1. Coelenterata
Pengertian Coelenterata
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga)
adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Rongga tubuh
tersebut
berfungsi
sebagai
alat
pencernaan
(gastrovaskuler).
b. Kelas Scyphozoa
c. Kelas Anthozoa
Larva Anthozoa
Habitat Coelenterata
Habitat umumnya di laut, kecuali Hydra sp. (di air tawar).
Peranan Larva Coelenterata
Larva dari Coelenterata bermanfaat sebagai pakan alami hewan-hewan di sekitarnya
2. Nematoda
Pengertian Nematoda
Kata Nematoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu nematos yang berarti
benang,gilik atau tambang. Cacing ini berukuran kecil (mm) sampai satu meter atau
lebih, telur mikroskopis.
Filum nematoda termasuk meroplankton. Plankton dari golongan ini
menjalani kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidupnya,
yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Nematoda adalah hewan sederhana.
Tubuh yang menyerupai tabung dalam tabung dengan kepala, mulut, ekor, dan anus.
Tabung luar terdiri dari kutikula, hipodermis, dan otot, dan tabung dalam berisi faring
dan usus.
Nematoda memiliki beberapa ratus sel saraf dan sistem reproduksi produktif.
Nematoda berukuran kecil, biasanya mikroskopik, cacing gelang tidak tersegmen
dengan tubuh silinder yang sempit. Nematoda sangat banyak di tanah, air, dan di
dalam hewan dan tumbuhan di seluruh dunia. Sekitar 10.000 spesies yang dikenal.
Spesies dari filum ini sering terdapat diantara periphyton air tawar. Specimen
specimen nematoda yang mikoskopis kecil diberi nama anguillula.
Klasifikasi Nematoda
Terdapat sekitar 80 ribu spesies Nemthelminthes yang telah diidentifikasi, dan
yang belum teridentifikasi juga sangat banyak. Nemathelminthes dibagi menjadi dua
kelas yaitu nematoda, dan nematophora. Nematoda terdiri dari 3 kelas yakni:
Kelas Chromadorea
Kelas Enoplea
Kelas Secernentea
Kelas Dorylaimea
Reproduksi Nematoda
Nematoda bereproduksi secara generatif. Pada umumnya diesis atau
gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal di namatoda jantan dan betina dalam tubuh
cacing betina. Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang yang tebal dan keras.
Permukaan cangkang memiliki pola yang spesifik sehingga sering digunakan
untuk proses identifikasi jenis cacing yang menginfeksi manusia melalui pengamatan
telur cacing pada tinja. Telur menetas menjadi larva yang berbentuk mirip induknya.
Larva mengalami molting atau pergantian kulit hingga empat kali. Cacing dewasa
tidak mengalami pergantian kulit, tetapi tubuhnya tumbuh membesar.
Dalam daur hidupnya, Nematoda memerlukan satu inang atau lebih, misalnya
Wuchereria bancrofti (cacing filaria) memiliki inang utama manusia dan inang
perantara nyamuk. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) hanya memerlukan satu
inang manusia dan tidak memerlukan inang perantara.
Ascaris lumbricoides
Cacing Ascaris dewasa hidup di dalam usus halus manusia dan menyerap zat-zat
makanan dari usus tersebut. Cacing ini dapat keluar dari tubuh bersama feses. Apabila
orang tersebut sakit panas maka cacing yang tidak tahan berada dalam usus akan
bergerak ke kerongkongan kemudian keluar melalui mulut atau jidung penderita.
Ukuran cacing jantan biasanya lebih kecil dengan ekor membentuk kait atau
bengkok, sedangkan cacing betina lebih besar dengan ekor lurus. Daur ulang hidup
ini cacing dapat dilihat pada gambar berikut.
Ancylostoma duodenale
Trichinella spiralis
Cacing Trichinella biasanya hidup di usus manusia dan karnivora lainnya. Di dalam
usus, cacing betina dewasa menghasilkan larva yang dapat menembus dinding usus
sehingga masuk ke aliran darah. Di dalam aliran darah, cacing kemudian menuju otot.
Di otot larva membentuk sista dan dapat melanjutkan daur hidupnya bila otot
termakan hewan atau manusia. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini disebut
trichinosis. Daur hidup Trichinella secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut.
Habitat Nematoda
Nematoda banyak hidup bebas di alam dan mempunyai daerah penyebaran
yang luas, mulai daerah kutub yang dingin sampai ke laut yang dalam. Nematoda
sangat mudah ditemukan di laut, air tawar, maupun air payau. Nematoda hidup bebas
dengan memakan bangkai, kotoran hewan, tanaman yang membusuk, ganggang, dan
hewan kecil lainnya. Tetapi banyak juga yang hidup parasit pada hewan, manusia,
bahkan tumbuhan. Nematoda hidup parasit manusia ditemukan di sejumlah organ,
seperti anus, usus halus, paru-paru, mata, pembuluh darah, dan pembuluh limfah.
Peranan Larva Nematoda
Karena pertumbuhannya yang membutuhkan satu inang atau lebih yang
dimana melakukan perkembang biakannya di dalam tubuh manusia atau hewan, maka
larva dari filum Nematoda yang bersifat sebagai parasit ini hanya bisa merugikan
makhluk hidup.
3. Chaetognatha
Pengertian Chaetognatha
Chaetognatha (umumnya dikenal sebagai "cacing panah ") merupakan
predator, bentuknya seperti panah, berwarna transparan, memiliki sepasang sirip.
Chaetognatha adalah predator laut yang biasanya mencari mangsanya dengan
mendeteksi getaran yang dihasilkan oleh copepoda dan zooplankton lainnya,
kemudian menggunakan kait dan gigi yang tajam di depan tubuh untuk
mengambil korban mereka dan melumpuhkan mereka dengan neurotoksin.
Chaetognatha yang sebagian besar adalah jelas transparan, adalah predator
penting dalam banyak jaring makanan laut. Sekitar 120-125 spesies chaetognaths
diketahui. Kebanyakan planktonik, tetapi sejumlah kecil spesies bentik atau
tinggal di atas dasar laut. Meskipun keanekaragaman jenis rendah, chaetognatha
Klasifikasi Chaetognatha
Hanya ada satu kelas pada filum chaetognatha, yaitu sagittoidea. Kelas ini
memiliki tubuh yang transaparan dan berbentuk seperti anak panah.
Reproduksi Chaetognatha
Semua spesies hermaphroditic , membawa kedua telur dan sperma. Setiap
hewan memiliki sepasang testis dalam ekor, dan sepasang ovarium di daerah posterior
rongga tubuh utama. Belum menghasilkan sperma dilepaskan dari testis untuk dewasa
di dalam rongga ekor, dan kemudian berenang melalui saluran pendek ke vesikula
seminalis di mana mereka dikemas ke dalam spermatophore.
Saat kawin, setiap individu menempatkan sebuah spermatophore ke leher
pasangan setelah pecahnya vesikula seminalis. Sperma cepat melarikan diri dari
spermatophore dan berenang sepanjang garis tengah dari binatang sampai mereka
mencapai sepasang pori-pori kecil di depan ekor. Pori-pori terhubung ke saluran telur,
di mana telur berkembang telah lulus dari ovarium, dan di sini pembuahan yang
terjadi. Telur adalah plankton, atau melekat pada terdeka ganggang , dan menetas
menjadi versi miniatur dari orang dewasa, tanpa didefinisikan dengan baik larva
tahap.
Siklus Hidup Chaetognatha
Habitat Chaetognatha
Chaetognatha, yang berarti rambut rahang, dan umumnya dikenal sebagai
cacing panah, adalah filum cacing predator laut yang merupakan komponen utama
plankton di seluruh dunia. Sekitar 20% dari spesies yang dikenal adalah bentik , dan
dapat menempel pada ganggang dan batu.. Mereka ditemukan di seluruh perairan
laut, dari permukaan air tropis dan kolam pasang dangkal sampai laut dalam dan
wilayah kutub. Chaetognaths Kebanyakan transparan dan torpedo berbentuk, tetapi
beberapa laut spesies.
Peranan Larva Chaetognatha
4. Annelida
Pengertian Annelida
Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan
cincin, gelang-gelang atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani
dari kata annulus yang berarti cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida
merupakan cacing dengan tubuh bersegmen, tripoblastik dengan rongga tubuh sejati
(hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya. Terdapat sekitar 15.000 spesies
annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum Annelida hidup di air
tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas, meskipun ada
yang bersifat parasit.
Kelas Polychaeta
Kelas Oligochaeta
Kelas Hirudinea
Hirudinea biasa disebut lintah. Tubuh lintah tidak memiliki parapodia maupun
seta. Lintah memiliki dua buah alat pengisap yang terletak di bagian anterior dan
posterior untuk menempel pada inangnya. Lintah hidup secara ektoparasit
sementara pada tubuh inang
Reproduksi Annelida
Reproduksi Annelida terjadi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara
aseksual dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).namun sebagian
individu
tetap
melakukan
perkawinan
silang
dengan
cara
saling
terbentuk. Dengan cara ini mereka dapat mengendalikan arah gerakan mereka. Selain
itu, dengan cara in imereka juga dapat membawa makanan mereka lebih dekat,
dengan mempermudah penjaringan makanan. Pada umumnya, larva ini bersifat
planktotrophic, yaitu pemakan plankton.
Habitat Annelida
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya
berada di dasar laut dan perairan tawar. Annelida hidup diberbagai tempat dengan
membuat liang sendiri.
Peranan Larva Annelida
DAFTAR PUSTAKA