ZOOLOGI INVERTEBRATA
ACARA V
“ZOOPLANKTON”
OLEH :
NAMA :MUHAMAD ILHAM HAFIZI
NIM : 190.104.096
SEMESTER/KELAS : III/D
Fitoplankton yang
genusnya amphiprora
spesies yang didapat
dikedalaman 5 meter
Fitoplankton yang
genusnya campyloneis
spesies yang didapat
dikedalaman 5 meter
Fitoplankton uang
genusnya pleurosigma
spesies yang didapat
dikedalaman 5 meter
F. Deskripsi
Plankton adalah mahkluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya
mengapung , mengambang , atau melayang didalam air yang kemampuan
renangnya ( kalaupun ada ) sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh
arus. Plankton mempunyai 2 golongan yaitu fitoplankton dan zooplankton.
Fitoplankton adalah tumbuhan yang melayang di laut, ukurannya sangat kecil
tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Fitoplankton ini sering disebut
dengan plankton nabati. Fitoplankton dapat terlihat menggunakan mikroskop.
Ukuran fitoplankton ini berkisar antara 2 – 200 μm (1 μm = 0,001mm).
sedangkan zooplankton adalah hewan yang hidupnya mengapung,
mengambang, dan melayang dilaut. Zooplankton ini sering disebut dengan
plankton hewani. Zooplankton bersifat heterotofik yang bermaksud ialah tidak
dapat memproduksi sendiri bahan organik dai bahan inorganic. Ukuran
zooplankton ini berkisar 0,2 – 2mm tetapi ada juga yang besar misalnya
seperti ubur- ubur yang bisa lebih 1 meter.
G. Klasifikasi
Larva Crutaceae (udang) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustaceae
Sub kelas : Malacostraca
Ordo : decapoda
Family :Palaemonoidae
Penaeidae
Genus : Macrobranchium
Caridina
Penaeus
Metapenaeus
Klasifikasi Amphiprora
Kingdom : Chromista
Phylum : Diatoms (Bacillariariophyta)
Class : Bacillariophyceae
Orde : Pennales
Genus : Amphiprora
Spesies : Amphiprora sp.
Klasifikasi Bivalvia
Kingdom : Animalia
Phylum : mollusca
Class : Bivalvia
Klasifikasi Pleurisigma
Kingdom : plantae
Phylum : Bacillariophyta
Class : Bacillariopiceae
Orde : Pennales
Genus : Pleurosigma
Spesies : Pleurosigma sp
Klasifikasi Campyloneis
Kingdom : plantae
Phylum : Birophyta
Class : Biropsida
Orde : Dicranales
Genus : Campyloneis
Spesies : Campyloneis sp.
H. Morfologi
Larva crustacea
Tubuh udang dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian
kepala dan bagian badan. Bagian kepala menyatu dengan bagain dada
disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian
kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri
dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota
badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam
terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing.
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace.
Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S
yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostum
terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 grigi. Bagian badan dan perut
(abdomen) tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan
oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang
melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelimia, sedangkan
pada ruas keenam, kaki renang mengalami perubahan bentuk menjadi
ekor kipas (uropoda). Diantara ekor kipas terdapat ekor yang
meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam
yang bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus
yang terletak pada ujung ruas keenam.
Bivalvia
Hewan lunak, sedentari (menetap pada sediment), umumnya
hidup di laut meskipun ada yang hidup diperairan tawar, pipih
dibagian yang lateral dan mempunyai tonjolan dibagian dorsal, tidak
memiliki tentakel, kaki otot berbentuk seperti lidah, mulut dengan
palps (lembaran berbentuk seperti bibir), tidak memiliki radula (gigi),
insang dilengkapi dengan silis untuk filter feeding (makan dengan
menyaring larutan), kelamin terpisah atau ada yang hermaprodit.
Perkembangan lewat 11 trocophora dan veliger pada perairan laut dan
tawar glochidia pada bivalvia perairan tawar.
Bivalvia tidak memiliki kepala dan radula, semua anggotanya
secara lateral bertubuh pipih dengan dua keping cangkang menutupi
seluruh bagian tubuh yang duhubungkan dengan hinge pada bagian
dorsalnya. Cangkang tersebut dapat bergerak menutup dengan
menggunakan satu atau dua otot adduktor yang elastis dan ligament
yang terletak pada hinge (Setyobudiandi, 2010). Cangkang Bivalvia
terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat
yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila
diganggu, maka akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya
cangkang diatur oleh ligamen yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu
pada bagian anterior dan posterior. Pada bagian posterior cangkang
ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah yang berada di dekat
anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan zat-
zat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah
sifon keluar yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan
makanan. Cangkang kerang tersusun atas zat kapur dan terdiri dari 3
(tiga) lapisan yaitu:
a. Periostrakum, merupakan lapisan terluar, tipis,
gelap dan tersusun atas zat tanduk.
b. Prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal,
tersusun atas kristalkristal CaCOз berbentuk
prisma. 12
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam disebut
juga lapisan mutiara, tersusun atas kristal
CaCOз yang halus dan berbeda dengan kristal-
kristal pada lapisan prismatik.
Sistem reproduksi bivalvia berdasarkan organ reproduksi
terbagi menjadi dua yaitu diesius atau gonochorist yaitu organ
reproduksi jantan dan betina yang terpisah pada individu yang berbeda
dan hermaprodit yaitu organ reproduksi jantan dan betina yang sama.
Anatomi sistem reproduksi jantan dan betina dari bivalvia diesus
sangat mirip, biasanya ada satu pasang gonad yang terletak dengan
bagian saluran pencernaan. Saluran reproduksi pada bivalvia diesus
berfungsi hanya mengubungkan gamet ke saluran pengeluaran
(exhalant canal). Pada bivalvia hermaprodit, telur dan sperma
diproduksi pada bagian gonad yang berbeda, namun memiliki duktus
gonad yang sama.