Anda di halaman 1dari 16

BDI208 Dosen Pengampu:

Mata Kuliah Avertebrata Air


Program Studi Budidaya Ikan Rini Oktary, S.Pi., M.Si.
Sri Panca Rahayu, S.Pi., M.Si.

PERTEMUAN 1
PENGANTAR AVERTEBRATA AIR

Rini Oktary, S.Pi., M.Si.


TATA TERTIB PERKULIAHAN

1. Perkuliahan dimulai tepat waktu, toleransi keterlambatan 5 menit. Jika terlambat akan diberikan
tugas tambahan.

2. Proses perkuliahan hanya membutuhkan buku catatan, alat tulis dan laptop (jika diperlukan). Selain
itu, tidak dperkenankan ada di atas meja mahasiswa.

3. Mahasiswa tidak diperbolehkan bermain handphone selama perkuliahan berlangsung.

4. Mahasiswa tidak diperbolehkan berbincang tanpa izin selama perkuliahan berlangsung.

5. Waktu pengumpulan tugas sesuai dengan kontrak perkuliahan.

6. Toleransi kehadiran mahasiswa izin tanpa keterangan (maks.4 pertemuan). Jika sakit wajib
melampirkan surat keterangan dari dokter, atau jika berhalangan hadir melampirkan bukti izin yang
sah dan kuat untuk diserahkan ke Program Studi 1 hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

7. Berpakaian rapi dan sopan (kaos/kemeja berkerah), memakai sepatu, dan tidak menggunakan topi.​

8. Mahasiswa akan mendapatkan modul dan bahan ajar untuk perkuliahan.


RENCANA PEMBELAJARAN KULIAH

1. Pertemuan 1: Pengantar Mata Kuliah Pengertian dan Ruang Lingkup Avertebrata Air – RO
2. Pertemuan 2: Klasifikasi hewan avertebrata air – RO
3. Pertemuan 3: Filum Protozoa -- RO
4. Pertemuan 4: Filum Porifera -- RO
5. Pertemuan 5: Filum Coelenterata -- RO
6. Pertemuan 6: Filum Molusca -- RO
7. Pertemuan 7: Sub Filum Crustacea -- RO
8. Pertemuan 8: UTS dan UTP
9. Pertemuan 9: Filum Annelida -- SPR
10.Pertemuan 10: Filum Echinodermata -- SPR
11. Pertemuan 11: Filum Bryozoa -- SPR
12.Pertemuan 12: Filum Rotifera dan Filum Arthropoda -- SPR
13.Pertemuan 13: Filum Plathyhelminthes -- SPR
14.Pertemuan 14: Filum Uniramia -- SPR
15.Pertemuan 15: Filum Nematoda -- SPR
16.Pertemuan 16: UAS dan UAP
MATERI BAHASAN

BAHAN KAJIAN SUB BAHAN KAJIAN

Pengantar Mata Kuliah Tujuan dan manfaat MK

Pengertian dan Ruang Lingkup


Avertebrata Air  Pengertian Avertebrata Air
 
 Ruang Lingkup Avertebrata Air
 Cara penulisan klasifikasi ilmiah
PENGANTAR MATA KULIAH
TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan tentang pengertian, ruang lingkup,
klasifikasi, taksonomi, distribusi, dan morfologi hewan avertebrata
air.

MANFAAT

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan mengidentifikasi


tentang pengertian, ruang lingkup, klasifikasi, taksonomi, distribusi,
dan morfologi hewan avertebrata air.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
AVERTEBRATA AIR
PENGERTIAN

Avertebrata air adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan
perairan yang tidak bertulang belakang.

RUANG LINGKUP

 Ditinjau dari bentuk,ukuran, dan adaptasi linkungan -> keanekaragaman


yang tinggi
 Ukuran -> dijumpai dari ukuran mikrometer sampai meter, dari bentuk
tubuh yang sederhana sampai kompleks
 Lingkungan hidup -> di darat, air tawar, air payau, air laut, bahkan wilayah
ekstrim seperti danau garam.
HABITAT

Air Laut

Air tawar
PERBEDAAN AVERTEBRATA AIR LAUT DAN AIR TAWAR
Indikator Air Laut Air Tawar

1. Alat Eksresi Cairan tubuh bersifat isotonik Lebih berkembang dan kompleks.
Cairan tubuh bersifat hipertonik

2. Telur Jumlah lebih banyak, ukuran lebih kecil tanpa Ukuran besar, berat, tenggelam dan
pelindung dan melayang sebagai plankton. biasanya dilindungi selaput seperti agar
atau cangkang, pembuahan di dalam,
kuning telur lebih besar, dan dierami.

3. Larva 70% meroplankton Hanya beberapa spesies yang hidup


sebagai plankton dan hanya dalam
jangka pendek, kecuali induknya
memang jenis plankton

4. Ukuran Lebih besar Lebih kecil


PERBEDAAN AVERTEBRATA AIR LAUT DAN AIR TAWAR
Air Laut Air Tawar

5. Warna Bervariasi, cerah, dan menarik Suram, kelabu, coklat, atau hitam

6. Alat khusus Umumnya tidak ada, kecuali penghuni daerah Membentuk siste atau melakukan
untuk pasang surut estivasi
mengatasi
lingkungan
buruk

7. Neuston Tidak ada Ada di lapisan permukaan air


KLASIFIKASI

 Taksonomi : hukum atau aturan yang memisah-misahkan berbagai


hewan kedalam kelompok-kelompok tertentu. Taksonomi mencakup
klasifikasi dan nomenklatur.

 Klasifikasi : penyusunan jenis-jenis hewan menjadi kelompok-


kelompok besar dan kecil dalam suatu aturan

 Nomenklatur : tata cara pemberian nama jenis hewan atau kelompok


hewan yang akan disusun dalam klasifikasi.
ATURAN PEMBERIAN NAMA ILMIAH

Untuk sistem standar yang terlepas dari masalah Bahasa, ras, agama,
dan budaya.
Winston (1999)

1. Sistem penamaan adalah binomial Linnaeus.

2. Terdiri atas dua kata, yaitu genus dan spesies.

3. Kata genus terletak di awal dan dimulai penulisannya dengan huruf kapital dan nama spesies
dengan huruf kecil.

4. Nama genus, subgenus dan spesies ditulis miring atau diberi garis bawah.

5. Nama taksa di atas genus ditulis dengan huruf tegak.

6. Kalau nama genus telah ditulis sebelumnya, maka nama genus hanya diwakili oleh huruf pertama
saja disertai titik (.). Genus adalah kata benda (noun).

7. Dalam suatu tulisan ilmiah, nama spesies dianggap tidak lengkap bila tidak disertai dengan nama
penemunya dan rincian publikasinya. Spesies adalah kata sifat (adjective).
HIRARKI TAKSONOMI LINNAEUS

ICZN ( International Code of Zoologi Nomenclature) atau Peraturan Internasional


bagi Tatanama Zoologi.

Pada dasarnya hal-hal yang diatur oleh ICZN adalah:


•Bagaimana nama dapat dibentuk dengan benar berdasarkan tata
nama binomial
•Nama mana yang harus digunakan jika terjadi konflik
•Bagaimana literatur-literatur ilmiah harus menggunakan nama
HIRARKI TAKSONOMI LATIN, INGGRIS, DAN INDONESIA
Latin Inggris Indonesia
Regnum Kingdom Dunia
Subregnum Subkingdom Anak dunia
Phylum Phylum Filum
Subphylum Subphylum Anak filum
Divisio Division Divisi
Superclassis Superclass Super kelas
Classis Class Kelas
Subclassis Subclass Anak kelas
Ordo Order Bangsa
Superfamilia Superfamily Super suku
Familia Family Suku
Subfamilia Subfamily Anak suku
Genus Genus Marga
Species Species Jenis
Sumber: Simpson (1961), dalam Gosari (2011)
Thank You.
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai