LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun oleh :
Kelompok 6
Offering C
Atika Nurlailika O. 130341614795
Auliyah Shofiyah 130341614790
Intan Sartika Risky S. 130341614811
Miftahul Roqhmah 150341603883
Retza Firmanda 130341603388
Ulfatur Rohmah 150341600067
Yuliati Jamilah 150341600279
1. Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras), berukuran kecil, datar
dan tipis. melekat erat pada substratnya (batu, kulit pohon atau tanah).
Contohnya : Physcia,Graphis scipta, Haematomma puniceum,
Acarospora atau Pleopsidium.Lichen krustos yang tumbuh terbenam di dalam
batu hanya bagian tubuh buahnya yang berada di permukaan yang biasanya
disebut endolitik.
2. Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Thallusnya datar, lebar, banyak
lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian permukaan atas dan
bawah berbeda. Lichenes ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines.
Rhizines ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.
Contohnya : Umbillicaria, Parmelia, Xantoria, Physcia, Peltigera.
3. Frutikos, jika talus tegak seperti semak atau menggac ntung seperti jumbai atau
pita. Thallus tumbuh tegak atau menggantung pada batu, daun-daunan atau
cabang pohon. Contohnya : Usnea longissima.
4. Squalumose, Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut
squamulus yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering
memiliki struktur tubuh buah yang disebut podetia.
Contoh : Psora pseudorusselli, Cladonia carneola.
Cyanobakteri
Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Diambil 1 tetes air kolam
Diletakkan diatas kaca benda dan ditutup
dengan kaca penutup
Diamati macam macam cyano bakteri yang
Hasil Lichen
b. Pengamatan
terdapat pada air tersebut dibawah mikroskop
Lichen
2 Gloeocapsa sp
Perbesaran 40 x 10
3 Synechococus sp
Perbesaran : 40 x 10
4 Lichen
A A: Hifa
B: Alga
Perbesaran : 40x10
H. ANALISIS DATA
1. Cyanobakteria
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan cyanobacteria. Pengamatan
dapat dilakukan dengan mengamati air yang diambil di suatu kolam atau
danau yang yang sekiranya terdapat alga di dalamnya. Pada pengamatan
kelompok kami, sampel merupakan air kolam yang diambil di kolam samping
gedung Biologi. Pertama, air sampel diambil menggunakan pipet dan
kemudian diteteskan pada kaca benda, kemudian ditutup dengan kaca penutup
dan dilakukan pengamatan dibawah mikroskop. Pengamatan yang dilakukan
oleh kelompok kami dilakukan selama 3 kali untuk menemukan beberapa
spesies cyanobacteria yang sekiranya ada dalam air sampel.
Gloeocapsa sp.
Sumber: Guiry dan Guiry, 2013
Synechococcus sp.
Sumber: Modifikasi dari The Royal Botanic Garden & Domain trust, 2000.
Klasifikasi menurut Guiry and Guiry, 2013
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Negibacteria
Filum : Cyanobacteria
Kelas : Cyanophyceae
Subkelas : Synechococcophycideae
Ordo : Synechococcales
Famili : Synechococcaceae
Subfamili : Synechococcoideae
Genus : Synechococcus
Spesies : Synechococcus sp.
Synechococcus sp. anggota dari filum cyanobacteria, kelas
Cynophyceae dan ordo Synecococcales (Guiry dan Guiry, 2013).
Synechococcus sp. merupakan organisme bersel tunggal dan dapat
membentuk koloni, berbentuk bulat, lonjong, tidak beraturan dan sebagian
besar selnya tidak memiliki lendir (Whitton, 2002). Synechococcus sp.
berwarna hijau biru pucat (Guiry dan Guiry, 2013) dengan bentuk bulat, elips
atau silindris (Whitton, 2002). Menurut Haverkamp (2009) Synechococcus sp.
memiliki lebar sel yang berukuran dengan panjang 2 sampai 3 kal 2 m. Sel
tersebut dapat berenang bebas dengan cara mendorong diri dengan kecepatan
25 mm setiap detik walaupun tidak ada alat gerak eksternal yang terlihat (The
Regents of The University of California, 2012). Synechococcus sp.
bereproduksi dengan cara pembelahan biner, tegak lurus dengan panjang sel.
ukuran sel anak dapat tumbuh lebih besar atau lebih kecil dari ukuran
induknya. Kondisi abiotik yang kurang optimal menyebabkan sel mengalami
involusi (pertumbuhan kembali menjadi bentuk yang lebih sederhana)
memanjang dan berbentuk benang yang mampu membelah secara asimetris
(Guiry dan Guiry, 2013).
Secara umum Synechococcus sp. mendominasi habitat pada pH netral
dan hidup sebagai plankton dan bentos. Habitat Synechococcus sp. yang kami
amati adalah di kolam ikan yang merupakan air tawar, hal ini sesuai dengan
pernyataan Graham dan Wilcox (2000) yang menyatakan bahwa
Synechococcus sp. merupakan produsen primer yang penting sebagai
plankton air tawar, selain itu Synechococcus sp. ditemukan pada aliran air,
kolam dan bebatuan. Synechococcus sp. juga dapat bertahan pada suhu 50-
700C misal Synechococcus sp. yang ditemukan di Benua Amerika bagian
utara, Benua Afrika dan Benua Asia seperti di Jepang dan Indonesia.
Pertumbuhan Synechococcus sp. didefinisikan sebagai pertambahan
jumlah sel per unit waktu, dimana pertumbuhan tersebut terdiri atas empat
fase yaitu fase adaptasi, fase logaritmik, fase stasioner dan fase kematian
(Gandjar, 2006)
Peranan Cyanobacteria Dalam Kehidupan antara lain :
a. Berperan sebagai organisme perintis/pioneer karena membentuk lapisan
pada permukaan tanah gundul dan berperan penting dalam menambah
materi organik ke dalam tanah.
b. Berperan sebagai produsen bagi zooplankton, udang, dan ikan kecil dalam
ekosistem air tawar.
c. Bagi manusia dapat dijadikan sebagai bahan pangan yaitu protein sel
tunggal (single cell protein), contoh: Spirullina sp.
d. Dapat memfiksasi/mengikat nitrogen (N2) bebas dari udara sehingga
menambah kesuburan tanah, apabila di suatu perairan banyak terdapat
cyanobakteria dapat memberi efek racun bagi hewan yang meminum air di
perairan tersebut. Misalnya: Nostoc, Gleocapsa, Anabaena azollae yang
bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata.
2. Lichen
Graham, L.E.dan L.W. Wilcox. 2000. Algae. Prentice-Hall, Inc, London: xvi+640
hlm+ S 12
Guiry, M.D. and G.M. Guiry 2013. Algae Base. World-wide electronic
publication, National University of Ireland, Galway.
http://www.algaebase.org; diakses pada 06 April 2017.
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakarta :
Ganeca.
The Royal Botanic Garden & Domain trust. 2000. Australian Freshwater Algae:
Synechococcus sp. 1 hlm
Whitton, B.A. 2002. The Freshwater Alga Flora of The British Isles: an
identification guide to freshwater and terestrial algae. New York:
Cambridge University Press.105-109