Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger brachysoma)

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

KELOMPOK : 22
KELAS :B
LAB : AKUAKULTUR

MUHAMAD SYAIFUL ISLAM 230110150131


KHASANATUR ROSYIDAH 230110150139
JIHAN SYAIFTRI 230110150146
DAMAR PRATAMA PUTRA 230110150142

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2016
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................... 2

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Kembung .................... 3
2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Kembung .............................. 6
III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu ......................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 8
3.3 Prosedur ......................................................................................... 9
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Data Kelas ............................................................................ 10
4.2 Pembahasan Umum ....................................................................... 11
4.2.1 Pembahasan Khusus....................................................................... 11

V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .................................................................................... 15
5.2 Saran .............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 16
LAMPIRAN ........................................................................................... 17

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Morfometrik ikan kembung perempuan kelas B ................................. 10


2. Interval ukuran ikan kembung perempuan kelas B ............................. 10
3. Data morfometrik ikan kembung perempuan kelompok 22 ............... 11
4. Data meristik ikan kembung perempuan kelompok 22....................... 12

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Morfologi ikan kembung perempuan ................................................... 4


2. Anatomi ikan kembung perempuan. .................................................... 5
3. Bobot ikan kembung perempuan ......................................................... 17
4. Insang ikan kembung perempuan ........................................................ 17
5. Usus ikan kembung perempuan ........................................................... 18
6. Sisik ikan kembung perempuan ........................................................... 18
7. Bagian-bagian otot ikan kembung perempuan ..................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikhtiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang ikan. Ilmu
pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan
data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun pariwisata. Ikan
mampu bertahan hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas
lebih tinggi pada air laut. Bagi ikan, air adalah media kehidupan mereka.
Sebagai ilmu pasti alam, pengetahuan tentang ikan belumlah cukup jika
hanya mempelajari teorinya saja tanpa melakukan praktikum untuk mengamati dan
mempelajari secara langsung mengenai ikan. Untuk itu, perlu dilakukan praktikum
ikhtiologi agar lebih megetahui dan memahami tentang identifikasi ikan.
Identifikasi morfometrik dan meristik sangat dibutuhkan agar kita dapat
mengetahui ciri dan karakteristik dari ikan tersebut. Pelaksanaanya dilakukan
dengan cara mengamati, mempelajari dan membandingkan organ atau sistem organ
yang dilihat sesuai dengan penjalasan teoritis dalam ikhtiologi.
Pada praktikum ikhtiologi ini, dilakukan identifikasi pada ikan kembung
(Rastrelliger brachysoma) yang merupakan jenis ikan laut yang memiliki nilai
ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup tinggi bagi
nelayan lokal.

1
2

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ikhtiologi yang telah dilaksanakan, diantaranya ialah
sebagai berikut :
A. Mempelajari dan mengetahui struktur morfologi (bentuk luar) tubuh
ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma).
B. Mempelajari dan mengetahui beberapa sistem organ tubuh pada ikan
kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma).
C. Mempelajari bagian-bagian tubuh dan menghitung sifat meristik dan
morfometrik pada ikan perempuan (Rastrelliger brachysoma).

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ikhtiologi ini adalah
mengembangkan pengetahuan sebagai mahasiswa perikanan secara ilmiah dalam
mengenal struktur tubuh , sistem organ, morfologi ikan, dan letak posisi bagian luar
tubuh ikan kembung secara in situ. Selain itu, juga dapat mengetahui metode atau
cara menghitung berbagai ukuran ikan sebagai referensi dalam identifikasi dan
kuantifikasi ikan. Serta mengetahui struktur penutup tubuh ikan, kulit dan derivat-
derivatnya, seperti sisik, jari-jari sirip pada ikan kembung (Rasrelliger
branchysoma).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Kembung Perempuan


(Rastrelliger brachysoma)
Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Kembung diantaranya ialah
sebagai berikut :
A. Klasifikasi Ikan Kembung Perempuan
Ikan kembung merupakan jenis ikan laut yang termasuk kedalam genus
Rastelliger dengan famili Scombridae. Ikan ini masih dalam satu kerabat dengan
ikan tenggiri, tongkol, tuna, madidihang dan makerel. Ikan kembung juga memiliki
nama lain tergantung dengan wilayah mulai dari Ambon dikenal sebagai ikan lema
atau tatare, Makasar dikenal dengan sebutan banyar atau banyara.
Selain itu, ikan ini juga termasuk kedalam ikan pelagis yang memiliki nilai
ekonomis tinggi, sehingga menjadi salah satu komoditas yang penting bagi para
nelayan yang ada di Indonesia. Ikan kembung ini dapat digunakan sebagai bahan
olahan masakan, dalam bentuk kering ( ikan asin ) maupun dalam bentuk segar.
Adapun klasifikasi Rastrelliger brachysoma menurut Bleeker (1851),
sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Scrombidae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger brachysoma

B. Morfologi Ikan Kembung


Morfologi dari ikan kembung (Rastrelliger brachysoma), diantaranya
sebagai berikut :
a. Ikan kembung memiliki bentuk tubuh streamline seperti torpedo.
b. Posisi mulut yang terminal
c. Lapisan insang tampak terlihat jelas bila mulut dibuka.
d. Bagian tubuh ditutupi dengan sisik halus dan sokselet dibagian belakang sirip
dada.

3
4

e. Terdapat selaput lemak pada kelopak bagian mata.


f. Mempunyai bentuk sirip ekor homocercal garpu (forked).
g. Terdapat operculum pada sirip dadanya. Operculum pada ikan kembung
terlihat seperti ada dua pasang, namun sebenarnya hanya 1 pasang.
h. Insang ikan kembung terdiri dari beberapa bagian seperti tulang lengkung
insang, tapis insang, dan lembaran daun insang.
i. Memiliki tambahan sirip-sirip kecil (finlet) didekat sirip dorsal.

Gambar 1. Morfologi ikan kembung

Karakteristik morfologi ikan kembung diatas itu adalah karakteristik yang


umum dan biasa dijumpai pada ikan kembung pada umumnya.

C. Anatomi Ikan Kembung


Organ-organ internal ikan ini meliputi jantung, alat-alat pencernaan, gonad,
kandung kemih, dan ginjal. Alat pencernaannya terdiri dari lambung, perut besar,
usus halus, pankreas, dan hati.
5

Gambar 2. Anatomi ikan kembung


a. Sistem pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, tekak, kerongkongan,
lambung, pilorus, usus, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati
dan pancreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya
akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.
Ikan kembung perempuan memiliki organ pencernaan tambahan yaitu
pyloric caeca. Pyloric caeca berperan untuk mengatur masuknya makanan dari
lambung ke usus. Pyloric caeca juga berperan dalam pembentukan hormone, namun
hormone ini tidak ada hubungannya dengan sistem pencernaan. Pyloric caeca ini
juga sebagai tempat penyerapan makanan terutama lemak dan sebagai sumber
enzim lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak gliserin.
Bila ditinjau dari secara umum, sistem pencernaan pada hewan-hewan
vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler yang
dimulai dari bagian mulut sampai anus.
b. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang berfungsi
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen.
6

Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena
mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10% dari seluruh
metaydisme.
c. Sistem otot
Otot ikan kembung merupakan jenis otot cyclostomin. Otot ikan kembung
terdiri dari beberapa bagian seperti epaksial (bagian atas), hipaksial (bagian bawah),
muscular supervisialis, myomer, myosetum dan septum skeletogeneus horizontal.
d. Sistem Reproduksi
Ikan kembung umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior
rongga perut disebelah bawah ginjal.

2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan


Untuk mengetahui ukuran dan jumlah tubuh pada suatu organisme dan
menghitung jumlah dari setiap karakter pada ikan tersebut, maka dapat dilakukan
dua metode atau cara pengukuran pada tubuh ikan yaitu pada morfometrik dan
meristik (Tjitrosoepomo, 1994).
Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, dan
tinggi dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Misalnya panjang pada bagian
kepala, serta pada bagian lebar dan tinggi struktur atau bentuk pada ikan tersebut..
Sedangkan, meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari
tubuh ikan (counting methods) (Tjitrosoepomo, 1994). Bagian tubuh ikan yang
diukur berdasarkan ciri meristik yaitu jari-jari keras, jari-jari lunak, perumusan
sirip, jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jumlah sisik ventral, jumlah sisik linea
lateralis, jumlah sisik batang ekor, jumlah tapis insang dan jumlah finlet.
A. Ciri meristik Ikan Kembung perempuan
1. Sirip
Ikan kembung memiliki 5 sirip yang melekat pada tubuhnya, diantaranya :
a. P - Sirip pectoral, terletak dibagian pectoral (dada).
b. D - Sirip dorsal, terletak dibagian anterior, Ikan ini memiliki 2 sirip dorsal
c. V - Sirip ventral, terletak dibagian ventral (lambung)
d. C - Sirip caudal terletak dibagian caudal (ekor)
e. A - Sirip anal terletak dekat lubang anus.
7

2. Jari-jari Sirip
a. Jari-jari keras, berbentuk seperti duri,tajam dan keras.
b. Jari-jari lunak mengeras, berbentuk lateral seperti duri yang sisi posterior
bagian apikalnya bergerigi.
c. Jari-jari lunak, bentuk lateral dan bercabang dibagian ujungnya.
3. Linear Lateralis
Pada tubuh ikan terlihat adanya satu garis memanjang yang dikenal dengan
Linea Lateralis yang dihitung dari sisik berpori paling anterior sampai caudal
penduncle atau batang ekor.

B. Ciri Morfometrik Ikan Kembung Perempuan


Ciri morfometrik yang digunakan dalam identifikasi ikan kembung
diantaranya sebagai berikut :
a. Panjang baku (SL – Standard Length)
b. Panjang lekuk ekor (FL - Forl Length)
c. Panjang total (TL - Total Length)
d. Panjang kepala (HdL – Head Length)
e. Panjang hidung (SntL – Snout Length)
f. Panjang orbital (OL – Orbital Length)
g. Panjang pangkal ekor (CPL – Caudal Peduncle Length)
h. Tingi tubuh (BD – Body Depth)
i. Tinggi batang ekor (CPD – Caudal Peduncle Depth)
j. Panjang dasar sirip dorsal (Dbasel – Dorsal Base Length)
k. Panjang sirip anal (ABasel – Anal Base Length)
l. Tinggi Ventral (VD – Ventral Depth)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum Ikhtiologi dilaksanakan pada hari senin tanggal 11 April 2016 di
Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Padjadjaran.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan selama kegiatan praktikum ikhtiologi
diantanya sebagai berikut :
A. Alat
1. Pisau bedah berfungsi untuk menguliti kulit ikan.
2. Gunting berfungsi untuk membedah dan memotong tubuh ikan.
3. Jarum sonde berfungsi untuk mematikan ikan.
4. Penjepit berfungsi untuk mengambil sisik dan insang ikan.
5. Milimeter blok berfungsi untuk mengukur panjang tubuh ikan.
6. Stearoform berfungsi sebagai alas ikan mas yang diidentifikasi.
7. Cawan petri berfungsi sebagai alas jeroan ikan.
8. Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat struktur sisik ikan.
9. Timbangan digital berfungsi untuk mengukur berat ikan.
10. Kain lap berfungsi untuk membersihkan meja bekas praktikum

B. Bahan
1. Ikan kembung sebagai spesies yang diidentifikasi saat praktikum.

8
9

3.3 Prosedur
A. Alat dan bahan dipersiapkan di atas meja praktikum.
B. Bahan praktikum difoto dan digambar.
C. Identifikasi terhadap ikan dilakukan berdasarkan sifat meristik ( bentuk
sirip, jari-jari sirip, garis rusuk lateral).
D. Dilakukan identifikasi mengenai jenis sisik pada ikan dan bagian-
bagiannya.
E. Dilakukan identifikasi mengenai jenis otot ikan dan bagian-bagiannya,
difoto dan digambar.
F. Dilakukan pembedahan pada ikan untuk mengetahui sistem pencernaan
ikan, difoto dan digambar.
G. Dilakukan identifikasi terhadap insang ikan, difoto dan digambar.
H. Ditentukan organ-organ yang ada didalam tubuh ikan (gonad, usus,
gelembung renang), difoto dan digambar.
I. Setelah praktikum selesai, alat praktikum dibersihkan dan dikembalikan
pada tempatnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Kelas


Tabel 1. Morfometrik ikan kembung kelas B
Kelompok Spesies Ikan TL (cm) W (g) LL
1 Rastrelliger branchiosoma 16 65.69 0
2 Rastrelliger branchiosoma 18 69.85 0
3 Rastrelliger branchiosoma 18 63.71 0
4 Rastrelliger branchiosoma 18 74.35 0
5 Rastrelliger branchiosoma 18 76.22 0
6 Rastrelliger branchiosoma 15 80.89 0
7 Rastrelliger branchiosoma 15.6 66.49 0
8 Rastrelliger branchiosoma 19 88.44 0
9 Rastrelliger branchiosoma 19 85 0
10 Rastrelliger branchiosoma 18.5 68 98
11 Rastrelliger branchiosoma 18 36 108
12 Rastrelliger branchiosoma 18.8 68 84
13 Rastrelliger branchiosoma 18 69 85
14 Rastrelliger branchiosoma 19 75 68
15 Rastrelliger branchiosoma 15.8 80 70
16 Rastrelliger branchiosoma 15 76 126
17 Rastrelliger branchiosoma 17.3 55 121
18 Rastrelliger branchiosoma 18.3 67 132
19 Rastrelliger branchiosoma 18.9 68 124
20 Rastrelliger branchiosoma 18 67 0
21 Rastrelliger branchiosoma 14.2 53 30
22 Rastrelliger branchiosoma 18 71 128
23 Rastrelliger branchiosoma 20.5 102 135

Tabel 2. Interval ukuran ikan mas kelas B


Interval Jumlah Individu N1+(Frekuensi Relatif)
14,15-15,29 3 13.04347826
15,34-16,49 3 13.04347826
16,54-17,69 1 4.347826087
17,74-18,88 11 47.82608696
18,93-20,08 4 17.39130435
20,13-21,28 1 4.347826087

10
11

Grafik Hubungan antara Jumlah Individu dengan Interval

Jumlah Individu Ikan (ekor) Data Hasil Ikan Kembung Kelas B

11

4
3 0 3 0 1 0 0 0 1 0
14,15-15,29

15,34-16,49

16,54-17,69

17,74-18,88

18,93-20,08

20,13-21,28
Interval

4.2 Pembahasan Umum


Data identifikasi ikan kembung kelas B menunjukan bahwa ikan kembung
yang digunakan memiliki ukuran yang beragam. Hal ini dapat dilihat dari
beragamnya data tiap kelompok. Data yang digunakan dalam pengolahan data
berasal dari hasil pengukuran morfometrik ikan mas setiap kelompok. Dari data
tersebut dapat diperoleh grafik hubungan antara interval dengan jumlah individu
yang menunjukan bahwa individu terbanyak yaitu pada interval 17,74-18,88 dan
individu terkecil dari interval 20,13-21,28. Interval tersebut diperoleh dari
pengolahan data TL (panjang tubuh ikan) dari tiap kelompok. Nilai interval ini
diperoleh dari pengolahan data Total length (TL) tiap kelompok. Total length
adalah panjang tubuh ikan yang diukur dari ujung kepala sampai ujung ekor. TL
berhubungan dengan pertumbuhan ikan. Selain itu, TL juga dapat digunakan
sebagai indikator ukuran ikan layak tangkap.

4.2.1 Pembahasan Khusus


Ikan kembung yang kelompok kami identifikasi dalam praktikum ini
memiliki berat 71 gram. Adapun data morfometrik dari ikan kembung yang kami
identifikasi diantaranya sebagai berikut.
Tabel 3. Data morfometrik ikan kembung kelompok 22
Morfometrik Panjang (cm)
TL 18
12

FL 16
SL 17
HL 5
SnL 1,5
OD 1
CPL 5
CPD 0,5
BD 4,5
DFL1 2,5
DFL2 1,2
DFB1 3
DFB2 2
PFL 2
VFL 2
AFL 1,5
AFB 1,8
Selain morfometrik ikan, dalam praktikum ini juga mengidentifikasi
meristik ikan. Berikut ini adalah data meristik ikan kembung yang telah kami
identifikasi.
Tabel 4. Data meristik ikan mas kelompok 22

Dorsal 1 Keras X
Lunak Mengeras -
Lunak -
Dorsal 2 Keras -
Lunak Mengeras i
Lunak 10
Pectoral Keras -
Lunak Mengeras -
Lunak 36
Ventral Keras -
Lunak Mengeras -
Lunak 18
Anal Keras -
Lunak Mengeras -
Lunak 11
Caudal Keras IV
Lunak Mengeras -
Lunak 16
Jumlah Linea Lateralis 128
13

Ikan kembung memiliki dua sirip dorsal, sirip dorsal 1 yang terdiri dari jari-
jari keras sebanyak 10 buah dan sirip dorsal 2 terdiri dari 1 buah jari-jari lunak
mengeras dan 10 buah jari-jari lunak. Sepasang sirip pectoral terdiri dari 18 buah
jari-jari lunak pada masing masing sirip. Sirip pectoral pada ikan kembung lebih
panjang dan runcing sehingga memudahkan ikan ini berenang cepat Sepasang sirip
ventral terdiri dari 9 buah jari-jari lunak pada masing-masing sirip. Sirip anal terdiri
dari 11 buah jari-jari lunak . Sirip caudal terdiri dari 4 jari-jari keras dan 16 jari-jari
lunak. Sirip caudal berperan sebagai pendorong sekaligus sebagai kemudi untuk
berbelok ke kiri atupun ke kanan. Linea lateralis pada ikan kembung jumlahnya 128
buah. Linea lateralis adalah garis yang memanjang pada tubuh ikan dari operculum
hingga ekor yang ditutupi sisik. Bagian tersebut merupakan indera rangsang
terhadap lingkungan, semakin banyak sisik maka semakin peka pula ikan ini
terhadap lingkungannya. Selain itu linea lateralis juga dapat menunjukan umur
ikan.
Selanjutnya morfologi ikan kembung. Bentuk tubuh ikan kembung
streamline atau torpedo. Bentuk mulut ikan kembung termasuk bentuk biasa dan
letaknya terminal. Adapun bentuk sirip caudal termasuk jenis homocercal garpu
(forked) dan bentuk sisiknya ctenoid.
Otot ikan kembung merupakan jenis otot piscine. Otot ikan kembung terdiri
dari beberapa bagian seperti epaksial (bagian atas), hipaksial (bagian bawah),
muscular supervisialis, myomer, myoseptum dan septum skeletogeneus horizontal.
Pernafasan ikan kembung menggunakan insang yang jumlahnya empat
pasang, dimana insang terluar berhubungan langsung dengan air sehingga ditutupi
oleh operculum. Operculum pada ikan kembung terlihat seperti ada dua pasang,
namun sebenarnya hanya 1 pasang. Insang terdiri dari beberapa bagian diantaranya
filament branchial, jaring branchial dan lengkung branchial.
Sistem pencernaan ikan kembung perempuan seperti ikan pada umumnya,
dimulai dari mulut, esophagus, lambung, usus kemudian anus. Usus ikan kembung
yang kami identifikasi memiliki panjang 65 cm. Ikan kembung perempuan
memiliki organ pencernaan tambahan yaitu pyloric caeca. Pyloric caeca berperan
untuk mengatur masuknya makanan dari lambung ke usus yaitu dengan gerak
14

peristaltic. Selain menghasilkan gerak peristaltic, pyloric caeca juga berperan dalam
pembentukan hormone, namun hormone ini tidak ada hubungannya dengan sistem
pencernaan. Pyloric caeca ini juga sebagai tempat penyerapan makanan terutama
lemak dan sebagai sumber enzim lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak
gliserin. Organ reproduksi ikan kembung perempuan yang kami identifikasi terdiri
dari gonad berupa sepasang testis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Ikan kembung perempuan mempunyai tubuh yang streamline atau torpedo,
bentuk mulut biasa dengan letaknya yang terminal.
2. Sistem organ tubuh meliputi sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem
reproduksi dan sistem eksresi.
3. Ikan ini memiliki linea lateralis, operculum, 2 sirip dorsal, finlet, dan sirip
caudal yang homocercal garpu (forked).

5.2 Saran
Pengerjaan laporan praktikum setiap minggu kurang efektif, alangkah
baiknya pembuatan laporan dikerjakan diakhir kegiatan praktikum selesai sebagai
tiket untuk mengikuti UAS.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Tuti Kurniawati, M.Pd, Bintari Yustiana, M.Si & Sumiyati Sa’adah, M.Si.
2012. Zoology vertebrata. HMPB painting, Bandung.
Rahardjo,. M. F. dkk. 2011. Iktiology. Lubuk Agung, Bandung.
Z, Sutandar. 1992. Petunjuk Praktikum Ihtiologi. Perikanan FPIK UNPAD,
Jatinangor.
Achjar, M. 1968. Perikanan Darat. Sinar Baru, Bandung.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1.

Gambar 3. Bobot ikan kembung

Gambar 4. Insang ikan kembung

17
18

Gambar 5. Usus ikan kembung

Gambar 6. Sisik ctenoid ikan kembung


19

Gambar 7. Bagian-bagian otot ikan kembung

Anda mungkin juga menyukai