Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................i
DAFTAR TABEL. .............................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR. ............................................... ......................... ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ............................................................................... 1
1.2 Tujuan. ............................................................................................ 2
1.3 Manfaat. .......................................................................................... 2

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Kembung. .................... 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Kembung. ............................. 6

III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu. ....................................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan. ............................................................................ 10
3.3 Prosedur. ....................................................................................... 10

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Data Kelas. .......................................................................... 12
4.2 Pembahasan Umum. ..................................................................... 19
4.2.1 Pembahasan Khusus. ................................................................. 19

V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan. .................................................................................. 23
5.2 Saran. ............................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................... 24


LAMPIRAN. ..................................................................................... 25

i
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1 Morfometrik Ikan. ................................................................ 7
2 Morfometrik Ikan. ................................................................ 7
3 Meristik Ikan. ....................................................................... 8
4 Meristik Ikan. ....................................................................... 8
5 Morfologi Ikan. .................................................................... 8
6 Morfologi Ikan. .................................................................... 9
7 Angkatan Ikan Lele. ........................................................... 12
8 Data Distribusi Panjang ..................................................... 17
9 Grafik Data Distribusi Panjang. ......................................... 18
10 Tabel morfometrik ............................................................. 18
11 Tabel morfometrik. ............................................................ 18
12 Tabel morfometrik. ............................................................ 21
13 Tabel morfometrik. ............................................................ 21

DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1 Anatomi Ikan Lele. .............................................................. 4
2 Struktur Lele. ....................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup
di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang
paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia.
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super
kelas, dan nama ini diambil dari bahasa latin. Ichtyes juga berarti ikan berasal dari
bahasa Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang berarti ilmu yang
mempelajari tentang ikan. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh
sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk
memudahkan gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak menggunakan sirip. Di sisi
kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan. Gurat sisi juga berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan
kedalaman air tempat ikan berenang.
Dari beberapa jenis Ikan, kami akan membahas tentang Ikan Lele. Ikan
Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang termasuk ke dalam ordo
Siluriformes dan digolongkan ke dalam ikan bertulang sejati. Lele dicirikan
dengan tubuhnya yang licin dan pipih memanjang, serta adanya sungut yang
menyembul dari daerah sekitar mulutnya. Nama ilmiah Lele adalah Clarias.sp
yang berasal dari bahasa Yunani "chlaros", berarti "kuat dan lincah". Dalam
bahasa Inggris lele disebut dengan beberapa nama, seperti catfish, mudfish dan
walking catfish. Lele memiliki alat pernapasan tambahan yang dinamakan
Arborescent. Arborescent ini merupakan organ pernapasan yang berasal dari
busur insang yang telah termodifikasi. Pada kedua sirip dada lele terdapat
sepasang duri (patil), berupa tulang berbentuk duri yang tajam. Pada beberapa
spesies ikan lele, duri-duri patil ini mengandung racun ringan. Hampir semua

1
species lele hidup di perairan tawar. Lele mudah dikenali, susunan morfologi dan
anatominya selain itu mudah didapatkan (Radiopoetro, 1997).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah,
a. Mengetahui Sifat Meristik dan Morfometrik.
b. Mengetahui Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele (
Clarias.sp )

1.3 Manfaat
Berikut merupakan manfaat dari praktikum ini adalah,
a. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui Klasifikasi, Anatomi dan
Morfologi Ikan Lele ( Clarias.sp )
b. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui cara membelah ikan dengan
benar agar dapat mengamati bagian- bagian tubuh Ikan Lele (
Clarias.sp )

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele
Menurut Saanin dalam Setiaji (2009) Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.)

adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia

Sub-kingdom: Metazoa

Phyllum: Chordata

Sub-phyllum: Vertebrata

Klas: Pisces

Sub-klas: Teleostei

Ordo: Ostariophysi

Sub-ordo: Siluroidea

Familia: Clariidae

Genus: Clarias

Spesies: Clarias sp

Morfologi Ikan Lele ( Clarias sp. )

Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit
licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain ikan
kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan
keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di
negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli
(Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris
disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan lele tidak pernah

3
ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat
noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari,
ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele
memijah pada musim penghujan (Saparinto dan Cahyo.2009). Bentuk tubuh ikan
lele dumbo memanjang, agak silindris (membulat) dibagian depan dan mengecil
ke bagian ekornya. Kulitnya tidak memiliki sisik, berlendir, dan licin. Jika terkena
sinar matahari, warna tubuh ikan lele dumbo berubah menjadi pucat dan jika
terkejut warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih.
Mulut ikan lele dumbo relatiflebar, yaitu sekitar ¼ dari panjang total tubuhnya
(Khairuman dan Khairul,2002).

Anatomi Lele

GAMBAR 1. Anatomi Lele

(SUMBER : Google)

4
1. Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya
yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan
memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya.
2. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-
bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus
tidak bergerigi.
3. Sedangkan organ-organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung,
empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus.
4. Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen
organ yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler
darah.
5. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang.
6. Dalam sejarah hidupnya lele harus mengambil oksigen dari udara
langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Oleh karena itu
jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya.

GAMBAR 2. Struktur Lele

(SUMBER : Google)

5
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan
morfometrik dan meristik. Pengukuran morfometrik adalah pengukuran karakter
morfometrik ikan dan meristik adalah penghitungan karakter morfologi pada
bagian-bagian yang biasa dihitung seperti jumlah gill raker , jumlah jari-jari
lunak sirip dorsal, dan lain sebagainya. Secara umum ikan lele dapat dibagi
menjadi tiga bagian tubuhnya, yaitu: kepala, badan, dan ekor Guna mempermudah
memahami anatomi eksternal ikan lele, mari kita bagi tubuh ikan lele menjadi tiga
bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Bagiankepala meluas hingga bagian akhir
dari operculum. Bagian badan yaitu titik akhir dari kepala hingga lubang genitalia,
sedangkan bagian ekor adalah daerah mulai titik lubang genital tersebut hingga
akhir dari ekor (Stoskopf, 1986). Pada kepala ikan lele terdapat organ sensor
berupa sepasang mata sebagaialat penglihatan dan sepasang lubang hidung
(nostril) sebagai alat pembauan. Organ sensor berfungsi menerima rangsangan
atau informasi yang diterima dan meneruskan rangsangan tersebut ke otak.
Selanjutnya otak akan mengolah danmerespons rangsangan tersebut. Organ mata
ikan sangat kecil dibanding ukurantotal ikan itu sendiri. pada ikan lele dumbo
seberat 3kg. Organ mata pada ikan lele kurang berfungsi karena secara alamiah
mereka adalah binatang nokturnal yaitu binatangyang lebih aktif pada malam hari.
Pada malam hari ketika tidak ada cahaya kuat sama sekali, dan perairan menjadi
gulita, maka ikan lele mengandalkan organ pembauan untuk mengenali
rangsangan.Organ lain yang berfungsi memperkuat daya pembauan nostril yaitu
empat pasang barbel yang terletak di bagian maxilla (rahang atas), nasal (dekat
lubang hidung), dan bagian dagu. Barbel adalah organ sensor yang berfunsgi
untuk memperkuat kemampuan organ penciuman ikan lele, mengingat organ
matanya sangat kecil dan kurang berfungsi.Gambar. Ukuran organ sensor (mata)
ikan lele relatif terhadap panjang total ikan lele seberat 3kg Pada bagian badan
terdapat alat-alat gerak berupa lima jenis sirip yaitu sirip dorsal, sirip pektoral,
sirip ventral, siri anal, dan sirip caudal. Ada yang berjumlah sepasang yaitu sirip
pektoral (sirip dada) dan sirip ventral (sirip perut)sedangkan sirip lainnya tidak
berpasangan.Kelima jenis sirip tersebut mempunyai Mata ikan lele.

6
Berikut merupakan morfometrik Ikan Lele, yakni :
Tabel 1. Morfometrik Ikan

No Nama Nama Berat Morfometrik (cm)


Spesies Lokal (gr) TL FL SL HL SnL OD CPL CPD
Ikan
1 Clarias sp 68 24,1 24 19 15 1 0,3 2 3,5
Lele
Keterangan :
a. Berat badan (gram)
b. Total length (cm)
c. Fork length (cm)
d. Standard length (cm)
e. Head length (cm)
f. Snout length (cm)
g. Orbit diameter (cm)
h. Caudal penducle length (cm)
i. Caudal penducle Depth (cm)
Tabel 2. Morfometrik Ikan
Nama Morfometrik (cm)
No
Spesies BD DFL1 DFL2 DFB1 DFB2 PFL VFL AFL AFB
1 Clarias sp 3 1,5 - 14 - 2,5 1,5 9 0,5
Keterangan :
a. Body depth (cm)
b. Dorsal fin length (cm)
c. Dorsal fin base (cm)
d. Pectoral fin length (cm)
e. Ventral fin length (cm)
f. Anal fin length (cm)
g. Anal fin base (cm)

7
Berikut ini adalah meristik dari Ikan Lele, yakni :
Tabel 3. Meristik Ikan

Meristik
No Nama Sirip
D1 D2 P V
K LM L K LM L K LM L K LM L
1 Ikan Lele
- - 59 - - - - i 8 - xi -

Tabel 4. Meristik Ikan


Meristik
No Nama Sirip
A C
Jumlah linear lateralis
K LM L K LM L
1 Ikan Lele
- - 40 - - 18 -

Tabel 5. Morfologi ikan


No Nama Morfologi
Panjang Jumlah Bentuk Bentuk Letak Bentuk Sirip Bentuk
Misai Misai Tubuh Mulut Mulut Caudal Sisik
1 Ikan Lele
Sub
12 8 komplasi Biasa Homocercal Placoid
Termal

8
Tabel 6. Morfologi ikan
No Nama Morfologi
Warna Alat bantu Ratio gonad
1 Ikan Lele Bercak / bintik Letak pernapasan
Ada Badan Arboresen Jantan

9
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Tempat praktikum berlangsung di laboratorium FHA pada hari rabu tanggal 12
april 2017 pada pukul 09.50 sampai 11.30
3.2 Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Pisau
3. Pinset
4. Cawan Petri
5. Mistar
6. Jarum Tusuk
7. Timbangan
8. Alat Tulis
9. Ikan Lele
10. Buku Loogbook Ikhtiologi
11. Papan Bedah

3.3 Prosedur
Adapun prosedur praktikum kali ini antara lain:

1. Ditimbang beratnya
2. Di bius dengan mematikan fungsi otak kecil
3. Diletakkan di atas papan bedah
4. Di ukur morfometrik ikan lele ( panjag total, panjang baku, panjang kepala
bagian dorsal, panjang kepala bagian lateral, panjang pre dorsal, panjang
pangkal ekor-dorsal, panjang pangkal ekor-anal, panjang anal-pelvik,
tinggi kepala dimata, tinggi kepala di tengkuk, tinggi badan pelvik, tinggi
badan di awal dorsal, tinggi badan diakhir anal, tinggi batang ekor, tinggi
dasar ekor, diameter bola mata, panjang dasar sirip pectoral, panjang dasar
sirip dorsal, panjang sirip pelvik, panjang dasar sirip anal, panjang sungut,
panjang jari sirip dorsal terpanjang, panjang jari sirip pectoral terpanjang,

10
panjang cuping sirip ekor bagian atas, panjang cuping sirip ekor bagian
bawah, jika ikan memiliki ekor bercagak hitung fl)
5. Ikan di bedah dengan gunting, dan pisau, lakukan pembedahan secara hati
- hati.
6. Apabila telah selesai dibedah amati bagian pencernaan Ikan, di ukur
panjang usus pada ikan lele.
7. Alat-alat bedah dicuci hingga bersih dan dikeringkan.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Angkatan

Tabel 7. Tabel angkatan untuk ikan lele

Panjang
Bobot
Kel- Total
(gram)
(mm)

1 200 93

2 230 80

3 210 82

4 225 71

5 220 82

6 275 109

7 255 96

8 230 88

9 240 95

12
10 240 91

11 210 81

12 220 74,9

13 245 89

14 250 52

15 210 64

16 227 81

17 240 94

18 230 77

19 225 73

20 230 76

21 235 81

22 250 52

23 238 90

13
24 225 73

25 225 84

26 252 94

27 264 116

28 245 98

29 250 90

30 240 91

31 225 89

32 215 94

33 250 99

34 190 87

35 253 101

36 223 67

14
37 240 90

38 230 92

39 250 96

40 240 83

41 229 77

42 247 94

43 230 76

44 215 124

45 232 84

46 240 92

47 234 81

48 250 82

49 245 83

50 285 91

15
51 233 87

52 230 92

53 260 99

54 210 94

55 255 91

56 230 84

57 234 81

58 230 101

59 240 94

60 287 163

61 237 73

62 230 87

63 240 85

16
64 250 98

65 235 94

66 250 96

67 261 96

68 240 100

69 239 88

Tabel 8. Tabel data distribusi panjang

MAX 287
MIN 190
RANGE 97
JUMLAH KELAS 7,068201999 7
PANJANG KELAS 13,85714286 14

KELAS KE- BATAS BAWAH BATAS ATAS NILAI TENGAH FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 190 - 203 196,5 2 2,90
2 204 - 217 210,5 6 8,70
3 218 - 231 224,5 20 28,99
4 232 - 245 238,5 22 31,88
5 246 - 259 252,5 13 18,84
6 260 - 273 266,5 3 4,35
7 274 - 287 280,5 3 4,35
69 100

17
Tabel 9. Grafik data distribusi panjang

Tabel 10. Tabel morfometrik kelompok 10

Morfometrik
Nama Berat (cm)
No Nama
. Spesies
Indonesi Badan F S CP CP
a/ Lokal (g) TL L L HL SnL OD L D

Clarias.s
1. p Ikan Lele 87 24,1 24 19 5 1 0,3 2 3,5

Tabel 11.
Morfometrik Ikan

Morfometrik
Nama (cm)
No Nama
. Spesies
Indonesi DFL DFL DFB PF VF AF
a/ Lokal BD 1 2 DFB1 2 L L L AFB

Clarias.s 1,
1. p Ikan Lele 3 5 - 14 - 2,5 1,5 9 0,5

18
4.2 Pembahasan Umum

Dari uraian data dari beberapa tabel dan grafik diatas terlihat beragam
ukuran Ikan Lele yang digunakan dalam praktikum kali ini dengan kisaran
panjang total antara 19 sampai 27 cm, Ikan Lele memiliki pertumbuhan panjang
total maksimal sampai 35-38 cm. Hal ini menandakan bahwa ikan yang digunakan
dalam praktikum memiliki ukuran yang kecil bila dibandingkan dengan literatur
yang tersedia.
Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain: ikan
kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan
keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (JawaTengah). Sedang di
negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli
(Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris
disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Dalam praktikum kita
memakai dari jenis Lele kampung/jawa ( Clarias Bathracus ). Ikan lele memiliki
alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang merupakan
menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam
ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele lele harus mengambil
oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Oleh
karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya.

4.3 Pembahasan Khusus

Lele dicirikan dengan tubuhnya yang licin dan pipih memanjang, serta adanya
sungut yang menyembul dari daerah sekitar mulutnya. Nama ilmiah Lele adalah
Clarias spp. yang berasal dari bahasa Yunani "chlaros", berarti "kuat dan lincah".
Dalam bahasa Inggris lele disebut dengan beberapa nama, seperti catfish, mudfish
dan walking catfish.Menurut Saanin dalam Setiaji (2009) Klasifikasi Ikan

19
Lele ( Clarias sp.) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Sub-kingdom : Metazoa

Phyllum : Chordata

Sub-phyllum : Vertebrata

Klas : Pisces

Sub –klas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub -ordo : Siluroidea

Familia : Clariidae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias batrachus

Morfometri merupakan peneraan pengukuran morfologi yang meliputi


ukuran panjang dan berat, serta skala kondisi fisik berdasarkan standar morfologi
tubuh, sesuai fase hidup hewan. Morfometri dimaksudkan untuk mengukur bagian
tubuh yang penting pada hewan, agar diketahui kisaran ukurannya, disetiap fase
pertumbuhan pada masing-masing jenis-spesies hewan, sehingga informasi untuk
determinasi taksa menjadi lebih lengkap dan akurat. Nilai penting yang
terkandung dalam morfometri yaitu untuk mengenal lebih mendalam tentang
jenis-spesies, melakukan estimasi umur dan jenis kelamin serta mengetahui berat
dan ukuran tubuh. Pada Ikan Lele tengah badanya mempunyai potongan
membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang
tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed). Sedangkan organ – organ
lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati,
lambung dan anus.

20
Berikut merupakan tabel data morfometrik praktikum kelompok 10 :
Tabel 12. Data Morfometrik Ikan Lele
Morfometrik
Nama Berat (cm)
Nama
No. Spesies
Indonesia/ Badan
Lokal (g) TL FL SL HL SnL OD CPL CPD

1. Clarias.sp Ikan Lele 87 24,1 24 19 5 1 0,3 2 3,5

Tabel 13. Morfometrik


Ikan

Nama Morfometrik (cm)


Nama
No. Spesies
Indonesia/
Lokal BD DFL1 DFL2 DFB1 DFB2 PFL VFL AFL AFB

1. Clarias.sp Ikan Lele 3 1,5 - 14 - 2,5 1,5 9 0,5

Ikan Lele memiliki bentuk tubuh tengah badanya mempunyai potongan


membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang
tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), jadi pada lele ditemukan tiga
bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping). Bentuk
sisik yang terdapat pada ikan ini adalah sisik placoid, yang akan terlihat jelas
ketika di lihat dengan menggunakan bantuan mikroskop.

Setelah dilakukan pembedahan, ikan lele yang kami teliti memiliki panjang
usus sekitar 30cm dimana ini lebih panjang daripada tubuhnya sendiri. Biasanya
ikan juga dapat dilihat jenis makaanannya dari panjang usus, akan tetapi, menurut
referensi lain untuk menggolongkan ikan berdasarkan mekanannya bukan hanya
dari panjang usus tetapi terdapat ciri-ciri lain yang dijadikan acuan. Clarias
batrachus memiliki organ insang tambahan (arborescent) yang berwarna merah
segar serta memungkinkan dapat mengambil oksigen langsung dari udara,

21
sehingga dapat hidup dalam air yang kandungan oksigennya sedikit. Bukaan
operkulum atau proses Ramjet Ventilation Clarias batrachus merupakan proses
penting dalam respirasi ikan karena proses tersebut adalah proses menelan air
dengan mulutnya dan menekannya melewati insang kemudian keluar melalui
lubang di bawah operkulum. Clarias batrachus akan menggerakkan operkulum
lebih cepat ketika mengalami stress dan akan lebih sering muncul ke permukaan
air sebagai upaya untuk mendapatkan udara.

Clarias batrachus juga memiliki empat pasang sungut yang terletak di


sekitar mulut. Sepasang sungut hidung, sepasang sungut mandibular luar,
sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar. Ikan ini
mempunyai alat olfaktori di dekat sungut yang berfungsi untuk perabaan dan
penciuman, serta penglihatan Clarias batrachus yang kurang berfungsi baik. Mata
Clarias batrachus berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas. Matanya latero-
lateral atau di permukaan dorsal tubuh yang dapat mengenali warna. Untuk
memfokuskan pandangan, lensa mata dapat bergerak keluar-masuk. Clarias
batrachus memiliki sepasang lubang hidung (nostrils) yang terdapat pada bagian
anterior. Nostrils tersebut berfungsi mendeteksi bau dan sangat sensitif. Clarias
batrachus tergolong ikan karnivora yang memiliki alat bantu pernafasan atau
Arborescent organ, sehingga sanggup hidup dalam kondisi oksigen terbatas dan
tahan terhadap kondisi limbah, Clarias batrachus dapat hidup dengan baik
didataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi (Murtidjo
2001).

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang
dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara
lain ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan
Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa
Tengah).
Bentuk tubuh ikan lele dumbo memanjang, agak silindris (membulat)
dibagian depan dan mengecil ke bagian ekornya. Kulitnya tidak memiliki sisik,
berlendir, dan licin. Jika terkena sinar matahari, warna tubuh ikan lele dumbo
berubah menjadi pucat dan jika terkejut warna tubuhnya otomatis menjadi loreng
seperti mozaik hitam-putih.
5.2 Saran
Saran dari kami yaitu kiranya ada penambahan waktu pada saat melakukan
pengamatan dan penegasan kembali kepada para praktikan oleh asisten lab untuk
mengikuti dan menaati segala aturan dan prosedur pengamatan.

23
DAFTAR PUSTAKA
Khairuman dan Khairul, A. 2002. Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif. Agromedia
Pustaka. Jakarta.

Murtidjo, Bambang Agus. 2001. Bandeng. Yogyakarta : Kanisius.

Saanin dalam Setiaji, 2009. Efektifitas Daun Papaya Carica Papaya L. Untuk
Pencegahan dan Pengobatan Ikan Lele Dumbo Clarias Sp yang Diinfeksi
Bakteri Aeromonas Hydrophila. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Saparinto, Cahyo, Ida Purnomowati, dan Diana Hidayati. 2009. Bandeng Duri
Lunak. Yogyakarta : Kanisius.

Stoskopf, M. (1986). Serum osteocalcin is increased in patients with


hyperthyroidism and decreased in patients receiving. Decorah Winneshiek
County Iowa, USA.

24
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan

GAMBAR 1. Anatomi Lele

(SUMBER : Google)

GAMBAR 2. Struktur Lele

(SUMBER : Google)

25

Anda mungkin juga menyukai