KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1
BAB I PENDAHULUAN
2
A. LATAR BELAKANG
2
B. RUMUSAN MASALAH
3
C. TUJUAN
3
BAB II PEMBAHASAN
5
A. PENGERTIAN BAHASA
5
B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
5
C. BAHASA INDONESIA DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
14
D. FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM IPTEK
17
E. BAHASA INDONESIA SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN IPTEK
19
A. KESIMPULAN
23
B. SARAN
23
DAFTAR PUSTKA
25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
komunikasi. Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Sampai
saat ini, sudah 78 tahun usia bahasa Indonesia sejak pertama kali disebut secara resmi
pada soempah pemoeda 28 oktober 1928. Kurun waktu yang tidak dapat dikatakan
sebentar, tetapi tidak juga terlalu tua. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai
secara legal formal adalah ditetapkannya bahasa Indonesia secara resmi sebagai
bahasa nasional dan bahasa Negara dalam bab XV pasal 36 undang-undang dasar
1945.
seperti telah disebutkan diatas adalah sebagai bahasa pengantar. Jadi, dalam
Indonesia.
kita dapat menguasai ilmu tersebut. Bahasa merupakan budaya dari masyarakat yang
B. Rumusan Masalah
dan teknologi ?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin
ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu- satunya alat untuk
mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat
kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri
tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra dan Putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan , bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa
bahasa – bahasa daerah. Selain itu , didalam undang – undang dasar 1945 tercantum
pasal khusus (BAB XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang
menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua,
undang dasar 1945. Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan
teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut
Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu. Tanpa
adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan
berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki
kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang
sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
sebagai
(3) Alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya, dan
(4) Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
kebangsaan Indonesia.
bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa
Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan
lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya
Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga sebagai bahasa nasional adalah sebagai
alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya
bahasa nasional kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa
sehingga kesalah pahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang social budaya dan
bahasa tidak perlu dikhawatirkan.kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke
pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia
yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat. Didalam hubungan
ini bahasa Indonesia memungkinkan berbagai bagai suku bangsa itu mencapai
keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai - nilai social budaya serta latar
belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu
kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau
golongan.
sebagai
upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraanbaik dalam bentuk lisan maupun dalam
dokumen dan putusan - putusan serta surat - surat yang dikeluarkan oleh pemerintah
mulai taman kanak- kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia,
kecuali di daerah - daerah, seperti daerah aceh, batak, sunda, jawa, Madura, bali, dan
bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal - balik antara pemerintah dan
masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar
suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar
teknologi. didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu - satunya alat yang
dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan
sebagai alat untuk menyatakan nilai - nilai social budaya nasional kita.
Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis
bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia
internasional.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin
ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan
bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak
teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan
bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk
berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita
Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.
bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi
berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Sebagai alat untuk
menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
kita.
keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi Pada taraf
tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang
lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
dan mengarahkan masa depan kita. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin
menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat
orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih
jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini
pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita
sasaran kita
secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh
memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat
diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan,
dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat
kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa
sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat
kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita
terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara
yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan
marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita
berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan
tenang.
komunikasi. Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Apabila
baik.
kita dapat menguasai ilmu tersebut. Pada saat ini, Indonesia dalam bidang ilmu
negara maju seperti negara-negara di Eropa dan Amerika. Karena bahasa Inggris
salah tafsir atau makna ganda sedapat mungkin dihindari karena kata yang dipakai
yang sudah nyata atau tidak perlu diulang-ulang atau diberi tekanan khusus.
haruslah ditinggalkan.
4. Keutuhan dan Unity yang dapat dilihat dari hubungan yang baik dan logis
dalam suatu karya tulis. Keterpautan makna ini dapat dicapai dengan
pentingnya kalimat.
Kalimat yang satu dapat diperjelas dengan makna kalimat yang lain, baik yang
lisan sehari-hari.
2) Inferensi, yang akan mungkin dibuat oleh pembaca diarahkan oleh penulis,
3) Disediakan ringkasan isi agar terdapat kesesuaian antara penulis dan pembaca.
5) Ketelitian, merupakan ciri khas ilmu pengetahuan dan teknologi. Ciri ini kita
kata. Ketelitian tidak hanya menyangkut hal yang besar, tetapi hal yang kecil
nama tempat, dan nama alat, bahkan ejaan dan tanda baca. Ketelitian dalam
ditambah dengan adanya metode penelitian yang cocok dengan materi yang diteliti,
Menurut Felicia(2001:1), dalam berkomunikasi sehari- hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu
mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jah. Akibatnya, sebagai
pemakai bahsa, orang Indonesia tidak terampil dalam menggunakan bahasa. Suatu
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu,
bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan
bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep- konsep dan
Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana
(Sunaryo,1993,1995).
Menurut Sunaryo, tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak
dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya,
ternyata memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk
sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan
bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Ditinjau dari segi usia, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang masih muda.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional baru pada tahun 1928 yang ditandai
dengan lahirnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. sejak itu pula nama
Indonesia dipakai sebagai nama tersebut, yang sebelumnya dikenal dengan bahasa
Melayu. Setelah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia itu dijadikan bahasa negara,
seperti dapat dibaca pada Undang-Undang Dasar 1945, pasal 36. ini berarti bahwa,
sebagai bahasa negara bahasa Indonesia baru lahir pada tahun 1945, bersamaan
terdengar aneh. Mareka ingin sesuatu yang biasa-biasa saja, yang sudah ada di dalam
masyarakat. Apabila di dalam masyarakat ada istilah yang dapat dipergunakan untuk
merujuk pada suatu konsep tentang pengetahuan dan teknologi, maka hendaklah
istilah itu dipakai. Apabila tidak ada istilah yang sesuai dengan konsep itu, maka
hendaklah mengambil istilah yang sudah ada, yang maknanya hampir sama atau
mendekati istilah yang dimaksud. Penggunaan istilah baru sebagai pengganti istilah
kepada keberanian istilah baru itu dalam masyarakat. Kata canggih misalnya, kini
sudah memasyarakat dengan baik. Salah satu alasannya mungkin karena kata
Kata-kata politik, sukses, dan stop, misalnya sudah merupakan kata serapan
yang sangat mapan. Namun kata baru yang berasal dari kata-kata tersebut tidak
sudah lazim digunakan secara umum, demikian juga kata memolitikkan. Namun kata
menyukseskan masih bersaing dengan kata mensukseskan tanpa ada tanda-tanda yang
Dalam bahasan Indonesia, untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah
sini kita temukan perpaduan antara cara cipta dan cita rasa. Ada banyak istilah yang
kita ciptakan hanya dengan membubuhkan awalan dan akhiran. Kata larut misalnya,
dapat kita turunkan menjadi melarut, larutan, pelarut, pelarutan, dan kelarutan. Kita
pun dapat menggali dari khasanah bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kita sudah lama
tidak mempunyai istilah untuk padanan kata steady flow, tetapi kita sekarang dapat
kini banyak yang dihubungkan dengan teknologi mutakhir, yaitu cara merekam
permukaan bumi dari setelit. Untuk itu, kini kita gunakan mengindera dan selain itu
dapat pula kita turunkan seperangkat kata, seperti pengeinderaan, penginderaan jauh,
merupakan padanan dari bahasa asing, misalnya kata engineering dapat dipadankan
dengan kata rekayasa. Dari kata rekayasa dapat diciptakan kata perekayasaan,
Belakangan ini ada anggapan dari kebanyakan orang, bahwa bahasa Indonesia
tidak dapat diringkas. berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh
Purwo Hadijojo, yang difokuskan pada perbandingan judul karya ilmiah dalam
bahasa Inggris Ground Water for Irrigation dalam bahasa Indonesia dapat
diterjemahkan dengan jumlah kata yang relatif sama, yaitu air tanah untuk irigasi, ada
juga judul karya ilmiah dari bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa
bahasa Indonesia Nilai Ekonomi Air Tanah. Namun demikian, ada juga yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih panjang Modern well Design
Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut
berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana
berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu. Tanpa
adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan
berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki
kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang
sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak
masalah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPTEK. Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat
tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya,
ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk
budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung
Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan
menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan
B. Saran
dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus
dilakukan.