Disusun oleh:
Perikanan B / Kelompok 8
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………........ ii
I PENDAHULUAN
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil dapat mempengaruhi
kompleksitas rantai makanan dalam ekosistem perairan. Kehadiran zooplankton
dalam suatu perairan merupakan pengontrol bagi produksi primer fitoplankton.
Perubahan lingkungan dan ketersediaan makanan pada suatu perairan akan
mempengaruhi kelimpahan zooplankton. Zooplankton seperti halnya organisme
lain hanya dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang
sesuai seperti perairan laut, sungai dan waduk. Apabila kondisi lingkungan
sesuai dengan kebutuhan zooplankton maka akan terjadi proses pemangsaan
fitoplankton oleh zooplankton. Jika kondisi lingkungan dan ketersediaan
fitoplankton tidak sesuai dengan kebutuhan zooplankton maka zooplankton
tidak dapat bertahan hidup dan akan mencari kondisi lingkungan yang sesuai
(Toha dalam Ruga et. al 2014).
2
Dapat mengetahui peranan Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda di
perairan dan nonperairan serta dapat memanfaatkannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Cladocera merupakan ordo dari sub filum crustacea yang termasuk zooplankton,
yang memiliki bentuk kulit luar (carapace) sebagai sebuah tutup yang berkelopak 2
menutup bagian tubuh saja tidak sampai bagian kepala, memiliki 4-6 pasang lengan
renang, antena besar dan bercabang 2 yang digunakan sebagai alat untuk bergerak,
cara berenang cladocera tersendat-sendat, terdapat sebuah mata majemuk pada
kepala, berkembangbiak secara partenogenesis, dan kebanyakan cladocera berukuran
0,5-1 mm (Hutabarat. dkk. dalam Hamdani, 2013). Cladocera memiliki 4 sub ordo,
yaitu Anomopoda, Onychopoda, Ctenopoda dan Haplopoda
4
Berikut ini adalah beberapa contoh dari spesies ordo Cladocera :
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Ordo : Cladocera
Suborder : Anomopoda
Famili : Daphniidae
Genus : Daphnia
Spesies : Daphnia sp.
Gambar 1. Daphnia sp.
Ciri-ciri :
Berukuran antara 0,2 dan 5 mm.
Pembagian segmen tubuh Daphnia
hampir tidak terlihat. Kepala menyatu,
dengan bentuk membungkuk ke arah
tubuh bagian bawah terlihat dengan
jelas melalui lekukan yang jelas.
Pada beberapa spesies sebagian besar
anggota tubuh tertutup oleh carapace,
dengan enam pasang kaki semu yang
berada pada rongga perut.
Bagian tubuh yang paling terlihat
adalah mata, antenna dan sepasang seta.
Pada beberapa jenis Daphnia, bagian
carapacenya tembus cahaya dan tampak
dengan jelas melalui mikroskop bagian
dalam tubuhnya.
Habitat : danau, kolam (air tawar).
Peranan :
5
Daphnia sering digunakan sebagai
pakan hidup untuk kultur larva ikan
Daphnia sering digunakan secara luas
untuk uji toksisitas baik secara akut
maupun kronis bagi bahan-bahan kimia
yang digunakan untuk pertanian dan
industri yang terbuang ke ekosistim
perairan.
Sebagai pembersih lingkungan
tercemar.
Sebagai bahan baku penghasil kitin.
Klasifikasi :
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Ordo : Cladocera
Suborder : Anomopoda
Famili : Moinidae
Genus : Moina
Species : Moina micrura
6
Habitat : danau, rawa, selokan
Peranan :
Genus ini biasa disebut sebagai kutu
air yang cukup baik digunakan untuk
pemcu pertumbuhan benih ikan karena
mengandung 66% protein dan 8%
lemak.
Selain itu, kutu air juga banyak
mengandung pigmen astaxanthin yang
bersifat mencemerlangkan dan
memekatkan warna ikan hias
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Ordo : Cladocera
Suborder : Anomopoda
Family : Macrothricidae
Genus : Macrothrix
Spesies : Macrothrix sp.
Ciri-ciri :
Bentuk tubuh pipih menyamping.
Bentuk kepala lebar dengan batas yang
Gambar 3. Macrothrix sp. kurang jelas dengan badan.
Terdapat kantung di punggungnya
yang berfungsi untuk menyimpan telur.
Memiliki duri panjang yang
membentang dari bagian bawah
7
tubuhnya.
Antenula (antena pertama) yang terdiri
dari 1 segmen berbentuk cerutu yang
berfungsi sebagai alat penciuman.
Antena kedua besar, sepasang, masing-
masing terdiri atas sebuah pangkal ruas
yang kuat dan bercabang dua menjadi
sebuah ramus dorsal dengan 4 segmen
dan sebuah ramus ventral dengan 3
segmen, dengan formula setae pada
masing-masing ramus berurutan adalah
0-0-1-3 dan 1-1-3.
Terdapat mata majemuk dan ocellus
pada kepala, serta memiliki sepasang
setae natatoriae pada perbatasan antara
postabdomen dan bagian abdominal
Habitat : sungai,waduk (air tawar).
Peranan : Macrothrix sp. biasanya
berperan sebagai pakan alami untuk ikan.
Klasifikasi :
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Ordo : Cladocera
Suborder : Anomopoda
Family : Chydoridae
Genus : Graptoleberis
Spesies : Graptoleberis testudinaria
Ciri-ciri :
Rostrum luas dan berbentuk setengah
8
lingkaran.
Secara umum dengan dua gigi
menonjol di sudut inferoposteal,
spesimen dengan satu gigi telah
diamati.
Postabdominal cakar dengan satu
tulang basal menit.
Karapas dan kepala dengan retikulasi
mencolok.
Gambar 4. Graptoleberis testudinaria
Habitat : Biasanya ditemukan di zona
pasang surut di tepi air pada jarak rata-rata
dari permukaan laut 3 meter (8 kaki).
Graptoleberis testudinaria ditemukan
berhubungan terutama.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Sub Kelas :Phyllopoda
Ordo : Cladocera
Suborder : Ctenopoda
Famili : Sididae
Genus : Diaphanosoma
Species : Diaphanosoma sp.
Ciri-ciri :
Bentuk tubuh dari Diaphanosoma sp.
adalah oval atau bulat memanjang,
transparan dan badan tertutup karapaks.
Gambar 5. Diaphanosoma sp.
9
Mempunyai sepasang mata (mata
majemuk) yang selalu berputar dan
sangat sensitif terhadap sinar.
Tubuh Diaphanosoma terbagi menjadi 3
bagian yaitu kepala (cephalin), dada
(thorax) dan abdomen. Kepala dan dada
bergabung membentuk chepalothorax
Perkembangbiakan secara dioecious
sepanjang tahun dan bereproduksi
secara partenogenesis dalam lingkungan
yang baik yaitu telur dierami di dalam
kantung pengeraman dan anak yang
dihasilkan selalu betina.
Diaphanosoma sp. memiliki kaki datar
yang berguna menimbulkan arus air,
untuk membawa oksigen dan partikel
makanan lainnya
Habitat : di air tawar, payau maupun di air
laut. Diaphanosoma sp.tumbuh baik di
perairan yang banyak fitoplankton sebagai
pakan alaminya
10
partenogenesis dalam lingkungan yang baik yaitu telur dierami di dalam kantung
pengeraman dan anak yang dihasilkan selalu betina.
11
2.2 PEMBAHASAN COPEPODA
A. Klasifikasi dan Habitat
1. Ordo Harpacticoida
Harpacticoida adalah ordo dari kelas copepoda dan anggotanya adalah
copepoda bentik yang ditemukan di seluruh dunia dalam lingkungan laut dan di
air tawar (Filum Ameiridae, Parastenocarididae dan Canthocamptidae). Beberapa
dari mereka adalah plankton atau tinggal dalam hubungan dengan organisme lain.
Morfologi Ordo Harpacticoid:
Antenna pertama pendek
Tubuh langsing
Artikulasi antara ruas dengan kaki keempat dan kelima tidak jelas
Copepoda yang sangat kecil, dengan antenna yang pendek
Abdomen tidak dapat dibedakan dengan toraks.
12
Panjangnya tidak lebih dari 1 mm, sebagian besar spesies berukuran lebih
kecil
Sendi utama dalam tubuh terletak di antara segmen tubuh keempat dan
kelima.
2. Ordo Cyclopoida
Cyclopoida merupakan orde crustasea kecil dari subclass Copepoda. Anggota
Cyclopoida umumnya kecil, dan hewan planktonik yang hidup baik di laut dan di
habitat air tawar.
Ciri-ciri ordo cyclopoida sebagai berikut:
Mampu bergerak cepat
Perkembangan larva mereka metamorf
Embrionya dibawa dalam kantung pasangan atau tunggal yang melekat pada
perut somite pertama.
Memiliki antena pertama lebih pendek dari panjang kepala dan dada.
3. Ordo Calanoida
Calanoida adalah ordo copepoda,. Ordo ini termasuk 43 famili dengan sekitar
2000 spesies baik copepoda laut maupun air tawar. Copepoda Calanoid penting
dalam rantai makanan.
13
Berikut ini beberapa contoh dari spesies dari sub kelas copepoda :
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Maxillopoda
Sub class : Copepoda
Ordo : Harpacticoida
Family : Canthocamptidae
Genus : Canthocamptus
Spesies : Canthocamptus sp.
Ciri-ciri :
Mempunyai
Gambar 6. Canthocamptus sp.
antena yang sangat
pendek yang terdiri sembilan
segmen.
Antena kedua membagi dalam dua
cabang menjadi dua cabang pendek
Tubuhnya seakan bentuk silinder dan
tidak dapat dibedakan antara bagian
anterior dan posterior.
Abdomennya relatif luas dan datar ,
Laki-laki adalah 0,5 mm, betina 0,6
mm.
Habitat : Air tawar.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Maxillopoda
Sub class : Copepoda
Orde : Harpacticoida
Family : Canthocamptidae
14
Genus : Attheyella
Spesies : Attheyella sp.
Ciri-ciri :
Memiliki mata majemuk
Tubuhnya agak membulat transparan
sehingga bagian dalam tubuhnya
terlihat.
Gambar 7. Attheyella sp. Habitat : Air tawar dan perairan
terrestrial
Klasifikasi :
Phylum : Arthropoda
Class : Maxillopoda
Sub class : Copepoda
Orde : Cyclopoida
Gambar 8. Cyclops sp. Family : Cyclopidae
Genus : Cyclops
Spesies : Cyclops sp.
Ciri-ciri :
Cyclops individu panjangnya dapat
berkisar dari ½ -5 mm dan jelas dibagi
menjadi dua bagian. Bagian depan luas
oval terdiri dari kepala dan pertama lima
segmen toraks. Bagian belakang jauh
lebih ramping dan terdiri dari segmen
toraks keenam dan empat segmen
pleonic tak berkaki. Dua ekor pelengkap
memproyeksikan dari belakang.
Cyclops memiliki 5 pasang kaki.
Panjang pertama antena, 2 jumlahnya,
15
digunakan oleh laki-laki untuk
mencengkeram betina saat kawin.
Setelah itu, betina membawa telur dalam
dua kantung kecil di tubuhnya. Larva,
atau nauplii, bebas-berenang.
Habitat : air tawar ataupun payau
Peranan : Cyclops merupakan bagian
penting dari sistem ekologi di mana
mereka adalah mangsa alami benih ikan
besar, ikan kecil, dan organisme air
lainnya seperti hydras.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Maxillopoda
Order : Cyclopoida
Family : Oithonidae
Genus : Oithona
Spesies : Oithona sp.
Gambar 9. Oithona sp.
Ciri-ciri :
Oithona sp merupakan copepoda
yang mendiami hampir di seluruh
perairan Indonesia, karenanya
Oithona sangat mudah diisolasi dan
dikoleksi.
Tubuh Oithona tersusun atas dua
bagian besar yaitu metasoma dan
urosoma. Bagian metasoma
merupakan bagian anterior yang
16
terdiri dari kepala, dada dan anggota
badan. Pada bagian ini terletak
bagian-bagian penting tubuh seperti
antenna, bagian mulut dan kaki
renang. Bagian urosoma merupakan
bagian posterior tubuh yang terdiri
dari segmen genital, segmen
abdominal dan cabang ekor.
Habitat : air tawar dan air laut
Peranan : Oithona sp. memiliki
kandungan protein yang tinggi, juga
memiliki kandungan kalsium yang
tinggi. Toledo et al. (1999) melaporkan
kandungan EPA (Eicosapentaenoic
Acid) (asam lemak esensial) pada
copepod sebesar 9,25 % area sehingga
copepod ini baik untuk pakan ikan, salah
satunya yaitu ikan kerapu.
17
2.3 PEMBAHASAN OSTRACODA
A. Klasifikasi dan Habitat
Ostracoda merupakan ordo dari anggota sub fillum crustacean. Hewan ini
memiliki ukuran tubuh yang kecil (0,3-30 mm) umumnya berbentuk bulat lonjong,
ruas tubuh tak terlihat dan memiliki antenna panjang yang berfungsi untuk alat gerak
dan berenang. Ostracoda hidup sebagai zooplankton, tetapi sebagian besar hidup
sebagai bentos yang melekat di dasar perairan. Terdapat 70.000 spesies (hanya
13.000 yang masih hidup) yang sudah diidentifikasi. Ostracoda memiliki karapaks
yang menutupi bagian tubuh dan kepala. Ostrcoda dibagi menjadi 5 ordo yaitu:
Cladocopida, Platycopida, Myodocopida, Palaeocopida, dan Podocopida.
18
Ordo : Myodocopa
Genus : Cypridina
Spesies : Cypridina hilgendorfii
19
larva nektonik (renang aktif).
Peranan: merupakan pakan alami setelah
nauplius, tetesan minyak yang terlihat di
dalamnya digunakan untuk nutrisi.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Ostracoda
Ordo : Podocopa
Genus : Cypricercus
Gambar 13. Cypricercus sp. Spesies : Cypricercus sp.
Ciri-ciri: Memiliki ciri – ciri yang sam
dengan cyprus yaitu mempunyai antena
uniramus, mempunyai 2 pasang apendik
badan
Habitat: di air tawar dan air laut
Peranan: Dapat menghasilkan cahaya
hayati, misalnya Cypridina
Karapas tidak berlekuk; antena pertama dan kedua sebagai alat renang; antena kedua
20
Ordo : Cladocopa
Famili : Polycopidae
Genus : Polycope
Spesies : Polycope afanasjevi
Antena pertama dan kedua besar tetapi bukan alat renang; antena kedua pipih,
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub filum : Crustacea
Kelas : Ostracoda
Ordo : Platycopa
Famili : Cytherellidae
Genus : Cytherella
Spesies : Cytherella abyssorum
21
Ciri-ciri: ukuran dan bentuk Tubuh
ostracoda berukuran kecil sekitar 0,2 – 30
mm, berbentuk bulat atau lonjong,
memiliki karapas berkeping dua yang
menyatu di bagian dorsal dan menutupi
badan serta kepala.
5. Ordo Palaeocopida
Spesies fosil, Dorsal margin panjang dan lurus, Permukaan halus atau
kurung, Lobus, sulci, struktur ventral dan adventral sangat umum, bagian yang
bertekstur Lembut tidak diketahui.
22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Cladocera :
Copepoda :
Copepoda (Kope = Yunani untuk "dayung", Podos = Yunani untuk "kaki"). Oleh
karena itu Copepod = berdayung kaki, yang mengacu pada sepasang kaki. Copepoda
planktonik umumnya bersifat filter feeder dan memakan fitoplankton. Terbagi tiga
ordo yang merupakan plankton, yaitu Ordo Cyclopoida; contoh spesiesnya Oithona
sp. Ordo Harpacticoida; contoh spesiesnya Macrosetella gracilis dan Ordo
Calanoida; contoh spesiesnya Cyclops sp.. Copepod hidup bebas berperan penting
dalam rantai makanan sebagai penghubung antara bakteri, ganggang dan protozoa
disatu pihak dengan predator (termasuk ikan) di pihak lain. Dapat membantu
mengontrol kualitas air dengan memakan makanan yang tidak terpakai yang akhirnya
dapat menyebabkan overload bakteri dalam kolam ikan.
Ostracoda :
Ostracoda adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk
dalam filum Arthropoda, subfilum Crustacea. Alat geraknya berupa antenna.
23
Ostracoda hidup sebagai zooplankton, tetapi sebagian besar hidup sebagai bentos
yang melekat didasar perairan. Anggota Ostracoda yang sudah dikenal kurang lebih
200 jenis, misalnya Barnacle cypris yang merupakan pakan alami setelah nauplius,
tetesan minyak yang terlihat di dalamnya digunakan untuk nutrisi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Alam ikan. 2014. Kandungan Gizi Kutu Air sebagai Pakan Alami (tersedia:
http://www.alamikan.com/) diakses pada tanggal 13 Mei 2017.
Bachtiar, Y. dan Tim Lentera. 2009. Menghasilkan Pakan Alami untuk Ikan Hias.
Jakarta: PT AgroMedia
Rahmah, A. et al. 2015. Big Book Biologi SMA Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Cmedia.
25