CHLOROPHYTA
Disusun oleh :
Kelompok 1 Offering C 2019
Braine Syafa Aziza Maghfira 190341621690
Muhammad Ahva Mushlich 190341621634
Qatrunnada Widhia Nugraha 190341621650
Zhafarina Dhiya 'Ulhaq 190341621604
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi Chlorophyta?
2. Bagaimana habitat Chlorophyta?
3. Apa saja susunan tubuh dalam Chlorophyta?
4. Apa saja susunan sel dalam Chlorophyta?
5. Bagaimana cara reproduksi Chlorophyta?
6. Bagaimana daur hidup Chlorophyta?
7. Apa saja peranan Chlorophyta?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi Chlorophyta.
2. Mengetahui habitat Chlorophyta.
3. Mengetahui susunan tubuh dalam Chlorophyta.
4. Mengetahui susunan sel dalam Chlorophyta.
5. Mengetahui cara reproduksi Chlorophyta.
6. Mengetahui daur hidup Chlorophyta.
7. Mengetahui peranan Chlorophyta.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi
Pada klasifikasi lama, Chlorophyta atau alga hijau merupakan salah satu
divisi pada Algae bersamaan dengan lima divisi lainnya. Divisi ini
dikelompokkan berdasarkan ciri khasnya, yakni berwarna hijau atau secara
pigmentasi (Mulyadi, 2017). Sedangkan pada sistem klasifikasi terbaru,
Chlorophyta merupakan kelompok tingkat ke-tiga yang merupakan bagian dari
super grup Archaeplastida dan Chloroplastida pada kelompok tingkat ke-dua
(Adl et al., 2005). Chlorophyta memiliki lebih dari 7000 spesies yang telah
terindikasi (Mulyadi, 2017). Ciri umum Chlorophyta adalah sebagai berikut :
1. Berwarna hijau jelas, yakni mengandung klorofil a dan klorofil b seperti
pada tumbuhan tingkat tinggi, yang lebih dominan dibandingkan pigmen
karoten dan xantofil.
2. Hidup berkoloni, soliter, bersimbiosis dengan organisme lain seperti dengan
Lichenes.
3. Autotrof.
4. Berbentuk bulat, filamentus, lembaran, atau menyerupai tumbuhan tingkat
tinggi.
5. Memiliki tilakoid tunggal atau tersusun banyak.
6. Plastida membran bilayer tanpa retikulum endoplasma (RE) periplastid.
7. Cadangan makana berupa amilum dalam plastida.
8. Dinding sel terdiri dari dua lapisan, yakni selulosa (dalam) dan pektin (luar).
9. Chlorophyta bersel satu tidak bergerak. Contoh : Chlorella.
10. Sebagian kecil prokariota, sebagian besar eukariota.
11. Flagella berjumlah sepasang dan/atau kelipatan dua dan berukuran isokonta
(sama panjang)
12. Dapat mengalami pergerakan yang dipengaruhi oleh cahaya.
13. Pembelahan sel tanpa fragmoplas
3
2.2. Habitat
Chlorophyta hidup pada perairan maupun darat. Pada perairan,
Chlorophyta menempati perairan oligotrophic hingga eutrophic (Yanuar,
2016). Sebagian besar hidup di air tawar, sebagian lagi hidup di air payau dan
air laut, dan sisanya hidup di darat. Sering ditemui melekat pada batuan saat air
surut. Pada Chlorophyta yang hidup di air laut, sebagian merupakan makroalga
seperti Siphonale dan Ulvales (Langoy, dkk., 2011). Selain itu dijumpai pula
di tanah yang basah, bahkan pada tanah yang kering yang bersimbiosis dengan
Lichenes. Chlorophyta air tawar umumnya bersifat kosmopolit, yang tempat
hidupnya cukup cahaya seperti: kolam, sungai, danau, selokan, dan lain-lain.
Selain itu juga di temukan di batu-batuan dan pohon yang lembab seperti
Trentepolia dan Protococcus. Beberapa Chlorophyta air hidup mengapung
atau sebagai plankton.
4
yaiotu kloroplas. DNA alga ini berada dalam sebuah nukleus, dan ada beberapa
yang memiliki flagella. Dinding sel pada Chlorophyta tersusun atas dua
lapisan, bagian dalam tersusun atas selulose dan bagian tersusun atas pectin.
Tetapi terdapat beberapa alga dindingnya tidak mengandugn selulose,
melainkan tersusun atas glikoprotein. Alga memiliki bentuk kloroplas yang
sangat bervariasi, diantaranya bentuk mangkuk, sabuk, cakram, anyaman,
spiral, dan bintang.
Klorofil pada Chlorophyta berwarna hijau dengan kandungan klorofil -a dan
b serta karotenoid, pada kloroplasnya terdapat pirenoid. Chloropyhta terdiri
atas sel-sel kecil yang berupa koloni seperti benang-benang bercabang atau
tidak, ada juga yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat
kondisi budidaya menjadi padat dan pengaruh cahaya terbatas, sel akan
memproduksi lebih banyak klorofil dan warnanya akan berubah menjadi hijau
gelap. Sel-sel Chlorophyta terkurung dalam dinding selulosa yang kaku, hal ini
telah diindentifikasi menurut 6500 spesies Chlorophyta. Selain dari banyaknya
anggota uniselular seperti Chlamydomonas, dalam filum ini juga terdapat
bentuk koloni dan multiselular seperti Volvox dan Ulva. Bahkan pada anggota
filum ini yang tampaknya multiselular sejati, sel-sel unsur pokok tidak
dikhusukan ke bentuk jaringan khusus tertentu.
5
Reproduksi sel gametik dapat terjadi secara isogami, anisogami, oogami,
maupun konjugasi ( Kasim, Ma’ruf. 2016).
Reproduksi Vegetatif
1. Pembelahan Sel
Pembelahan sel ini dilakukan oleh chlorophyta yang hanya memiliki
satu sel kemudian sel tersebut membentuk septum atau sekat dan
membelah menjadi dua anak sel dan menjadi individu baru. Contohnya
seperti Chlorella, Euglana viridis, dan lain-lain.
2. Fragmentasi
Fragmentasi merupakan reproduksi vegetatif untuk chlorophyta yang
hidup secara koloni. Fragmentasi dilakukan dengan cara pemutusan
fragmen-fragmen kemudian berkembang menjadi individu baru. Contoh
individu yang dapat melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah
Volvox.( Hasanuddin, Mulyadi. 2014).
Reproduksi Sporik
1. Planospora
Planospora yaitu spora yang berflagel 2 sebagai alat gerak.
Contohnya Chlamydomonos.
2. Aplanospora
Aplanospora yaitu spora yang tidak memilki alat gerak atau flagel.
Contohnya Chlorococcum.
3. Autospora
Autospora yaitu aplanospora yang memiliki kemiripan dengan sel
induknya. Contohnya Chlorella.( Husma, Amrah. 2017).
Reproduksi Gametik
1. Isogami
Isogami merupakan reproduksi gametik dengan cara peleburan dari
dua gamet yang keduanya memiliki kesamaan bentuk serta ukuran.
Gamet dari jantan dan betina ini sulit dibedakan dalam morfologi.
Contohnya Chlorococcum, Chlamydomonas.
2. Anisogami
6
Anisogami merupakan reproduksi gametik dengan cara peleburan dari
dua gamet yang memiliki ukuran berbeda. Pada gamet jantan memiliki
ukuran lebih kecil daripada gamet betina. Contohnya Chlamydomonas,
Ulva
3. Oogami
Oogami merupakan reproduksi gametik dengan cara peleburan dari
dua gamet tetapi pada gamet betina tidak memiliki flagel dan pada gamet
jantan memiliki flagel namun kecil (anterozoid). Contohnya
Chlamydomonas, Valva, Spirogya.
4. Konjugasi
Konjugasi merupakan reproduksi secara kawin seperti pada
Spirogyra. (Hasanuddin, Mulyadi. 2017)
2.7. Peranan
7
Peranan Menguntungkan
1. Biofuels Alga, salah satu manfaat utama pada alga yakni sebagai sumber
daya energy ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan minyak, gas, dan
bensin telah mulai gagal memenuhi kebutuhan dunia. Sehingga para
ilmuawan membuat bahan bakar dari tanaman. Kandungan minyak
dalam Chlorophyta mencapai 40 % yang dapat diolah menghasilkan
biodesel.
2. Sumber pangan, Chlorophyta memiliki banyak kandungan protein,
mineral, dan nutrisi yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.
Ada juga yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak, obat-obatan, dan
kosmetik. Serta sebagai sumber pangan bagi protozoa dan hewan air.
3. Fotosintesis, makhluk hidup memerlukan oksigen untuk hidup serta
ganggang bertanggung jawab atas 70-80 % dari oksigen di atmosfer
melalui fotosintesis.
4. Tumpuan utama dalam mempelajari evolusi, sebagai titik tolak evolusi
5. Produsen utama dalam ekosistem perairan, chlorella merupakan anggota
chlorophyceae memiliki gizi tinggi, dan terdapat juga chlorelin,
semacam zat antibiotic yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Peranan Merugikan
1. Reproduksi yang cepat, dapat menghalangi sinar matahari untuk
mencapai tanaman air, sehingga dapat mematikan mereka.
2. Dapat menutupi keindahan lingkungan kolam yang tertutupi alga
sehingga terlihat kotor dan jelek.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Chlorophyta merupakan protista mirip tumbuhan karna dapat membuat
makanan sendiri yang memiliki 6.000-7000 spesies. Klasifikasi Chlorophyta
terdiri atas satu kelas yaitu Chlorphyceae, dan empat ordo yaitu ordo
volvocales, ordo tetrasporales, ordo chlorococcales, dan ordo zygnematales.
Habitatnya di air tawar, air laut, dan tanah basah. Memiliki sifat eukariot atau
mempunyai membran inti. Adapun reproduksinya secara vegetatif dengan
fragmentasi dan aseksual serta seksual. Untuk daur hidupnya ada 2 yakni fase
diploid dan fase haploid. Peranan alga dalam kehidupan seharihari sebagai
produsen ekosistem.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adl, S. M. 2005. The New Higher Level Classification of Eukaryotes with
10
Mulyadi, Hasanuddin. 2014. Botani Tumbuhan Rendah. Syiah Kuala
University Press. Banda Aceh
Nontji, Anugerah. 2008. Plankton Laut. Jakarta: LIPI Press
Saptasari, M., dkk.2007. Botani Tumbuhan Bertalus Alga. Malang
Siregar. 2011. Identifikasi Dominasi Genus Alga pada Air Boezem
Morokembrangan sebagai Sistem High Rate Algae Pond (HRAP).
Surabaya: Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi;dkk 2010. Botani Umum 3. Bandung: PT Angkasa.
Yanuar, Uun. 2016. Mikroalga Laut Nannochloropsis Oculata. UB Press.
Malang
Waryono, T. 2001. Biogeografi Alga Makro (Rumput Laut) dalam Kawasan
Pesisir Indonesia. Seminar Ikatan Geografi Indonesia. Malang.
11