Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM


KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

NIMROD UMBU LADO, S. Pd

SMP KRISTEN CITRA BANGSA


CITRA BINA INSAN MANDIRI
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. BENDA MATI DAN BENDA HIDUP


Dalam kamus Bahasa Indonesia, benda memiliki makna segala yang ada di alam
yang berwujud. Benda merupakan semua hal yang dapat kita lihat dan sentuh
serta memiliki bentuk.
Di sekitar kita terdapat berbagai bentuk dari benda yang dapat kita lihat di
kehidupan sehari-hari dan kita dapat dapat membedakan benda tersebut ke
dalam 2 yakni benda mati dan benda hidup.
1. Benda mati
Yang termasuk dalam benda mati merupakan semua jenis benda yang
tidak memiliki kateristik hidup. Benda mati memiliki ciri-ciri berikut:
• Tidak bergerak
• Tidak mengadakan metabolisme
• Tidak bereproduksi
• Tidak menanggapi rangsang.
2. Benda hidup.
Yang termasuk dalam benda hidup, merupakan semua jenis benda yang
memiliki karakteristik hidup atau dengan kata lain memiliki ciri yang
menunjukan hidup dan merupakan kebalikan dari ciri benda mati. Benda
hidup ini yang kemudian kita sebut sebagai makhluk hidup.
Benda mati dapat menjadi benda jika ia kehilangan karakteristi hidup
misalnya, pohon jati merupakan benda hidup tapi jika ia sudah menjadi
tempat tidur atau kursi ia sudah menjadi benda mati.
B. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri untuk menujukan bahwa ia hidup. Ciri-ciri
itu antaralain sebagai berikut:
1. Bergerak
Setiap makhluk hidup perlu bergerak untuk segala keperluan,
misalnya untuk makan ,berpindah tempat, menanggapi rangsang, dll.
Gerak pada makhluk hidup terbagi menjadi 2 yakni gerak aktif atau
gerak yang dapat dilihat secara langsung. Gerak ini bisa kita lihat pada
manusia dan hewan misalnya saat kita makan atau bermain bersama
teman. Gerak yang kedua adalah gerak pasif, merupakan gerak yang
tidak bisa kita lihat namun gerak tersebut terjadi, gerak ini terjadi pada
gerak akar menembus tanah, gerak bunga mekar, dll.
Untuk bergerak makhluk hidup memerlukan sarana bantu atau
organ untuk bergerak. Sarana bantu ini berbeda untuk setiap makluk
hidup dan tidak sama, misalnya manusia dan hewan darat sarana bantu
untuk bergerak adalah kaki, untuk hewan yang bisa terbang seperti
elang sarana bantunya adalah sayap, sedangakan untuk hewan yang
hidup dalam air sarana bantunya adalah ekor dan sirip. Selain sarana di
atas masih banyak sarana lain seperti ular menggunakan otot perut
untuk berpindah tempat dengan cara merayap.
2. Tumbuh kembang
Tumbuh dan berkembang menunjukan perubahan fisik dan emosi
dari makhluk hidup. Tumbuh adalah pertambahan jumlah dan ukuran sel
yang tidak kembali lagi ke bentuk semula.sedangkan berkembang
adalah perubahan makhluk hidup menuju kedewasaan. Tumbuh dan
berkembang berjalan Bersama dan saling berhubungan Contohnya
pertumbuhan dan perkembangan kita manusia dari kita lahir sampai kita
dewasa.
3. Berkembang biak
Proses untuk menghasilkan keturunan baru sehingga
keberadaan makhluh hidup tidak punah. Kemampuan berkembang biak
pada makhluk hidup di bagi menjadi dua yakni dengan cara kawin
(seksual/generative) dan tidak kawin (aseksual/vegetative).
a) Generative
1) Hewan
Pada hewan proses berkembang biak secara kawin di bagi
menjadi 3 yakni:
a. Vivipar
Berkembang biak dengan beranak, misalnya pada sapi,
kucing, anjing, dan lain-lain.
b. Ovipar
Berkembang biak dengan cara bertelur, misalnya pada
ayam, merpati, ikan, dan lain-lain.
c. Ovovipar
Berkembang biak dengan cara bertelurberanak, misalnya
pada kadal dan sebagian jenis ular.
2) Tumbuhan
Untuk tumbuhan, perkembang biakan secara kawin
terjadi dengan cara pmbentukan gamet jantan dan gamet
betina dan melalui penyerbukan (pada tumbuhan yang
membentuk bunga).
b) Vegetative
1) Hewan
Pada hewan proses berkembang biak secara tak
kawin adalah:
- Membelah diri, contoh amoeba, euglena, dll
- Membentuk spora, contoh: sporozoa
- Membentuk tunas, contoh: hydra dan ubur-ubur
- Fragmentasi, contohnya: planaria dan cacing pita
- Regenerasi, contohnya: planaria, bintang laut dan
hydra
2) Tumbuhan
a. Alami
- Membelah diri :gangang biru
- Fragmentasi : ganggang spirogyra
- Spora : lumut, jamur, paku
- Tunas : ragi, pisang, tebu, bambu
- Rhizome/rimpang :lengkuas, ilalang, kunyit
- Geragih/stolon :strawberi, semanggi
- Umbi lapis : bawang, bakung, tulip
- Umbi batang : kentang, gembili
- Umbi akar : singkong, wortel
- Tunas adventif : cemara, sukun, cocor bebek
b. Buatan
- Cangkok: manga, rambutan
- Stek: mawar, bunga sepatu,tebu, singkong
- Merunduk : apel, alamanda
- Menempel/okulasi: manga, jambu
- Menyambung/ mengenten/kopulasi :kaktus,
manga
- Kultur jaringan: cengkeh, kopi
4. Peka terhadap rangsang (iritabilitas)
Kemampuan makhluk hidup peka dan merespon terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya. Kemampuan ini
disebabkan karena manusia dan hewan memliki alat indra yang aktif
mengenal keadaan disekitarnya serta perubahan-perubahan yang
terjadi.
Pada tumbuhan kemampuan menanggapi rangsang terjadi pada
pucuk tanaman (pucuk tumbuhan akan bertumbuh ke arah sumber
cahaya) dan ujung akar tumbuhan (ujung akar tumbuhan akar akan
membelok ke dalam tanah yang banyak mengandung unsur hara).
5. Memerlukan makanan (nutrisi)
Semua makhluk hidup membutuhkan nutrisi untuk semua
aktifitas tubuh. Nutrisi atau makanan berfungsi untuk menghasilkan
energi, pertumbuhan, mengganti bagian-bagian sel yang rusak, dan
mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan air yang kita minum
berfungsi agar kita tetap hidup. Cara mendapatkan makanan untuk
hewan berbeda untuk setiap jenis dan bergantung pada jenis
makanannya. Berdasarkan jenis makanan hewan dibagi menjaadi 3
yakni:
1) Herbivora, merupakan hewan pemakan tumbuhan, misalnya
sapi, kuda, kerbau, ayam, merpati, dll.
2) Karnivora, merupakan hewan pemakan daging. Misalnya
anjing, harimau, kucing, dll.
3) Omnivore merupakan hewan pemakan segala. Misalnya
manusia, babi, beruang, dll
Pada tumbuhan cara mendapatkan makanan dengan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah pengubahan zat anorganik menjadi zat
organic dengan bantuan cahaya matahari. Hasil fotosintesis digunakan
oleh tumbuhan untuk aktifitas sendiri dan Sebagian disimpan sebagai
cadangan makanan yang biasanya dimanfaatkan oleh manusia dan
hewan untuk proses hidupnya.
6. Bernapas
Merupakan proses menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida pada manusia dan hewan. Bernafas untuk setiap jenis
hewan berbeda alat pernafasanya. Macam-macam alat pernafasan
pada hewan antara lain:
a. Paru-paru: manusia, singa, sapi, paus, lumba-lumba, burung
b. Ingsang: ikan, katak (fase berudu), salamander
c. Trackea: serangga
d. Kulit: katak
e. Pundi-pundi udara: burung
Proses ini berbeda pada tumbuhan jika di siang hari tumbuhan
akan menghirup carbon dioksida dari udara dan mengeluarkan oksigen
dan pada malam hari akan menghirup oksigen dan mengeluarkan
carbondioksida. Alat pernafasan pada tumbuhan adalah stomata dan
akar nafas (pada tumbuhan bakau)
7. Mengeluarkan zat sisa
Sisa metabolisme tidak bisa dibiarkan terus didalam tubuh tatapi
harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh
makhluk hidup. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup biasa disebut
ekskresi. Pada manusia sisa hasil metabolisme dikeluarkan oleh paru-
paru (CO2), hati (getah empedu yang di keluarkan lewat feses), anus
(feses), ginjal (urin) , dan kulit (keringat).
Untuk hewan tingkat tinggi lain hamper sama dengan manusia,
sedangkan hewan tingkat rendah misalnya planaria atau cacing pipih
mengeluarkan zat sisa melalui seluruh permukaan tubuh. Tumbuhan
mengeluarkan zat sisa melalui stomata dan lentisel berupa O2 dan uap
air.
8. Tersusun dari 1 sel atau lebih
Setiap makhluk hidup tersusun dari sel. Ada yang terdiri 1 sel atau
uniseluler dan ada yang tersusun dari banyak sel atau multiseluler.
9. Adaptasi
Merupakan kemampuan makhluk hidup atau organisme untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tempat ia tinggal. Adaptasi
makhluk hidup dibagi menjadi 3 yakni:
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan adaptasi yang
berhubungan dengan struktur tubuh suatu organisme. Contoh
adaptasi morfologi, misalnya bentuk paruh burung, cakar burung,
alat gerak pada reptilia. Secara morfologis, organ-organ
tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, dan buah) juga
beradaptasi dengan lingkungannya. Keadaan buah suatu
tumbuhan, sesungguhnya beradaptasi untuk lingkungannya.
2. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan bentuk adaptasi yang
berhubungan dengan metabolisme suatu organisme, misalnya
enzim yang digunakan untuk pencernaan makanan dan ekskresi.
Mamalia merupakan makhluk hidup yang mempunyai sumber
makanan yang sangat beragam. Ada mamalia yang makan
tumbuhan, ada yang makan daging, dan ada juga yang makan
tumbuhan dan daging. Jenis makanan yang dimakan makhluk
hidup berhubungan dengan enzim pencernaan makanan yang
dimiliki makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup yang tubuhnya
tidak memiliki enzim pencerna selulosa tentu tidak bisa makan
rumput sebab makanan tersebut tidak akan dapat dicerna.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku berhubungan dengan tingkah laku
suatu organisme dalam merespons keadaan lingkungannya. Di
daerah yang mempunyai empat musim, pada musim dingin
suhunya sangat rendah, dan sumber makanan sering kali
menjadi sulit diperoleh oleh beberapa binatang. Untuk
menghindari kondisi tersebut beberapa jenis burung tertentu
yang melakukan migrasi tahunan ke daerah yang lebih panas dan
banyak makanan. Sementara itu beruang kutub tidak melakukan
migrasi, namun memilih tidur untuk waktu yang sangat lama.
Selain adaptasi, makhluk hidup juga mempunyai
kemampuan lain yang membuatnya terhindar dari pemangsa.
Pada tumbuhan ada yang memiliki duri, getah, bau sehingga
pemangsa enggan untuk memangsa tumbuhan tersebut.
Binatang memiliki cara lain untuk menghindari pemangsa, yaitu
dengan mimikri dan kamuflase. Ciri yang digunakan untuk mimikri
maupun kamuflase itu pun berkembang secara evolusioner.
Misalnya, apabila dalam suatu populasi mangsa ada anggota
yang rasanya kurang enak, beracun, atau dapat menyakiti
penyerangnya maka mangsa yang demikian akan cenderung
dapat bertahan. Predator (pemangsa) yang belum
berpengalaman mungkin mencoba memakan mangsa yang tidak
enak, beracun, atau berbahaya tersebut. Akhirnya mereka akan
belajar bahwa mangsa dengan ciri tersebut tidak enak atau
bahkan dapat membahayakan dirinya dan karenanya mereka
tidak mau lagi mencoba makan jenis mangsa tersebut.
10. Memerlukan suhu tertentu
Untuk dapat hidup, organisme memerlukan suhu yang ideal. Jika
suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah maka akan mengganggu
organisme itu sendiri bahkan dapat meyebabkan kematian. Suhu
lingkungan yang diperlukan oleh hidup kira-kira 00C sampai 430C.
11. Pengangkutan zat
Organisme multiseluler seperti manusia membutuhkan system
pengangkut untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan dan
mengeluarkan zat-zat yang tidak dibutuhkan. Misalnya kita manusia
memiliki pembuluh darah dan pada tumbuhan adanya pembuluh
pengangkut. Sedangkan pada makhluk uniseluler pengangkutan zat
tidak membutuh alat pengangkut karena terjadi didalam sel itu sendiri.

C. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Makhluk hidup beragam daalam hal jenis yang berada di muka bumi ini.
Sehingga manusia perlu melakukan pengklasifikasian untuk mempermudah
dalam mempelajari makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu
cara memilah-milah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-
golongan atau unit unit tertentu. Dasar klasifikasi makluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan sifat atau ciri yang dimiliki.
I. Prinsip-Prinsip Klasifikasi
1) Mengidentifikasi ciri-ciri suatu makhluk hidup (Pencandraan)
Identifikasi atau pencandraan ialah menentukan macam-
macam persamaan apa saja yang paling penting. Salah satu dari
pola klasifikasi yang pertama yaitu menempatkan semua jenis
hewan yang hidup dalam habitat yang sama dalam satu kategori.
Untuk hal-hal yang harus diamati yaitu, morfologi, anatomi,
fisiologi, kromosom, serta tingkah lakunya. Untuk dapat
mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja ditemukan, tentunya
kita memerlukan alat pembanding seperti gambar, spesimen
(awetan hewan ataupun tumbuhan), kunci identifikasi (hewan
ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya). Kunci
identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi.
2) Mengelompokkannya sesuai dengan kriteria yang kita inginkan
(Pengklasifikasian)
Setelah identifikasi atau pencandraan, tahapan selanjutnya
untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yaitu pengelompokan.
Pengelompokan didasarkan atas identifikasi makhluk hidup dalam
suatu kelompok yang sama. Makhluk hidup yang memiliki ciri- ciri
yang sama dikelompokkan dalam bentuk tingkatan takson yang
sama.
3) Pemberian nama kelompok
Para ahli taksonomi yang telah melakukan penelitian
terhadap berbagai jenis hewan maupun tumbuhan, mereka telah
melakukan tahapan dalam klasifikasi dan akhirnya dapat
memberikan nama terhadap suatu makhluk hidup. Untuk
memudahkan dalam mencari nama dari suatu makhluk hidup yang
baru dikenal, dapat menggunakan kunci determinasi memberikan
nama terhadap suatu makhluk hidup. Untuk memudahkan dalam
mencari nama dari suatu makhluk hidup yang baru dikenal, dapat
menggunakan kunci determinasi
II. Tahapan Klasifikasi
Dalam melakukan pengklasifikasian, para ahli biologi melakukan
pengamatan terhadap ciri-ciri makhluk hidup dan mencatat semua ciri-ciri
tersebut. Setelah itu para ahli kemudian melakukan pengelompokan
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dicatat tadi. Terdapat
perbedaan kriteria dalam pengklasifikasian hewan dan tumbuhan yakni:
- Tumbuhan
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan
memperhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu
diperhatikan. Berikut contohya:
a) Organ perkembangbiakannya: apakah dengan spora atau
dengan bunga;
b) Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup: apakah tegak,
menjalar atau merambat;
c) Bentuk dan ukuran daun;
d) Cara berkembang biak: seksual (generatif) atau aseksual
(vegetatif).
- Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam
mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan
melihat kriteria berikut ini.
a) Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum
punya saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi
mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus;
b) Kerangka (skeleton): apakah kerangka di luar tubuh
(eksoskeleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton);
c) Anggota gerak: apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
III. Urutan Takson
Dalam klasifikasi makhluk hidup dikenal adanya tingkatan
takson/kelompok mulai dari kelompok besar (masih banyak
perbedaannya) ke kelompok kecil (banyak persamaan). Urutan ini
didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum. Kelompok-kelompok
tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke
bawah persamaan yang dimiliki anggota di dalam tingkatan klasifikasi
tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit, kemudian
makin ke bawah persamaan ciri makin khusus serta perbedaan ciri makin
kecil.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Carolus Linnaeus adalah
sebagai berikut:
Kingdom/Regnum : Dunia/kerajaan
Filum/Divisio : Bagian/keluarga besar, filum untuk hewan,
dan divisio untuk tumbuhan.
Classis : Kelas
Ordo : Bangsa
Familia : Suku
Genus : Marga
Species : Jenis
Contoh urutan takson dari kerajaan tumbuhan dan hewan:
Tumbuhan Hewan
Kingdom : Plantae Kingdom : Animalia
Divisio : Spermatophyta Phylum : Chordata
Classis : Monocotyledoneae Classis : Mammalia
Ordo : Graminales Ordo : Carnivora
Familia : Gramineae Familia : Canidae
Genus : Zea Genus : Canis
Species : Zea mays (Jagung) Species : Canis familiaris (anjing)

IV. Kunci Identifikasi/Determinasi


Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk
menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies.
Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali
organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci
determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang
disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk
menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi yang paling
sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang
disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan. Dasar yang
dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk hidup
dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi
adalah seperti berikut.
a) Kunci harus dikotomi;
b) Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik,
contoh:
- tumbuhan berumah satu …
- tumbuhan berumah dua …
c) Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu
bagian bisa diterima dan yang lain ditolak;
d) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang
bersifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun
besar atau kecil.
e) Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati;
f) Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai
dengan kata yang sama;
g) Setiap kuplet diberi nomor;
h) Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
Contoh kunci dikotom sederhana sebagai berikut:
1. a. Tumbuhan yang berspora 2a
b. Tumbuhan yang tidak berspora 3a
2. a. Tumbuhan yang berbatang jelas Suplir
b. Tumbuhan yang tidak berbatang jelas Lumut
3. a. Berbiji tertutup 4a
b. Berbiji terbuka Belinjo
4. a. Biji berkeping dua 5a
b. Biji berkeping satu Jagung
5. a. Berbunga kupu-kupu Kedelai
b. Berbunga terompet Terung
Dari kunci dikotom sederhana di atas, kita teruskan dengan langkah-
langkah dibawah:
• Bacalah dengan teliti kunci dikotom mulai dari awal pada kegiatan di
atas.
• Cocokkan ciri-ciri tumbuhan yang kamu amati (bisa berdasarkan
gambar yang di dapat di internet) dengan ciri-ciri yang terdapat pada
kunci dikotom.
• Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci dikotom sudah sesuai dengan
ciri-ciri tumbuhan yang kamu amati, catatlah nomornya dan
lanjutkan pembacaan kunci pada nomor berikutnya yang
ditunjukkan di akhir pernyataan.
• Buat daftar kunci determinasi berdasarkan kunci dikotom dan
bandingkan dengan kelompok yang lain.
V. Metode Penamaan Ilmiah
Untuk memudahkan penamaan makhluk hidup, digunakanlah
sistem penamaan ilmiah yang disebut tata nama ganda atau Binomial
nomenclature. Binomial nomenclature adalah pemberian nama dengan
dua nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu
menggunakan dua kata nama genus dan nama species.
Dengan metode ini, suatu jenis makhluk hidup akan memiliki nama
yang berbeda dengan makhluk hidup dari jenis yang lain. Pemberian nama
ilmiah pada setiap makhluk hidup bertujuan agar spesies mudah dikenali
dan menghindari kesalah pahaman. Sehingga nama ilmiah berlaku secara
universal. Sistem tata nama yang terkenal adalah sistem dwi-tata nama
(binomial nomenklatur) atau tata nama biner yang dikemukakan oleh
Carolus Linnaeus. Berikut ini dijelaskan ketentuan-ketentuan untuk
memberi nama takson tingkat jenis, marga dan suku.
• Nama Jenis (Species)
- Menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
- Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas
dua kata tunggal (mufrad). Misalnya, tanaman jagung nama
spesiesnya (jenis) Zea mays. Burung merpati nama
spesiesnya Columbia livia.
- Kata pertama merupakan nama marga (genus), sedangkan
kata kedua, merupakan petunjuk spesies
- Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai
dengan huruf besar, sedangkan nama petunjuk jenis,
seluruhnya menggunakan huruf kecil.
- Setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan
huruf cetak miring atau digaris-bawahi agar dapat dibedakan
dengan nama atau istilah lain. Contoh nama jenis badak
jawa adalah Rhinoceros sondaicus atau Rhinoceros
sondaicus, nama jenis tanaman karet adalah Hevea
brasiliensis atau Hevea brasiliensis.
- Jika nama tersusun dari tiga kata maka kata ke dua dan tiga
digabung penulisannya atau diberi tanda penghubung.
Contoh Nama kembang sepatu adalah Hibiscus
rossasinensis maka ditulis menjadi Hibiscus rosasinensis
atau Hibiscus rossa-sinensis.
VI. Manfaat Klasifikasi
Dengan adanya klasifikasi, tentu dapat bermanfaat khususnya untuk
manusia yaitu:
- Memudahkan untuk mengenal makhluk hidup
- Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup
- Mengetahui manfaat masing-masing organisme
- Mengetahui bahwa organisme membutuhkan organisme lain.
- Mengetahui bahwa kekerabatan makhluk hidup dapat mendukung
kelangsungan hidupnya.
D. PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli
filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokkan makhluk hidup ke
dalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan (animalia) dan kelompok
tumbuhan (plantae), namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal
pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk
hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.
Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.
Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang
dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan. Beberapa system klasifikasi
makhluk hidup yang telah diperkenalkan oleh para ahli adalah :
1. Sistem Dua kingdom
Sistem yang dikembangkan oleh ilmuwan Swedia yaitu Carolus
Linnaeus tahun 1735. Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom yaitu :
a) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil, mampu bergerak
bebas.
b) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Ciri–ciri : memiliki dinding sel, berklorofil, mampu berfotosintesis.
2) Sistem Tiga Kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman (Ernst Haeckel) tahun
1866. Makhluk hidup dibagi menjadi 3 kingdom yaitu :
a) Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri-ciri : heterotrof, eukariot
multiseluler dan dapat bergerak.
b) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri-ciri : autotrof, eukariot
multiseluler, berklorofil dan mampu berfotosintesis.
c) Kingdom Protista Ciri-ciri : organisme bersel satu atau
uniseluler dan organisme multiseluler sederhana).
3) Sistem Empat Kingdom
Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Herbert Copeland)
tahun 1956. Makhluk hidup dibagi menjadi 4 kingdom yaitu :
a) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
b) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
c) Kingdom Protista
d) Kingdom Monera Ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti
(prokariotik).
4) Sistem Lima Kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Robert H. Whittaker)
tahun 1969. Makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom yaitu :
a) Kingdom Monera
b) Kingdom Protista
c) Kingdom Fungi (Dunia Jamur) Ciri-ciri : eukariotik, heterotrof, tidak
berklorofil, dinding sel dari zat kitin.
d) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
e) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

5) Sistem Enam Kingdom


Pada tahun 1970-an seorang mikrobiologi bernama Carl Woese dan
peneliti lain dari University Of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang
memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok
tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk
hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom
Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut
Eubacteria. Adapun keenam kingdomnya adalah.
a) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
b) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
c) Kingdom Protista
d) Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
e) Kingdom Eubacteria
f) Kingdom Archaebacteria
LKPD I
BENDA MATI DAN BENDA HIDUP

MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN BENDA MATI DAN BENDA HIDUP

1. Berdasarkan table dibawah, kelompokan mana yang termasuk ke dalam benda mati dan benda
hidup. (berikan centang pada table)

Benda Bergerak Makan Iritabilitas Bernapas Tumbuh Ekskresi Reproduksi Adaptasi


yang di
amati Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Sepeda
Mobil
Kipas
angin
Nyamuk
Kembang
sepatu
Kaktus
Semut
Sepatu
Melati
Rumput
Motor

2. Berdasarkan table di atas, lengkapi table di bawah ini:

NO BENDA MATI BENDA HIDUP


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jawablah pertanyaan di bawah ini:

1. Mengapa motor dan mobil tidak dimasukan ke dalam kelompok makhluk hidup? Berikan alasan!

2. Virus termasuk ke dalam kelompok benda mati atau benda hidup? Berikan alasan!

Anda mungkin juga menyukai