Anda di halaman 1dari 11

Laporan Tetap Praktikum

ZOOLOGI INVERTEBRATA
ACARA V
“ZOOPLANKTON”

OLEH :
NAMA :MUHAMAD ILHAM HAFIZI
NIM : 190.104.096
SEMESTER/KELAS : III/D

LABORATORIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
A. Judul
Zooplankton
B. Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Sabtu, 12 Desember 2020
b. Waktu : Jam 10.00WITA - Selesai
c. Tempat : pantai batu layar
C. Tujuan
Praktikum ini memiliki beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui metode koleksi sampel zooplankton
2. Untuk mengetahui cara identifikasi zooplankton
3. Untuk mengidentifikasi spesies zooplankton
D. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan pada acara ini adalah:
a. Jaring Plankton mesh size 20 mikrometer
b. Formalin 40%
c. Ember volume 5 liter
d. Kaca Benda
e. Mikroskop
f. Pipet Tetes
g. Kamera Mikroskop
E. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan
Gambar Lapangan Gambar Tangan Keterangan
Larva crustacea spesies
didapat di kedalaman 0
meter

Bivalvia spesies didapat


di kedalaman 0 meter

Fitoplankton yang
genusnya amphiprora
spesies yang didapat
dikedalaman 5 meter

Fitoplankton yang
genusnya campyloneis
spesies yang didapat
dikedalaman 5 meter

Fitoplankton uang
genusnya pleurosigma
spesies yang didapat
dikedalaman 5 meter
F. Deskripsi
Plankton adalah mahkluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya
mengapung , mengambang , atau melayang didalam air yang kemampuan
renangnya ( kalaupun ada ) sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh
arus. Plankton mempunyai 2 golongan yaitu fitoplankton dan zooplankton.
Fitoplankton adalah tumbuhan yang melayang di laut, ukurannya sangat kecil
tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Fitoplankton ini sering disebut
dengan plankton nabati. Fitoplankton dapat terlihat menggunakan mikroskop.
Ukuran fitoplankton ini berkisar antara 2 – 200 μm (1 μm = 0,001mm).
sedangkan zooplankton adalah hewan yang hidupnya mengapung,
mengambang, dan melayang dilaut. Zooplankton ini sering disebut dengan
plankton hewani. Zooplankton bersifat heterotofik yang bermaksud ialah tidak
dapat memproduksi sendiri bahan organik dai bahan inorganic. Ukuran
zooplankton ini berkisar 0,2 – 2mm tetapi ada juga yang besar misalnya
seperti ubur- ubur yang bisa lebih 1 meter.
G. Klasifikasi
 Larva Crutaceae (udang) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustaceae
Sub kelas : Malacostraca
Ordo : decapoda
Family :Palaemonoidae
Penaeidae
Genus : Macrobranchium
Caridina
Penaeus
Metapenaeus
 Klasifikasi Amphiprora
Kingdom : Chromista
Phylum : Diatoms (Bacillariariophyta)
Class : Bacillariophyceae
Orde : Pennales
Genus : Amphiprora
Spesies : Amphiprora sp.
 Klasifikasi Bivalvia
Kingdom : Animalia
Phylum : mollusca
Class : Bivalvia
 Klasifikasi Pleurisigma
Kingdom : plantae
Phylum : Bacillariophyta
Class : Bacillariopiceae
Orde : Pennales
Genus : Pleurosigma
Spesies : Pleurosigma sp
 Klasifikasi Campyloneis
Kingdom : plantae
Phylum : Birophyta
Class : Biropsida
Orde : Dicranales
Genus : Campyloneis
Spesies : Campyloneis sp.
H. Morfologi
 Larva crustacea
Tubuh udang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian
kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagain dada
disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian
kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri
dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota
badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam
terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing.
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace.
Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S
yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostum
terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 grigi. Bagian badan dan perut
(abdomen) tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan
oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang
melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelimia, sedangkan
pada ruas keenam, kaki renang mengalami perubahan bentuk menjadi
ekor kipas (uropoda). Diantara ekor kipas terdapat ekor yang
meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam
yang bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus
yang terletak pada ujung ruas keenam.
 Bivalvia
Hewan lunak, sedentari (menetap pada sediment), umumnya
hidup di laut meskipun ada yang hidup diperairan tawar, pipih
dibagian yang lateral dan mempunyai tonjolan dibagian dorsal, tidak
memiliki tentakel, kaki otot berbentuk seperti lidah, mulut dengan
palps (lembaran berbentuk seperti bibir), tidak memiliki radula (gigi),
insang dilengkapi dengan silis untuk filter feeding (makan dengan
menyaring larutan), kelamin terpisah atau ada yang hermaprodit.
Perkembangan lewat 11 trocophora dan veliger pada perairan laut dan
tawar glochidia pada bivalvia perairan tawar.
Bivalvia tidak memiliki kepala dan radula, semua anggotanya
secara lateral bertubuh pipih dengan dua keping cangkang menutupi
seluruh bagian tubuh yang duhubungkan dengan hinge pada bagian
dorsalnya. Cangkang tersebut dapat bergerak menutup dengan
menggunakan satu atau dua otot adduktor yang elastis dan ligament
yang terletak pada hinge (Setyobudiandi, 2010). Cangkang Bivalvia
terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat
yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila
diganggu, maka akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya
cangkang diatur oleh ligamen yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu
pada bagian anterior dan posterior. Pada bagian posterior cangkang
ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah yang berada di dekat
anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan zat-
zat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah
sifon keluar yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan
makanan. Cangkang kerang tersusun atas zat kapur dan terdiri dari 3
(tiga) lapisan yaitu:
a. Periostrakum, merupakan lapisan terluar, tipis,
gelap dan tersusun atas zat tanduk.
b. Prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal,
tersusun atas kristalkristal CaCOз berbentuk
prisma. 12
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam disebut
juga lapisan mutiara, tersusun atas kristal
CaCOз yang halus dan berbeda dengan kristal-
kristal pada lapisan prismatik.
Sistem reproduksi bivalvia berdasarkan organ reproduksi
terbagi menjadi dua yaitu diesius atau gonochorist yaitu organ
reproduksi jantan dan betina yang terpisah pada individu yang berbeda
dan hermaprodit yaitu organ reproduksi jantan dan betina yang sama.
Anatomi sistem reproduksi jantan dan betina dari bivalvia diesus
sangat mirip, biasanya ada satu pasang gonad yang terletak dengan
bagian saluran pencernaan. Saluran reproduksi pada bivalvia diesus
berfungsi hanya mengubungkan gamet ke saluran pengeluaran
(exhalant canal). Pada bivalvia hermaprodit, telur dan sperma
diproduksi pada bagian gonad yang berbeda, namun memiliki duktus
gonad yang sama.

mphora memiliki valve


(katup) yang asimetri
 di sepanjang sumbu
longitudinal, dengan
 permukaan datar di
sepanjang dorsal dan
ventral
 pada satu valve pada
sudut yang sama
dengan
 lainnya. Sisi ventral
biasanya lebih sempit
dari
 dorsal dan terkadang
tanpa struktur (Boyer,
1927).
 Genus dimasukkan
ke Kingdom: Chromista,
Filum:
 Ochrophyta, Kelas:
Bacillariophyceae, Ordo:
 Thalassiophylases,
dan Famili:
Catenulaceae
(Guiry, 2010) mphora
memiliki valve (katup) yang
asimetri
di sepanjang sumbu
longitudinal, dengan
permukaan datar di
sepanjang dorsal dan ventral
pada satu valve pada sudut
yang sama dengan
lainnya. Sisi ventral biasanya
lebih sempit dari
dorsal dan terkadang tanpa
struktur (Boyer, 1927).
Genus dimasukkan ke
Kingdom: Chromista, Filum:
Ochrophyta, Kelas:
Bacillariophyceae, Ordo:
Thalassiophylases, dan
Famili: Catenulaceae
(Guiry, 2010)

Anda mungkin juga menyukai