Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Kelas gastropoda yang di kenal sebagai siput adalah kelompok paling besar dari mollusca,
mungkin ada sekitar 90.000 spesies yang sebagian besar hidup di laut. Gastropoda (yang berarti
berkaki perut) dapat di gambarkan sebagai suatu massa organ vital yang berpilin, ditutupi bagian
atas oleh cangkang. Cangkang ini (biasanya berpilin) menutup kaki yang merangkak di bagian
ventral. (Dall,1900). Menurut Pechenik (1998) kelas gastropoda memiliki 2 ciri utama yaitu:
1. Massa visceral dan sistem pencernaan (nervous) yang dapat berputar 90-180 0
(peristiwa perputaran torsi) terjadi sejak pembentukan embrio.
2. Memiliki pelindung Proteinaceous pada kaki (operculum) yang mana digunakan oleh
perut yang bersegmen untuk berjalan. Tubuhnya dilengkapi dengan cangkang yang
berbentuk kerucut dari tabung yang melingkar.
Karakteristik umum gastropoda yang meliputi dorsal atas hewan, pandangan ventral
cangkang , tipe operculum, serta orientasi pengukuran cangkang. Apex adalah ujung cangkang
yang pertama terbentuk, biasanya runcing. Suture adalah garis spiral atau celah permukaan
cangkang dimana gelungan (whorl) di dekatnya bertemu. Spire adalah seluruh gelungan suatu
cangkang, tidak termasuk gelungan terakhir atau gelungan tubuh (body whorl). Columelia adalah
sumbu cangkang yang berpilin, membentuk bagian anterior dari bibir bagian dalam (inner lip).
Umbilicus, bukaan pada dasar cangkang sekeliling sumbu berpilin ketika columella melompong.
Callus adalah deposit sekunder yang tebal dari bahan kapur, berkilau dan mirip porselen.
Aperture adalah bukaan cangkang. Operculum adalah bagian meruncing atau berkapur yang
menempel pada kaki, menutup apertura ketika hewan menarik diri ke dalam cangkang. Tipe
operculum : multispiral, dengan banyak putaran atau lingkaran (coils), paucispiral, dengan
putaran atau lingkaan yang relatif sedikit, elliptical, berbentuk ellips, calcarous, berkapur.
Gastropoda menempati setiap niche di dalam laut, mulai dari zona nefritik sampai dengan
abisal. Lebih dari 15.000 macam bentuk fosil gastropoda telah dideskripsi oleh para illmuan dan
jumlah gastropoda yang tercatat pada zaman ini telah berkembang menjadi lebih dari 40.000
spesies, dan dapat disimpulkan bahwa kelas gastropoda sedang mengalami puncak
perkembangannya pada zaman ini.
B. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui pola kehidupan serta mampu mengidentifikasi berbagai jenis
gastropoda yang pada lingkungan pesisir tanjung latuhalat.

BAB II

METODE PRAKTIKUM
A

Prosedur Kerja
Cari dan ambilah setiap jenis dari kelas gastropoda yang anda temui (maksimal 10)
Foto setiap jenis gastropoda yang anda temui. (pada bagian dorsal dan pentral).
Identifikasi setiap jenis gastropoda yang anda temui. Kemudian buat laporan hasil pengamatan
beserta dokumentasinya

B Lokasi dan Waktu Praktikum


Praktikum dilakukan di pantai Tanjung Latuhalat pada hari Jumat 09 Desember 2016

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
N

Gambar Asli

Gambar Internet

Habitat

Nama Spesies

o
1

Di laut

Strombus gigas

Di laut

Tectus niloticus

Di laut

Mitrella marquesa

Di laut (menemepel

Scenella.sp

pada subtract)

Di laut

Bursa thersites.

Di laut

Trunculus sp

Di laut

Natica stellata

B. PEMBAHASAN
1. Defenisi Umum Gastropoda

Gastropoda berasal dari kata Latin gastra yang berarti perut dan kata pous yang berarti kaki.
Jadi, gastropoda adalah hewan-hewan invertebrata yang menggunakan perutnya sebagai kaki.

Kelas Gastropoda dimasukkan ke dalam filum Molluska, dan merupakan kelas yang terbesar dan
paling dikenal dalam filum ini.
Gastropoda merupakan kelas yang paling berhasil dalam beradaptasi dengan lingkungan
dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain dalam filum Moluska, sehingga dapat ditemukan
dimanapun; pegunungan, hutan, danau, laut, perairan sungai, bahkan di halaman kita sendiri.
Kelas ini satu-satunya kelas dalam filum Moluska yang telah beradaptasi sehingga dapat hidup di
daratan. Anggota kelas Gastropoda telah mengembangkan kakinya sehingga dapat meluncur
secara efisien di daratan, mata yang dapat ditarik dan diulur kembali, dan telah mengembangkan
sistem pernafasannya menjadi sistem pernafasan pulmonaris.
2. Ciri-ciri Gastropoda
Kelas Gastropoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Lingkungan hidup di air tawar, air payau, air laut dan juga di daratan.

Rumah terdiri dari sebuah kulit kerang dengan sebuah sumbu (univalve)

Rumahmya ada yang mempunyai columella, yaitu suatu bangunan yang padat dan
terdapat pada sumbu shell.

Shell terdiri atas kamar-kamar

Tubuhnya terdiri atas kepala, kaki, dan alat pencernaan makanan.

Mempunyai radula

3. Morfologi Gastropoda
a) Morfologi Bagian Lunak
Tubuh gastropoda terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala, kaki, dan alat-alat pencernaan. Tubuh
lunak gastropoda tidak simetris, kecuali pada yang primitif atau pada stadium awal dari
embryonya. Hal ini disebabkan karena adanya proses khas yang dialami oleh kelas gastropoda
pada tubuhnya, yaitu proses torsi. Pada proses ini, visceral mass dan mantel pada kaki berputar,

sehingga mantle cavity berada pada tubuh bagian depan, di atas keapala dan kaki. Sistem
pencernaan dan sistem syaraf pada gastropoda juga berputar.

Gambar 1 Proses torsi pada gastropoda

Kepala
Dibagian depan atau ventral pada kepala gastropoda terdapat mulut, sepasang mata yang

biasanya bergagang, dan satu atau dua pasang tentakel atau alat peraba yang berfungsi sebagai
alat pancaindra.

Mulut
Mulut pada gastropoda berhubungan dengan buccal cavity (faring) yang mengandung

radula, yaitu alat pengunyah. Radula terbuat dari bahan yang chitineous dan mempunyai gigi
yang tersusun secara transversal.. Gigi tersusun dalam 2 set, yang terletak di kedua sisi dari gigi
median, atau sentral. Jumlah gigi pada gastropoda berkisar antara 16 - 750.000 buah.
Pada beberapa gastropoda ada yang mempunyai horny jaws atau mandibles di bagian
dorsal atai belakang dari buccal cavity yang berlawanan arah dengan radula ventral. Fungsi
radula adalah utnuk menyobek dan memegang mangsanya dan juga untuk melubangi
mangsanya. Contoh spesies gastropoda yang menggunakan radulanya untuk melubangi
mangsanya adalah Purpura dan Natica. Jenis gastropoda ini suka melubangi hewan-hewan

pelecypoda, brachiopoda atau gastropoda yang lain. Sebagai bukti bahwa ada beberapa
gastropoda yang menggunakan radula untuk melubangi hewan lain, ilmuan-ilmuan telah
menemukan fosil pelecypoda dari zaman Devonian yang berlubang dan lubangnya mirip dengan
lubang yang dibuat oleh gastropoda yang modern, sehingga diperkirakan bahwa lubang tersebut
dibuat oleh gastropoda pada zamannya.

Gambar 2 Jenis-jenis radula pada gastropoda

Gambar 3 Radula yang diperbesar pada gastropoda

Kaki
Kaki merupakan organ yang dipergunakan untuk merayap secara perlahan-lahan. Kaki

gastropoda terleltak dibelakang kepalanya, yaitu dibagia bawah dari badannya. Kaki
mengadakan modifikasi tergantung dari cara hidup mereka, misalnya pada Pteropoda dan

Heteropoda, kaki berubah menjadi seperti sirip dan lebih dikenal sebagai sea butterfly. Berikut
adalah contoh-contoh gambar dari anggota dari ordo Pterepoda.
b) Morfologi Cangkanng Gastropoda
Gastropoda memiliki cangkang yang khas dan cukup mudah untuk dibedakan dari
cangkang anggota kelas filum moluska lainnya. Pada beberapa cangkang gastropoda, terdapat
columella, yaitu suatu bangunan yang padat dan terdapat pada sumbu shell. Ada juga shell yang
mempunyai umbilicus, yaitu suatu rongga yang memanjang di tengah-tengah. Apabila umbilicus
tersebut terisi oleh mineral yang dihasilkan oleh bibir dalam dari apertur, maka disebut dengan
callus.Bagian cangkang yang mula-mula terbentuk setelah apex, atau titik tumbuh pertama,
disebut dengan protoconch atau nuclear whorls.
Gastropoda memiliki cangkang yang terbagi-bagi dalam kamar-kamar yang disebut
dengan whorls. Garis-garis yang membatasi putaran kamar disebut dengan sutura. Putaran kamar
terakhir yang umumnya kamar paling besar dan memiliki aperture, atau lubang diamana hewan
gastropoda tersebut dapat keluar, disebut dengan body whorl. Body whorl merupakan kamar
dimana hewan gastropoda bertempat tinggal. Jika seluruh putaran kamarnya menutupi kamar
yang terdahulu dan terlihat bahwa cangkang tersebut hanya terdiri dari satu atau beberapa kamar
terakhir, makan cangkang tersebut dapat dikatakan involute. Sedangakan, jika kamar yang
terdahulu terlihat dengan jelas dan tidak tertutup oleh kamar-kamar yang berada setelahnya
disebut dengan evolute. Terkadang ditemukan beberapa jenis gastropoda yang memilki
operculum pada cangkangnya, yaitu sebuah pelat terbuat dari bahan yang horny dan berfungsi
untuk menutup bagian aperture sehingga dapat melindungi diri dari pemangsa-pemangsa.
Operculum juga berfungsi untuk mempertahankan kelembaban gastropoda tersebut, terutama
dalam musim kemarau dimana air sangat sedikit ditemukan.
Pada cangkang gastropoda juga terdapat hiasan-hiasan yang menarik, antara lain:

Spiral striae atau spiral costae, yaitu galengan-galengan yang terputar secara
melingkar mengikuti putaran-putaran pada cangkang

Keel yaitu galengan-galengan yang tajam

Axial costae yaitu galengan-galengan yang membujur atau hampir tegak lurus
dengan putaran-putaran pada cangkang.

Spines adalah duri-duri yang terdapat pada cangkang

Gambar 4 Anatomi pada cangkang

4. Fisiologi Gastropoda
Sistim Reproduksi
Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu
melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil
ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam
kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan
diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap
diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling
memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma.

Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah
dibuahi

dan

dilindungi

oleh

zat

gelatin

pada

tempat

yang

gelap.

Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau
sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva,
tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan
sehingga menjadi tidak simetri (asimetri). ( Agasizz, 1846)
Sistim Respirasi
Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke
kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir mengikuti cangkang.
Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia. Sistem
organ dalam tubuh Gastropoda dan System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasi dengan
insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai
paru-paru.
Sistim Pencernaan

System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan,


kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran pencernaan berbentuk huruf U.
makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan
lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut
menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
Sistim Peredaran Darah
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran
darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi
mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri
atas serambi dan bilik yang dilindungi rongga parikardium System ekskresi Organ ekskresi
berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
Sistim Saraf
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh. System
reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan
monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi
sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan

sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan
perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel
telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke
uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.
5. Habitat

Gastropoda merupakan kelas yang saat ini sedang berkembang dengan pesat, karena
kemampuannya untuk dapat beradaptasi dan dapat hidup di lingkungan yang sangat beragam.
Gastropoda dapat hidup pada tempat-tempat yang beraneka ragam, mulai dari laut, rawa-rawa,
sungai, danau, hutan, dll. Mereka dapat hidup dalam air tawar, air payau, air laut dan juga di
daratan. Pada laut pun, gastropoda telah menempati setiap niche,mulai dari zona yang paling
dangkal dan kaya akan sinar matahari dan gas oksigen, yaitu zona nefritik, sampai zona yang
sudah tidak dapat ditembus lagi oleh sinar cahaya dan memiliki kadar oksigen yang sangat
rendah, serta memiliki tekanan yang sangat tinggi, yaitu pada zona abisal. Bahkan, telah
ditemukan beberapa gastropoda yang dapat bertahan dan hidup pada celah-celah hidrothermal
yang berada jauh di dasar laut. Beberapa macam gastropoda juga bersifat parasit pada hewan
lain.

Anda mungkin juga menyukai