Disusun oleh:
Burhanudin Ihsan, S.Pi, M.Sc
Mas Ayu Dewi Ratna Swari, S.Pi, M.Ling
Dhimas Wiharyanto, S.Pi, M.Si
1. Kelas Hydrozoa
Hidup di air tawar dengan menempel pada objek yang ada di dalam air
misalnya akar tumbuhan air, hidup soliter, tubuh berbentuk silindris
yang dapat dijulurkan dan dipendekan.
Contoh: Hydra, Obelia, Hydractinia, dll.
Gambar 1. Hydra
2. Kelas Scyphozoa
Sesuai dengan namanya kelompok hewan ini memiliki tubuh yang
berbentuk seperti mangkok.
Contoh: Aurelia aurita
Gambar 3. Anthozoa
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal obyek Coelenterata
2. Menempatkan obyek Coelenterata pada kedudukan taksonominya
2. Kelas Chepalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos
artinya kaki) adalah hewan yang memiliki alat gerak di bagian kepala.
Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara
Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi
lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan sistem saraf yang
berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak
dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya
menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat
leher (Romimohtarto, 2007). Contoh: Loligo sp. (cumi-cumi), Octopus sp.
(gurita), Sepia sp. dan Nautilus sp.
Gambar 6. Cumi-cumi
3. Scaphopoda
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas Scaphopoda
menghabiskan kehidupan dewasanya dengan membenamkan diri diri
dalam pasir. Mereka makan dengan cara menyaring organism kecil yang
ikut brsama aliran air melalui lubang di ujung cangkang yang muncul
keluar dari pasir (Kimball, 1999). Contoh: Detalium entale.
4. Bivalvia
Selain sebutan Pelecypoda ada sebutan untuk kelas ini, yaitu jika
insangnya berlempeng-lempeng disebut Lamellibranchiata; jika
cangkangnya berjumlah dua dan dapat dikatupkan disebut Bivalvia.
Anggota Pelecypoda dalam bahasa Indonesia disebut tiram atau kerang.
Pada umumnya Pelecypoda hidup di perairan, yaitu air tawar dan air laut.
Hewan ini hidup bebas dengan memakan zooplankton. Tubuhnya
diselubungi oleh cangkang yang berfungsi sebagai pelindung tubuh.
Cangkang hewan ini setangkup dan dihubungkan oleh engsel.
Struktur cangkang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a) Perisotrakum
Merupakan lapisan tipis dari zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel.
Peristrakum merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berguna untuk
melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air dan memberi warna
cangkang.
b) Prismatik
Prismatik merupakan lapisan tengah yang terdiri dari kristal-kristal
kalsium karbonat dari materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel.
c) Nakreas
Nakreas merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Di lapisan ini materi organik yang ada lebih banyak
Gambar 8. Kerang
d) Gastropoda
Kata Gastropoda berasal dari Bahasa Yunani, Gastro yang berarti
perut dan Poda yang berarti kaki. Gastropoda adalah Moluska yang
mengalami modifikasi. Gastropoda membentuk bagian utama dari filum
Molusca (Jasin, 1992)
Gastropoda ini memiliki cangkang yang menutupi tubuh, sebagian
besar cangkang terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luar
dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang
berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral,
sebaliknya bila cangkang berputar berlawanan arah dengan jarum jam
disebut sinistral (Jasin, 1992). Bengen (2000), menjelaskan sebagian
cangkang gastropoda terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian
Gambar 9. Trocus
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal obyek Molluska
2. Menempatkan obyek Molluska pada kedudukan taksonominya
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal obyek Molluska
2. Menempatkan obyek Molluska pada kedudukan taksonominya
a. Deskripsi Umum
Merupakan hewan berduri (Echinus = duri, dermal = kulit), secara
umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Memiliki tubuh
simetri radial, Triploblastik Coelomata, respirasi dengan insang, bergerak
dengan kaki ambulakral, memiliki daya regenerasi yang tinggi, dan
kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan memiliki
tonjolan berupa duri.
Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
1. Kelas Asteroidea (Bintang Laut) contoh: Archaster typicus
2. Kelas Ophiuroidea (Bintang Ular) contoh: Amphiodiaurtica
3. Kelas Echinoidea (Bulu Babi/Landak Laut) contoh: Diademasetosium
4. Kelas Crinoidea (Lilia Laut) contoh: Antedon-rosacea
5. Kelas Holothuroidea (Teripang/MentimunLaut) contoh:
Holothuriascabra typicus (Jasin, 1984).
Sistem pempuluh air meliputi : MadreporitSaluran batu (Canalis
madreporicus)Saluran Cincin (Canalis circum ovalis)Saluran radial
(Canalis radialis)Podia (akhir saluran)AmpulaKaki ambulakral.
b. Klasifikasi
1. Asteroidea (Bintang laut)
Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaan tubuh bagian
dorsal atau aboral terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Mulut
terdapat dibagian sentral permukaan oral dikelilingi oleh peristom, anus
kecil pada bagian aboral.
Ambulakral membentuk lekuk yang mencolok didukung dengan
podia atau kaki tabung. Pedicelariae kecil seperti duri yang dapat
digerakan. Fungsi pedicelariae adalah untuk melindungi insang dermal,
mencegah serpihan-serpihan dan organisme kecil agar tidak tertimbun di
permukaan tubuh dan juga untuk menangkap makanan. Penyokong
tubuh tersusun dari lembaran kapur atau ossiculus yang terikat oleh
3. Echinodoidea
Meliputi sea urchins, sand dollar, dan semacamnya yang berbentuk
cakram ataupun bundar, tidak berlengan, tubuh berduri panjang yang
dapat digerakan, alur ambulakral tertutup, kaki tabung berpenghisap,
dan pedicellareae kompleks. Beberapa jenis Echinoidea memiliki kelenjar
racun. Anus terdapat di pusat tubuh pada permukaan aboral terletak
diantara lempengan kapur yang besar yang memiliki 2, 4 atau 5 lubang
genetal. Mulut terletak di daerah oral dikelilingi oleh 5 buah gigi yang
kuat dan tajam. Contoh species antara lain adalah Arbacia punctulata,
Echinocardium cordatum, Strongylocentrotus sp dll.
LAPORAN MINGGUAN
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
MATERI
PHYLLUM
2017
Gambar Dokumentasi
Literatur Klasifikasi
Sumber : Sumber :
Deskripsi