Anda di halaman 1dari 23

IDENTIFIKASI IKAN LELE SANGKURIANG

(Clarias gariepinus)

LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI

KELOMPOK : 22
KELAS :B
LAB : AKUAKULTUR

MUHAMAD SYAIFUL ISLAM 230110150131


KHASANATUR ROSYIDAH 230110150139
DAMAR PRATAMA PUTRA 230110150142
JIHAN SYAIFTRI 230110150146

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2016
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................... 2

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan lele sangkuriang .......... 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan lele sangkuriang ................... 7
III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu ......................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 8
3.3 Prosedur ......................................................................................... 9
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Kelas ............................................................................ 10
4.2 Pembahasan Umum ....................................................................... 11
4.2.1 Pembahasan Khusus....................................................................... 12

V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .................................................................................... 16
5.2 Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 17
LAMPIRAN ........................................................................................... 18

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Morfometrik ikan lele sangkuriang kelas B ........................................ 10


2. Interval ukuran ikan lele sangkuriang kelas B .................................... 11
3. Data morfometrik ikan lele sangkuriang kelompok 22 ....................... 12
4. Data meristik ikan lele sangkuriang kelompok 22 .............................. 13

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Morfologi ikan lele sangkuriang .......................................................... 4


2. Anatomi ikan lele sangkuriang............................................................. 4
3. Bobot ikan lele sangkuriang. ................................................................ 18
4. Otot ikan lele sangkuriang. .................................................................. 18
5. Gonad ikan lele sangkuriang. ............................................................... 19
6. Usus dan lambung ikan lele sangkuriang. ............................................ 19
7. Insang dan arborescen ikan lele sangkuriang. ...................................... 20
8. Organ dalam ikan lele sangkuriang. ..................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikhtiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang ikan. Ilmu
pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan
kebutuhan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun
pariwisata. Ikan mampu bertahan hidup di air tawar yang bersih sampai pada air
yang bersalinitas lebih tinggi pada air laut. Bagi ikan, air adalah media kehidupan
utama mereka.
Sebagai ilmu pasti alam, pengetahuan tentang ikan belumlah cukup jika
hanya mempelajari teorinya saja tanpa melakukan praktikum untuk mengamati
dan mempelajari secara langsung mengenai ikan. Untuk itu, perlu dilakukan
praktikum ikhtiologi agar lebih megetahui dan memahami tentang identifikasi
pada ikan.
Pada praktikum ikhtiologi ini, dilakukan identifikasi pada ikan lele
sangkuriang yang merupakan salah satu jenis ikan tawar yang termasuk ke dalam
ordo Siluriformes dan digolongkan ke dalam ikan bertulang sejati. Lele dicirikan
dengan tubuhnya yang licin dan pipih memanjang, serta adanya sungut yang
menyembul dari daerah sekitaran mulutnya. Nama ilmiah Lele sangkuringan
adalah Clarias gariepinus . Ikan lele sering disebut dengan “walking catfish” ini
merupakan lele habitat asli di Indonesia. Dinamakan walking catfish karena
kemampuannya untuk berjalan didaratan untuk mencari makanan atau lingkungan
yang cocok. Lele memiliki tubuh yang pipih dibagian posterior. Rahang atas yang
lebih menjorok. Lele dapat bertahan hidup dengan berpindah tempat selama
tempat itu tetap menjaga lele dalam keadaan lembab dan basah. Ikan lele
sangkuriang juga mampu bertahan hidup cukup lama di daratan karena memiliki
alat bantu pernafasan berupa arborescent.

1
2

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Ikhtiologi yang telah dilaksanakan, diantaranya
ialah sebagai berikut :
A. Mempelajari dan mengetahui struktur morfologi (bentuk luar) tubuh
ikan lele sangkuriang
B. Mempelajari dan mengetahui beberapa sistem organ tubuh pada ikan
lele sangkuriang
C. Mempelajari bagian-bagian tubuh dan menghitung sifat meristik dan
morfometrik pada ikan lele sangkuriang
D. Mengetahui metode atau cara menghitung berbagai ukuran ikan yang
digunakan dalam identifikasi dan klasifikasi ikan.

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ikhtiologi ini adalah
mengembangkan pengetahuan sebagai mahasiswa perikanan secara ilmiah
mengenai struktur tubuh dan sistem organ yang ada pada ikan lele sangkuriang.
Serta mengetahui perbedaan mengenai perhitungan meristik dan morfometrik
pada ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan lele sangkuriang


Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan lele sangkuriang diantaranya ialah
sebagai berikut :
A. Klasifikasi Ikan lele sangkuriang
Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus), diantaranya sebagai
berikut :
Filum : Chordata.
Kelas : Actinopterygii.
Ordo : Ostariophysi.
Subordo : Siluroidae.
Famili : Clariidae.
Genus : Clarias.
Spesies : Clarias gariepinus.

B. Morfologi Ikan lele sangkuriang


Morfologi dari ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus), diantaranya
sebagai berikut :
a. Secara umum, ikan lele mempunyai bentuk tubuh yang bulat dan
memanjang. Bentuk tubuh ikan lele disebut depressed.
b. Kulitnya licin dan berlendir, namun tidak bersisik.
c. Ikan lele memiliki ukuran mulut yang relatif lebar dan hampir membelah
setengah dari lebar kepalanya.
d. Memiliki kumis yang terletak di area sekitar mulutnya. Kumis ini pula
yang menyebabkan ikan lele sering disebut catfish. Kumis ini memiliki
fungsi sebagai alat untuk meraba pada saat mencari makan atau bergerak
biasa.
e. Sebagai alat bantu untuk berenang, ikan lele juga mempunyai 3 buah sirip
tunggal, yaitu sirip dubur, sirip ekor, dan sirip punggung.
f. Ikan lele juga mempuyai dua buah sirip yang berpasangan, yaitu sirip
perut dan sirip dada. Disamping digunakan sebagai alat bantu berenang,

3
4

sirip juga memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh ikan lele
saat diam atau tidak bergerak.
g. Pada bagian sirip dada terdapat sirip yang runcing dan keras yang disebut
patil yang digunakan sebagai senjata.
h. Disamping itu, patil juga bermanfaat sebagai alat untuk berjalan di darat
tanpa air dalam rentang waktu yang lama dan dengan jarak tempuh yang
cukup jauh.

Gambar 1. Morfologi ikan lele sangkuriang

Karakteristik morfologi ikan lele sangkuriang di atas itu adalah karakteristik


yang umum dan biasa dijumpai pada ikan lele sangkuriang pada umumnya. Ciri
khas yang membedakan ikan lele sangkuriang dengan ikan lele pada umumnya
yaitu sirip anal, sirip caudal dan sirip dorsal tidak bersatu, panjang kepal 2,9-3,8
lebih pendek dari panjang PS, bagian depan ubun-ubun mencapai batas depan
mata dan berwarna hitam abu-abu kehijauan atau berwarna seperti marmer.

C. Anatomi Ikan lele sangkuriang


5

Gambar 2. Anatomi ikan lele sangkuriang (Sumber :


ikanhiaspopuler.blogspot.com)

a. Sistem jaringan otot


Ikan lele sangkuriang dapat berenang dengan bantuan sistem jaringan otot.
Kerangka Ikan lele sangkuriang dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe:
kerangka utama dan kerangka pendukung. Dikendalikan oleh sistem saraf,
jaringan otot melekat dengan kerangka (tulang) dan membuat kontraksi dan
aktivitas otot sehingga Ikan lele sangkuriang dapat bergerak dan berenang.
b. Sistem pencernaan
Makanan akan diubah menjadi nutrisi oleh sistem pencernaan dan
penyerapan. Sedangkan makanan yang sudah dicerna akan dibuang menjadi feses.
Sistem pencernaan Ikan lele sangkuriang terdiri dari mulut, faring dan laring, gigi
faring, usus, kantung empedu, liver, pankreas dan anus.
c. Sistem pernafasan
Sistem pernafasan membantu Ikan lele sangkuriang untuk menghirup
oksigen dan membuang karbondioksida. Dalam sistem ini, insang adalah organ
yang memegang pernanan paling penting. Organ insang terdapat di rongga insang
di bawah opercula. Di setiap opercula terdapat empat lengkung insang pada dua
insang lamella. Insang filamen yang penuh dengan pembuluh darah kapiler
terdapat pada insang lamella. Ketika mulut dan opercula bergerak dengan
harmonis, maka oksigen yang terlarut dalam air akan dibawa ke pembuluh darah
kapiler, air akan keluar melwati insang, sedangkan karbondioksida dalam darah
dilepaskan ke air. Selain insang ikan lele juga memiliki organ bantu pernafasan
berupak arboresen yang diselimuti lapisan tipis dan banyak terdapat kapiler darah.
d. Sistem pengeluaran
Limbah metabolisme dibuang melalui organ-organ pengeluaran seperti
ginjal, kantung kemih, dan insang.
Ginjal ada dua buah organ yang berwarna merah gelap yang terletak di
bawah tulang punggung dan melekat dekat dengan rongga tubuh bagian belakang.
Organ ini adalah ginjal yang berfungsi untuk memproduksi urin dan membuang
limbah.
6

Kantung kemih berada di antara anus dan lubang ekskresi. Dibelakang


kantung kemih terdapat saluran kencing (uretra). Insang sebagai alat
mengeluarkan banyak sisa limbah metabolisme.
e. Sistem sirkulasi
Aktivitas kehidupan Ikan lele sangkuriang diwujudkan melalui sel-sel
dengan fungsinya sendiri-sendiri. Nutrisi dan oksigen yang diserap serta limbah
dan karbondioksida yang dibuang merupakan bagian dari tanggung jawab sistem
sirkulasi.
Jantung tersusun oleh satu atrium dan satu bilik. Terletak di dekat hubungan
antara tubuh dan kepala, jantung sebagai kekuatan utama dalam sistem sirkulasi
berada di dalam rongga perikardial. Darah membuat sirkulasi berjalan dengan
baik, yang pergerakannya sendiripun diatur oleh jantung.
Pembuluh darah ada tiga tipe pada Ikan lele sangkuriang: pembuluh darah
arteri, pembuluh dara vena, dan pembuluh darah kapiler. Ketiga tipe pembuluh
darah ini, pembuluh darah kapiler sangatlah kecil. Ada banyak sekali pembuluh
darah kapiler yang tersebar di seluruh bagian tubuh Ikan lele sangkuriang yang
menyediakan ruang untuk pertukaran udara dan substansi.
Darah pada Ikan lele sangkuriang berwarna merah. Merah ini berasal dari
hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen.
f. Sistem urinogenital
Reproduksi pada Ikan lele sangkuriang bergantung pada system
urinogenital. Ikan lele sangkuriang adalah makhluk hidup yang berkembang biak
dengan cara bertelur. Ikan lele sangkuriang dikenal dengan dua jenis kelamin:
jantan dan betina.
Indung telur
Kelenjar kelamin utama (gonad) pada Ikan lele sangkuriang betina adalah
sepasang indung telur. Indung telur yang sudah matang penuh berisi sel telur yang
berwarna kuning. Zigot yang akan menjadi burayak dihasilkan dari pertemuan sel
telur dan sperma akibat pembuahan di luar tubuh induk betina.
7

g. Sistem saraf dan sistem endokrin


Sistem ini berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan semua organ agar
semuanya selaras. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan
saraf. Ujung saraf ini berhubungan dengan semua organ sensori (organ sensori di
kulit, organ akustik, organ penciuman, dan organ penglihatan, dll.) serta jaringan
otot untuk mendapatkan impuls. Otak, saraf dan saraf tulang belakang dapat
mengendalikan semua aktivitas di seluruh tubuh.
Sistem endokrin dikendalikan oleh sistem saraf. Sistem endokrin berfungsi
untuk menyesuaikan seluruh aktivitas tubuh Ikan lele sangkuriang dengan
mengeluarkan hormon.

2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Lele Sangkuriang


Susunan tubuh ikan yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai
dengan jenisnya, namun demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama.
Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan ukuran panjang, lebar,
tinggi, dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Bagian tubuh ikan yang biasanya
diukur yaitu, panjang total, panjang baku, panjang kepala, panjang predorsal,
panjang batang ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala,
lebar badan, panjang hidung, panjang bagian kepala di bagian mata, lebar ruang
antar mata, diameter mata, panjang rahang atas, panjang rahang bawah, lebar
bukaan mulut, tinggi di bawah mata, panjang dasar sirip punggung, panjang dasar
sirip anal, tinggi sirip punggung, panjang sirip dada, dan panjang sirip perut.
Ukuran yang diberikan untuk di identifikasi pada ikan ini hanyalah ukuran mutlak
(cm) dan ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1968).
Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran
bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan penghitungan
jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Bagian tubuh ikan yang di
ukur berdasarkan ciri meristik yaitu Jari-jari keras, Jari-jari lemah, Perumusan sirip,
jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jmlah sisik pipi, jumlah sisik keliling badan,
jumlah sisik batang ekor, jumlah tapis insang dan jumlah finlet.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum Ikhtiologi dilaksanakan pada hari senin tanggal 18 April 2016
di Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Padjadjaran.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan selama kegiatan praktikum ikhtiologi
diantanya sebagai berikut :
A. Alat
1. Pisau bedah berfungsi untuk menguliti kulit ikan lele sangkuriang.
2. Gunting berfungsi untuk membedah dan memotong tubuh ikan lele
sangkuriang.
3. Jarum sonde berfungsi untuk mematikan ikan lele sangkuriang.
4. Penjepit berfungsi untuk mengambil sisik dan insang ikan lele sangkuriang.
5. Milimeter blok berfungsi untuk mengukur panjang tubuh ikan lele
sangkuriang.
6. Stearoform berfungsi sebagai alas ikan lele sangkuriang yang diidentifikasi.
7. Cawan petri berfungsi sebagai alas jeroan ikan lele sangkuriang.
8. Kain lap berfungsi untuk membersihkan meja bekas praktikum.

B. Bahan
1. Ikan lele sangkuriang sebagai spesies yang diidentifikasi saat praktikum.

8
9

3.3 Prosedur
A. Alat dan bahan dipersiapkan di atas meja praktikum.
B. Sampel ikan lele sangkuriang ditimbang dan difoto.
C. Dilakukan pengukuran meristik dan morfomotrik pada ikan lele
sangkuriang, kemudian di tulis didalam logbook.
D. Dilakukan identifikasi pada ikan lele sangkuriang.
E. Ikan utuh, sistem otot, sisik, difoto dan digambar beserta bagian-
bagiannya.
F. Ikan di bedah dan diamati letak organ dalam tubuhnya.
G. Ikan yang telah dibedah , insang, arborescent, gonad, dan organ
pencernaan ikan difoto dan digambar beserta bagian-bagiannya.
H. Diukur panjang usus, lambung, serta digambarkan
I. Dilakukan identifikasi terhadap insang ikan, gonad ikan serta difoto dan
digambar.
J. Setelah praktikum selesai, alat praktikum dibersihkan dan dikembalikan
pada tempatnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Kelas


Tabel 1. Morfometrik ikan lele sangkuriang kelas B
TL
KELOMPOK SPESIES IKAN W (G) LL
(CM)
1 Clarias gariepinus 26,3 102,13 0
2 Clarias gariepinus 25 94,68 0
3 Clarias gariepinus 27,2 103,18 0
4 Clarias gariepinus 24,5 99,73 0
5 Clarias gariepinus 25,5 102,09 0
6 Clarias gariepinus 25 95,61 0
7 Clarias gariepinus 25 99,09 0
8 Clarias gariepinus 25,5 94,18 0
9 Clarias gariepinus 24,6 95 0
10 Clarias gariepinus 26,8 100 0
11 Clarias gariepinus 27 103 0
12 Clarias gariepinus 25,5 88 0
13 Clarias gariepinus 25 84 0
14 Clarias gariepinus 24 86 0
15 Clarias gariepinus 25,2 106 0
16 Clarias gariepinus 25,7 103,66 0
17 Clarias gariepinus 24,7 99,8 0
18 Clarias gariepinus 23 92,35 0
19 Clarias gariepinus 24,7 99,8 0
20 Clarias gariepinus 24,7 99,8 0
21 Clarias gariepinus 25 115,01 0
22 Clarias gariepinus 24 95,26 0
23 Clarias gariepinus 25,8 99,96 0

10
11

Tabel 2. Interval ukuran ikan lele sangkuriang kelas B


JUMLAH N1+(FREKUENSI
INTERVAL
INDIVIDU RELATIF)
22.95-23.71 1 4,347826087
23.76-24.52 3 13,04347826
24.57-25.34 10 43,47826087
25.39-26.15 5 21,73913043
26.20-26.97 2 8,695652174
27.02-27.78 2 8,695652174

Data Hasil Ikan Lele Sangkuriang Kelas B


12
Jumlah Individu Ikan

10
Lele (ekor)

0
22.95-23.71 23.76-24.52 24.57-25.34 25.39-26.15 26.20-26.97 27.02-27.78

Interval

4.2 Pembahasan Umum


Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, ikan lele sangkuriang yang
diukur panjang dan berat tubuhnya, memiliki ukuran yang berbeda-beda antara
ikan yang satu dengan ikan yang lainnya. Perbedaan ukuran berat dan panjang
antara tiap ikan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimana ada dua
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu faktor dalam dan faktor luar.
12

Faktor dalam ini sulit untuk dilakukan pengontrolan, sedangkan faktor luar mudah
untuk pengontrolannya.
Dari hasil pengolahan data morfometrik ikan lele sangkuriang atau Clarias
gariepinus Kelas B menunjukan bahwa individu ikan lele sangkuriang terbanyak
pada interval 24.57-25.34 dan individu terkecil pada interval 22.95-23.71. Nilai
interval ini diperoleh dari pengolahan data TL ikan lele sangkuriang dari tiap-tiap
kelompok. TL dapat digunakan sebagai standar ikan layak tangkap, karena TL ini
berbanding lurus dengan bobot ikan yang berarti semakin panjang TL maka bobot
ikan juga semakin berat. Dengan adanya data TL ini akan membantu kita dalam
menentukan ikan mana yang layak untuk ditangkap ketika kita sedang melakukan
budidaya.

4.2.1 Pembahasan Khusus


Ikan lele sangkuriang yang kami gunakan dalam praktikum ini memilliki
berat 95,26 gram. Berikut ini data morfometrik dari ikan lele sangkuriang yang
kami identifikasi.

Tabel 3. Data morfometrik ikan lele sangkuriang kelompok 22


Morfometrik Panjang (cm)
TL 24
FL -
SL 20,5
HL 5
SnL 1
OD 0,5
CPL -
CPD 1,7
BD 3
DFL1 1,5
DFL2 -
DFB1 12,8
DFB2 -
PFL 2,5
VFL 1,5
AFL 1
AFB 8
Berdasarkan hasil pengolahan data ikan lele sangkuriang kelas B, ikan lele
sangkuriang kelompok kami termasuk ke dalam interval 23.76-24.52. Hal ini
13

berarti ikan tersebut termasuk ke dalam ineterval dengan jumlah individu yang
lumayan kecil.
Selain morfometrik ikan, dalam praktikum ini juga mengidentifikasi
meristik ikan. Berikut ini adalah data meristik ikan lele sangkuriang yang telah
kami identifikasi.

Tabel 4. Data meristik ikan lele sangkuriang kelompok 22

Dorsal 1 Keras -
Lunak Mengeras -
Lunal 68
Pectoral Keras I
Lunak Mengeras -
Lunak 8
Ventral Keras -
Lunak Mengeras -
Lunak 7
Anal Keras -
Lunak Mengeras -
Lunak 47
Caudal Keras -
Lunak Mengeras -
Keras 28
Jumlah Linea Lateralis -

Dapat dilihat dari data di atas, ikan lele sangkuriang yang kami identifiasi
memiliki 68 jari-jari lunak pada bagian sirip dorsal. 1 jari-jari keras dan 8 jari-jari
lunak pada bagian pectoral. Pada bagian sirip ventral terdiri dari 7 jari-jari lunak.
Pada bagian sirip anal teridiri dari 47 jari-jari lunak dan 28 jari-jari lunak pada
sirip caudal.
Adapun bentuk mulut biasa dan letaknnya superior. Bentuk sirip caudal
ikan lele homocercal. Sirip pectoral ikan lele terdapat tulang keras yang
mengandung toksin atau racun yang biasa disebut patil.
Selanjutnya morfologi ikan lele sangkuriang. Ikan lele sangkuriang
memiliki bentuk tubuh depres. Ikan lele sangkuriang memiliki 4 pasang misai,
yang terdiri dari 2 misai di bibir kanan atas, 2 misai di bibir kiri atas, 2 misai
terletak di bibir kanan bawah, dan 2 misai yang terletak di bibir kiri bawah. Misai
14

ikan lele sangkuriang yang kami identifikasi panjangnya bervariasi. Ikan lele
memiliki misai karena ikan ini merupakan ikan demersal atau ikan yang hidup di
dasar perairan dan ikan ini juga aktif dimalam hari. Dengan adanya misai ini ikan
lele dapat mencari makanan walaupun dalam keadaan gelap.
Ikan lele sangkuriang memiliki mata yang kecil. Hal ini terjadi karena ikan
ini hidup didasar perairan yang tidak ada cahaya sehingga matanya tidak
berakomodasi dengan baik. Karena itu ikan ini lebih mengandalkan sensor yang
ada pada misainya untuk bergerak ataupun mencari makanan.
Sistem integumen ikan lele berupa lendir. Hal ini merupkan suatu
kompensasi ketidakadaan sisik. Lendir ini diproduksi oleh sel kelenjar yang
berbentuk piala. Lendir atau mucin adalah senyawa glikoprotein yang sebagian
besar berupa albumin. Adapun fungsi lendir yaitu berguna untuk mengurangi
gesekan dengan air agar ikan dapat berenang dengan cepat , mencegan infeksi dan
menutup luka. Lendir juga berperan pada proses osmoregulasi sebagai lapisan
semipermiabel yang mencegan masuk-keluarnya air melalui kulit. Ketika ikan lele
sedang berada ditempat yang minim air, lele akan memproduksi lendir lebih
banyak untuk lebih membasahi tubuhnya agar dapat terhindar dari kekeringan.
Otot ikan lele sangkuriang merupakan jenis otot piscine. Otot ikan lele
sangkuriang terdiri dari beberapa bagian seperti epaksial (bagian atas), hipaksial
(bagian bawah), muscular supervisialis, myomer, myosetum dan septum
skeletogeneus horizontal.
Pernafasan ikan lele sangkuriang menggunakan insang yang jumlahnya
empat pasang, dimana insang terluar berhubungan langsung dengan air sehingga
ditutupi oleh operculum. Insang terdiri dari beberapa bagian diantaranya filament
branchial, jaring branchial dan lengkung branchial. Insang merupakan tempat
terjadianya difusi oksigen. Organ pernafasan tembahan pada ikan lele berupa
arboresen. Organ ini terletak di bagian atas rongga insang yang berbentuk seperti
bunga karang. Arboresen ini permukaannya tipis dan dilapisi oleh banyak kapiler
darah. Karena adanya arboresen, lele mampu bertahan hidup di air atau lumpur
yang kandungan oksigennya sedikit.
15

Sistem pencernaan ikan lele sama seperti ikan pasa umumnya. Panjang
usus ikan lele yang kami dentifikasi yaitu 24 cm. Lambung ikan lele benbentuk
kantung sangat kecil dan keras. Lmbung ini berfungsi sebagai penampung
makanan dan pencernaan zat-zat yang ada di dalam makanan yang dibantu oleh
enzim yang ada di dalam lambung.
Organ reproduksi ikan lele sangkuriang yang kami identifikasi berupa
sepasang overium yang berarti ikan tersebut berjenis kelamin betina. Ovarium ini
merupakan tempat penyimpanan telur. Proses pematangan telur dipengaruhi oleh
produksi gonadotropic releasing hormone yang dikeluarkan oleh hipotalamus dan
gonadotropic hormone yang bersumber dari neurohipofisis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Ikan lele mempunyai tubuh yang depressed, bentuk mulut biasa dengan
letaknya yang superior, dan sistem integumen berupa lendir
2. Sistem organ tubuh meliputi sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem
reproduksi dan sistem eksresi.
3. Ikan ini memiliki 4 pasang misai, memiliki 4 pasang insang dan organ
pernafasan tambahan berupa arboresen, memiki sirip caudal berbentuk
homocercal.

5.2 Saran
Pengerjaan laporan praktikum setiap minggu kurang efektif, alangkah
baiknya pembuatan laporan dikerjakan diakhir kegiatan praktikum selesai sebagai
tiket untuk mengikuti UAS.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Tuti Kurniawati, M.Pd, Bintari Yustiana, M.Si & Sumiyati Sa’adah, M.Si.
2012. Zoology vertebrata. HMPB painting, Bandung
Rahardjo, M. F., dkk.2011.Ikhtiology.Bandung:Lubuk Agung
2016.Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele (Online).Budidaya.com.Diakses
pada Sabtu, 23 April 2016.
2015.Fungsi dan Ciri Khusus yang Dimiliki Ikan Lele.
www.ilmupengetahuan.com. Diakses pada Minggu, 24 April 2016.
Whitten, Antoni J., dkk.1993.Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan
Sulawes Edisi Dwibahasa Indonesia-Inggris.Indonesia: Perlipus Edition
(HK) Ltd berkerja sama dengan Proyek EMDI, kantor Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

17
LAMPIRAN

Lampiran 1.

Gambar 3. Bobot Ikan Lele

Gambar 4. Otot Ikan Lele

18
19

Gambar 5. Gonad Ikan Lele

Gambar 6. Usus dan Lambung Ikan Lele


20

Gambar 7. Insang dan Arboresen Ikan Lele

Gambar 8. Organ Dalam Ikan Lele

Anda mungkin juga menyukai