Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dita Novia M

NIM : I1C019011
Tugas : Biofarmasetika ke-3

Hubungan Disolusi, Difusi dan Absoprsi dengan Proses Biofarmasetika

 Biofarmasetika merupakan ilmu yang mempelajari hubungan sifat fisikokimia produk


obat terhadap bioavailabilitas obat.
 Bioavailabilitas menyatakan kecepatan dan jumlah obat aktif yang mencapai sirkulasi
sistemik.
 Biofarmasetika bertujuan mengatur pelepasan obat sedemikian rupa ke sirkulasi
sistemik supaya diperoleh pengobatan yang optimal pada kondisi klinik tertentu

Gambar diatas merupakan proses biofarmasetika suatu obat yang diman asaling
berbuhungan dengan disolusi, difusi dan absoprsi obat.

 Disolusi merupakan proses di mana suatu obat/produk obat menjadi terlarut dalam
suatu pelarut. Sifat fisikokimia suatu obat akan mempengaruhi disolusi. Laju disolusi
akan mempengaruhi kecepatan absorpsi obat sehingga bioavailabilitas obat akan
berpengaruh.
 Absorpsi obat merupakan proses penyerapan obat dari luar sel, masuk ke jaringan
hingga ke plasma. Prinsip dari absorpsi, salah satunya adalah difusi pasif. Difusi pasif
adalah perpindahan molekul obat dari konsentrasi solute tinggi ke konsentrasi rendah
(Karena adanya gradien konsentrasi)

Kesimpulannya :
disolusi, difusi dan absoprsi obat berpengaruh terhadap kecepatan dan jumlah obat
aktif yang mencapai sirkulasi sistemik atau disebut dengan bioavailabilitas. Dimana
faktor fisikokimia obat akan mempengaruhi proses tersebut, sehingga proses
biofarmasetika suatu obat juga akan berpengaruh terhadap disolusi, difusi dan
absoprsi obat

Anda mungkin juga menyukai