BAB Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................i
DAFTAR TABEL. .............................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR. ............................................... ......................... ii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ............................................................................... 1
1.2 Tujuan. ............................................................................................ 2
1.3 Manfaat. .......................................................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Kembung. .................... 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Kembung. ............................. 6
III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu. ....................................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan. ............................................................................ 10
3.3 Prosedur. ....................................................................................... 10
i
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1 Morfometrik Ikan. ................................................................ 7
2 Morfometrik Ikan. ................................................................ 7
3 Meristik Ikan. ....................................................................... 8
4 Meristik Ikan. ....................................................................... 8
5 Morfologi Ikan. .................................................................... 8
6 Morfologi Ikan. .................................................................... 9
7 Angkatan Ikan Lele. ........................................................... 12
8 Data Distribusi Panjang ..................................................... 17
9 Grafik Data Distribusi Panjang. ......................................... 18
10 Tabel morfometrik ............................................................. 18
11 Tabel morfometrik. ............................................................ 18
12 Tabel morfometrik. ............................................................ 21
13 Tabel morfometrik. ............................................................ 21
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1 Anatomi Ikan Lele. .............................................................. 4
2 Struktur Lele. ....................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
species lele hidup di perairan tawar. Lele mudah dikenali, susunan morfologi dan
anatominya selain itu mudah didapatkan (Radiopoetro, 1997).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah,
a. Mengetahui Sifat Meristik dan Morfometrik.
b. Mengetahui Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele (
Clarias.sp )
1.3 Manfaat
Berikut merupakan manfaat dari praktikum ini adalah,
a. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui Klasifikasi, Anatomi dan
Morfologi Ikan Lele ( Clarias.sp )
b. Mahasiswa perikanan dapat mengetahui cara membelah ikan dengan
benar agar dapat mengamati bagian- bagian tubuh Ikan Lele (
Clarias.sp )
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Lele
Menurut Saanin dalam Setiaji (2009) Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.)
Kingdom: Animalia
Sub-kingdom: Metazoa
Phyllum: Chordata
Sub-phyllum: Vertebrata
Klas: Pisces
Sub-klas: Teleostei
Ordo: Ostariophysi
Sub-ordo: Siluroidea
Familia: Clariidae
Genus: Clarias
Spesies: Clarias sp
Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit
licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain ikan
kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan
keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di
negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli
(Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris
disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan lele tidak pernah
3
ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat
noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari,
ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele
memijah pada musim penghujan (Saparinto dan Cahyo.2009). Bentuk tubuh ikan
lele dumbo memanjang, agak silindris (membulat) dibagian depan dan mengecil
ke bagian ekornya. Kulitnya tidak memiliki sisik, berlendir, dan licin. Jika terkena
sinar matahari, warna tubuh ikan lele dumbo berubah menjadi pucat dan jika
terkejut warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih.
Mulut ikan lele dumbo relatiflebar, yaitu sekitar ¼ dari panjang total tubuhnya
(Khairuman dan Khairul,2002).
Anatomi Lele
(SUMBER : Google)
4
1. Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya
yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan
memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya.
2. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-
bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus
tidak bergerigi.
3. Sedangkan organ-organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung,
empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus.
4. Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen
organ yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler
darah.
5. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang.
6. Dalam sejarah hidupnya lele harus mengambil oksigen dari udara
langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Oleh karena itu
jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya.
(SUMBER : Google)
5
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan
morfometrik dan meristik. Pengukuran morfometrik adalah pengukuran karakter
morfometrik ikan dan meristik adalah penghitungan karakter morfologi pada
bagian-bagian yang biasa dihitung seperti jumlah gill raker , jumlah jari-jari
lunak sirip dorsal, dan lain sebagainya. Secara umum ikan lele dapat dibagi
menjadi tiga bagian tubuhnya, yaitu: kepala, badan, dan ekor Guna mempermudah
memahami anatomi eksternal ikan lele, mari kita bagi tubuh ikan lele menjadi tiga
bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Bagiankepala meluas hingga bagian akhir
dari operculum. Bagian badan yaitu titik akhir dari kepala hingga lubang genitalia,
sedangkan bagian ekor adalah daerah mulai titik lubang genital tersebut hingga
akhir dari ekor (Stoskopf, 1986). Pada kepala ikan lele terdapat organ sensor
berupa sepasang mata sebagaialat penglihatan dan sepasang lubang hidung
(nostril) sebagai alat pembauan. Organ sensor berfungsi menerima rangsangan
atau informasi yang diterima dan meneruskan rangsangan tersebut ke otak.
Selanjutnya otak akan mengolah danmerespons rangsangan tersebut. Organ mata
ikan sangat kecil dibanding ukurantotal ikan itu sendiri. pada ikan lele dumbo
seberat 3kg. Organ mata pada ikan lele kurang berfungsi karena secara alamiah
mereka adalah binatang nokturnal yaitu binatangyang lebih aktif pada malam hari.
Pada malam hari ketika tidak ada cahaya kuat sama sekali, dan perairan menjadi
gulita, maka ikan lele mengandalkan organ pembauan untuk mengenali
rangsangan.Organ lain yang berfungsi memperkuat daya pembauan nostril yaitu
empat pasang barbel yang terletak di bagian maxilla (rahang atas), nasal (dekat
lubang hidung), dan bagian dagu. Barbel adalah organ sensor yang berfunsgi
untuk memperkuat kemampuan organ penciuman ikan lele, mengingat organ
matanya sangat kecil dan kurang berfungsi.Gambar. Ukuran organ sensor (mata)
ikan lele relatif terhadap panjang total ikan lele seberat 3kg Pada bagian badan
terdapat alat-alat gerak berupa lima jenis sirip yaitu sirip dorsal, sirip pektoral,
sirip ventral, siri anal, dan sirip caudal. Ada yang berjumlah sepasang yaitu sirip
pektoral (sirip dada) dan sirip ventral (sirip perut)sedangkan sirip lainnya tidak
berpasangan.Kelima jenis sirip tersebut mempunyai Mata ikan lele.
6
Berikut merupakan morfometrik Ikan Lele, yakni :
Tabel 1. Morfometrik Ikan
7
Berikut ini adalah meristik dari Ikan Lele, yakni :
Tabel 3. Meristik Ikan
Meristik
No Nama Sirip
D1 D2 P V
K LM L K LM L K LM L K LM L
1 Ikan Lele
- - 59 - - - - i 8 - xi -
8
Tabel 6. Morfologi ikan
No Nama Morfologi
Warna Alat bantu Ratio gonad
1 Ikan Lele Bercak / bintik Letak pernapasan
Ada Badan Arboresen Jantan
9
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Tempat praktikum berlangsung di laboratorium FHA pada hari rabu tanggal 12
april 2017 pada pukul 09.50 sampai 11.30
3.2 Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Pisau
3. Pinset
4. Cawan Petri
5. Mistar
6. Jarum Tusuk
7. Timbangan
8. Alat Tulis
9. Ikan Lele
10. Buku Loogbook Ikhtiologi
11. Papan Bedah
3.3 Prosedur
Adapun prosedur praktikum kali ini antara lain:
1. Ditimbang beratnya
2. Di bius dengan mematikan fungsi otak kecil
3. Diletakkan di atas papan bedah
4. Di ukur morfometrik ikan lele ( panjag total, panjang baku, panjang kepala
bagian dorsal, panjang kepala bagian lateral, panjang pre dorsal, panjang
pangkal ekor-dorsal, panjang pangkal ekor-anal, panjang anal-pelvik,
tinggi kepala dimata, tinggi kepala di tengkuk, tinggi badan pelvik, tinggi
badan di awal dorsal, tinggi badan diakhir anal, tinggi batang ekor, tinggi
dasar ekor, diameter bola mata, panjang dasar sirip pectoral, panjang dasar
sirip dorsal, panjang sirip pelvik, panjang dasar sirip anal, panjang sungut,
panjang jari sirip dorsal terpanjang, panjang jari sirip pectoral terpanjang,
10
panjang cuping sirip ekor bagian atas, panjang cuping sirip ekor bagian
bawah, jika ikan memiliki ekor bercagak hitung fl)
5. Ikan di bedah dengan gunting, dan pisau, lakukan pembedahan secara hati
- hati.
6. Apabila telah selesai dibedah amati bagian pencernaan Ikan, di ukur
panjang usus pada ikan lele.
7. Alat-alat bedah dicuci hingga bersih dan dikeringkan.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang
Bobot
Kel- Total
(gram)
(mm)
1 200 93
2 230 80
3 210 82
4 225 71
5 220 82
6 275 109
7 255 96
8 230 88
9 240 95
12
10 240 91
11 210 81
12 220 74,9
13 245 89
14 250 52
15 210 64
16 227 81
17 240 94
18 230 77
19 225 73
20 230 76
21 235 81
22 250 52
23 238 90
13
24 225 73
25 225 84
26 252 94
27 264 116
28 245 98
29 250 90
30 240 91
31 225 89
32 215 94
33 250 99
34 190 87
35 253 101
36 223 67
14
37 240 90
38 230 92
39 250 96
40 240 83
41 229 77
42 247 94
43 230 76
44 215 124
45 232 84
46 240 92
47 234 81
48 250 82
49 245 83
50 285 91
15
51 233 87
52 230 92
53 260 99
54 210 94
55 255 91
56 230 84
57 234 81
58 230 101
59 240 94
60 287 163
61 237 73
62 230 87
63 240 85
16
64 250 98
65 235 94
66 250 96
67 261 96
68 240 100
69 239 88
MAX 287
MIN 190
RANGE 97
JUMLAH KELAS 7,068201999 7
PANJANG KELAS 13,85714286 14
KELAS KE- BATAS BAWAH BATAS ATAS NILAI TENGAH FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 190 - 203 196,5 2 2,90
2 204 - 217 210,5 6 8,70
3 218 - 231 224,5 20 28,99
4 232 - 245 238,5 22 31,88
5 246 - 259 252,5 13 18,84
6 260 - 273 266,5 3 4,35
7 274 - 287 280,5 3 4,35
69 100
17
Tabel 9. Grafik data distribusi panjang
Morfometrik
Nama Berat (cm)
No Nama
. Spesies
Indonesi Badan F S CP CP
a/ Lokal (g) TL L L HL SnL OD L D
Clarias.s
1. p Ikan Lele 87 24,1 24 19 5 1 0,3 2 3,5
Tabel 11.
Morfometrik Ikan
Morfometrik
Nama (cm)
No Nama
. Spesies
Indonesi DFL DFL DFB PF VF AF
a/ Lokal BD 1 2 DFB1 2 L L L AFB
Clarias.s 1,
1. p Ikan Lele 3 5 - 14 - 2,5 1,5 9 0,5
18
4.2 Pembahasan Umum
Dari uraian data dari beberapa tabel dan grafik diatas terlihat beragam
ukuran Ikan Lele yang digunakan dalam praktikum kali ini dengan kisaran
panjang total antara 19 sampai 27 cm, Ikan Lele memiliki pertumbuhan panjang
total maksimal sampai 35-38 cm. Hal ini menandakan bahwa ikan yang digunakan
dalam praktikum memiliki ukuran yang kecil bila dibandingkan dengan literatur
yang tersedia.
Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain: ikan
kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan
keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (JawaTengah). Sedang di
negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli
(Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris
disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Dalam praktikum kita
memakai dari jenis Lele kampung/jawa ( Clarias Bathracus ). Ikan lele memiliki
alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang merupakan
menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam
ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele lele harus mengambil
oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Oleh
karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya.
Lele dicirikan dengan tubuhnya yang licin dan pipih memanjang, serta adanya
sungut yang menyembul dari daerah sekitar mulutnya. Nama ilmiah Lele adalah
Clarias spp. yang berasal dari bahasa Yunani "chlaros", berarti "kuat dan lincah".
Dalam bahasa Inggris lele disebut dengan beberapa nama, seperti catfish, mudfish
dan walking catfish.Menurut Saanin dalam Setiaji (2009) Klasifikasi Ikan
19
Lele ( Clarias sp.) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Phyllum : Chordata
Sub-phyllum : Vertebrata
Klas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
20
Berikut merupakan tabel data morfometrik praktikum kelompok 10 :
Tabel 12. Data Morfometrik Ikan Lele
Morfometrik
Nama Berat (cm)
Nama
No. Spesies
Indonesia/ Badan
Lokal (g) TL FL SL HL SnL OD CPL CPD
Setelah dilakukan pembedahan, ikan lele yang kami teliti memiliki panjang
usus sekitar 30cm dimana ini lebih panjang daripada tubuhnya sendiri. Biasanya
ikan juga dapat dilihat jenis makaanannya dari panjang usus, akan tetapi, menurut
referensi lain untuk menggolongkan ikan berdasarkan mekanannya bukan hanya
dari panjang usus tetapi terdapat ciri-ciri lain yang dijadikan acuan. Clarias
batrachus memiliki organ insang tambahan (arborescent) yang berwarna merah
segar serta memungkinkan dapat mengambil oksigen langsung dari udara,
21
sehingga dapat hidup dalam air yang kandungan oksigennya sedikit. Bukaan
operkulum atau proses Ramjet Ventilation Clarias batrachus merupakan proses
penting dalam respirasi ikan karena proses tersebut adalah proses menelan air
dengan mulutnya dan menekannya melewati insang kemudian keluar melalui
lubang di bawah operkulum. Clarias batrachus akan menggerakkan operkulum
lebih cepat ketika mengalami stress dan akan lebih sering muncul ke permukaan
air sebagai upaya untuk mendapatkan udara.
22
BAB V
23
DAFTAR PUSTAKA
Khairuman dan Khairul, A. 2002. Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Saanin dalam Setiaji, 2009. Efektifitas Daun Papaya Carica Papaya L. Untuk
Pencegahan dan Pengobatan Ikan Lele Dumbo Clarias Sp yang Diinfeksi
Bakteri Aeromonas Hydrophila. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor
Saparinto, Cahyo, Ida Purnomowati, dan Diana Hidayati. 2009. Bandeng Duri
Lunak. Yogyakarta : Kanisius.
24
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan
(SUMBER : Google)
(SUMBER : Google)
25