OLEH:
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya
sehingga tugas Sistematika Hewan mengenai Inventarisasi Jenis-Jenis Hewan
Vertebrata dan Invertebrata di Ds. Muara Sungai, Kecamatan Cambai, Kota
Prabumulih, Sumatera Selatan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
juga saya ucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan tugas ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini.
Penulis
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................ ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
Daftar Gambar................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 5
1.1. Latar Belakang......................................................................................... 5
1.2. Tujuan Pengamatan.................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6
2.1. Hewan Vertebrata..................................................................................... 6
2.1.1. Kelas Aves...................................................................................... 6
2.1.2. Kelas Reptilia................................................................................. 6
2.2. Hewan Invertebrata................................................................................... 7
2.2.1. Arthropoda..................................................................................... 7
2.2.2. Insecta............................................................................................ 7
2.2.3. Mollusca......................................................................................... 7
BAB III METODA PENGAMATAN........................................................... 8
BAB IV HASIL DAN DESKRIPSI............................................................... 9
4.1. Hewan Vertebrata..................................................................................... 9
4.1.1. Gallus domesticus.......................................................................... 9
4.1.2. Lorius lory...................................................................................... 10
4.1.3. Copsychus saularis......................................................................... 11
4.1.4. Geopelia striata.............................................................................. 12
4.1.5. Hemidactylus frenatus.................................................................... 13
4.2. Hewan Invertebrata................................................................................... 14
4.2.1. Araneus sp...................................................................................... 14
4.2.2. Trigoniulus corallinus.................................................................... 15
4.2.3. Achatina fulica............................................................................... 16
4.2.4. Apis sp............................................................................................ 17
4.2.5. Dolichoderus thoracicus................................................................ 18
BAB V KESIMPULAN................................................................................ 19
Daftar Pustaka................................................................................................. 20
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.......................................................................................................... 9
Gambar 2.......................................................................................................... 10
Gambar 3.......................................................................................................... 11
Gambar 4.......................................................................................................... 12
Gambar 5.......................................................................................................... 13
Gambar 6.......................................................................................................... 14
Gambar 7.......................................................................................................... 15
Gambar 8.......................................................................................................... 16
Gambar 9.......................................................................................................... 17
Gambar 10........................................................................................................ 18
Universitas Sriwijaya
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
2.2. Hewan Invertebrata
Hewan invertebrata dapat disebut juga sebagai avertebrata. Kelompok hewan
ini lebih luas lagi dari hewan yang bertubuh lunak, berongga semu, kelompok
cacing, bahkan serangga. Pada saat pengamatan dijumpai invertebrata dari anggota
Arthropoda, Insecta, dan Mollusca.
2.2.1.Arthropoda
Arthropoda dapat diartikan sebagai kelompok hewan avertebrata yang
hidupnya di laut, air tawar, maupun di daratan. Arthropoda sendiri berasal dari kata
arthros yang berarti ruas atau buku, dan kata podos yang berarti kaki. Sehingga
kelompok hewan ini dapat dipahami juga sebagai kelompok hewan dengan ciri
utama tubuhnya yang beruas-ruas, berbuku-buku, atau bersegmen. Anggota
Arthropoda dikatakan sebagai filum dengan jumlah spesies terbanyak yang
mendiami suatu ekosistem dengan peranan pentingnya sebagai dekomposer.
Anggotanya sangat beraneka ragam dari kelompok laba-laba, kelabang, udang-
udangan hingga serangga, kelompok besarnya dibedakan menjadi golongan besar
subfilum Chelicerata dan subfilum Mandibulata (Leksono, 2018).
2.2.2.Insecta
Serangga atau Insecta atau bisa disebut juga dengan Heksapoda merupakan
kelas terbesar dalam filum Arthropoda, mencapai hingga 675.000 spesies yang
tersebar. Kelas Insecta termasuk invertebrata yang mampu hidup pada tempat yang
kering. Sama halnya dengan anggota Arthropoda lainnya, tubuhnya dilapisi oleh
khitin. Namun kelas ini dicirikan dengan sebagian besar spesies yang bersayap dan
mampu untuk terbang. Adapun sistem pernapasan Insecta dengan menggunakan
trachea. Populasi Arthropoda dapat dijadikan spesies bioindikator ekologis karena
sensitif terhadap gejala perubahan dan tekanan lingkungan aaktifitas manusia atau
akibat kerusakan sistem biotik (Adnan dan Wagiyana. 2020).
2.2.3.Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin, yaitu “molluscus” yang berarti lunak.
Filum mollusca adalah kelompok hewan yang bertubuh lunak. Sebagian moluska
memiliki cangkang untuk melindungi tubuhnya yang lunak, tetapi sebagian lainnya
tidak memiliki cangkang. Selain itu kelompok ini umumnya memiliki banyak
lendir, dan tubuhnya terbungkus oleh mantel.
Universitas Sriwijaya
BAB III
METODA PENGAMATAN
Universitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN DESKRIPSI
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Gallus
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus
Gambar 1. Gallus domesticus.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, Nama umum : Ayam bangkok
30 Maret 2023.
Lokasi: Ds. Muara Sungai,
Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Deskripsi:
Gallus domesticus ayam bangkok termasuk salah satu hewan dari kelas aves.
Menurut Abadi et al. (2019), keistimewaan ayam bangkok mempunyai bentuk
tubuh ramping dan mempunyai daya tahan bertarung yang tinggi, selain itu ayam
bangkok juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta pertumbuhannya yang
lebih baik dibanding ayam kampung biasa. Sesuai dengan sebutannya “Bangkok”
ayam ini merupakan ayam yang berasal dari Thailand yang diakui berkualitas bagus
sebagai ayam petarung, dapat bertarung sampai mati, serupa dengan ayam liar yang
sanggup bertarung demi mempertahankan daerah kekuasaannya
Ukuran tubuh besar dan terlihat tegap berdiri hampir sekitar 90 derajat dan
bagian dada terlihat gagah, warna bulu pada umumnya beragam. Namun jenis di
atas termasuk memiliki warna tubuh wangkas, yaitu berwarna kuning kemerahan
dengan ekor berwarna hitam. Mata terlihat cerah, eher panjang, jengger berbentuk
roes dan pial pendek dan berwarna merah, paruh panjang dan tebal berwarna
kuning, kaki terlihat bulat, kering, dan sisik rapih berwarna kuning. Bobot dewasa
pejantan 2,5 hingga 4 kg. Sebarannya di seluruh Indonesia juga sudah meluas.
Universitas Sriwijaya
4.1.2. Lorius lory
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittaculidae
Genus : Lorius
Spesies : Lorius lory
Nama umum : Nuri kepala hitam
Universitas Sriwijaya
4.1.3. Copsychus saularis
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Muscicapidae
Genus : Copsychus
Spesies : Copsychus
saularis
Nama umum : Kacer poci, kucica
Gambar 3. Copsychus saularis. kampung, forktail
Sumber: Dokumentasi Pribadi,
30 Maret 2023.
Lokasi: Ds. Muara Sungai,
Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Deskripsi:
Burung kucica kampung yang dengan nama ilmiah Copsychus saularis
termasuk salah satu burung pengicau kecil yang pada awalnya dikelompokkan ke
dalam anggota famili Turdidae atau murai tetapi sekarang dianggap sebagai
anggota Muscicapidae. Menurut Gunawan (2016), ciri atau karakter utama dari
jenis burung ini memiliki bulu berwarna hitam dan putih pada tubuhnya serta
dilengkapi dengan ekor yang panjang. Ekornya akan diangkat ke atas apabila
mereka sedang mencari makan di tanah atau saat sedang bertengger. Ukuran
tubuhnya cenderung kecil dan tidak terlalu besar.
Copsychus saularis banyak ditemukan habitatnya di daerah Asia Selatan dan
Asia Tenggara. Burung ini suka menjelajahi banyak lingkungan dengan kecepatan
terbang yang tinggi bahkan mengalahkan kerabatnya murai batu. Burung kacer
banyak mendiami daerah dataran rendah dengan ketinggian hingga 1000 meter di
atas permukaan laut. Pada daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, jenis burung ini
disebut juga dengan sebutan burung srintil. Sedangkan di daerah Kalimantan
dikenal dengan burung tinjaw. Burung kacer dikatakan sangat aktif dalam mencari
makan dan akan selalu bersama pasangannya saat musim kawin.
Universitas Sriwijaya
4.1.4. Geopelia striata
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata
Nama umum : Perkutut
Universitas Sriwijaya
4.1.5. Hemidactylus frenatus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Geckonidae
Genus : Hemidactylus
Spesies : Hemidactylus
frenatus
Universitas Sriwijaya
4.2. Hewan Invertebrata
4.2.1. Araneus sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Famili : Araneaceae
Genus : Araneus
Spesies : Araneus sp.
Nama umum : Laba-laba
Universitas Sriwijaya
4.2.2. Trigoniulus corallinus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Diplopoda
Ordo : Spirotobolida
Famili : Trigoniulidae
Genus : Trigoniulus
Universitas Sriwijaya
4.2.3. Achatina fulica
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Famili : Achatinudae
Genus : Achatina
Universitas Sriwijaya
4.2.4. Apis sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Apis
Spesies : Apis sp.
Universitas Sriwijaya
4.2.5. Dolichoderus thoracicus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Genus : Dolichoderus
Spesies : Dolichoderus
Gambar 10. Dolichoderus thoracicus.
Sumber: Dokumentasi Pribadi, thoracicus
09 April 2023. Nama umum : Semut hitam
Lokasi: Ds. Muara Sungai,
Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Deskripsi:
Semut dapat dipahami sebagai semua serangga dari anggota famili
Formicidae. Semut mempunyai lebih dari 12.500 jenis atau spesies yang tersebar
yang sebagian besar hidup di kawasan tropis. Hewan semut dikenal serangga sosial
yang hidup berkonloni. Ukuran tubuhnya relatif lebih kecil jika dibandingkan
dengan anggota hewan serangga atau Insekta jenis lainnya. Meskipun demikian,
semut dapat dikatakan sebagai hewan terkuat di dunia. Semut jantan dapat
menopang berat beban lima pulih kali dari berat badannya sendiri. Hal ini dapat
dibandingkan dengan hewan gajah yang hanya mampu menopang berat beban dua
kali dari berat tubuhnya sendiri.
Sesuai dengan namanya, semut hitam atau yang biasa dikenal dengan nama
ilmiahnya Dolichoderus thoracicus memiliki tubuh yang berwarna gelap atau
hitam. Kelompok semut ini pada umumnya tidak merugikan atau bersifat non
patogen dan tidak menjadi hama bagi tumbuhan. Semut telah menempati hampir di
seluruh bagian daratan yang ada di permukaan bumi. Hanya di sebagian tempat saja
seperti di Islandia, Greenland, dan Hawaii yang tidak dikuasai oleh anggota semut.
Jenis hewan ini diperkirakan mampu membuat sekitar 15 hingga 20% dari biomassa
berbagai hewan darat. Sebagian dari kelompok semut sangat dikenal oleh manusia
karena dapat hidup bersama dengan manusia, seperti semut hitam, semut besar,
semut merah, semut api, dan semut rangrang.
Universitas Sriwijaya
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan sekitar yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Animalia terbagi menjadi dua kelompok besar yang meliputi hewan
bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tidak bertulang belakang
(invertebrata).
2. Kelompok invertebrata jumlahnya lebih banyak mendiami bumi daripada
jumlah kelompok vertebrata.
3. Aves dilengkapi dengan paruh dan sayap, Gallus domesticus tidak mampu
terbang lama seperti aves lainnya.
4. Hemidactylus frenatus termasuk ke dalam kelas reptil yang meliputi
sekelompok hewan melata.
5. Trigoniulus corallinus atau kaki seribu sebenarnya jumlah kakinya tidak
sampai seribu, sebarannya di Taiwan, Himalaya, Myanmar, Asia Tengah,
Indonesia bagian timur, Anatolia, dan Kaukasus.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, M., Saidi, L. O., Aka, R., Nafiu, L. O., Badaruddin, R., Has, H., dan
Prasanjaya, P. N. K. (2019). Pemberdayaan Kelompok Tani-Ternak dalam
Meningkatkan Pendapatan Peternak Ayam Bangkok di Desa Sindangkasih
Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal
Pengamas. 2(2): 133-143.
Adnan, M dan Wagiyana. (2020). Keragaman Arthropoda Herbivora dan Musuh
Alami pada Tanaman Padi Lahan Rawa di Rowopulo Kecamatan
Gumukmas Jember. Jurnal Proteksi Tanaman Tropis. 1(1): 27-32.
Campbell, N. A., Jane, B. R., dan Lawrence, G. M. (2003). Biologi Edisi Kelima
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Universitas Sriwijaya