Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KINGDOM PROTISTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Disusun oleh:
1. Daffa Ahmad Zain
2. Desty Olivia
3. Diah Tri Ramadhan
4. Donella Rahadevi
5. Faizah
6. Fatimah Azzahrah Imran
7. Fatih Muhammad Nugroho

SMA Negeri 2 Cirebon


Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No.1, Pekiringan, Kec. Kesambi, Kota
Cirebon, Jawa Barat 45131, Indonesia
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam mata pelajaran biologi laut, dalam materi ini saya
tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini saya buat bertujuan yang paling utama adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen. Selain itu juga agar menambah ilmu dan lebih mengetahui serta paham
khususnya dalam mata pelajaran biologi laut.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya serta
bermanfaat bagi orang banyak. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kingdom Protista ...................................................................................... 2
2.2 Pengertian Kingdom Protista menurut para Ahli ....................................................... 2
2.3 Ciri Kingdom Protista................................................................................................. 2
2.4 Klasifikasi Kingdom Protista...................................................................................... 3
2.5 Manfaat Kingdom Protista........................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
3.2 Kritik dan Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jamur dari filum Myxomycota merupakan bentuk spongarium jamur lender .......... 3

Gambar 2. Dictyostelium merupakan contoh spesies dari phylum Acrasiomycota ................... 4

Gambar 3. Saprolegnia adalah contoh jamur air yang hidup parasit di dalam organisme lain . 4

Gambar 4. Euglenophyta ........................................................................................................... 5

Gambar 5. Contoh spesies Cryshophyta (a) Synura dan (b) Mischococcus. ............................. 6

Gambar 6. Macam-macam bentuk Diatom. ............................................................................... 6

Gambar 7. Ceratium sp. ............................................................................................................. 7

Gambar 8. Alga Merah (Rhodopyta). ........................................................................................ 7

Gambar 9. (a) Sargassum (b) Fucus (c) Turbinaria. ................................................................. 8

Gambar 10. Chlorophyta (ganggang hijau) ............................................................................... 8

Gambar 11. Rhizopoda............................................................................................................... 9

Gambar 12. Ciliata................................................................................................................... 10

Gambar 13. Flagellata ............................................................................................................. 10

Gambar 14. Sporozoa............................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terdapat beraneka ragam organisme mikroskopis di dalam hidup yang tidak
pernah melalui staidum multi sel. Tubuh organisme semacam ini merupakan suatu masa
protoplasmatunggal yang berupa sel saja, hanya terbagi menjadi sitoplasma dan
nucleus. Organisme-organisme ini disebut organisme uniseluler, yaitu sel tunggal yang
hidup sendiri dengan bebas. Organisme ini bisa berupa tumbuhan maupun hewan.
Namun sulit digolongkan, hingga akhirnya disebut dengan nama Protista. Dalam dunia
taksonomi organisme dikenal Protista sebagai salah satu Kingdom (Kingdom Protista).
Beberapa Protista mendekati sifat hewan, beberapa mendekati sifat tumbuhan. Protista
merupakan suatu takson yang anggotanya sangat beragam terdiri dari anggotanya
bukan hewan, bukan tumbuhan, bukan jamur, dan bukan prokariot, tetapi berasal dari
kingdom. Protista merupakan eukariotik, mempunyai inti yang jelas dan organel
yengdikelilingi membrane. Respirasi terjadi secara aerobic. Hidup bebas di laut atau air
tawar,atau parasit di cairan tubuh atau jaringan mahluk hidup lain.Kingdom ini terdiri
dari organisme tingkat rendah yaitu protozoa, jamur lender, dan jamur air (dulu masuk
ke dalam kingdom fungi), dan ganggang. Pada beberapa klasifikasi kingdom Protista
terdiri dari semua organisme uniseluler tapi ini mengakibatkan kelompok ganggang
terbelah karena ada ganggang multiseluler. Pada dasarnya kingdom ini mempunyai
kesamaan struktur yang sederhana walaupun daur hidup, organisasi sel, dan
pembelahan selnya sangat beragam. Anggotanya sebagaian uniseluler dan organisme
multiseluler yang sel-selnya belum terdiferensiasi.
.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari kingdom protista?
2. Apa pengertian dari kingdom protista menurut para Ahli?
3. Bagaimana ciri-ciri dari kingdom protista?
4. Bagaimana klasifikasi dari kingdom protista?
5. Apa saja manfaat dari dari kingdom protista?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kingdom protista
2. Untuk mengetahui pengertian kingdom protista menurut para Ahli
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari kingdom protista
4. Untuk mengetahui klasifikasi dari kingdom protista
5. Untuk mengetahui manfaat dari dari kingdom protista

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kingdom Protista


Kingdom Protista merupakan kingdom yang sangat berbeda dengan kingdom
lainnya. Beberapa Protista adalah autrotof dan beberapa lagi adalah heterotrof.
Respirasi pada protista terjadi secara aerobik. Hidup bebas di laut, air tawar, atau
parasit pada makhluk hidup lain. Walaupun pada umumnya Protista adalah makhluk
hidup uniseluler, namun terdapat juga protista yang multiseluler, seperti ganggang laut
(Murdiono, 2019).

2.2 Pengertian Kingdom Protista menurut para Ahli


1. Pada tahun 1830, protista pertama kali diusulkan untuk dipisahkan dari makhluk
hidup lainnya, oleh ahli biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan
istilah yang mencakup Ciliata protozoa dan Coral.
2. Pada tahun 1845, pengikut Goldfuss mengembangkan untuk memasukkan semua
hewan bersel tunggal seperti Foraminifera dan Amoeba.
3. Pada tahun 1860-an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali
diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang
disebut hewan dan tumbuhan primitif bersel tunggal. Dia mendefinisikan
Protoctista sebagai kerajaan keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan,
dan protista.
4. Pada tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan kembali klasifikasi Hogg.
Menurut dia, “Protoctista” secara harfiah berarti “makhluk hidup pertama”. Dia
balas istilah Haeckel protista karena mikroba termasuk sel berinti seperti bakteri,
sedangkan Protoctista istilah tidak terbungkus. Sebaliknya, Protoctista termasuk
eukariota sel berinti seperti diatom, alga hijau dan jamur.
5. Mayor perbaikan oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari klasifikasi
Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protista dan Fungi. Kerajaan
Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokariota termasuk
kerajaan Monera dan Protista mikroorganisme eukaryotik masuk definisi
Whittaker.
6. Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekuler pada
akhir abad ke-20, karena ternyata protista dan monera tidak ada hubungannya
(bukan kelompok monofiletik).
7. Pada tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan sistem enam kingdom berdasarkan
molekul, ultra, dan paleontologis.

2.3 Ciri Kingdom Protista


Protista (protos) merupakan organisme eukariot pertama atau yang paling
sederhana. Protista termasuk dalam organisme eukariotik yang memiliki membran inti
sel dengan bentuk tubuh yang sangat beragam, dan cara hidup yang soliter maupun

2
berkoloni. Dari sekitar 600.000 spesies protista yang sudah diketahui, sebagian besar
uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak) dengan pola hidup yang
beragam, ada protista yang mampu memproduksi makanannya sendiri dengan cara
fotoautotrof, heterotrof maupun autotrof dan juga habitat yang mengandung air seperti
sungai, sawah, endapan pasir (Irnaningtyas, 2013) dalam (Hariyanto, 2018). Protista
merupakan organisme eukariot mikroskopis maupun makroskopis, yang sudah
menyerupai ciri-ciri dari tumbuhan, hewan, maupun jamur (Wulandari & Sholihin,
2020).
Ciri umum protista mirip jamur, ciri umum protista mirip tumbuhan, ciri umum
protista mirip hewan yang dituangkan pada halaman cover story, sedangkan peran
protista dalam kehidupan dideskripsikan dengan berita terbaru melalui halaman
dampak negatif, info protista, serta alga dan teknologi (Pratiwi et al., 2017).

2.4 Klasifikasi Kingdom Protista


Protista dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu Protista mirip jamur, Protista mirip
tumbuhan, dan Protista mirip hewan (Murdiono, 2019).
1. Protista mirip jamur
Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan
sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan
perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur
lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu
Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
a. Myxomycota Filum
Myxomycota terdiri atas jamur lendir. Anggota Myxomycota biasanya
memiliki pigmen kuning atau oranye dan bersifat heterotrof. Myxomycota
memiliki fase amoeboid berinti banyak dan tidak dibatasi dinding kuat yang
disebut plasmodium yang dapat dijumpai dalam siklus hidupnya.
Plasmodium dapat bergerak seperti Amoeba di atas substrat dan mencerna
makanan secara fagositosis, menelan partikel atau sel secara langsung.
Contoh spesies Myxomycota. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Jamur dari filum Myxomycota merupakan bentuk spongarium


jamur lender (Abdurahman, 2006)
b. Acrasiomycota
Anggota Acrasiomycota atau yang disebut jamur lendir uniseluler, pada
dasarnya lebih mirip dengan protozoa uniseluler. Fase vegetatifnya juga
3
merupakan sel yang berfungsi sebagai individu. Jika makanan tidak
tersedia, sel-sel akan membentuk agregat atau kumpulan yang berfungsi
sebagai unit. Meskipun kumpulan selnya mirip dengan Myxomycota, sel-sel
Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya dan terpisah oleh
membran mereka. Perbedaan lainnya, yaitu jamur lendir plasmodium
memiliki fase haploid dan diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah
yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual. Perhatikan Gambar 2.

Gambar 2. Dictyostelium merupakan contoh spesies dari phylum


Acrasiomycota (Abdurahman, 2006)

c. Oomycota
Oomycota dikenal sebagai jamur air (water molds), karat putih (white rust),
dan downy mildew. Organisme ini terdiri atas hifa (filamen atau benang
halus yang membentuk bagian vegetatif jamur) yang terlihat seperti jamur
pada umumnya. Oomycota memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa.
Pada umumnya, jamur air merupakan pengurai yang tumbuh pada alga atau
hewan mati. Beberapa lagi merupakan parasit pada ikan. Anggota dari
kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan oogonia.
Beberapa yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora. Pada
saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa
tersebut terjadi di dalam air. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia.
Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Saprolegnia adalah contoh jamur air yang hidup parasit di


dalam organisme lain (Abdurahman, 2006)

4
2. Protista Mirip Tumbuhan
Protista mirip tumbuhan meliputi alga uniseluler dan multiseluler sederhana. Fosil
alga yang pernah ditemukan diperkirakan berasal dari zaman Precambrian 1,2–1,4
miliar tahun yang lalu. Dengan demikian, tak dapat dipungkiri bahwa alga telah ada
sepanjang zaman Paleozoic, yaitu sekitar 500 juta tahun yang lalu. Protista mirip
tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan protista
mirip tumbuhan multiselular sering disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar
secara luas di lautan dan danau-danau. Walaupun sebagian termasuk organisme
mikroskopik, organisme ini memiliki peran yang sangat penting. Fitoplankton di
lautan menyumbangkan sekitar 70% dari semua aktivitas fotosintesis yang ada di
muka bumi ini, yaitu menyerap karbondioksida, mengisi atmosfer dengan oksigen,
dan menyokong siklus kehidupan dalam jaringjaring makanan dalam kehidupan air.
Protista mirip tumbuhan dibagi menjadi 7 filum, yaitu Euglenophyta, Chrysophyta,
Bacillariophyta (Diatomae), Pyrrophyta (Dinoflagellata), Rhodophyta,
Phaeophyta, dan Chlorophyta.
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang memiliki flagella,
vakuola, kontraktil, stigma yang dapat menangkap cahaya, dan kloroplas.
Euglenophyta dapat hidup secara autotrof atau heterotrof. Contoh Euglenophyta
yang melimpah di alam adalah Euglena. Beberapa jenis Euglena autotrof dapat
menjadi heterotrof ketika tingkat cahaya rendah (Abdurahman, 2006).
Perhatikan Gambar 4.

Gambar 4. Euglenophyta
Sumber: google
https://www.imago-images.com/bild/st/0073821714/s.jpg

b. Chrysophyta
Alga cokelat-keemasan memiliki variasi struktur dan bentuk. Sebagaian tidak
memiliki dinding sel dan dapat merayap seperti Amoeba. Sebagaian lagi
memiliki dinding sel pectin, memiliki dua flagel. Alga cokelat-keemasan
memiliki klorofil a, klorofil b, pigmen karoten, dan pigmen fukosantia yang
merupakan sumber warna keemasan. Cryshophyta kebanyakan hidup di air
tawar dan hanya beberapa di laut. Contoh spesies anggota Cryshophyta dalah
Synura dan Mischococcus. Perhatikan Gambar 5.

5
(a) (b)

Gambar 5. Contoh spesies Cryshophyta (a) Synura dan (b) Mischococcus


(Abdurahman, 2006).

c. Bacillariophyta (Diatom)
Filum ini memiliki anggota yang paling banyak, yaitu sekitar 10.000 spesies.
Diatom termasuk alga uniseluler dan merupakan penyusun fitoplankton, baik di
perairan tawar maupun di lautan. Bentuk Diatom sangat khas (Gambar 5)
dengan dinding tubuhnya yang terdiri atas kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Antara kotak dan tutup tersebut terdapat celah yang disebut rafc. Dinding selnya
mengandung pectin dan silikat. Apabila mati, cangkangnya akan bertumpuk
membentuk tanah diatom, tanah ini bernilai ekonomis tinggi karena dapat
digunakan sebagai bahan penggosok, penyuling gasoline, bahan pembuatan
jalan, sampai bahan dinamit. Diatom sering tampak bergerak maju mundur dan
berputar. Perhatikan Gambar 6.

Gambar 6. Macam-macam bentuk Diatom (Abdurahman, 2006).

d. Pyrophyta (Dinoflagellata)
Dinoflagellata diberi nama demikian karena pergerakannya dibantu dua flagella
mirip cambuk (dalam bahasa latin, dino artinya pasaran air). Beberapa
Dinoflagellata ditutup oleh membrane sel, sedangkan yang lainnya ada yang
ditutupi oleh dinding selulosa, seperti halnya sel pada tumbuhan. Walaupun
beberapa jenis Dinoflagellata hidup di air tawar, umumnya Dinoflagellata
hidup di lautan, contohnya Ceratium sp. Perhatikan Gambar 7.

6
Gambar 7. Ceratium sp (Abdurahman, 2006).

e. Rhodophyta (Alga Merah)


Rhodophyta atau alga merah merupakan phylum yang memiliki pigmen
dominan fikoeritrin atau merah. Phylum ini memiliki anggota yang banyak,
yaitu sekitar 4.000 spesies. Rhodophyta habitatnya sebagaian besar di laut.
Akan tetapi, ada pula yang hidup di perairan tawar. Perkembangbiakan
Rhodophyta terjadi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, Rhodohyta
membentuk tetraspora yang akn menjadi gamet membentuk gamet jantan dan
gamet betina. Adapun secara seksual, flagella dan disebut spermatium. Adapun
gamet betinanya berflagela. Perhatikan Gambar 8.

Gambar 8. Alga Merah (Rhodopyta) (Firmansyah dkk, 2006).

f. Phaeophyta (Alga Cokelat)


Phylum Phaelophyta adalah alga yang memiliki anggota cukup banyak, yaitu
sekitar 1.500 spesies. Hampir semua anggotanya adalah multiseluler dan
sebagian besar hidupnya di laut. Hanya beberapa jenis saja yang hidup di
perairan tawar. Pigmen yang paling dominant pada Phaeophyta adalah
fukosantin atau warna cokelat. Perkembangbiakan Phaeophyta dapat terjadi
secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, Phaeophyta berkembang biak
dengan membentuk zoospore. Untuk perkembangbiakan secara seksual,
Phaeophyta menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Contoh dari laga
cokelat adalah Sargassum, Fucus, dan Turbinaria. Perhatikan Gambar 9.

7
(a) (b) (c)

Gambar 9. (a) Sargassum (b) Fucus (c) Turbinaria.

g. Chlorophyta (ganggang hijau)


Ganggang hijau atau Chlorophyta memiliki pigmen dominant berupa klorofil
dengan jenis klorofil a dan klorofil b. Klorofil b tidak dimiliki oleh jenis
ganggang lain. Selain klorofil, ganggang hijau ada yang uniseluler dan ada yang
multiseluler. Ganggang hijau uniseluler ada yang memilik flagellum sehingga
dapat bergerak. Ganggang hijau memiliki dinding sel yang tersusun dari
selulosa dengan cadangan makanan berupa amilum. Sebagain besar ganggang
hijau hidup di air tawar, misalnya kolam dan genangan air, serta di tempat-
tempat lembab. Jenis ganggang lainnya hidup di laut dangkal , contohnya Ulva.
Ganggang hijau berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri,
pembentukan spora, dan fragmentasi. Ganggang hijau berkembang biak secara
isogami, anisogami, atau oogami. Ganggang hijau diperkirakan berjumlah
7.000 spesies (Firmansyah dkk, 2006). Perhatikan Gambar 10.

Gambar 10. Chlorophyta (ganggang hijau)


Sumber: google
http://news.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/Ilustrasi-oleh-
IDNTimes.jpg

3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)


Protozoa artinya hewan pertama (protos = pertama; zoon = hewan), digambarkan
sebagai organisme mirip hewan karena dapat bergerak dan mengambil makanan
dari organisme lain. Protozoa dibagi ke dalam 6 filum, yaitu Zoomastigophora,
Rhizopoda, Apicomplexa, Ciliophora, Foraminifera, dan Actinopoda.

8
a. Rhizopoda
Bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk pseudopodia
(kaki semu). Bentuk pseudopodia sangat bergam, ada yang tebal membulat dan
ada yang tipis meruncing.pseudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan
memangsa makanan. Hewan ini ada yang bercangkang, contohnya Globigerina
dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteu. Rhizopoda berkembang
biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondis lingkungan yang
tidak menguntungkan, misalnya kekeringan, Rhizopoda tertentu dapat
beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista.
Rhizopoda umumnya hidup bebas di tanah yang lembab dan lingkungan berair,
baik di darat maupun di laut. Rhizopoda bersifat heterotrof dengan memangsa
alga uniseluler, bakteri, atau protozoa lainnya (Aryulina dkk, 2006). Perhatikan
Gambar 11.

Gambar 11. Rhizopoda


Sumber: google
https://www.microscopemaster.com/images/rhizopodafreshwater.jpg

b. Ciliata (Ciliophora)
Bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Selain berfungsi untuk
bergerak silia juga merupakan alat Bantu untuk makan. Silia membantu
pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan
dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila telah penuh,
makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Sel
CIliata memiliki cirri khusus lain, yaitu memiliki dua inti, yaitu makronukleus
dan mikronukleus. Ciliata hidup bebas di lingkungan berair, baik air tawar
maupun laut, Ciliata juga hidup di dalam tubuh hewan lain secara simbiosis
maupun parasit. Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual, yaitu dengan pembelahan biner membujur (transversal).
Reproduksi seksual dilakukan dengan konjungasi (Aryulina dkk, 2006).
Perhatikan Gambar 12.

9
Gambar 12. Ciliata
Sumber: google
https://arcella.nl/wp-content/images/Euglypha-ciliata-Saar-tree-moss-60x2.jpg

c. Flagellata (Mastigophora)
Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum. Sebagian besar
Flagellata memiliki dua flagellum ada yang di bagian belakang sel (posterior)
sehingga saat bergerak seperti mendorong sel. Letak flagellum juga ada yang di
bagian depan sel (anterior) sehingga saat bergerak seperti menarik sel.
Flagellata berkembeng biak secara aseksual dengan pembelahan biner
membujur, misalnya pada Trypanosoma. Flagellata ada yang hidup bebas di
lingkungan berair, baik air tawar maupun laut, hidup bersimbiosis, atau parasit
dalam tubuh hewan (Aryulina dkk, 2006). Perhatikan Gambar 13.

Gambar 13. Flagellata


Sumber: google
https://4.bp.blogspot.com/-
R9S9zPS0cjk/Wcq34QIMaXI/AAAAAAAACLA/zH4kNJr5b7A_q5b733imI
NpD3Ry0VlyygCLcBGAs/s1600/flagellatan-%2528mastigophora%2529.jpg

d. Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa tidak meiliki alat gerak, seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit
pada hewan atau manusia. Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan
seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks, dengan
beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan biner. Reproduksi

10
seksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan
penyatuan gamet jantan dan betina Firmansyah dkk, 2006). Perhatikan Gambar
14.

Gambar 14. Sporozoa


Sumber: google
https://dr282zn36sxxg.cloudfront.net/datastreams/f-
d%3A93feaba2da9542204734a787a6bf4bbd77816538aad63f72c61aaf3d%2BI
MAGE_TINY%2BIMAGE_TINY.1

Kingdom Protista memiliki keunikan yang berbeda-beda dalam hal cara makan, dan
digolongkan dalam tiga kategori yaitu:
1. Protista autototrof, yaitu yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis.
Contohnya adalah alga,
2. Protista menelan makanan, yaitu dengan cara fagotosis melalui membran sel.
Contohnya adalah protozoa.
3. Protista saprofit dan parasit, dengan cara mencerna makanan di luar sel dan
menyerap sari makanannya. Contohnya adalah jamur
(Wartiniyati et al., 2013)

2.5 Manfaat Kingdom Protista


Protista memiliki peranan bagi kehidupan. Peran tersebut dapat menguntungkan dan
juga dapat merugikan. Berikut akan diuraikan mengenai peranan protista bagi
kehidupan.
1. Peran Protista yang Merugikan
Anggota Protista ada yang merugikan, contohnya pada Protozoa. Sebagaian besar
anggota Protozoa merupakan pathogen pada manusia dan hewan, contohnya
phylum Rhizopoda. Pernahkah anda mengalami diesntri? Disentri merupakan suatu
penyakit dengan gejala buang air besar bercampur lender. Penyebabnya adalah
Entamoeba dysentriae. Contoh lainnya, yaitu Entamoeba histolitica yang
menyebabkan amebiasis. Phylum lainnya adalah Zoomastigophora. Anggota
phylum ini umumnya pathogen. Contoh dari phylum Zoomastigophora adalah
Trichomonas vaginalis yang menyebabkan penyakit kelamin pada wanita.
Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit dan Trypanosoma gambiense,
penyebab penyakit tidur (Abdurahman, 2006)
11
2. Peran Protista yang Menguntungkan
Selain dapat merugikan, Protista ada yang menguntungkan. Umumnya dari
kelompok alga. Sebagai Protista yang mirip tumbuhan, alga merupakan produsen
bagi organisme lain di suatu ekosistem, khususnya di ekosistem perairan. Selain itu,
alga juga memilik peran yang bermanfaat bagi organisme lain. Contohnya, sebagai
bahan pangan, bahan obat-obatan, dan bahan dasar kosmetika, selain itu, alga juga
dapat dibudidayakan menjadi bahan dasar berbagai macam produ, seperti makanan
dan bahan-bahan kosmetik (Abdurahman, 2006)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protista di golongkan menjadi 3, yaitu Protista mirip hewan atau biasa di sebut
Protozoa, Protista mirip tumbuhan atau alga, dan Protista mirip jamur. Digolongkan
mirip hewan karena ciri-cirinya hampir sama seperti hewan, diantaranya bergerak. Di
golongkan mirip tumbuhan karena ciri-cirinya hampir sama seperti tumbuhan,
diantaranya memiliki klorofil. Di golongkan mirip jamur karena ciri-cirinya tidak mirip
hewan maupun tumbuhan. Tidak bergerak, juga tidak memiliki klorofil.

3.2 Kritik dan Saran


Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus
menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Protista ini dengan mencari lagi
buku-buku bacaan lainnya atau dari internet.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Deden, 2004, Biologi Kelompok Pertanian, Bandung, Penerbit PT Grafindo


Media Pratama.

Aryulina, Diah, dkk, 2006, BIOLOGI Jilid 1, Jakarta, Penerbit ESIS.

Dosenpendidikan.co.id. (2022, 4 Agustus). Protista–Pengertian, Peranan, Klasifikasi, Struktur,


Macam Dan Contohnya. Diakses pada 28 September 2022, dari
https://www.dosenpendidikan.co.id/kingdom-protista/

Firmansyah, Rikky, dkk, 2006, Mudah dan Aktif Belajar Biologi, Bandung, Penerbit PT.
Grafindo Media Pratama.

Hariyanto, P. A. (2018). Pengembangan Petunjuk Praktikum Protista Kelas X Sma Ma’Arif


Nu Pandaan. Bioma : Jurnal Biologi Dan Pembelajaran Biologi, 3(1), 11–21.
https://doi.org/10.32528/bioma.v3i1.1322

Murdiono. (2019). PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MARKET PLACE


ACTIVITY PADA MATERI KINGDOM PROTISTA TERHADAP HASIL BELAJAR DI
KELAS X SMAN 3 GOWA [UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR]. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/id/eprint/16509

Pratiwi, N., Gardjito, & Hamidah, A. (2017). PENGEMBANGAN MAJALAH BIOLOGI


SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOKBAHASAN PROTISTA
KELAS X MIA DI SMA N 7 KOTA JAMBI. Biodik, 3(1), 27–34.

Wartiniyati, Anggoro, S., Hendrarto, B., & Sunoko, H. R. (2013). Pengelolaan lingkungan
perairan Sui bakau besar laut akibat pengaruh leachate terhadap saprobitas perairan.
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 390–395.

Wulandari, N., & Sholihin, H. (2020). PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE


ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP
PROTISTA. EDUSAINS, 1(2), 274–282.

14

Anda mungkin juga menyukai