Anda di halaman 1dari 35

Pada saat memasuki ruang persiapan, petugas

telah memakai jas lab, penutup kepala dan


masker lalu mencuci tangan.
Pada saat memasuki ruang bersih petugas
harus melepaskan jas lab dan mengganti
pakaian dengan innerwear. Selain itu petugas
harus melepaskan perhiasan, jam dan
membersihkan makeup yang dipakai.
20 Maret 2018
Jumpsuit berbahan non-serat
Surgical Gown Sitostatika
Topi Operasi
Shoes Cover
Masker N95
Kacamata Goggle
Sarung Tangan Steril (double)
1
Untuk penanganan obat sitostatik
diwajibkan untuk mengenakan
sarung tangan double

Catatan:
Sarung tangan menjadi tidak
steril begitu berkontak dengan
udara di luar BSC maka dari itu
jika melakukan peracikan harus
mensanitasi ulang sarung tangan
dengan menggunakan alkohol
70%.
Sebelum dan sesudah penggunaan
BSC semua permukaan BSC harus
dibersihkan dengan kasa steril
yang telah dibasahi dengan
Isopropil alkohol 70%.
Bersihkan dengan cara satu arah
dari bagian belakang ke depan.
AMPUL VIAL

Leher ampul Karet vial

SPUIT

needle
Piston
spuit
Ujung spuit bagian
Piston spuit
persambungan dengan bagian dalam
needle
TRANSOFIX
ECOFLAC
MINISPIKE
ROTATOR
COMBI STOPPER
SPUIT DAN NEEDLE
SUREFUSOR
Transofix digunakan untuk
mengurangi volume dari cairan
pembawa seperti NaCl 0,9 %
atau Dextrose 5% - 10%.

“Caranya yaitu dengan


menusukkan transofix ke karet
kolf lalu membuang cairannya
sebanyak yang diperlukan ke
dalam beaker glass”
• Ecoflac digunakan untuk
memindahkan cairan obat
sitostatika dalam sediaan
vial ke dalam kolf cairan
pembawa. Biasanya
digunakan untuk obat yang
volumenya habis.
Mini spike biasanya digunakan
sebagai pengganti needle, untuk
mengambil cairan dari sediaan
vial untuk dimasukkan kedalam
spuit terutama untuk obat yang
tidak boleh bersentuhan dengan
besi.
Rotator yaitu alat
yang digunakan
untuk melarutkan
obat dari sediaan
serbuk agar cepat
larut.
Combi stopper digunakan
untuk menutup ujung
spuit dalam sediaan bolus
agar cairan tidak
terdorong keluar.
• Spuit yang digunakan dalam
pencampuran obat sitostatika disarankan
memakai spuit tipe “Luer Lock”
• Needle yang digunakan dalam
pencampuran obat sitostatika adalah
needle no 18, 21, dan 23
• Untuk sedian obat sitostatika yang
berbasis minyak sebaiknya menggunakan
needle no 18
Surefuser adalah infus sekali pakai
dan kontinu biasanya untuk
penggunaan pasien homecare.
Surefuser bekerja tanpa baterai
atau listrik.

Surefuser tersedia dalam beberapa


volume antara lain 50, 100, 150,
250 dan 300ml (dari 30 menit
sampai 7 hari).
CONTOH PERHITUNGAN SUREFUSER
KEMOTERAPI SITOSTATIKA/TERAPI TARGET

PENGENCERAN/CAIRAN
OBAT PEMBERIAN
NO
NaCl 0,9%/ VOLUME AKSES LAMA
NAMA DOSIS Dextrose 5%

1 Leucovorin 700 mg NaCl 0,9% 250 ml iv drip 2 jam

2 5FU 700 mg - - iv bolus

3 5FU 4300 mg NaCl 0,9% dalam surefusor 46 jam

Pasien menggunakan surefuser dengan tipe volume 100 ml kecepatan aliran 2 ml/jam
Cara menentukan volume NaCl 0,9% yang dibutuhkan :
Waktu pemberian x kecepatan aliran surefuser
46 jam x 2 ml/jam = 92 ml  total volume surefuser yang dibutuhkan
Sediaan 5FU 500 mg/10 ml
Dosis yang dibutuhkan 5FU : 4300 mg /500 mg x 10 ml = 86 ml
Maka volume NaCl 0,9% yang dibutuhkan :
Volume total – volume obat
92 ml – 86 ml = 6 ml
Umumnya dosis kemoterapi dihitung
menggunakan rumus LPB (luas permukaan
badan/tubuh)

LPB (m2) = √[BB(kg) x TB(cm) / 3600)]


SYLVIA FEBRIANTI
Usia : 30/1/2 Perempuan
Tgl Lahir : 18/2/1978 400-25-35

Rituximab
375 mg/m2

Cyclophosphamide
750 mg/m2

Doxorubicin
50 mg/m2

Vincristin
1,4 mg/m2
week
1 4 7 10 13
Diketahui BB 58 kg dan TB 160 cm berapa dosis yang dibutuhkan?
Jawab
LPB (m2) = √[BB(kg) x TB(cm) / 3600)]
= √(58 kg x 160 cm) /3600
= 1,6 m2

Dosis yang dibutuhkan


Rituximab = 375mg/m2 x 1,6 m2 = 600 mg
Cyclophosphamide = 750mg/m2 x 1,6 m2 = 1200 mg
Adriamisin = 50mg/m2 x 1,6 m2 = 80 mg
Vincristin = 1,4 mg/m2 x 1,6 m2 = 2 mg
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR. CIPTO
MANGUNKUSUMO
Berapa volume yang di Tanggal : 20 Maret 2019
Ruang/Klinik : Riwayat Alergi Obat
ambil dari masing- Hematologi Tidak
Ya, Nama Obat……….

masing obat tersebut? R/ Endoxan 1200 mg


S Endoxan 1200 mg + NaCl 0,9% 250 ml
No I

R/ Mabthera 600 mg No I
S Mabthera 600 mg + NaCl 0,9% 500 ml

R/ Doxorubicin 80 mg No I
S Doxorubicin 80 mg + NaCl 0,9% 100 ml

R/ Vincristine 2 mg No I
S Vincristine 2 mg + NaCl 0,9% 100 ml

SYLVIA FEBRIANTI
Usia : 30/1/2 Perempuan
Tgl Lahir : 18/2/1978 400-25-35

BB/TB : 58 kg/ 160 kg


Dokter : dr. Sutomo Putra., Sp. PD

Hanya untuk Resep


Simulasi Tidak bisa
digunakan
 Jawab

VOLUME KONSENTRASI JUMLAH


NO NAMA OBAT PELARUT PERHITUNGAN
PELARUT AKHIR OBAT

1 Endoxan 1000 mg WFI 50 ml 20mg/ml 1200mg/20mg/ml = 60 ml 1 vial

Endoxan 200 mg WFI 10 ml 20mg/ml 1 vial

Mabthera 500 mg/50 ml - - 10mg/ml 1 vial


2 600mg/10mg/ml=60 ml

Mabthera 100 mg/10 ml - - 10mg/ml 1 vial

Doxorubicin 50 mg/25 ml - - 2mg/ml 1 vial


3 80mg/2mg/ml = 40 ml

Doxorubicin 10 mg/5 ml - - 2mg/ml 3 vial

4 Vincristin 2 mg/2 ml - - 1mg/ml 2 mg/2ml= 2 ml 1 vial


SYLVIA FEBRIANTI
Usia : 30/1/2 Perempuan
Tgl Lahir : 18/2/1978 400-25-35

Cisplatin
70 mg/m2

Paclitaxel
175 mg/m2

week
1 4 7 10 13

Diketahui BB 48 kg dan TB 155 cm berapa dosis yang dibutuhkan?


Jawab
LPB (m2) = √[BB(kg) x TB(cm) / 3600)]
= √(48 kg x 155 cm) /3600
= 1,44 m2

Dosis yang dibutuhkan


Cisplatin = 70mg/m2 x 1,44 m2 = 100,8 mg ~ 100 mg
Paclitaxel = 175mg/m2 x 1,44 m2 = 252 mg ~ 250 mg
Berapa volume yang di RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR. CIPTO
MANGUNKUSUMO

ambil dari masing- Ruang/Klinik :


Tanggal : 20 Maret 2019
Riwayat Alergi Obat

masing obat tersebut? Bedah Tumor Tidak


Ya, Nama Obat……….

R/ Paclitaxel 250 mg No I
S Paclitaxel 250 mg + NaCl 0,9% 250 ml

R/ Cisplatin 100 mg No I
S Cisplatin 100 mg + NaCl 0,9% 500 ml

SYLVIA FEBRIANTI

Usia : 30/1/2 Perempuan


Tgl Lahir : 18/2/1978 400-25-35

BB/TB : 50 kg/ 155 kg


Dokter : dr. Sutomo Putra., SpB

Hanya untuk Resep Simulasi


Tidak bisa digunakan
 Jawab

PELARU VOLUME KONSENTRASI JUMLAH


NO NAMA OBAT PERHITUNGAN
T PELARUT AKHIR OBAT

Paclitaxel 100 mg/16,7 ml 2 vial


- - 6mg/ml 250mg/6mg/ml =
1
41,67 ml
Paclitaxel 30 mg/5 ml 2 vial
- - 6mg/ml

2 Cisplatin 50 mg/50 ml 100mg/1mg/ml = 2 vial


- - 1mg/ml 100 ml
20 Maret 2018
Buka tutup vial
Ambil cairan pelarut Masukkan pelarut ke
dengan pinset dan
yang dibutuhkan dalam vial (posisi
swab dengan alcohol
(WFI, NaCl 0,9% dll) needle di dinding vial)
swab

Dorong tarik plunger Tarik udara pada Kocok perlahan-


secara perlahan saat spuit sesuai dengan lahan hingga obat
memasukkan pelarut volume pelarut obat larut

Obat yang sukar larut Swab karet vial tutup


dikocok dengan dengan parafilm lalu
rortator taro di rotator
Buka tutup vial Perhatikan posisi Hilangkan gelembung
dengan pinset dan dan Masukkan
swab dengan alcohol
needle didalam vial kedalam cairan
swab saat mengambil obat pembawa

Tarik udara ± ½-¾ Atur posisi vial agar Tarik udara pada spuit
dari volume obat tidak terhalang sesuai volume obat
yang dibutuhkan pandangan etiket obat yang dimasukkan

Tusuk karet vial Posisikan vial tegak lurus


kemudian tarik-dorong Tarik spuit dari kolf
dengan posisi needle
450 dan vial dibawah
plunger sebanyak volume cairan pembawa
yang dibutuhkan
Patahkan ampul Pastikan posisi piston
Swab leher ampul
dengan menggunakan di angka nol (tidak
dengan alcohol swab kasa mengambil udara)

Miringkan ampul Hilangkan


Ambil cairan dengan dan tarik cairan gelembung udara
menggunakan spuit
sesuai dosis dalam spuit

Tarik udara pada


Masukkan kedalam Tarik spuit dari kolf
spuit sesuai volume
cairan pembawa obat yang dimasukkan
cairan pembawa
Buka tutup vial dengan
Ambil cairan terlebih Campur obat dengan
pinset dan swab dengan
alcohol swab dahulu cairan di dalam spuit

Tarik udara ± ½-¾ dari Bila sediaan bolus


Hilangkan gelembung
volume obat yang memerlukan cairan
dibutuhkan pembawa udara pada spuit

Ambil obat sesuai Hilangkan Kunci dengan combi


dosis yang dibutuhkan gelembung udara stopper
 Tutup kembali needle dengan penutup
needle
 Tutup vial atau kolf dengan menggunakan
PARAFILM
 Jika ada sediaan yang harus terlindung
cahaya, maka tutup dengan alumunium foil.
 Beri etiket pasien + label obat sitostatik pada
setiap sediaan jadi dan kemas per pasien
20 Maret 2018
20 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai