5 menit di atas kursi dengan kaki
di lantai, atau ditempat tidur / meja
periksa
- Pastikan bahwa lengan yg dipilih bebas
dari pakaian. Tidak boleh terdapat
fistula arteriovena untuk dialysis,
jaringan parut akibat pengirisan arteri
brakialis sebelumnya.
- Palpasi arteri Brakialis untuk
memastikan bahwa denyutnya teraba
- Letakkan lengan sedemikian sehingga
arteri Brakialis, di lipat antekubiti,
berada setinggi jantung sekitar sela iga
ke-4 pada pertemuannya dengan
sternum.
- Jika pasien duduk, letakkan lengan
diatas meja sedikit lebih tinggi dari
pinggang pasien, cobalah topang lengan
pasien di ketinggian pertengahan dada.
- Kini anda siap mengukur TD :
Dengan lengan setinggi jantung,
letakkan kantong udara yang dapat
dikembangkan di atas arteri
brakialis. Batas bawah manset harus
sekitar 2,5 cm di atas fosa
antekubiti. Pasang manset dengan
pas. Letakkan lengan pasien dengan
sedemikian sehingga lengan sedikit
fleksi di siku
Untuk menentukan seberapa tinggi
kita naikkan tekanan manset, mula-
mula perkirakan tekanan darah
sistolik dengan palpasi. Sewaktu
anda meraba arteri radialis dengan
jari salah satu tangan, kembungkan
dengan cepat manset sampai denyut
nadi radialis lenyap. Bacalah
tekanan ini di manometer dan
tambahkan 30 mmHg. Gunakan
jumlah ini sebagai sasaran untuk
menggembungkan selanjutnya untuk
mencegah rasa tidak nyaman akibat
tekanan yg terlalu tinggi.
Kempiskan manset dengan cepat dan
tuntas dan tunggu 15 hingga 30 detik
Pasang stetoskop di telinga anda
13
Sekarang letakkan bagian bel
stetoskop secara lembut di atas arteri
brakialis, dengan membentuk sekat
udara mengelilingi seluruh tepinya.
Karena bunyi yg akan didengar,
bunyi Korotkoff, relatif bernada
rendah, bunyi ini lebih jelas
didengar dengan bel.
Kembungkan manset dengan cepat
untuk mencapai tingkat yg telah
ditentukan, lau kempiskan secara
berlahan dengan kecepatan sekitar 2-
3 mmHg perdetik. Perhatikan
ketinggian sfigmomanometer ketika
anda mendengar bunyi yg paling
sedikit dua denyut berurutan . Ini
adalah tekanan sistolik.
Lanjutkan menurunkan tekanan
secara berlahan sampai suara
terendam dan kemudian lenyap.
Untuk memastikan hilangnya suara,
dengarkan ketika tekanan turun 10
sampai 20 mmHg lagi. Lalu
kempiskan manset dengan cepat
hingga nol. Titik menghilangnya
suara, yg biasanya hanya beberapa
mmHg di bawah titik suara
terendam , merupakan perkiraan
terbaik tekanan diastolik sejati pada
orang dewasa.
Laju dan irama Jantung ( Nadi ) :
- Periksa denyut arteri, laju dan irama
jantung serta amplitude dan kontur
gelombang denyut nadi.
- Denyut arteri radialis sering digunakan
untuk memeriksa laju denyut jantung.
Dengan bantalan jari telunjuk dan
tengah anda, tekan arteri radialis sampai
terdeteksi denyut maksimal. Jika
iramanya teratur dan kecepatannya kira-
kira normal, hitung selama 30 detik dan
dikalikan 2. Jika kecepatannya terlalu
tinggi dan lambat, hitunglah selama 60
detik.
- Untuk memulai pemeriksaan irama
jantung, rasakan denyut nadi radialis.
Jika tidak teratur , periksa irama
kembali dengan mendengarkan melalui
stetoskop di apeks jantung.
Pernapasan :
14
-
Amati laju, irama, kedalaman dan upaya
bernapas
- Letakkan lengan klien pada posisi rileks
menyilang abdomen atau dada bawah,
atau letakkan tangan anda langsung
pada abdomen atas klien
- Posisi ini dilakukan selama pengkajian
nadi. Tangan perawat dan tangan klien
naik turun bersamaan selama siklus
pernapasan, yg dilakukan setelah
pengakajian nadi
- Observasi siklus pernapasan lengkap,
yaitu sekali inspirasi dan sekali ekspirasi
- Jika irama teratur, hitung frekuensi
pernapasan selam a30 detik dan
dikalikan 2
- Jika pernapasan tidak teratur, hitung
selama 60 detik
Suhu
- Pengukuran suhu dapat dilakukan diarea
oral, rectum, membrane timpani dan
aksila
Memahami Nyeri :
- Menilai riwayat pasien, lokasi dan
keparahan nyeri.
Menilai keparahan nyeri yang sering
menggunakan peringkat 1-10 ( Skala
penilaian numerik ) dan skala penilaian
nyeri wajah Wong-Baker )
Kepala
Inspeksi
warna kulit, kesimetrisan kepala, keabnormalan
pada pipi berupa kedutan kesimetrisan atau pipi
yang jatuh pada bell palsy (kelumpuhan pada otot
wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah tampak
melorot) atau stroke, ketinggian level sama
telinga & mata, tes saraf cranial VII facialis dgn
meminta klien tutup mata, tersenyum,
merapatkan mulut, mengembungkan pipi
Palpasi
15
Gunakan sarung tangan, palpasi ada tidaknya
masa, lesi kulit, distribusi rambut kepala,
lisa/hewan rambut, alopesia, ada tidaknya lesi
kotoran pada jambang kemudian buka sarung
tangan dan hand hygene. Palpasi arteri temporal
secara bilateral (normal +2). Tes saraf kranial V
trigeminus dgn meraba otot masseter, otot
temporal, berikan tahanan pada rahang, temporo
mandibular joint. Palpasi area sinus frontal.
Mata
Inspeksi
lihat kelopak mata, sklera, iris, pupil,
konjunctiva dari adanya bengkak, ikterik atau
pucat. Periksa kesejajaran bola mata dari adanya
anisokor atau strabismus. Ukuran pupil normal
3 – 5 mm. Tes saraf cranial III occulomotorius,
IV trochlearis, VI abdusen dengan melakukan
pemeriksaan nystagmus dengan six cardinal
position menggunakan penlight. Tes reaksi
pupil kiri dan kanan terhadadap cahaya dgn
penlight. Tes akomodasi mata dengan meminta
melihat objek jauh lalu gerakan penlight
mendekati hidung klien. dokumentasikan
dengan singkatan PERRLA (pupil equal round,
reactive to light akomodasi)
Telinga
Inspeksi
Daun telinga, warna, keabnormalan misal
kemerahan, tophi di area helix (nodul asam
urat). Inspeksi membrane tymphani dgn otoskop
Palpasi
Palpasi daun telinga dari adanya masa, lesi
nyeri, tulang mastoid. Tes saraf cranial VIII
vestibula cochlearis dengan membisikan 2 kata
ke sebelah masing-masing telinga bergantian.
Hidung
Inspeksi
Lihat septum, kemerahan di lobang hidung,
mucus, ada tidaknya kesulitan dari bernapas
dengan meminta narik napas dari masing-
masing lobang hidung bergantian. Tes saraf
cranial I olfactorius dengan meminta mencium
bau wangi vanilla/(kayu putih jika tdk alergi)
sambil mata tertutup
Palpasi
Palpasi area sinus maksilaris di bawah mata
16
Mulut
Inspeksi
Gunakan sarung tangan, lihat bibir ada tidaknya
sianosis. Tes saraf cranial XII hipoglosus
dengan meminta menjulurkan dan menggerakan
lidah ke kiri, kanan, atas, bawah, pastikan tidak
ada deviasi lidah. Periksa bagian dalam mulut
dengan tong spatel, lihat pipi dalam, lidah, gigi,
palatum, tonsil, uvula. Tes saraf kranial IX
glosopharingeus dan saraf kranial X Vagus
dengan meminta klien bilang “ah” dan menekan
lidah bagian belakang untuk Gag Reflek. Buka
sarung tangan lalu hand hygene.
Leher
Inspeksi
Inspeksi trachea, adanya lesi, goiter. Tes saraf
cranial XI assesorius dengan meminta
menggerakan leher ke kiri, kanan, bawah atas,
lalu berikan tahanan di pundak. Minta klien
memalingkan leher ke samping dengan head up
45 untuk cek ada tidaknya distensi vena
jugular
Palpasi
Raba trachea berada di midline, lesi ataupun
benjolan. Palpasi semua lymph nodes/kelenjar
getah bening meliputi: preaulicular,
postauricular, submandibular, submental,
anterior cervical posterior cervical,
supraclavicular. Palpasi arteri karotis (normal
+2)
Auskultasi
Dengan bell stetoskop dengarkan aliran karotis
secara bilateral dari adanya suara
bruits/gemuruh.
Upper extremitas/Tangan
Inspeksi
Lihat adanya lesi, kemerahan, bengkak, lokasi
infus dan balutan.
Palpasi
Palpasi arteri radial secara bilateral. Cek
Capilary refill time dengan menekan kuku
(normal < 2 detik). Turgor kulit dengan
menekan kulit. Palpasi pensendian tangan dari
adanya kelainan osteoarthritis. Palpasi arteri
brachialis secara bilateral (normal +2). Cek
kekuatan otot tangan dengan memberi tahanan
(normal tahanan kuat +5). Cek gerakan sendi
17
siku bilateral (normal tidak krepitasi). Cek
kemampuan menahan kedua lengan selama 10
detik sambil mata ditutup.
Dada
Inspeksi
Inspeksi kulit data adanya lesi, luka,
penggunaan otot bantu napas, barrel chest pada
COPD
Palpasi
Ekspansi dada dengan menempatkan kedua
telapak tangan di dada kanan dan kiri saat klien
inspirasi dan ekpirasi, tactil premitus dengan
merasakan getaran saat klien mengucapkan
tujuh-tujuh, Ictus cordis dengan palpasi ICS V
di apex jantung
Perkusi
Daerah paru dan jantung
Ketuk mulai ICS II sampai ICS V dengan
membedakan tympani untuk paru dan redup
untuk jantung
Auskultasi
Dengan diagfragma stetoskop dengarkan bunyi
jantung S1 dan S2 di atas katup aorta (ICS II
kanan), pulmonar (ICS II Kiri), tricuspid (ICS
IV kiri), mitral (ICS V Midklavikula
kiri)(normal bunyi S1 dan S2 lub dub). Hitung
pulse maximum impuls (PMI) selama 1 menit di
ICS 5. Dengarkan kembali bunyi S1 dan S2
dengan menggunakan bell stotoskop untuk
mendengarkan adanya murmur. Auskultasi
suara paru dengan dari adanya 4 suara abnormal
paru yaitu, crakcles, wheezing, pleural friction
rub, stridor mulai di apek paru secara bilateral,
lobus atas paru, lobus tengah paru kanan, ICS 6
midaksila untuk mendengarkan lobus paru
bawah kanan dan kiri, bagian posterior paru
pada area punggung diantara scapula dan spine
untuk setiap lobus paru.
Abdomen
Inspeksi
Inspeksi bentuk abdomen, dari adanya lesi,
masa, luka, stoma dan kondisi kantung stoma.
Lihat pulsasi aortic, area pusar. Tanyakan ada
tidaknya rasa nyeri, terakhir BAB, kelancaran
BAK, terakhir menstruasi, cateter urin, ispeksi
urin bag.
Auscultasi
18
Dengarkan bising usus dengan diagfragma
stetoskop dengan gerakan searah putaran jam
mulai dari kuadran bawah kanan, kuadran atas,
kiri bawah (normal 8 – 12 x/menit). Dengan bell
stotoskop dengarkan suara aortic arteri, arteri
renalis, arteri iliac dan arteri femoralis (jika
perlu).
Palpasi
Lalukan palpasi dangkal kedalamam 2 cm dan
palpasi dalam kedalaman 4 di semua kuadran
perut untuk kaji adanya benjolan massa,
bengkak, rasa tidak nyaman.
Perkusi
Perkusi semua kuadaran perut dan lakukan
shifting dullness untuk kaji ascites. Ketuk
bagian atas pusar didapat tympany lalu ke arah
bawah pusar didapat dullness kemudian
miringkan klien dan ketuk dari bagian samping
atas didapat tympany dan suara dullness di
samping bawah. Cairan akan selalu mencari
posisi terendah karena gravitasi
Ektremitas bawah/Kaki
Inspeksi
Lihat warna kulit kaki, rambut kaki,
pembengkakan, kemerahan, rasa nyeri, sendi,
dan pada bagian telapak kaki.
Palpasi
Raba denyut nadi popliteal bilateral (normal
+2), kehangatan, tekan turgor kulit di atas tibia.
Gunakan sarung tangan untuk palpasi denyut
tibialis posterior, dorsalis pedis (normal +2).
Cek capillary refill time kuku kaki (normal
kurang 2 detik). Periksa telapak kaki dengan
mendorong telapak kaki ke arah kepala. Cek
kuatan otot kaki dengan memberi tahanan ke
kaki. (normal +5), cek reflek babinski dengan
reflek hammer. Buka sarung tangan dan hand
hygene
Badan bagian belakang
Inspeksi
Lihat ada tidaknya lesi, luka, pressure ulcer
pada bagian coccyx.
4 Evaluasi
Bereskan alat-alat
Lihat respon klien
Atur posisi dan kenyamanan klien
19
Ucapkan salam
Lepas APD dan cuci tangan
dokumentasikan
Format penilaian
Total
(……………….………)
Keterangan :
5= Sangat baik
4= Baik
3= Sedang
2= Kurang
1= Sangat Kurang
20
Topik Praktikum 3
Pemasangan Nasogastric Tube
Uraian Praktikum
Teknik insersi enteral dengan memasukkan selang dari hidung sampai dengan lambung
untuk memasukan makanan lunak, obat, cairan ataupun menguras caiaran lambung.
SOP
Nama Mahasiswa:
NPM :
NO KRITERIA UNJUK KERJA POIN KET
5 4 3 2 1
1 Alat Pemeriksaan
1. Selang NGT (Ukuran dewasa 16-18 Fr, anak-
anak 12 – 14 Fr, bayi 6 Fr)
2. Jelly larut air
3. Air dalam gelas dengan sedotan
4. Plester hipoalergik
5. Stetoskop
6. Spuit 50 ml
7. Spatel lidah
8. Penlight
9. Tissue
10. Alas perlak
11. Sarung tangan bersih
12. Masker dan face shield
13. Cliper dan peniti
14. Bengkok
2 Persiapan
Berikan salam, perkenalkan diri
Jaga privasi
Cek gelang identitas klien
Jelaskan maksud & tujuan pemasangan NGT
3 Pelaksanaan
Cuci tangan
Atur posisi high fowler
Pasang alas perlak, dekatkan bengkok
Cek kelancaran lobang hidung
Ukur Panjang selang dari hidung ke telinga lalu
21
ke prosesus xypoideus lalu tandai dengan
plester
4 Gunakan sarung tangan (APD)
Lumuri ujung selang dengan jelly sekitar 7,5 cm
Ektensikan kepala
Masukan selang dengan perlahan
Saat selang sampai di nasopharing, fleksikan
kepala anjurkan klien menelan dengan
memberikan air minum
Lanjutkan memasukkan selang sampai dengan
tanda, hati-hati terjadi aspirasi
5 Clamp selang lalu cek mulut dengan penlight
dan spatel memastikan tidak menggulung.
Pastikan klien bisa bicara
Fiksasi selang ke hidung dgn plester agar tdk
bergerak-gerak
Tes pemasangan dengan mengaspirasi cairan
lambung (normal berwarna kuning, hijau atau
coklat) atau dengan cara mendorong udara
sambil didengarkan stetoskop
Fiksasi selang dgn cliper ke baju untuk lebih
aman
Bersihkan area mulut dari lendir
Bereskan alat
Buka sarung tangan dan cuci tangan
6 Evaluasi
Cek respon klien
Atur kembali posisi nyaman klien
dokumentasikan
22
Format penilaian
Total
(……………….………)
Keterangan :
5= Sangat baik
4= Baik
3= Sedang
2= Kurang
1= Sangat Kurang
23
Topik Praktikum 4
Injeksi Parenteral
Uraian Praktikum
Penyuntikan untuk memasukkan obat dengan teknik intracutan (IC), subcutan (SC),
intramuscular (IM) dan intravena (IV). Pada latihan injeksi ini mahasiswa melakukan
penyuntikan ke boneka atau maniken.
INJEKSI PARENTERAL
Nama Mahasiswa:
NPM :
NO KRITERIA UNJUK KERJA POIN KET
5 4 3 2 1
1 Alat Pemeriksaan
1. spuit 3 cc dan 5 cc dengan extra needle
2. spuit 1 cc dengan extra needle
3. obat ampul/vial
4. normal saline/aquades
5. alcohol swab
6. label
7. tourniquet
8. kassa
9. alas perlak
10.bak instrument kecil
11.sharpbox
12.bengkok
13.Alat pelindung diri (APD)
2 Persiapan klien
Berikan salam, perkenalkan diri
Jaga privasi
Cek gelang identitas klien
Jelasakan maksud & tujuan injeksi
Persiapkan obat dengan Cek 6 benar (obat,
klien, route, dosis, waktu, expired)
Persiapan obat ampul/vial
mengambil obat ampul
Goyang atau sentil ampul jika ada udara sampai
turun udara, disinfeksi leher ampul kemudian
patahkan bagian leher ampul dgn kassa,
24
masukan obat ke dalam spuit dengan menarik
dari ampul yang tegak/terbalik.
mengambil obat dari vial
disinfeksi tutup karet vial
masukan udara ke dalam vial (sebanyak obat
yang akan diambil) lalu tarik obat ke dalam
spuit, keluarkan gelembung udara
ganti needle
beri label nama dan tanggal lahir di bungkus
needle
Jika memerlukan pengenceran obat vial serbuk
dapat dengan cara memasukkan cairan normal
saline ke dalam vial, selanjutnya vial diputar
diantara kedua tepak tangan selama 60 detik,
tidak direkomendasikan CDC tapi jika
dilakukan harus memperhatikan teknik aseptik
dan menghindari kontaminasi saat persiapan
obat.
3 Pelaksanaan
cuci tangan dan gunakan sarung tangan (APD)
pasang perlak
Pilih area penusukan IC di permukaan dalam
lengan, IM di area deltoid, SC di area abdomen
Disinfeksi area penusukan dengan
menggunakan alkohol secara melingkar ke arah
luar
Penyuntikan IC
Lakukan penusukan (spuit 1 cc /perbandingan
obat:aquades 1:9) atau 0.1 ml purivied protein
derivate (PPD) ke bawah kulit dengan sudut 15
– 20. Anjurkan tarik napas
Masukan cairan obat atau PPD sampai
terbentuk gelembung bawah kulit (bentol)
Lingkari 2,5 cm, kemudian amati setelah 15
menit adanya kemerahan, gatal dan penebalan
untuk tes alergi obat antibiotik dan induration
stlh 48 – 72 jam untuk tuberculin skin test
Penyuntikan IM
Lakukan penusukan (spuit 3 cc) dgn sudut 90
pada area deltoid 2 jari di bawah acromion,
dengan merapatkan otot deltoid dengan jari
tangan, anjurkan tarik napas
25
Lakukan aspirasi, pastikan tidak ada darah lalu
masukkan obat secara perlahan
Teknik terbaru dengan Z track dan tanpa
aspirasi
Cabut jarum lalu usap alkohol swab
Penyuntikan SC
Cubit kulit lengan lalu lakukan penusukan
(spuit 3 cc) pada area deltoid dengan sudut 45,
anjurkan napas dalam.
Masukan obat secara perlahan
Cabut jarum lalu diinfeksi. Tindakan aspirasi
atau tidak aspirasi silakan sesuaikan dengan
protokol masing-masing RS
Penyuntikan IV
Bendung pembuluh darah vena
Lakukan penusukan dengan sudut 15-30 pada
vena median cubital, anjurkan napas dalam
26
Cek respon klien
Atur kembali posisi nyaman
dokumentasikan
Format penilaian
Total
(……………….………)
Keterangan :
5= Sangat baik
4= Baik
3= Sedang
2= Kurang
1= Sangat Kurang
27
Topik Praktikum 3
Bed Bathing
Uraian Praktikum
Membersihkan badan pada klien yang tidak bisa turun dari tempat tidur dengan dibantu
oleh perawat.
MEMANDIKAN DI TEMPAT TIDUR
Nama Mahasiswa:
NPM :
NO KRITERIA UNJUK KERJA POIN KET
5 4 3 2 1
1 Peralatan
Alat Mandi
1) Sisir
2) Baskom besar berisi air hangat 2 buah
3) Handuk mandi 2 buah
4) Handuk muka
5) Sabun
6) Bedak/body lotion
7) deodoran
8) Tissue basah
9) Seprai baru
10) Pakaian bersih
11) sarung bantal
12) container baju kotor
13) sarung tangan
14) masker dan face shield
15) barak short (optional)
Alat oral care
1) Sikat gigi
2) Pasta gigi
3) Mouthwash
4) Baskom kecil/small container
5) Gelas plastik
6) Handuk muka
7) Alas perlak
2 Persiapan klien
Berikan salam, perkenalkan diri
Jaga privasi dgn menutup tirai
Cek gelang identitas klien
28
Jelaskan maksud & tujuan
3 Pelaksanaan
Cuci tangan dan gunakan APD
Matikan kipas dan AC untuk menghindai
menggigil
Naikan tempat tidur 90 jika kondisi klien
memungkinkan
Pasang alas di dada
Tanyakan jika mau gosok gigi sendiri, bantu
memberikan sikat gigi dan pasta. Setelah selesai
berikan air berkumur dan container kecil
Bersihkan menggunakan handuk muka
Turukan kembali tempat tidur
Pasang handuk di bawah klien dengan
memiringkan badan klien
Bersihkan area sekitar mata dari arah dalam ke
luar, bersihkan bagian pipi dan telinga dan
leher, keringkan dengan handuk
Buka baju sambil diberikan penutup handuk
Mulai bersihkan tangan yang terjauh, perhatikan
area bawah lipatan, ketiak, keringkan dan
kemudian tangan terdekat
Bersihkan area dada dan perut, perhatikan area
lipatan kulit, ketiak lalu keringkan dan berikan
deodorant
Bersihkan kaki terjauh, keringkan lalu kaki
terdekat dan keringkan
Bersihkan bagaian belakang tubuh dengan
membantu klien memiringkan badannnya,
perhatikan area tonjolan tulang adari adanya
luka atau eritema. Keringkan lalu berikan bedak
di area punggung.
Jika klien ingin membersihkan sendiri area
privatnya berikan tissue basah
Ganti celana klien
Ganti baju klien bersamaan dengan menggati
seprai, sarung bantal, dengan cara memasukan
baju dari satu sisi bersamaan seprai baru dgn
meminta klien memiringkan badannya ke satu
sisi sambil mendorong seprai lama klien dan hal
yang sama dilakukan untuk sisi sebelahnya
kembali sambil memakaikan baju, menarik
seprai lama, dan memasangkan seprai baru.
pasang selimut, perhatikan kenyamanan dan
berikan kesempatan klien menyisir rambut
bereskan alat
29
cuci tangan
Evaluasi
respon klien
nyalakan kembali kipas atau AC
dokumentasikan
Format penilaian
Total
(……………….………)
Keterangan :
5= Sangat baik
4= Baik
3= Sedang
2= Kurang
1= Sangat Kurang
30
Topik Praktikum 3
Hair Care
Uraian Praktikum
Membersihkan rambut dari adanya kotoran, infestasi saat klien tidak bisa melakukannya
sendiri di tempat tidur. Pada skill lab ini mahasiswa dapat melakukan sesuai SOP dan
video skill lab. Pada skill lab ini dipersilakan untuk mencoba membuat tanggul air dari
perlak besar dan handuk untuk saat jika shampoo board tidak ada.
SOP
HAIR CARE
Nama Mahasiswa:
NPM :
NO KRITERIA UNJUK KERJA POIN KET
5 4 3 2 1
1 Peralatan
1) Sampo
2) Sisir
3) Perlak besar tahan air
4) Shampoo board/papan sampo
5) Air hangat
6) Ember dan gayung
7) kapas
8) Sarung tangan bersih
9) Masker dan face shield
2 Persiapan klien
Berikan salam, perkenalkan diri
Jaga privasi dgn menutup tirai
Cek gelang identitas klien
Jelasakan maksud & tujuan
Tanyakan penggunaan sampo tertentu atau gaya
menyisir tertentu
3 Pelaksanaan
Cuci tangan, gunakan sarung tangan (APD)
Kaji kondisi rambut, kulit kepala dari adanya,
lecet, luka, inflamasi, infestasi
Atur ketinggian tempat tidur, flat, dan posisi
klien supine
31
Simpan perlak tahan air
Pasang shampoo board dan ember di samping
tempat tidur
Jika tidak ada shampoo board bisa membuat
tanggul air dari perlak besar yang dijulurkan ke
dalam ember dengan posisi kepala klien di
pinggir tempat tidur
Ganjal dengan menggunkan handuk di bagian
leher dan memasang handuk di atas dada klien
Sisir rambut klien terlebih dahulu biar tidak
kusut
Tutup mata klien dengan handuk muka, bisa
gunakan juga penutup telinga
4 Basuh rambut klien dengan air sampai basah
Bersihkan rambut dengan sampo mulai bagian
belakang, samping, atas kepala dan urut bagian
kulit kepala sampai bersih
Basuh dengan air kembali sampai sampo bersih
Keringkan rambut dengan handuk kering
keringkan muka dengan handuk muka, jika
perlu keringkan bagian pundak dan leher
5 Angkat shampoo board, keringkan lagi rambut
jika perlu
Sisir klien untuk merapikan rambut kembali
Jika rambut kasar dan keriting berikan
conditioner mulai dengan bagian kecil rambut
di bagian belakang leher sampai rambut tidak
lagi kusut
Atur kembali posisi klien
Rendahkan tempat tidur dan pasang kembali
side rails
Bereskan alat
Buka sarung tangan (APD) dan cuci tangan
6 Evaluasi
respon klien
dokumentasikan
32
Format penilaian
Total
(……………….………)
Keterangan :
5= Sangat baik
4= Baik
3= Sedang
2= Kurang
1= Sangat Kurang
33
Topik Praktikum 3
Nail and foot care
Uraian Praktikum
Membersihkan bagian kuku tangan dan kaki serta melakukan pemotongan dan
penghalusan kuku pada klien yang dirawat.
SOP
NAIL AND FOOT CARE
Nama Mahasiswa:
NPM :
NO KRITERIA UNJUK KERJA POIN KET
5 4 3 2 1
1 Peralatan
1) Gunting kuku
2) Waskom kecil
3) Air hangat
4) Savlon/chlorine
5) Nail brush/Sikat kuku
6) Plastic applicator stick
7) Disposable emery board/kikir kuku
8) Perlak
9) Handuk 2 buah
10) Lotion
11) Sarung tangan bersih
12) Masker dan face shield
13) bengkok
2 Persiapan klien
Berikan salam, perkenalkan diri
Jaga privasi dgn menutup tirai
Cek gelang identitas klien
Jelasakan maksud & tujuan
3 Pelaksanaan
Cuci Tangan, gunakan sarung tangan (APD)
Kaji status sirkulasi darah tangan dan kaki
dengan pemeriksaan CRT
Simpan perlak di lantai dan di atasnya simpan
waskom berisi air hangat, dilakukan pada klien
bisa duduk di kursi
34
Jika klien di tempat tidur, posisi supine dengan
headup 45 dan kaki diganjal bantal
Rendam kaki klien di waskom berisi air hangat
5 -10 menit
4 Siapkan kidney basin berisi air hangat atau
dengan ditambahkan savlon/chlorine dan dialasi
oleh handuk
Rendam kuku tangan 5 – 10 menit
angkat sebelah tangan dari kidney basin
kemudian bersihkan bagian bawah kuku dengan
plastic applicator stick
sikat bagian atas kuku untuk setiap jari lalu
keringkan dengan handuk
5 potong kuku dengan cara lurus dan tidak boleh
sampai dasar kuku
kikir bagian samping kuku yang tajam dengan
disposable emery board
keringkan dengan handuk
lakukan hal yang sama untuk kuku tangan dan
kuku kaki yang lainnya
berikan lotion di tangan dan kaki jika perlu
bereskan alat
buka gloves dan hand hygene
6 Evaluasi
respon klien
dokumentasikan
35
Format penilaian
Total
(……………….………)
Keterangan :
5= Sangat baik
4= Baik
3= Sedang
2= Kurang
1= Sangat Kurang
Daftar Pustaka
36
1. Kozier and Erb, (2018). Fundamentals of nursing; concepts, process and
practice, edisi 4, Prentice Hall
2. Potters and Perry, 2012. Fundamentals of nursing, fourth edition. Mosby.
Elseviers inc
3. Video skill lab di chanel youtube tutor,
https://www.youtube.com/watch?v=osNqeNcKlwg&t=25s
https://www.youtube.com/watch?v=rVzD2uF_0Bg&t=4s
https://www.youtube.com/watch?v=RWEWH85zsIs&t=5s
https://www.youtube.com/watch?v=3ZACVifRVhQ&t=11s
https://www.youtube.com/watch?v=vwO1tXUJzro
https://www.youtube.com/watch?v=-6ZjnRSyoyo&t=1s
4. Video skill lab professional from www.RegisteredNurseRN.com
37