Visi
Menghasilkan Lulusan Profesi Bidan yang unggul dalam bidang pelayanan bidan keluarga
berjiwa leadership dan entrepreneur serta berwawasan Internasional pada tahun 2032.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan profesi bidan berlandaskan moral dan etika yang unggul
dalam bidang pelayanan bidan keluarga.
2. Mengembangkan penelitian kebidanan yang inovatif dalam menunjang pelayanan bidan
keluarga.
3. Mengembangkan pengabdian masyarakat dengan menerapkan prinsip long live learning
yang sensitif terhadap budaya masyarakat dalam bidang pelayanan bidan keluarga.
4. Menyelenggarakan kerjasama di tingkat nasional dan internasional yang menunjang
kegiatan tridarma perguruan tinggi.
5. Menyelengarakan tata pamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel dan transparan
yang menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan
6. Menciptakan mahasiswa yang mampu mengeksplorasi dan menggunakan potensi mereka
untuk menjadi intelektual yang beretika, berbudaya, kompeten dan dapat memasuki dunia
kerja atau menciptakan apangan kerja serta mengembangkan diri menjadi professional
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan bidan profesional yang menjunjung tinggi moral dan etika.
2. Terwujudnya penelitian kebidanan yang inovatif dalam menunjang pelayanan bidan
keluarga
3. Terciptanya pemberdayaan masyarakat dengan penerapan prinsip long live learning yang
sensitif terhadap budaya masyarakat dalam bidang pelayanan bidan keluarga.
4. Terjalinnya kerjasama di tingkat nasional dan internasional yang menunjang kegiatan
tridarma perguruan tinggi.
5. Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan
kualitas pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yang berkelanjutan
6. Menciptakan mahasiswa yang mampu mengeksplorasi dan menggunakan potensi mereka
untuk menjadi intelektual yang beretika, berbudaya, kompeten, dan dapat memasuki dunia
kerja atau menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi profesional.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
ii
DAFTAR ISI
Iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan kasus adalah bentuk laporan program Pendidikan profesi bidan
yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan stase pendidikan profesi bidan.
Pelaksanaan stase praktik profesi bidan dilaksanakan di rumah sakit, Pusesmas
dan PMB, dan laporannya menjadi bahan uji setiap Stase asehan kebidanan
pada tahap Profesi. Tujuan penyusunan laporan kasus adalah meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menuangkan pemikiran dan hasil-hasil
kegiatan ilmiah yang telah dilakukan. Dengan demikian mahasiswa secara runut
mampu menguraikan suatu permasalahan sehingga mendorong perlunya
usaha penyelesaian atau pencarian solusi dengan tujuan tertentu,
kaitannya dengan usaha-usaha yang mungkin telah dilakukan orang lain. Di
samping itu mahasiswa juga mampu memilih teknik dan landasan metode
penyelesaian masalah disertai dengan kemampuan menguraikan landasan
teori yang terkait dengan permasalahan yang dibahas, serta ketajaman
pembahasan dan menganalisis hasil yang diperoleh, yang akhirnya bermuara
pada penyimpulan upaya penyelesaian masalah yang telah dilakukan.
C. Pembimbing
Laporan kasus disusun di bawah bimbingan masing-masing pembimbing
kelompok. Setiap mahasiswa akan di bimbing oleh satu orang pembimbing
denganm persyaratan sebagai berikut:
1. Pembimbing Institusi
a) Latar belakang pendidikan minimal DIV Kebidanan dan S2
kebidanan/kesehatan
b) Memiliki STR minimal DIII Kebidanan
c) Memiliki pengalaman klinik minimal 5 tahun
d) Mempunyai bidang keilmuan/keahlian yang relevan dengan mahasiswa.
e) Memahami tata cara penulisan laporan kasus
2. Clinical Instructur
a) Latar belakang pendidikan minimal DIII Kebidanan
b) Memiliki sertifikat Preseptor Mentor
c) Memiliki STR yang masih berlaku
d) Memiliki pengalaman klinik minimal 10 tahun
e) Bekerja di Pelayanan kesehatn yang digunakan oleh mahasiswa praktik.
D. Tugas Pembimbing
Secara umum tugas pembimbing dalam penulisan laporan kasus adalah
mengarahkan peserta dalam mempersiapkan laporan, Secara rinci tugas
pembimbing meliputi hal –hal sebagai berikut :
1. Membantu peserta dalam menentukan kasus.
2. Memberi petunjuk kepada peserta dalam mencari bahan pustaka untuk
penyusunan teori dan pembahasan.
3. Membantu peserta dalam kelancaran pelaksanaan pengambilan
kasus/penulisan.
1
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN KASUS
A. Mekanisme Bimbingan
1. Mekanisme bimbingan penyusunan laporan kasus adalah strategi
komunikasi antara peserta dan pembimbing, disamping sebagai alat
monitoring bagi Manajemen Program Studi dalam memantau kemajuan
proses penyusunan laporan dan pencapaian target.
2. Laporan kasus yang telah disusun oleh mahasiswa di konsultasikan ke
pembimbing untuk kemudian mendapat persetujuan pembimbing sebagai
syarat akumulasi ketercapaian target dari setiap stasenya.
3. Laporan kasus komprensif yang telah disusun dan telah di setujui
pembimbing dijadikan sebagai bahan ujian dari setiap state asuhan
kebidanan
b) Lampiran
Terdiri dari
b. Persetujuan tindakan medik pada klien
c. Lampiran lain yang diperlukan.
D. Pedoman Teknis
1. Kertas
a) Kertas yang digunakan untuk Penyusunan laporan adalah kertas HVS
berwarna putih berukuran A4 (297 mm x 210 mm ) dengan berat 70 gram.
Untuk hal–hal tertentu, seperti pembatas antar bab, dapat menggunakan
kertas berwarna biru.
b) Bagian dari kertas yang membuat naskah ketik mempunyai batas (margin)
atas 3 cm, batas dibawah 3 cm, dan batas kanan 3 cm dan batas kiri 4 cm.
2. Pengetikan
a) Laporan Kasus harus diketik menggunakan komputer dengan pilihan jenis
huruf yang digunakan Arial. Naskah diketik dalam satu muka halaman
kertas (tidak bolak balik) dengan ukuran :
1) Naskah : 11
2) Judul BAB : 14
3) Judul : 14-16 (tergantung panjang pendeknya judul) diketik tebal
(Bold).
b) Pengetikan dilakukan dengan format spasi 1,5 (satu setengah).
c) Awal suatu paragrap yaitu catatan dibagian bawah suatu halaman, dimulai
dengan tabulasi 1,27 cm (0.5 inci) ke dalam atau 1 tab.
d) Kalimat lanjutan setelah koma, titik ganda, titik koma diketik satu ketukan
setelah tanda– tanda tersebut.
e) Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified) kecuali judul
bab, judul tabel, dan judul gambar yang diketik dengan alignment tengah.
f) Laporan kasus dicetak dengan warna huruf hitam.
g) Penulisan kalimat hendaknya memenuhi kaidah bahasa indonesia yang
baku dan benar. Setiap kalimat hendaknya jelas subjek, predikat, dan
objeknya, serta tidak terlalu panjang serta tidak ada pengulangan kata.
Kalimat yang terlalu panjang sehingga sulit dipahami sebaiknya diputus
dan dibuat kalimat baru.
h) Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital,
diletakan di tengah-tengah bagian atas halaman. Setiap bab dan sub bab
baru diberi nomor mengukuti urutan bab dab sub bab yang terkait.
3. Penomoran
Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub bab atau anak sub bab
harus tetap konsisten. Bila menggunakan angka biasa harus tetap demikian
sampai akhir naskah, atau menggunakan gabungan dari angka biasa dan angka
romawi serta abjad.
Contoh :
5
CONTOH PENGETIKAN
CONTOH 1
Kertas A4 : 21 x 29,7 cm
3 cm
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
1. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
4 cm 3 cm
2. Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
B. Tujuan
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
3 cm
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
32
(Nomor Halaman)
bbbbbbbbbbbbbbbbbb
CONTOH PENGETIKAN
CONTOH hal. selanjutnya
Kertas A4 : 21 x 29,7 cm
3 cm
C. Latar Belakang
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
1. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
2. Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
D. Tujuan
4 cm 3 cm
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbb 3 cm
32
(Nomor Halaman)
4. Gambar
Istilah gambar pada buku pedoman ini mencakup gambar atau ilustrasi.
a) Gambar sebaiknya digunakan untuk menyajikan informasi dengan cara
yang lebih mudah dan luas.
b) Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampui batas kertas
yang boleh diketik. Gambar diletakkan di tengah simetrik terhadap batas
kertas yang boleh diketik.
c) Setiap gambar harus diberi nomor dengan Arab diakhiri dengan tanda titik,
dimulai dengan nomor 1, sampai nomor gambar terakhir pada Laporan
Kasus Penomoran ini harus bebas dari penomoran bab.
d) Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil. Kecuali huruf pertama
kata pertama yang ditulis dengan huruf besar. Judul gambar diletakkan di
tengah secara simetrik 1(satu) spasi di bawah gambar.
5. Kutipan
Rumus, kalimat, paragraph atau inti pengertian yang dikutip dari salah satu
makalah atau buku dalam daftar pusaka cukup ditunjukkan dengan menuliskan
nama pengarang dan tahun penulisan sebagaimana dapat dilihat dalam daftar
pusaka. Penulisan nama hanyalah nama keluarga, atau nama penulis pertama,
atau nama kecil penulis bila penulis adalah orang Indonesia. Penulisan tahun
terletak diantara dua tanda kurung ( ..), nomor halaman atau nomor bab dalam
buku pustaka, jika belum tercantum dalam daftar pusaka sebaiknya disertakan
dan ditulis dibelakang tanda kurung tahun. Apabila rujukan dilakukan dari lebih
satu buku, penulisan dilakukan dengan menulis nama pengarang pertama dan
tahun, kemudian tanda titik koma dan dilanjutkan dengan nama pengarang
kedua dan tahun. Antara nama tahun dipisahkan dengan tanda koma. Apabila
mengutip suatu kutipan dari sumber kedua, sebaiknya sumber pertama juga
disebutkan.
Bila pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang atau lebih, maka penulisan
nama yang ditulis hanya pengarang yang pertama, kedua dan seterusnya tidak
perlu dicantumkan, diganti dengan singkatan dkk atau et al.,
8
BAB III
Ujian Stase
Ujian Stase dilakukan 1 (satu) kali yang diuji oleh 2 Penguji. Ujian stase
dilaksanakan setiap akhir stase dan laporan yang telah disetujui oleh pembimbing.
Peserta wajib menyerahkan berkas ujian paling lambat satu hari sebelum
pelaksanaan. Ujian Stase dilaksanakan secara tertutup.
A. Pelaksanaan Ujian
Pelaksanaan ujian berdasarkan jadwal yang telah ditentukan oleh ketua program
studi.
Lama ujian berkisar antara 60 menit dengan pembagian kira –kira sebagai
berikut:
a. Pembukaan oleh pemimpin sidang ujian : 5 menit
b. Penyajian oleh peserta : 15 menit
c. Tanya jawab : 35 menit
d. Penutup : 5 menit
B. Penilaian Ujian
Nilai ujian diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu nilai
(antara 1-100), nilai akhir adalah sebagai hasil perkalian antara nilai dan bobot
(lembar penilaian terlampir).
Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian
sebagai berikut :
1. Penyajian lisan
a. Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk menyajikan
intisari penulisan dengan jelas dan ringkas.
b. Efektifitas penggunaan alat bantu komunikasi
2. Sistematika penulisan
a. Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam susunan atau urutan tulisan
b. Terjadi atau tidaknya pengulangan yang tidak perlu
c. Susunan bahasa, penggunaan istilah asing dan keajegan istilah
d. Cara penulisan daftar pustaka dan rujukan
C. Isi tulisan
1. Kejelasan dan kepadatan pengungkapan isi
2. Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap permasalahan yang dikemukakan,
ketepatan dalam pembuatan pendokumentasian, analisis/diagnosa dan
pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta
ketepatan saran –saran yang diajukan.
E. Tanya jawab
1. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal dalam
kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan
2. Penguasaan peserta dalam pengetahuan yang ada hubungan dengan kasus.
F. Hasil ujian
Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, peserta ujian
dipersilahkan untuk keluar ruang sidang sejenak, hal ini dimaksudkan untuk
memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus
atau tidak.
Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan
batas untuk lulus adalah 3.00. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar
kira–kira 0.6 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai–nilai tersebut,
sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama.
. Ujian stase didokumentasikan dalam bentuk absensi dan berita acara yang
ditandatangani oleh Penguji.
9
G. Penyerahan Laporan
Laporan kasus komprehensif yang sudah diperbaiki diserahkan ke Prodi
dengan jarak waktu antara ujian dengan penyerahan ke prodi paling lama 1
( satu) minggu.
10
11
Lampiran 1 : Sampul
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.A DENGAN ANEMIA
DI PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA
TIMUR TAHUN 2020
OLEH :
ITA HERAWATI
NIM : 200701001
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.A DENGAN ANEMIA
DI PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA
TIMUR TAHUN 2020
Pembimbing I
(Tanda Tangan)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “
Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.A Dengan Anemia Di Puskesmas Kecamatan
Jatinegara Jakarta Timur Tahun 2020”
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara Jakarta.
3. Ibu/Bapak_______________________ Kepala PKM Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk pengambilan data.
4. Ibu/Bapak _________________________ Pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-
perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
5. Ibu/Bapak ______________________________, Penguji yang telah banyak memberikan
masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-
perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
6. Kedua orangtua tercinta, adik-adikku tersayang serta keluarga besar yang selalu
mendoakan, memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih sayang serta selalu
memberi semangat kepada penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan
kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.
Penulis
Lampiran 4 : Daftar Isi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Saran.......................................................................................................... 53
B. Kesimpulan................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 5
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
(………………………………..) (.……………………………………)
Lampiran 6
Tempat Praktik :
Nama :
Program Studi :
Nama :
Usia :
GPA
Arifin Zaenal, 2008. Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis Ilmiah, PT Citrasindo, Jakarta
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 1981, Standar penentuan tajuk entri. Edisi ke-3
Jakarta
Turabian KL, 1973. A manual for Writers of term papers, thesis, and dissertations. 4 th. Ed.
The University of Chiocago Press Chicago