Anda di halaman 1dari 44

KIMIA FARMASI

DAN KLINIK
muzakkirbaits-09122021

FPPT.com
1. Suatu obat antibiotika yang baru saja dirilis oleh sebuah
industri farmasi dilakukan uji profil farmakokinetik,
diketahui memiliki waktu paruh eliminasi sekitar 2 jam
dengan karakteristik sesuai kinetika reaksi orde pertama.
Selanjutnya dilakukan uji pada pemberian sebagai dosis
bolus i.v selama waktu 6 jam.
Berapakah persen obat tsb telah dieliminasi?
A. 12,5
B. 25,0
C. 50,0
D. 62,5
E. 87,5
Slide Title
Karena waktu paruh eliminasinya = 2 jam
Obat telah diberikan selama = 6 jam
Jadi obat mengalami priode eliminasi sebanyak = 6 jam/2 jam = 3 kali
Jika dianggap bahwa obat mula2 kadarnya 100% maka selama 3 kali (priode)
dieliminasi maka jumlah obat telah tereliminasi adalah :

1x 2x 3x
100 % ------ 50% ------- 25% -------- 12,5%
mula2 tersisa

% tereliminasi = 100 % - 12,5 % = 87,5 %

Jika sediaan obatnya 100 mg sebagai dosis bolus i.v. dan diperkiran akan
mengalami eliminasi sampai obatnya tersisa 3,125 mg dalam plasma. Berapa
lama obat tersebut mengalami proses eliminasi ? Silahkan dikerjakan sekarang
2. Seorang wanita dirawat di UGD rumah sakit setelah
overdosis obat E. Saat masuk rumah sakit pada tanggal 1
September jam 01.00 pagi, konsentrasi obat E dalam
plasma adalah 240 µg/mL. Selanjutnya tim medis
melakukan pengambilan sampel plasma pada tgl. 3
september tepat jam 01.00. Jika diketahui waktu paruh
(t1/2) obat E adalah 16 jam, dan proses eliminasi obat
mengikuti reaksi orde pertama.
Berapakah µg/mL kadar obat E dalam plasma pasien ?
A 150
B 120
C 90
D 60
E 30
Jumlah jam dari Tgl. 1 sep jam 01.00 s/d tgl. 3 sep jam 01.00 = 2 x 24 jam = 48 jam
jadi : lama waktu peluruhan /eliminasi = 48 jam
lama waktu peluruhan/eliminasi
Priode peluruhan/eliminasi =
waktu paruh (t1/2)
48 jam
= = 3 priode waktu paruh
16 jam
Jadi. Kadar plasma awal (priode 1) = 240 /2 = 120
priode 2 = 120/2 = 60
priode 3 = 60/2 = 30 µg/mL jawab E

16 jam 32 jam 48 jam


Atau ; 240 ---------- 120 --------- 60 ---------- 30 µg/mL
t1/2 (1) t1/2 (2) t1/2 (3) kadar plasma
3. Apoteker di laboratorium ingin menyiapkan larutan
natrium klorida, NaCl (Mr. 58,5 g/mol) sebanyak 300 mL
dengan konsentrasi 50 mmol/L

Berapakah gram natrium klorida yang ditimbang ?


A 0,585
B 0,878
C 1,140
D 1,500
E 1,750
Jika ada 50 mmol/L, maka ada 5 mmol dalam 100 mL dan
15 mmol dalam 300 mL.
1 mol natrium klorida beratnya 58,5 g jadi 1 mmol beratnya
58,5/1000 = 0,0585 g, sehingga : 15 mmol beratnya 0,0585 g
× 15 = 0,8775 g, yang dapat dibulatkan menjadi 0,878 g.
Jawaban yang benar adalah B

Ingat : Bisa juga :


mmol = 300 mL/1000 mL x 50 mmol = 15 mmol
Mol = gram/BM mg = 15 mmoL x 58,5 mg/mmol = 877,5 mg
1 mol = 1000 mmol g = 0,015 mol x 58,5 g/mol = 0,878 gram
1 Liter = 1000 mL Atau :
g = 877,5 mg /1000 mg/g = 0,878 g
4. Industri Farmasi ingin memformulasi sediaan
tablet yang mengandung 50 mg kortison asetat.
Jika diketahuai RM.: Kostison, C21H28O5 = 360,4
g/mol; kortison asetat, C23H30O6 = 402,5 g/mol.

Berapakah mg jumlah steroid dalam setiap tablet?


A 22,39
B 36,04
C 40,25
D 44,77
E 45.00
kortison = steroida
Kortison : kortison asetat atau ,
BM 360.4 : 402.5
berat kortison asetat = 50 mg

Perkalian silang, kita mendapatkan (402,5)x = 18. 020


Berat steroida = 360,4/402,5 x 50 mg
= 18.020/402,5 = 44,77 mg.
Dengan demikian, jawaban yang benar adalah D.
5. Seorang pasien perempuan usia 18 tahun mendapatkan
resep hydrogen peroksida 3% sebanyak 50 mL untuk
pengobatan jerawat. Diapotek tersedia hydrogen peroksida
10%.
Berapakah jumlah larutan hydrogen peroksida tersedia
yang disiapkan untuk membuat resep tersebut?
a. 5 ml
b. 10 ml
c. 15 ml
d. 7 ml
e. 20 ml
Pembahasan :
N1 x V1 = N2 x V2
V2 = (N1 x V1) / N2
V2 = (3 % x 50 mL) / 10%
V2 = 150 % mL / 10 %
V2 = 15 ml

Jadi : masukkan 15 mL hid peroksida 10% dlm wadah sesuai dan cukupkan
volumenya hingga 50 mL maka didapat larutan HP dengan kekuatan 3%
6. Bagian RnD industri farmasi meneliti penguraian obat A (Mr =
470 g/mol) yang dikatalisis oleh enzim untuk menghasilkan
produk degradasi B (Mr. = 235 g/mol), dimana mengikuti reaksi
kinetika orde nol. Konsentrasi B setelah 2 jam adalah 23,5 mg/L.
Jumlah produk, x, yang dibentuk oleh reaksi orde nol diberikan
oleh x = kt, di mana k adalah konstanta laju orde nol yang
ditentukan secara eksperimental dan t adalah waktu setelah
dimulainya reaksi.
Manakah merupakan konstanta laju orde nol untuk reaksi ini?
A 0,010 mmol/jam
B 0,025 mmol/jam
C 0,050 mmol/jam
D 0,100 mmol/jam
E 0,125 mmol/jam
x = kt x = konsentrasi
23,5 mg/L = k(2 jam)
k = 11,75 mg/L per jam

Karena kita memiliki Mr. = 235 g/mol atau = 235 mg/mmol dari
produk degradasi B, kita dapat mengubah satuan menjadi
milimolar per jam
11,75 mg/L per jam
= 0,05 mmolar/jam
235 mg/mmol

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.


7. Rasio area puncak untuk analisis HPLC hexylaminolevulinate
menggunakan asam 5-aminolevulinat sebagai standar internal
ditemukan 0,5. Jika konsentrasi asam aminolevulinat dalam
larutan standar internal adalah 20 mikrogram/mL, dan 2,5 mL
larutan ini ditambahkan ke dalam 2,5 mL larutan sampel.

Berapakah konsentrasi heksilaminolevulinat dalam larutan


sampel berikut?
A 0,1 µg/mL
B 0,5 µg/mL
C 5.0 µg/mL
D 10,0 µg/mL
E 100,0 µg/mL
Rasio area puncak = rasio konsentrasi = 0,5
konsentrasi lar. standar internal adalah 20 mikrogram/mL
maka konsentrasi sampel = 0,5 x 20 µg/mL = 10 µg/mL
Karena pengenceran sampel adalah 1 : 1 atau 2,5 mL sampel ditambahkan
kedlm 2,5 mL larutan standar maka konsentrasi sampel dalam larutan adalah
10 µg/mL

Standar internal sering digunakan dalam kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) agar lebih
kuat penentuan konsentrasi obat yang tidak diketahui. Rasio area puncak (area puncak
sampel/area puncak standar internal), yang dikenal sebagai rasio area puncak,
memungkinkan konsentrasi obat yang tidak diketahui dihitung dengan perkalian silang,
dengan mengetahui konsentrasi standar internal. Volume yang diketahui dari larutan
standar internal dengan konsentrasi yang diketahui biasanya ditambahkan ke volume
sampel yang diketahui dengan konsentrasi yang tidak diketahui dan kemudian disuntikkan
ke sistem HPLC untuk pemisahan dan analisis.
8. Rasio area puncak untuk analisis HPLC urasil menggunakan
fenol sebagai standar internal ditemukan 2,5. Jika
konsentrasi fenol dalam larutan standar internal adalah
100 mikrogram/mL, dan 1 mL larutan ini ditambahkan
kedalam 1 mL larutan sampel.

Berapakah konsentrasi urasil dalam larutan sampel


berikut?
A 25,0 mikrogram/mL
B 500,0 mikrogram/mL
C 250,0 mikrogram/mL
D 0,5 mikrogram/mL
E 50,0 mikrogram/mL
Rasio area puncak = rasio konsentrasi = 2,5
konsentrasi lar. standar internal adalah 100 mikrogram/mL
maka konsentrasi sampel = 2,5 x 100 µg/mL = 250 µg/mL
Karena pengenceran sampel adalah 1 : 1 atau 1 mL sampel
ditambahkan ke dlm 1 mL larutan standar maka konsentrasi
sampel dalam larutan adalah 250 µg/mL

Jawaban yang benar adalah C


9. Brian, 76 tahun, berat 72 kg, membutuhkan tambahan terapi
untuk obat C dengan kisaran dosis 3–4 ng / mL sebagai dosis
pemuatan secara i.v. Bila diketahui, volume distribusi (Vd) = 4
L/kg.

Manakah berikut ini dosis obat C yang paling sesuai untuk Brian?

A 500 mikrogram
B 750 mikrogram
C 1000 mikrogram
D 1250 mikrogram
E 1500 mikrogram
DL = dosis pemuatan = loading dose
Css = kadar tunak = C steady state

Dik.
Volume distribusi (VD) = 4 L / kg,
jadi untuk pasien 72 kg = 4 × 72 L = 288 L

DL = Css x Vd
Jangkauan terapi = 3–4 ng / mL,
jadi untuk pasien dengan VD 288 L kisaran dosis yang sesuai
= (3 ng/mL × 288 L × 1000 mL/L) - (4 ng/mL × 288 L × 1000
mL/L)
Atau
Kisaran dosis = 864.000 –1152.000 ng = 864 – 1152 mikrogram.

Oleh karena itu jawaban yang benar adalah C.


10. Mbak Ana, berusia 18 tahun, memiliki berat 55 kg dan luas
permukaan tubuh 1,6 m2. Dia telah mulai menggunakan suspensi
CellCept kemasan botol 175 mL (mengandung mycophenolate
mofetil 1 g / 5 mL yang dilarutkan dengan air) setelah transplantasi
ginjal. Dia meminum obat dengan dosis 600 mg/m2 dua kali sehari.

Berapa hari terapi patuh lengkap yang dapat diberikan oleh setiap
suspensi CellCept yang telah dibuat? (Masa simpan suspensi yang
diracik kembali adalah 2 bulan)
A 12 hari
B 17 hari
C 18 hari
D 23 hari
E 58 hari
Setiap dosis (1x) = 600 mg/m2
Untuk mbak ana = 600 × 1,6 mg = 960 mg
Oleh karena itu, setiap hari dia akan menggunakan 960 mg × 2 kali = 1920 mg sehari
Kekuatan suspensi 1 g / 5mL
1920 mg = 1,92 g , maka

1,92 g = X mL
1g = 5 mL ,
1,92 g x 5 mL
jadi X = = 9,6 mL per hari
1g

Tiap botol suspensi berisi 175 mL = 175 / 9,6 hari terapi = 18,23 hari
Oleh karena itu, setiap botol berisi cukup obat untuk 18 hari terapi lengkap.
Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.
11. Seorang pasien mendapatkan dosis 125 mg fenitoin
natrium (C15H11N2NaO2 , Mr. 274, Mr. Na = 23) tiga kali
sehari.
Berapa miliekuivalen (mEq) natrium yang ditunjukkan dalam
dosis harian?
A. 1,37
B. 2,74
C. 4,11
D. 5,48
E. 6,85
mg x valensi
mEq =
BA Na

mg Na sekali minum = BA23/ Mr274 x 125 mg = 10,49 mg


sehari = 10,49 mg x 3 = 31,45 mg

31,45 mg x 1
mEq = = 1,37
23
12. Resep dokter kepada apoteker agar disiapkan penisilin G
Kalium 1.200.000 unit setiap 4 jam kepada pasien. Jika
diketahui bahwa 1 unit penisilin G Kalium (C16H17KN2O4S , BM.
372) sama dengan 0,6 µg.

Berapa miliekuivalen (mEq) Kalium (K) yang akan diterima pasien


dalam periode 24 jam?
A 5,81 mEq
B 11,61 mEq
C 23,22 mEq
D 34,83 mEq
E 46,44 mEq
1 unit = 0,6 µg Penisilin G. Kalium
1.200.000 unit = 720.000 µg = 720 mg Penisilin G. Kalium
Tiap 4 jam butuh 1200.000 unit selama waktu 24 jam pemberian ,
atau
Priode pemberian = 24/4 = 6 kali tiap 4 jam

BA Kalium = 39 g/mol
BM PGK = 372 g/mol
K = 39/372 x 720 mg = 75.484 mg

atom K merupakan monovalen, maka mg x valensi


39 mg K = 1 mmol = 1mEq mEq =
BA K

1 mEq K/ 39 mg = X mEq K /75.484 mg


untuk 4 jam (1x) X = 75.484 mg/39 mg = 1,935 mEq
untuk 24 jam (6xsehari ) X = 6 x 1,935 mEq = 11,61 mEq
13. Seorang Gadis diberi dosis intravena obat B dan diperoleh
kadar serum puncaknya 20 mg/L. Selanjutnya, setelah 18
jam kemudian konsentrasi serumnya menjadi 2,5 mg/L,
(Diasumsikan bahwa distribusi obat telah selesai dan proses
eliminasi mengikuti reaksi orde pertama)

Yang mana berikut ini adalah waktu paruh eliminasi obat B pada
pasien tsb.?
A 2 jam
B 4 jam
C 6 jam
D 8 jam
E 10 jam
Kadar Puncaknya adalah 20 mg / L,
jadi setelah satu priode waktu paruh (t1/2) konsentrasi obat
akan menjadi 10 mg/L, dan setelah 2 priode waktu paruh akan
berkurang menjadi 5 mg/L, dan kemudian setelah t1/2 priode
ketiga konsentrasi serum berkurang menjadi 2,5 mg/L
maka,

3 priode × t1/2 = 18 jam atau


t1/2 = 18 jam/3 = 6 jam.

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C.


1 priode t1/2 2 priode t1/2 3 priode t1/2
20 mg/L ------------ 10 mg/L -------------- 5 mg/L -------------- 2,5 mg/L

0 jam ------ t1/2.eliminasi = 6 jam setelah 18 jam


14. Seorang pria berusia 40 tahun dibawa ke UGD setelah menelan
fenobarbital dalam jumlah yang tidak diketahui, hasil uji lab
diketahui tingkat plasma 50 mg/L saat pertama masuk UGD juga
diperoleh data adalah sebagai berikut : Vd = 40 L, CL = 6 L/hari
dengan waktu paruh = 4 hari, dan ketersediaan hayati oral, F = 1.
Berapakah perkiraan kadar obat yang mendekati pasti telah ditelan
pasien?
A. 100mg
B. 500 mg
C. 1 g
D. 2 g
E. 5 g
Meskipun tidak ada informasi mengenai selang waktu antara menelan
fenobarbital dan masuk UGD, kita mungkin "menebak" bahwa tingkat
darahnya mendekati Co dan tentu saja tidak lebih tinggi. Dengan asumsi
seperti itu, dosis yang dicerna diberikan oleh:

Co x V d 50 mg / L x 40 L
Dosis = = = 2.000 mg = 2g
F 1
Nilai F meliputi fraksi dosis yang berhasil diabsorpsi dan melewati proses metabolisme di
dalam hati.
Jadi kalau dikatakan F = 1, berarti obat terabsorpsi sempurna dan tidak mengalami efek lintas
pertama (tidak termetabolisme di tempat absorpsi maupun hati), sehingga obat tersebut
100% berhasil masuk ke dalam sistem sirkulasi.
15. Seorang teman anda ingin berlibur di pantai dan
menceritakan bahwa dia mengalami sedikit kemerahan pada
kulitnya apabila berada di bawah terik matahari selama 10
menit. Kemudian anda merekomendasikan suatu produk
tabir surya yang memiliki faktor perlindungan sinar matahari
(SPF) adalah 15.
Jika teman anda mengikuti saran anda, maka berapa lama dia
dapat bertahan di bawah terik matrahari sebelum terjadi
derajat kemerahan pada kulitnya?
A. 30 menit
B. 2,5 jam
C. 6 jam
D. 45 menit
E. 1,5 jam
Dosis minimal erythema dose (MED) dari kulit yang
dilindungi tabir surya dibanding dengan MED dari kulit
yang tidak terlindungi. SPF 15 berarti, jika tabir surya
diaplikasikan dengan benar, pengguna bisa tetap berada di
bawah sinar matahari sekitar 15 kali lebih lama untuk
mendapatkan reaksi kemerahan yang minimal
dibandingkan berada di bawah sinar matahari dengan kulit
yang tidak terlindungi (yaitu, jika tidak menggunakan tabir
surya): 15 x 10 menit = 150 menit = 2,5 jam.
16. Apoteker menghitung dosis muatan pasien penderita
penyakit neoplastik. Dokter telah merekomendasi
Methotrexate digunakan sebagai dosis muatan i.v sebesar
200 mg / m2 untuk pengobatan leukemia limfoblastik akut
untuk pasien anak umur 8 tahun dengan luas permukaan
tubuh 0,89 m2

Berapakah dosis pemuatan untuk pasien tersebut?


A. 224 mg
B. 150 mg
C. 178 mg
D. 200 mg
E. 295 mg
Jawabannya adalah C. Dosis muatan
200 mg / m2 x 0.89 m2 = 178 mg.
17. Suatu penelitian preformulasi terhadap radioisotop 131I
memiliki aktivitas awal 60 µCi. Waktu paruhnya adalah
8,08 hari, dan telah disimpan selama 24,24 hari. Jika
diketahui bahwa 1 mCi = 37 MBq.
Berapakah aktivitasnya setelah penyimpanan tersebut ?
A 0,278 MBq
B 0,417 MBq
C 0,555 MBq
D 0,694 MBq
E 2.785 MBq
8,08 × 3 = 24,24 = tiga waktu paruh
Aktivitas akan berubah dari 60 microcuries menjadi 30 microcuries menjadi 15
microcuries menjadi 7,5 mikrokuri
di saat ini
Tidak ada jawaban yang sesuai dengan 7,5 microcuries; mengkonversi ke
megabecquerel:
7,5 mikrokuri = 0,0075 mCi
1 mCi = 37 MBq
0,0075 mCi = x MBq
Perkalian silang, kita mendapatkan: 0,278 = x
x = 0,278 MBq.
Jawaban yang benar adalah A
18. Seorang apoteker di apotek menerima R/ dokter untuk
seorang pasien meminta disiapkan 3 kantong cairan infus
dekstrosa 5% kemasan 1 liter (D5W) dengan 12 mmol
kalium fosfat yang akan ditambahkan dalam tiap kantong
infus. Jika Kalium fosfat tersedia dengan kemasan
mengandung 3 mmol/ml dalam vial 5 mL.

Berapa vial kalium fosfat yang disiapkan paling tepat


memenuhi pesanan pasien?
A 2
B 3
C 4
D 5
E 6
3 bags x 12 mmols 1 mL 1 vial
Vial = X X = 2,4
bag 3 mmol 5 mL

Atau
3 kantong x 12 mmol/kantong = 36 mmol

3 mmol/1 mL = 36 mmol/ X mL ----- X = 36/3 = 12 mL

1 vial / 5 mL = X vial/ 12 mL

X = 12/ 5 vial = 2,4 vial = 3 vial


19. QA suatu industri bahan baku obat melakukan validasi terhadap
senyawa organik dengan RM. C4H10O, MR. 74,1 menggunakan
spektroskopi H NMR untuk memastikan mutu bahan tersebut. Hasil
analisis secara spektroskopi H NMR dapat dilihat pada gambar
berikut :

Manakah struktur senyawa yang dimaksud ?


A. 2-Butanol
B. 2-Metil-1-propanol
C. 1-Butanol
D. 2-Metil-2-propanol
20 Suatu industri farmasi memproduksi bahan baku senyawa obat dengan RM C 4H8O,
Mr. 72,1. Bagian QA melakukan serangkaian uji bahan menggunakan spektro Infra
Merah untuk memastikan mutu bahan baku yang diproduksi sesuai yang
direncanakan. Adapun hasil uji dapat dilihat pada gambar berikut :

Golongan senyawa apakah yang diproduksi pabrik tersebut?


A. Eter
B. Furan
C. Keton
D. Alkohol
E. Aldehida
E. Aldehida
Keton

Anda mungkin juga menyukai