Analisa resep : dari resep diketahui untuk membuat 10 bungkus serbuk sediaan, mengandung 0,5 mg
atropin sulfat setiap bungkus, aturan pakai 3 kali sehari satu bungkus.
Jawab :
= (0,5/0,6 mg) x 100% = 83,3% (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari 100%)
= (3x0,5)/1,8 x 100% = 83,3 % (boleh diracik dan diserahkan karna tidak lebih dari 100%)
b. Rumus dilling (untuk anak lebih Besar atau sama dengan 8 tahun)
Contohnya :
misal Dosis dewasa parasetamol 500 mg untuk sekali pakai,
berapa dosis untuk lansian berumur 67 tahun.
maka jawabnya : 4/5 x 500 mg = 400 mg untuk sekali pakai lansia umur 67 tahun (kisaran 60-70 tahun)
Analisa resep : dari resep dikatahui untuk membuat sirup sebanyak 100 mL berisi 0,2 Efedrin HCl,
aturan pakai 2 kali satu sendok teh.
Jawab:
Ingat Rumus menggunakan berat badan
Rumus Thermich
n ; dalam kilogram
a. Perhitungan DM sekali pakai :
DM = (18/70)x 0,05 gram = gram untuk sekali pakai
b. Perhitungan DM sehari
jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram
jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 mL = (0,9/100) x 5 mL = 0,045 gram
Tapi apabila ingin mengganti zat pengisotonis NaCl 0,0165 menjadi glukosa (dekstrosa) maka perhitungannya :
1 gr dekstrosa setara dengan 0,18 gr NaCl, maka
0,0165 gr NaCl setara dengan = (0,0165/0,18) x 1 = 0,1965 gram dekstrosa yang harus ditambahkan untuk
menggantikan NaCl 0,0165 gr
keterangan :
B = Jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis
Ptb1, Ptb2 ... = Penurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep
Ptb = Penurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl)
C1, C2 .. = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (b/v) % , titik titik dalam rumus maksutnya apabila ada
4 zat berkhasit, rumusnya sama (C1xPtb1+C2...+C3...+C4xPtb4), begitu pula jika trdapat 5 atau seterusnya.
3. Metode Penentuan Volume Isotonis Berdasarkan ekuivalensi
Volume isotonis (V.Isot.) adalah volume akhir larutan agar larutan tersebut menjadi larutan yang isotonis. Volume
Isotonis dihitung dg cara :
Fase ini fokus pada kejadian yang dialami obat secara fisika dan kimia, yang meliputi obat hancur didalam saluran cerna
(tubuh), serta melarutnya (disolusi) bahan obat. Tahapan formulasi sangat mempengaruhi fase farmaseutika, karena
sifat sifat fisika kimia obat akan mempengaruhi proses penghancuran dan pelarutan sediaan didalam tubuh.
2. Fase farmakokinetika
Fase ini merupakan salah satu fase yang panjang, meliputi fase absorbsi (penyerapan obat oleh tubuh), distribusi
(penyebaran molekul obat didalam tubuh), metabolisme (proses kimiawi seperti katabolisme maupun anabolisme obat
hingga menjadi bentuk tidak attif maupun bentuk aktif), kemudian proses eliminasi yaitu proses pembuangan sisa obat
dari dalam tubuh, baik melalui keringat, feses, maupun urin.
3. Fase Farmakodinamik
Pada fase ini yang menjadi fokus pembahasan adalah interaksi obat dengan reseptor, dimana interaksi ini akan
menyebabkan efek farmakologis, maupun akhir dari efek farmakologis obat.
Disadur dari Farmasetika dasar 'konsep teoritis dan aplikasi pembuatan obat'
Oleh: Fauzi Btb
Labels: Dunia Farmasetika, Farmakologi Klinik
Perhitungan Dosis Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
(LPT)
Ilmu Farmasi : Perhitungan Dosis Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh serta Contoh Soal Perhitungan Dosis
Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh (Body Surface Area : BSA) atau Dosage Calculations Based on Body Surface
Area.
Perhitungan Dosis Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh merupakan perhitungan dosis yang lebih akurat ketimbang
menggunakan rumus perhitungan dengan umur saja, atau dengan berat badan saja, perhitungan dosis BSA ini yang
sebaiknya dilakukan terutama untuk pasien pediatrik/anak-anak. rumus perhitungan dosis
BSA merupakan turunan dari rumus Du bois and Du Bois. okeh mari kita cek langsung sobat IF
Rumus :
Setelah Luas permukaan tubuh (BSA) dihitung, maka dimasukkan kedalam rumus CROWFORD-TERRY-
ROURKE dibawah ini untuk melakukan konversi/penyesuaian dari dosis dewasa ke dosis anak-anak, Dosis
Perkiraan Konversi = Luas Permukaan Tubuh (LPT) Anak/ LPT Dewasa x Dosis Dewasa, Seperti dibawah
ini :
Contoh Soal :
R/ Ketoprofen 50 mg
m.f pulv in caps No. IX
S 3 dd 1
Pro : Fafa
Tinggi : 105 cm
Bobot : 29
Umur : 5,5 tahun
Jawab :
Berdasar dari pasien dalam resep ini masih tergolong anak/balita maka kita melakukan penyesuaian dosis, yang
pertama kita lakukan melihat literatur (misal di buku Obat-Obat Penting hal.859, dosis lazim dewasa ketoprofen adalah
2-4 dd 50 mg), sehingga dapat kita lakukan penghitungan BSA dengan memasukkan kedalan 2 rumus yang diatas :
= 0,92
NB : NB ini diabaikan saja kalau membuat bingung, tinggal ikuti saja rumus pada perhitungan diatas sudah cukup.
namun jika sejawat sekalian ingin mendalam tntang sedikit perbedaan pada rumus perhitungan dosis
perkiraan berdasarkan berat badan LPT Du Dois and Du Bois dan LPT farmakologi UI, perbedaan terletak pada
angka pembagi pada dosis perkiraan, Du Bois menggunakan angka 1,73, sedangkan farmakologi UI tahun 1968
menggunakan angka pembagi 1,75, selebihnya rumusnya sama. tapi gak perlu bingung sobat IF, mau menggunakan
rumus Du Bois yang ini atau ikut rumus farmakologi UI tahun 1968, itu terserah pertimbangan masing2,
perbedaannya hanya sedikit. Baiklah, semoga dengan artikel perhitungan ini, sobat IF bisa memahami dan mengerti
dengan baik, makasi atas kunjungannya :D
Oleh: Fauzi Btb
Labels: Perhitungan Dosis Obat, Perhitungan Farmasi
Contoh Soal Perhitungan Dosis Maksimum & Dosis Gabungan Berikut Contohnya:
1 kali 20 mg dan 1 hari 80 mg,1). Diketahui DM. Luminal:
1 kali 4/(4+12) x 20 mg = 5 mg
1 hari 4/(4+12) x 80 mg = 20 mg
2).
/ acetosal 0,050
Luminal 0,10
mf.Pulv.dtd. No.XV
S. 3 dd. P.I
a. Acetosal
b. Luminal
a. Acetosal
presentase
b. Luminal
presentase
Dengan demikian, resep tersebut dapat dilayani karena dosis maksimumnya masih di bawah
100% atau tidak melebihi dosis maksimumnya.
3).
/ Atropin sulf. 2,5 mg
S. t. d.d pulv.I
Extr. Belladonae adalag sari kental yang mengandung atropin dan hiosin, maka untuk
perhitungan dosisnya berlaku dosis gabungan (Extr. Belladonae dan Atropin sulft.)
Atropin Sulfat:
Extr. Belladonae:
Atropin Sulfat.
Extr. Belladonae:
3 x 10 mg = 30 mg < 80 mg
Atropin sulf.
0,25 mg/ 1 mg x 100% = 25%
Extr. Belladonae
sehari minum (1 h)
Atropin sulf.
Extr. belladonae
Pulveres
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama,
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lainnya yang cocok.
Resep serbuk ini ditulis oleh dokter dalam dua (2) cara:
misal:
Sacch.lact.
S.3 dd 1
misal:
Sacch.lact.
mf. Pulv. dtd. No. XX
S. 3 dd 1