Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
1

BAB I PENDAHULUAN
2

A. LATAR BELAKANG
2
B. RUMUSAN MASALAH
3
C. TUJUAN
3

BAB II PEMBAHASAN
5

A. PENGERTIAN BAHASA
5
B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
5
C. BAHASA INDONESIA DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
14
D. FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM IPTEK
17
E. BAHASA INDONESIA SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN IPTEK
19

BAHASA INDONESIA Page 1


BAB III PENUTUP
23

A. KESIMPULAN
23
B. SARAN
23

DAFTAR PUSTKA
25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa merupakan budaya dari masyarakat yang berfungsi sebagai alat

komunikasi. Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Sampai

saat ini, sudah 78 tahun usia bahasa Indonesia sejak pertama kali disebut secara resmi

pada soempah pemoeda 28 oktober 1928. Kurun waktu yang tidak dapat dikatakan

sebentar, tetapi tidak juga terlalu tua. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai

peristiwa berkaitan dengan bahasa Indonesia terjadi. Kongres bahasa Indonesia,

BAHASA INDONESIA Page 2


berbagai ejaan yang muncul sejak ejaan van Ophuysen sampai pedoman umum ejaan

bahasa Indonesia yang disempurnakan, seminar-seminar, penelitian-penelitian, dan

secara legal formal adalah ditetapkannya bahasa Indonesia secara resmi sebagai

bahasa nasional dan bahasa Negara dalam bab XV pasal 36 undang-undang dasar

1945.

Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu

sebagai bahasa resmi Negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat

perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan

dan pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan, seni, serta teknologi modern.

Fungsi bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan lembaga-lembaga pendidikan

seperti telah disebutkan diatas adalah sebagai bahasa pengantar. Jadi, dalam

kegiatan/proses belajar-mengajar bahasa pengantaryang digunakan adalah bahasa

Indonesia.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai

wahana untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan sekecil-kecilnya, sehigga

kita dapat menguasai ilmu tersebut. Bahasa merupakan budaya dari masyarakat yang

berfungsi sebagai alat komunikasi.

BAHASA INDONESIA Page 3


Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai

wahana untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan sekecil-kecilnya, sehingga

kita dapat menguasai ilmu tersebut.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan bahasa ?

b. Apa kedudukan dan fungsi bahasa ?

c. Bagaimana peran bahasa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi ?

C. Tujuan

a. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahasa?

b. Untuk mengetahui apa kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?

c. Untuk mengetahui bagaimana peran bahasa Indonesia dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi ?

BAHASA INDONESIA Page 4


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf, Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota

masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin

ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu- satunya alat untuk

mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang

mengadakan komunikasi dengan menggunakan cara-cara tertentu yang disepakati

BAHASA INDONESIA Page 5


bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang dan lain sebagainya. Tetapi

mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat

komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah. Bahasa memberikan

kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh

dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri

haruslah merupakan simbol atau pelambang.

B. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti

tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra dan Putri

Indonesia menjunjung bahasa  persatuan , bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa

Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada diatas

bahasa –  bahasa daerah. Selain itu , didalam undang – undang dasar 1945 tercantum

pasal khusus (BAB XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang

menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia

berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua,

bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang -

undang dasar 1945. Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan

berdampak pula pada  perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana

pendukung pertumbuhan dan  perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan

teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut

BAHASA INDONESIA Page 6


berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang  politik, ekonomi, maupun

komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung

memperkaya khasanah bahasa Indonesia.

Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan  berkembang pula

sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,

termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana

berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu. Tanpa

adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan

berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki

kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang

sekaligus  berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan

perkembangan ilmu  pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu

pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam

pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern.

Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam

berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai

(1) Lambang kebanggaan kebangsaan

BAHASA INDONESIA Page 7


(2) Lambang identitas nasional,

(3) Alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya, dan

(4) Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku  bangsa dengan latar

belakang social budaya dan bahasanya masing - masing kedalam kesatuan

kebangsaan Indonesia.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung disamping

bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa

Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan

lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya

hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian

rupa sehingga bersih dari unsure - unsur bahasa lain.

Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga sebagai bahasa nasional adalah sebagai

alat  perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya

bahasa nasional kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa

sehingga kesalah pahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang social budaya dan

bahasa tidak  perlu dikhawatirkan.kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke

pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia

sebagai satu-satunya alat komunikasi.

Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa

nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan

BAHASA INDONESIA Page 8


berbagai - bagai suku bangsa yang memiliki latar belakang social budaya dan bahasa

yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat. Didalam hubungan

ini bahasa Indonesia memungkinkan  berbagai bagai suku bangsa itu mencapai

keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan

identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai - nilai social budaya serta latar

belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu

kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau

golongan.

Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai

(1)  Bahasa resmi kenegaraan

(2) Bahasa pengantar didalam dunia pendidikan,

(3) Alat perhubungan  pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan, dan

(4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai didalam segala

upacara,  peristiwa dan kegiatan kenegaraanbaik dalam bentuk lisan maupun dalam

BAHASA INDONESIA Page 9


bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan - kegiatan itu adalah penulisan dokumen -

dokumen dan putusan - putusan serta surat - surat yang dikeluarkan oleh pemerintah

dan badan - badan kenegaraan lainnya, serta pidato - pidato kenegaraan.

Sebagai fungsinya yang kedua didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,

bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga - lembaga pendidikan

mulai taman kanak- kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia,

kecuali di daerah - daerah, seperti daerah aceh, batak, sunda, jawa, Madura, bali, dan

Makassar yang menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai

dengan tahun ketiga pendidikan dasar.

Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,

bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

perencanaan dan  pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan

pelaksanaan pemerintah didalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia

dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal - balik antara pemerintah dan

masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar

suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar

belakang social budaya dan bahasanya.

Akhirnya, didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan

teknologi. didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu - satunya alat yang

BAHASA INDONESIA Page 10


memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian

rupa sehingga ia memikili ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya

dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan

sebagai alat untuk menyatakan nilai - nilai social budaya nasional kita.

Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai.

Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis

bahasa sehingga  bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia

internasional.

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota

masyarakat  berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin

ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk

mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang

mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah

disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api,  bunyi gendang atau tong-tong dan

sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa  bila dibandingkan dengan

bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak

teliti  berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan

bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk

berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita

BAHASA INDONESIA Page 11


cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata- bata atau mencampurkan bahasa

standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan

Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.

Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.

a. Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri

Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si

pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang

menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan

bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi

berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Sebagai alat untuk

menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang

tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan

kita.

Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :

 Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,

 keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi Pada taraf

permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk

menyatakan dirinya sendiri.

b. Bahasa sebagai Alat Komunikasi

BAHASA INDONESIA Page 12


Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi

tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang

lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,

melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan

sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan

dan mengarahkan masa depan kita. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin

menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat

orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih

jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini

pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita

menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak

sasaran kita

c. Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula

manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan

mengambil bagian dalam  pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan

dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan

secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh

memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang

dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan

menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang

BAHASA INDONESIA Page 13


setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap

individu dengan masyarakatnya.

d. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat

diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan,

informasi, maupun  pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran

dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat

kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa

sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat

kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk

show) di televisi dan radio.

Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita

terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara

yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan

marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita

berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan

tenang.

C. Bahasa Indonesia Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Bahasa merupakan budaya dari masyarakat yang berfungsi sebagai alat

komunikasi. Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Apabila

BAHASA INDONESIA Page 14


suatu masyarakat  berkembang dengan baik, maka bahasa akan berkembang dengan

baik.

Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa suatu bahasa akan berkembang

dengan baik apabila masyarakat pemakainya memberikan perhatian positif.

Sebaliknya, apabila masyarakat mengacuhkan atau melupakan  bahasa, maka bahasa

itu akan musnah atau setidaknya bahasa itu sulit berkembang.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai

wahana untuk menyampaikan imformasi dengan cepat dan sekecil-kecilnya, sehingga

kita dapat menguasai ilmu tersebut. Pada saat ini, Indonesia dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi masih tertinggal jika dibandingkan dengan di negara-

negara maju seperti negara-negara di Eropa dan Amerika. Karena bahasa Inggris

berkembang secara seimbang dengan ilmu pengetahuannya, maka  penggunaan

bahasa pengantar pada buku-buku yang dipakai dalam memperkenalkan ilmu

pengetahuan dan teknologi pun banyak yang menggunakan bahasa Inggris.

Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan,

salah tafsir atau makna ganda sedapat mungkin dihindari karena kata yang dipakai

umumnya lebih bersifat denotatif daripada konotatif, ungkapan yang dipakai

sederhana dan tanpa basa-basi.

Di samping itu, kejelasan tuturan ditandai dengan urutan keterangan yang

saling berhubungan dan mudah dipahami oleh pembaca, yaitu :

BAHASA INDONESIA Page 15


1. Ringkas, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan uraian

yang padat, tetapi tidak dengan memendekkan atau menggunakan akronim,

lebih-lebih yang tidak dikenal umum.

2. Lengkap, bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak membiarkan

pembaca bertanya-tanya tentang maksud suatu pernyataan. Sebaliknya,

yang sudah nyata atau tidak perlu diulang-ulang atau diberi tekanan khusus.

Semua data yang perlu haruslah ada. Sedangkan yang  berlebih-lebihan

haruslah ditinggalkan.

3. Sederhana, ditandai dengan kosakata yang tidak bermuluk-muluk dan

sintaksis yang tidak  berbelit-belit.

4. Keutuhan dan Unity yang dapat dilihat dari hubungan yang baik dan logis

antara bagian- bagian karangan, sehingga keseluruhan hubungan yang baik

dan logis tetap tampak.

5. Keruntutan atau Coherence, yang berarti adanya keterpautan makna di

dalam suatu karya tulis. Keterpautan makna ini dapat dicapai dengan

menyusun kalimat-kalimat logis dan kronologis serta berdasarkan urutan

pentingnya kalimat.

Kalimat yang satu dapat diperjelas dengan makna kalimat yang lain, baik yang

mendahului maupun yang mengikutinya.

BAHASA INDONESIA Page 16


1) Tidak menggunakan Implikatur, suatu hal baru diterangkan sejelas mngkin

tanpa menggunakan implikasi seperti yang banyak terdapat dalam bahasa

lisan sehari-hari.

2) Inferensi, yang akan mungkin dibuat oleh pembaca diarahkan oleh penulis,

sehingga memungkinkan adanya interpretasi yang sama bagi para pembaca.

3) Disediakan ringkasan isi agar terdapat kesesuaian antara penulis dan pembaca.

4) Proposisi yang diciptakan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan pembaca.

5) Ketelitian, merupakan ciri khas ilmu pengetahuan dan teknologi. Ciri ini kita

temukan  pula dalam pengungkapan profesional, artinya penuturan dengan

kata. Ketelitian tidak hanya menyangkut hal yang besar, tetapi hal yang kecil

pun harus diperhatikan. Ketelitian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

menyangkut penggunaan data,  penerapan rumus, penerapan nama orang,

nama tempat, dan nama alat, bahkan ejaan dan tanda baca. Ketelitian dalam

pemakaian lambang dan satuan.

Apabila seluruh ciri-ciri di atas dipergunakan dalam suatu karangan ilmiah,

ditambah dengan adanya metode penelitian yang cocok dengan materi yang diteliti,

maka karangan itu akan tampak canggih bagi pembaca.

D. Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Iptek

Menurut Felicia(2001:1), dalam berkomunikasi sehari- hari, salah satu alat yang

paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu

BAHASA INDONESIA Page 17


dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu

mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jah. Akibatnya, sebagai

pemakai bahsa, orang Indonesia tidak terampil dalam menggunakan bahasa. Suatu

kelemahan yang tidak disadari.

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada

perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan

perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu,

bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan

bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep- konsep dan

istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi(iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia.

Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,

termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana

berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu

(Sunaryo,1993,1995).

Menurut Sunaryo, tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak

dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya,

ternyata memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk

budaya sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung

pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Tanpa

BAHASA INDONESIA Page 18


peranan bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat

berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa

sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan

bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari

daya nalar (pikiran).

Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang

digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan

menghasilkan buah pikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa

Indonesia sebagai wujud identitas bangsa Indonesia menjadi sarana komunikasi di

dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu

menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.

E. Bahasa Indonesia sebagai Sarana Pengembangan IPTEK

Ditinjau dari segi usia, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang masih muda.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional baru pada tahun 1928 yang ditandai

dengan lahirnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. sejak itu pula nama

Indonesia dipakai sebagai nama tersebut, yang sebelumnya dikenal dengan bahasa

Melayu. Setelah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia itu dijadikan bahasa negara,

seperti dapat dibaca pada Undang-Undang Dasar 1945,  pasal 36. ini berarti bahwa,

sebagai bahasa negara bahasa Indonesia baru lahir pada tahun 1945,  bersamaan

dengan disahkannya Undang-Undang Dasar 1945.

BAHASA INDONESIA Page 19


Orang awam biasanya tidak tertarik kepada istilah yang terlalu khusus dan

terdengar aneh. Mareka ingin sesuatu yang biasa-biasa saja, yang sudah ada di dalam

masyarakat. Apabila di dalam masyarakat ada istilah yang dapat dipergunakan untuk

merujuk pada suatu konsep tentang  pengetahuan dan teknologi, maka hendaklah

istilah itu dipakai. Apabila tidak ada istilah yang sesuai dengan konsep itu, maka

hendaklah mengambil istilah yang sudah ada, yang maknanya hampir sama atau

mendekati istilah yang dimaksud. Penggunaan istilah baru sebagai pengganti istilah

asing, memang seyogyanya mendapatkan  perhatian khusus dari para penulis

karangan ilmiah. Namun pengembangan penggunaan selanjutnya sangat bergantung

kepada keberanian istilah baru itu dalam masyarakat. Kata canggih misalnya, kini

sudah memasyarakat dengan baik. Salah satu alasannya mungkin karena kata

sophisticated yang semula dipergunakan sebelum kata ”canggih” dilakukan, belum

begitu banyak dipergunakan oleh penulis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kata-kata politik, sukses, dan stop, misalnya sudah merupakan kata serapan

yang sangat mapan. Namun kata baru yang berasal dari kata-kata tersebut tidak

semuanya mendapat  penerimaan yang sama di kalangan masyarakat. Kata menyetop

sudah lazim digunakan secara umum, demikian juga kata memolitikkan. Namun kata

menyukseskan masih bersaing dengan kata mensukseskan tanpa ada tanda-tanda yang

mana yang akan tersingkir, seperti hanya dengan kata mempolitikkan.

Dalam bahasan Indonesia, untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah

tumbuh  peristilahan, ungkapan dan semantik. Menciptakan istilah mengharuskan

BAHASA INDONESIA Page 20


penghayatan ilmu yang  bersangkutan dan pemahaman bahasa yang secukupnya. Di

sini kita temukan perpaduan antara cara cipta dan cita rasa. Ada banyak istilah yang

kita ciptakan hanya dengan membubuhkan awalan dan akhiran. Kata larut misalnya,

dapat kita turunkan menjadi melarut, larutan, pelarut,  pelarutan, dan kelarutan. Kita

pun dapat menggali dari khasanah bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kita sudah lama

tidak mempunyai istilah untuk padanan kata steady flow, tetapi kita sekarang dapat

mengindonesiakannya menjadi aliran lunak. Penggunaan dari bahasa Inggris to sense

kini banyak yang dihubungkan dengan teknologi mutakhir, yaitu cara merekam

permukaan  bumi dari setelit. Untuk itu, kini kita gunakan mengindera dan selain itu

dapat pula kita turunkan seperangkat kata, seperti pengeinderaan, penginderaan jauh,

teknik pengeinderaan dan  pengindera.

Bentuk lain, penuturan bahasan Indonesia sebagai bahasa IPTEK, yang

merupakan  padanan dari bahasa asing, misalnya kata engineering dapat dipadankan

dengan kata rekayasa. Dari kata rekayasa dapat diciptakan kata perekayasaan,

merekayasa, teknik merekayasa, rekayasa genetika, dan sebagainya.

Belakangan ini ada anggapan dari kebanyakan orang, bahwa bahasa Indonesia

tidak dapat diringkas. berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh

Purwo Hadijojo, yang difokuskan pada perbandingan judul karya ilmiah dalam

bahasa Inggris Ground Water for Irrigation dalam bahasa Indonesia dapat

diterjemahkan dengan jumlah kata yang relatif sama, yaitu air tanah untuk irigasi, ada

juga judul karya ilmiah dari bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa

BAHASA INDONESIA Page 21


Indonesia yang lebih pendek, yaitu The Economic Value of Ground Water dalam

bahasa Indonesia Nilai Ekonomi Air Tanah. Namun demikian, ada juga yang

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih panjang Modern well Design

dalam bahasa Indonesia Perencanaan sumur Bor Masa Kini.

Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut

berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun

komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung

memperkaya khasanah bahasa Indonesia.

Dengan demikian, semua  produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula

sesuai dengan pertumbuhan dan  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,

termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana

berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan  perkembangan iptek itu. Tanpa

adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan

berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki

kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang

sekaligus  berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan

perkembangan ilmu  pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu

pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam

pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern.

Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam

BAHASA INDONESIA Page 22


berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran). Peningkatan

fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini,

peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa Indonesia justru dihadang banyak

masalah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa bahasa Indonesia

memiliki kemampuan yang sama dengan bahasa lainnya dalam memasyarakatkan

IPTEK. Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat

tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya,

ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk

budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung

pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan

dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan

BAHASA INDONESIA Page 23


bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam

menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan

cermin dari daya nalar (pikiran).

B. Saran

Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus

dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama

dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus

dilakukan.

BAHASA INDONESIA Page 24


DAFTAR PUSTAKA

Makagiansar, M. 1990. Dimensi dan Tantangan Pendidikan dalam Era Globalisasi.


dalam Mimbar Pendidikan. Th. IX/4. Bandung : University Press
IKIP Bandung.
Moeliono, Anton. 1985. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan
Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa : Jakarta
Djambatan. Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung : Angkasa.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa


Nasional. Jakarta : Pusat Bahasa

BAHASA INDONESIA Page 25

Anda mungkin juga menyukai