Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

PRODI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

PERCOBAAN IV

MORFOLOGI, ANATOMI, DAN FISIOLOGI AKAR

OLEH :

KELOMPOK IV

KOORDINATOR LAB : ANDI JUAELLA YUSTISI M.Si., Apt

PRODI S1 FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2019
BAB I

A.LATAR BELAKANG

Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berada di dalam tanah,

dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop),

meninggalkan udara dan cahaya. Selain sebagai penopang berdirinya sebuah

tumbuhan, akar juga berfungsi sebagai pencari nutrisi untuk tanaman yang ada di

dalam tanah. Akar akan menyerap nutrisi yang di butuhkan tumbuhan terutama

air. Dalam hal ini akar merupakan bagian yang sangat penting untuk tumbuhan.

Pada ujung akar ada sel-sel hidup yang disebut tudung akar atau kaliptra yang

berfungsi membantu akar dalam menembus tanah. Meskipun jenis tumbuh

tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang

berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama.

Fungsi Akar

Fungsi akar bagi tumbuhan jenis apapun sangatlah banyak, adapun fungsinya

antara lain :

1. Penopang Tumbuh Tegaknya Tanaman

Seperti yang sudah di bahas sebelumnya bahwa fungsi akar sebagai penopang

tumbuh tegaknya tanaman. Akar akan menahan dengan mengembangkan dan

memanjangkan akarnya supaya tanaman kuat tertiup angin atau terkena badai

sekalipun.
2. Fungsi Penyerapan Air dan Hara

Berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara yang ada di dalam tanah. Nutrisi-

nitrisi yang ada di tanah akan di resap oleh akar dan kemudian di salurkan ke

seluruhan. Akar-akar mampu menyerap nutrisi organik dan anorganik. Hampir

80% tumbuhan memerlukan air sebagai suplemen mereka.

3. Penyimpanan Cadangan Makanan

Selain berperan mencari nutrisis atau mencari makan, akar juga menjadi cadangan

makanan dan air. Tanaman yang bisa menyimpan cadangan makanan pada akar

isalnya wortel, ubi jalar, bengkuang dan sejenisnya. Akar yang bisa menyimpan

sejumlah besar air misalnya akar-akar dari tanaman gurun (higrofit). Akar

tanaman higrofit bahkan ada juga yang bisa menyimpan sebanyak lebih dari 70 kg

air dalam jaringannya.

4. Melakukan Fotosintesis

Bukan hanya daun yang memiliki klorofil, akar juga mempunyai klorofil dan bisa

melakukan fotosintesis. Tanaman-tanaman seperti anggrek epifit dan akar pohon

bakau juga bisa mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat.

Kemampuan tanaman-tanaman tersebut juga adalah salah satu fungsi akar.

5. Fungsi Respirasi

Tanaman pohon beringin akar bisa digunakan sebagai respirasi. Selain beringi

juga terdapat akar tanaman tembakau dan tanaman lain yang hidup di akar. Akar

yang termodifikasi fungsinya sebagai alat respirasi atau biasa disebut


pneumatophores. Struktur sel dan jaringan penyusun akar ini memungkinkan

terjadinya difusi udara.

6. Gerak Tanaman/ Tumbuhan

Gerak tanaman selain tumbuh ke atas, akar juga bisa berkembang sebagai gerak

tanaman. Melalui mekanisme gerak tropisme seperti geotropisme, fototropisme,

tigmotropisme, dan kemotropisme, serta hidrotropisme, akar berperan membantu

tanaman untuk menemukan air dan hara dalam tanah. Fungsi akar bagi tanaman

ini menunjang metabolisme tanaman untuk melakukan proses fotosintesis maupun

pertumbuhan tanaman itu sendiri.

7. Fungsi Reproduksi

Ada beberapa tanaman yang tumbuh bereproduksi menggunakan akar. Seperti

tumbuhan paku, tumbuhan ysatu ini tumbuh dengan tunas akar. Melalui

perbanyakan vegetatif stolon dan rhizoma, tanaman memperbanyak dirinya,

melakukan duplikasi, kemudian berkembang biak.

B.MAKSUD PERCOBAAN

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui struktur morfologi dan

Anatomi akar lebih dalam. Selain itu, percobaan ini di maksudkan untuk

memberikan pemahaman mengenai bagian-bagian akar dan jaringan-jaringan

yang terdapat pada akar


C.Tujuan percobaan

Menentukan bagian-bagian akar, sistem perakaran, bentuk akar, sifat-sifat akar

dan tugas khusus akar dan akar khusus hasil metamorphosis dari akar.

Mengamati jaringan-jaringan penyusunan pada akar.

Menentukan tipe berkas pembuluh pada akar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.TEORI UMUM

Menurut Weier, Stoeking dan Barbour (1974) Root berasal dari kata Rot bahasa

Anglosaxon (Inggris). Root is the descending axis of a plant, artinya akar adalah

poros tanaman yang arah geraknya ke bawah (Agustina. 2004).

Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke tanah, alat

penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman. Fungsi

tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat

penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat penghasil

fitohormon, misalnya sitokinin(Agustina. 2004)

A. Morfologi Akar

Secara umum, tanaman tingkat tinggi mempunyai empat bagian penting akar,

yaitu

a) akar utama atau akar primer,

b) akar lateral atau akar sekunder atau akar cabang,

c) rambut atau bulu akar, dan

d) tudung akar (Hidayat, 1995).


Akar mempunyai variasi yang besar dalam bentuk dan strukturnya. Variasi ini

secara langsung berhubungan dengan fungsi atau karakteristik spesies tanaman,

misalnya: berfungsi sebagai penyimpan, fleshy (berdaging), akuatik, dan areal.

Pada spesies tanaman tertentu bisa jadi mempunyai dua macam akar yang berbeda

fungsinya, misalnya: pada tanaman ubi kayu dan ubi jalar. Selain kedua tanaman

tersebut mempunyai akar yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan air, ada

beberapa akar yang berfungsi sebagai penimbun karbohidrat (Agustina. 2004).

B. Struktur Akar

Akar mempunyai dua tipe pertumbuhan, yaitu: pertumbuhan primer dan sekunder.

Pada suatau fase tertentu pertumbuhan tanaman, dapat terjadi akarnya mengalami

pertumbuhan primer dan sekunder pada waktu yang bersamaan, hanya saja

letaknya berbeda. Perbedaan kedua pertumbuhan itu berasal dari asalnya jaringan

meristem. Pertumbuhan primer berasal dari jaringan meristem apikal, sedangakan

pertumbuhan sekunder berasal dari jaringan meristem cambium (Agustina. 2004).

Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi

tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunyai

sifat-sifat berikut:

a.Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan

arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop),

meninggalkan udara dan cahaya,

b.Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun

atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya,


c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan,

d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah

jika dibanding dengan batang,

e. Bentuknya sering kali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus

tanah (Hidayat, 1995).

Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk:

- Memperkuat berdirinya tumbuhan,

- Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari

dalam tanah,

- Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh

tumbuhan yang memerlukan,

- Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan(Hidayat, 1995).

Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut:

a. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung

dengan pangkal batang

b. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-

jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan

c. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan

ujungnya
d. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak

langsung bersambung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan

masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi

e. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan

berbentuk serabut

f. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar

yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang

panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut

akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan

akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang

dapat dihisap

g. Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri

atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan

lemah (Tjitrosoepomo, 2005).

Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji,

calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga(radicula). Pada perkembangan

lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa,

akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada

tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran:

a. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok

yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang

berasal dari lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang
demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan

tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) (Tjitrosoepomo, 2005).

b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya

mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan

semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari

calon akar yang asli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena

itu dinamakan akar serabut (radix adventicia) (Tjitrosoepomo, 2005).

Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam:

a. Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada

cabang-cabangnya, biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang halus

berbentuk serabut. Akar tunggangnya bersifat demikian sering kali berhubungan

dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu

mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya:Berbentuk sebagai

tombak (fusiformis), misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel atau

(Daucus carota I.).Berbentuk gasing (napiformis), misalnya bengkoang

(Pachyrrhizus erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.).

Berbentuk benang (filiformis), misalnya pada kratok (Phaseolus

lunatus L.) (Tjitrosoepomo, 2005).

b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk

kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-

cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar

kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap
air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar yang demikian terdapat

pada pohon-pohon yang ditanam dari biji(Tjitrosoepomo, 2005).

Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-

keadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang

mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya:

a. Akar udara atau akar gantung (radix aereus).

b. Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium).

c. Akar pelekat (radix adligans).

d. Akar pembelit (cirrhus radicalis).

e. Akar nafas (pneumatophora).

f. Akar tunjang atau akar egrang.

g. Akar lutut.

h. Akar banir (Tjitrosoepomo, 2005).

Akar yaitu bagian pertama yang tumbuh dari suatu biji yang berkecambah yang

kemudian tumbuh tegak ke bawah dan berkembang menjadi akar utama.

Selanjutnya tumbuh cabang yang lebih kecil. Sistem akar ini disebut sistem akar

tunggang dan merupakan salah satu ciri dari kelas dikotil. Jika cabang akar

tumbuh sama besar dengan akar utama atau kadang-kadang akar utama

berdegenerasi dan diganti dengan akar-akar samping yang keluar dari akar utama
yang tidak berkembang, maka sistem akar ini disebut sistem akar serabut. Sistem

akar ini merupakan salah satu ciri dari kelas monokotil (Loveles, 1998).

Adapun fungsi dari akar adalah untuk melekat dalam tanah, untuk menyerap air

dan garam-garam yang terlarut sebagai nutrisi dan pada beberapa tumbuhan

berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan zat makanan cadangan misalnya pada

umbi-umbian(Tjitrosoepomo, 2005).

Istilah akar tambahan digunakan bagi akar yang tumbuh pada bagian tumbuhan

diatas tanah, pada batang dibawah tanah dan pada akar yang sudah cukup tua,

terutama yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder. Selain itu, akar tambahan

dapat dibentuk pada tumbuhan utuh yang tumbuh pada kondisi normal, atau

tumbuh sehubungan infeksi oleh hama dan penyakit tumbuhan atau luka. Akar

tambahan tumbuh pula pada potongan tanaman (Begonia sedum) atau pada kalus

dalam kultur jaringan (Loveles, 1998).

B.KLASIFIKASI

Struktur morfologi umum akar terdiri dari leher akar, batang akar, cabang-cabang

akar serta serabut akar dan ujung akar. Berdasarkan struktur akar pokok sistem

perakaran tumbuhan dapat dibedakan kedalam dua sistem yaitu akar tunggang dan

akar serabuk. Akar berfungsi sebagai pengangkut zat-zat hara dan air untuk

beradaptasi dalam kondisi lingkungan sekitarnya. Akar juga berfungsi sebagai

penguat tubuh tumbuhan, alat pernapasan alat penyimpangan cadangan makanan

dan alat perkembangan vegetatif pada nama tertentu (Tjittrosomo, 1983).


1.Akar keladi (colasacia esculanta L schoot )

KINGDOM : Plantae

DIVISI : Tracheophyta

KELAS : Magnoliopsida

ORDO : Alismatales

FAMILI : Araceae

GENUS : Colocasia schott

SPESIES : Colocasia esculenta (L.) schott

Tanaman talas merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran serabut,

dimana akar serabut yang dimiliki tanaman ini umumnya lebih dangkal dan

tersusun oleh sekelompok akar adventif


2. Akar daun bawang (Allium fistulasum L)

Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji)

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae (biji tidak berbelah)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Liliflorae

Famili : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium fistulosum L.

Bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh dan berkembang ke semua

arah di sekitar permukaan tanah. Tanaman ini tidak mempunyai akar tunggang.

Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya tanaman dan alat untuk

menyerap zat-zat hara dan air.


BAB III

METODE KERJA

A.ALAT

Alat yang digunakan dalam praktikum adalah:

 Mikroskop majemuk

 Kaca preparat

 Kaca penuntup atau cover glass

 Silet / ketter

 Pipet tetes

 Tissu basah dan tissue kering

 Kamera / Handphone

B.BAHAN

Bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum adalah:

 Akar keladi (colacasia esculanta L schoot)

 Aquades
C.CARA KERJA

 Disiapakan alat dan bahan yang akan digunakan

 Diris sampel tersebut dengan setipis mungkin

 Kemudian diletakkan dikaca preparat

 Diteteskan dengan aquades sebanyak 1-2 tetes dengan menngunakan pipet

tetes. Kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup atau cover

glass

 Setelah itu diamati dibawah mikroskop.


BAB IV

A.HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Akar keladi (colasacia esculanta L schoot )

Gambar Klasifikasi

Nama latin: colasacia esculanta (L)

schoot

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Alismatelas

Famili : Araceae

Genus : Colocasia

Spesies : Colocasia esculenta L.


2. Akar daun bawang (Allium fistulasum L)

Gambar Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Alismatelas

Famili : Araceae

Genus : Colocasia

Spesies : Colocasia esculenta L.


Akar keladi (colasacia esculanta L schoot )

Gambar Keterangan gambar

1.Dikotil

2.Akar

Epidermis

Korteks

Endodermis

Peristel

Floem

Xilem

Rambut akar

Inti

stele
B.PEMBAHASAN

Akar merupakan salah satu bagian penting tumbuhan. Secara anatomi akar

tersusun atas empat lapisan jaringan pokok yaitu epidermis, korteks, endodermis

dan silinder pusat. Coba kita lihat penjelasannya di bawah ini.

1. Epidermis

Epidermis akar berkembang dari protoderma. Sel epidermis akar berbentuk pipih

dan berdinding tipis. Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini

termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Pada bagian yang termodifikasi menjadi

bulu akar, lapisan kutikulanya sangat tipis. Hal itu sesuai dengan fungsinya

sebagai penyerap air.

2. Korteks

Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri

dari sel-sel parenkima yang tersusun melingkar. Pada beberap tumbuhan air, sel-

sel parenkima korteks tersusun teratur dan banyak dijumpai ruang-ruang udara.

Parenkima seperti ini disebutiaerenkim. Sel-sel korteks sering mengandung zat

tepung dan kadang-kadang kristal. Pada tumbuhan monokotil korteks biasanya

mengandung sklerenkima. Letak korteks pada akar lebih luar daripada letak

korteks pada batang.

Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis dapat

mengadakan diferensiasi menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung

suberin atau lignin yang disebut eksodermis. Eksodermis dapat terdiri dari selapis
sel atau lebih, terdiri dari sel panjang dan sel pendek berselang-seling atau satu

jenis saja.

3.Endodermis

Lapisan terdalam dari korteks akar berdiferensiasi menjadi endodermis.

Endodermis terdiri dari selapis sel-sel yang tebal yang menandai batas korteks.

Pada sel endodermis muda terdapat penebalan dinding oleh zat suberin atau lignin

mengelilingi dinding radial. Penebalan itu membentuk rangkaian berbentuk pita.

Penebalan seperti pita ini disebut pita Kaspari. Penebalan ini bermula dari

penebalan yang berupa titik atau titik Kaspari. Titik Kaspari mencegah air masuk

melintasi dinding sel. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang

dindingnya tidak menebal yang disebut sel penerus air. Endodermis yang

berhadapan dengan xilem hanya membentuk penebalan pita. Ini berarti

endodermis berperan mengatur lalu-lintas zat ke dalam pembuluh akar.

4. Silinder Pusat (Stele)

Stele terletak disebelah dalam lapisan endodermis. Stele pada akar tersusun oleh

jaringan-jaringan pengangkut xilem, floem dan perisikel. Perisikel terdiri dari sel

bertipe parenkima yang berada diantara endodermis dan jaringan pembuluh.

Perisikel berkembang dari prokambium. kambium dan jari-jari empulur dibentuk

dari perisikel.
BAB V

A.KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum morfologi dan anatomi tanaman,maka dapat

disimpulkan bahwa, setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran masing-

masing. Keragaman sistem perakaran berhubungan dengan jenis tanaman tersebut.

pada beberapa tumbuhan mempunyai sifat dan jenis akar yang unik. Hal ini

berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan

dengan keadaan-keadaan tertentu. Seperti akar gantung, akar pelekat, akar

tunjang, akar nafas dan sebagainya.

B.SARAN

Sebelum memulai praktikum usahakan untuk memahami materi yang

dipraktekan agar pada saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa

menghambat kegiatan praktikum tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Penerbit Rineka Cipta.Jakarta.

Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.

Loveles A.R.,1998. Prinsip-prnsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah

Tropik.Gramedia. Jakarta.

Tjitrosoepomo G. 2005. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai