Anda di halaman 1dari 13

FILUM ARTHROPODA SUBFILUM CRUSTACEA

(Laporan Praktikum Avertebrata Air)

Oleh
Merlinda Septia Nitami
1314111028
Kelompok 8

Asisten Dosen
Helpo Prayor
1414111030

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

1. Jelaskan perbedaan-perbedaan antara Daphnia sp dan Moina sp. Sertai


dengan gambar ilustrasi jika perlu.
Jawaban :
Perbedaan antara Daphnia sp dan Moina sp adalah sebagai berikut :

Perbedaan Daphnia sp Moina sp

 Bentuk tubuh lonjong,  Mempunyai bentuk


pipih dan segmen badan tubuh agak bulat
tidak terlihat berdiameter 0.9-1.8 mm
dan berwarna
 Kepala bag. Bawah kemerahan.
terdapat moncong yg bulat
dan tumbuh lima alat  Panjang tubuh setengah
tambahan, alat tambahan dari daphnia sp dan
pertama disebut antenula, seluruh tubuh ditutupi
kedua disebut karapaks.
antena, tiga pasang alat
tambahan terakhir alat  Ketahanan terhadap suhu
tambahan mulut. ekstrim lain di
bandingkan Daphnia sp
 Tubuh ditutupi oleh
Morfologi
cangkang dari chitin  Jenis bakteri yang
terbaik
 Pada ujung perut terdapat
dua kuku berbulu keras  Segmen tubuh tidak
jelas, memiliki 2 antena,
 Pipih mirip perahu, antenna kecil dan besar
panjang tubuhnya antara antenulla.
2-4 mm dan tidak toleran
(tahan) terhadap  Terdiri dari kepala,
perubahan suhu. badan dan perut
 Hidup di air tawar,  Dikolam dan waduk
disungai, selokan, tetapi terutama
genangan air dengan mendiami kolam
berkelompok hingga sementara atau parit.
Habitat
jutaan ekor.
 Ditemukan dimusim
 Ditemukan dimusim hujan dan kemarau
kemarau saja
 Reproduksi pertumbuhan  Pada siklus reproduksi
dan kutu air umur 5 hari
pengembangbiakannya sudah bisa bertelur.
agak lambat, yaitu umur
hanya mencapai 12 hari,  Moina sp bisa mencapai
dan anak kutu air yang 30 hari. Pada umur yang
telah mencapai umur 4 sedemikian singkatnya
hari baru bisa kutu air bisa
menghasilkan 29 ekor menghasilkan anak
kutu air setiap 4 hari setiap 2 hari sekali
sekali. Dalam 1 bulan berkisar 33 ekor bila
jenis kutu air daphnia sp, dihitung dalam 1 bulan,
Reproduksi
bisa menghasilkan 203 1 ekor kutu air bisa
ekor kutu air tiap menghasilkan 495 ekor
ekornya kutu air.

 Satu atau lebih individu  Juvenile pertama disebut


muda dirawat dengan neonate, ini akan
menempel pada tubuh menjahui induknya dan
induk. Siklus hidup yaitu mencari makan.
telur, anak, remaja dan
dewasa. Jika kondisi
tidak ideal baru akan
dihasilkan individu
jantan agar terjadi
reproduksi seksual.
 Kandungan nutrisi air  Kandungan nutrisi
95%, protein 4%, lemak protein 37,38%, lemak
Kandungan 0,54%, karbohidrat 0,67% 13,29%, abu 11%,
Nutrisi dan abu 0,15% dengan kadar air
sebanyak 90,6%.

Gambar Ilustrasi Daphnia sp dan Moina Sp

Daphnia sp Moina sp

( Oemarjati, 1990).

2. Gambarkan dan beri keterangan tipe artikulasi (tunjukkan letak condyle-


nya) pada :
a. crab (Portunus sp atau Scylla serrata)
b. shrimp (Macrobrachium sp atau Penaeus sp)
Jawaban :
a. crab (Portunus sp atau Scylla serrata)
a. Crab ( Portunus sp. atau Scylla serrata )
Crab memiliki artikulasi kaki yang berguna untuk membantu dalam proses
beradaptasi dengan cara menguburkan ke bawah pasir atau lumpur hampir
sepanjang waktu, terutama pada siang hari dan musim dingin. Dan dapat
menjadi alat untuk mentolerankandungan amoniak yang cukup tinggi. Pada
jenis crab akan keluar untuk mencari makan pada berbagai organsims seperti
bivalves, ikan dan, pada tingkat yang lebih rendah seperti macroalgae. Pada
kepiting (Scylla serrata), mereka tidak dapat bertahan dalam waktu lama
keluar dari air. Itulah artikulasi dari kaki yang ada pada crab (Radiopoetra,
1996).

b. shrimp (Macrobrachium sp atau Penaeus sp)

Ciri-ciri udang ini, tubuhnya beruas-ruas, bentuk tubuh bilateral simetris, hidup di
laut, cangkang dilapisi chitine, sira makanannya berada di dekat kepala, pada
bagian kepala terdapat antenula, antena, mata, mulut, rostrum, karapaks. Pada
bagian dada terdapat maksiliped. Sedangkan pada bagian abdomen terdapat 5
pasang kaki renang, 5 pasang kaki jalan, dan uropod.

Macrobrachium sp mempunyai kemapuan terbatas dalam mentolerir perubahan


saliniatas. Hidup terbatas pada daerah terjauh dari eustuaria yang umumnya
mempunyai salinitas 30%. Sistem pencernaan terdiri atas mulut, esophagus,
lambung, usus, dan anus. Lambung dibedakan atas dua bagian, yaitu bagian yang
besar (anterior) disebut kamr kardiaka dan yang kecil adalah pylorus.

Pada permukaan dalam lambung terdapat bentukan seperti gigi-gigi yang


mengapur untuk melumatkan makanan. Didalam usus terjadi penyerapan zat-zat
makanan oleh dinding usus. Diantara bagian lateral karopak (branchiostegit) dan
dinding badan terdapat rongga-rongga atau kamar-kamar insang dibagian ventral.
Kamar tersebut terbuka. Insang merupakan penjuluran dinding badan yang
terbentuk bulu dan mengandung pembuluh darah. Skafognatit (bagian berbentuk
sadel) dari maxilla II bergerak ke depan dan kebelakang menarik air yang kaya
oksigen menuju ke filament insang.

Macrobrachiumtermasuk organisme yang bersifat heteroseksual. Udang jantan


mempunyai sepasang alat kelamin yang disebut petasma yang berfungsi
memindahkan sperma dan juga merupakan tempat penyimpanan sperma. Alat ini
terletak diantara kaki jalan (periopod) yang kelima. Sedangkan udang betina pada
umumnya lebih besar dari udang jantan pad kelompok umur yang sama dan
mempunyai thelycum.

Alat eksresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau”
terletak dibagian bawah kepala, anterior esophagus setiap kelenjar terdiri atas
bagian glanduler berwarna hijau, vesica urinaria termasuk dari dilatasi dinding
yang tipis,dan sluran yang bermuara keluar melalui suatu pori terletak dibagian
ventral pada segmen basal antenna. Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa
metabolisme tubuh (Kimball, 2000).

3. Bandingkan endoskeleton pada crayfish (Cherax qudricarinatus) dan crab


(Portunus sp. Atau Scylla serrata). Apa sajakah perbedaan mendasar
diantra keduanya? Hal apa kira-kira yang menyebabkan perbedaan ini
terjadi ?
Jawaban :
Perbedaan endoskeleton yang ada pada crayfish berupa cangkang yang terbuat
dari zat kitin. Sedangkan cangkang pada crabs terbuat dari zat kapur yaitu dari
zat protein yang dihasilkan dari tubuhnya. Cangkang crabs yang terbuat dari
zat kapur lebih kuat dibandingkan dengan crayfish yang terbuat dari zat kitin.
Hal ini terjadi karena crabs mempunyai kandungan zat kapur yang lebih
banyak, dibandingkan dengan crayfish yang mempunyai kandungan zat kitin.
Selain itu crab dapat mentoleransi kandungan nitrat dan amonia yang sangat
tinggi. Faktor eksternal yang membedakan endoskeleton pada crayfish dan
crab adalah habitat mereka tinggal, adaptasi terhadap cara makanan, dan
pertahanan diri terhadap predator di lingkungannya (Campbell, 2005).

4. Gambarlah seekor pagurus sp. Beserta cangkangnya, lengkapi dengan


keterangan. Menurut anda apakah tepat jika pagurus sp. dikelompokkan
pada sub filum crustacean? Mengapa demikian?
Jawaban :

Pagurus sp tepat dikelompokkan dalam sub filum Crustacea karena iya memilikir
karakteristik dan ciri yang termasuk dalam kelas crustacea.
a) hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut
b) mempunyai sepuluh kaki
c) Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks.
d) Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga
hewan si kaki sepuluh (deka : sepuluh, poda : kaki) (Suwigyono,2005).

5. Gambar dan beri keterangan struktur tubuh dari organisme penempel!


Mengapa organisme ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur-
stuktur buatan seperti kapal, dermaga dan pipa-pia air ?
Jawaban :

Gambar. Anatomi Teritip

Teritip merupakan organisme yang menempel kuat pada subtrat yang keras,
mempunyai pertumbuhan yang cepat dan mempunyai daya tahan cukup besar
terhadap perubahan faktor lingkungan. Kerusakan bangunan pantai dan kapal
juga disebabkan adanya serangan binatang laut atau organisme penempel
(biofouling) pada bagian lambung kapal. Teritip (Balanus sp.) merupakan
biota avertebrata yang menempel pada kayu dan benda-benda keras lain di laut
dan perairan payau yang menjadi habitat tempatnya menempel dan mencari
makanan. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi aktivitas di laut. Walaupun
penempelan organisme merupakan proses alami, tetapi organisme penempel
bisa berkoloni pada struktur-struktur buatan manusia sehingga menimbulkan
permasalahan, misalkan perubahan permukaan (Puspitasari, 1997).

6. Berkenaan dengan hewan nomor 5. Para ahli sebelumnya


mengelompokkan hewan ini ke dalam filum Mollusca, mengapa
demikian? Namun selanjutnya para ahli sepakat, bahwa hewan ini lebih
tepat dikeleompokkan pada filum Arthopoda, sub filum crustacean,
mengapa demikian?
Jawaban :
Pada sebelum abad 19 para ahli dan orang-orang mengelompokan teritip atau
organisme penempel kedalam filum molusca. Hal tersebut dikarenakan teritip
memiliki cangkang seperti molusca lain pada umumnya. Namun, pada tahun
1830 seorang ahli biologi Inggris mengakui banyak kesamaan yang teritip
berbagi dengan arthropoda lainnya. Barnacles berkembang dari telur menjadi
larva stadium dalam cara yang mirip dengan lobster, udang dan kepiting.
Teritip juga memiliki pelengkap bersendi ditemukan di krustasea lainnya. Tapi
teritip hanya menampilkan beberapa karakteristik sebagai larva. Setelah
mereka menjadi dewasa, teritip tetap tersembunyi dalam benteng buatan
mereka sendiri (Wardianto, 2005).

7. Hewan crustacean termasuk dalam filum Arthopoda. Kelompok hewan


Arthopoda sering Anda jumpai sehari-hari di rumah, ditanah, di pohon,
bahkan di udara. Sebutkan hewan-hewan tersebut yang Anda ketahui,
tuliskan nama beserta nama ilmiahnya.
Jawaban :

Jenis
No Nama ilmiah Gambar Habitat
Crustacea

Di darat
sering
1. Kalajengking Scorpio sp ditemukan di
dekat
perkebunan.

Di darat.
Sering
ditemukan di
2. Laba - Laba Argyope sp
dalam rumah
atau di
pepohonan.
3. Kutu Dermacentor sp. Di tanah

(Widiyanti,2009)

8. Mengapa daphnia sp. masuk kedalam kelas crustasea?

Jawaban :
Sebab kelas crustacea yang memiliki segmen. Secara morfologi daphnia sp.
memiliki segmen dimana pembagian segmen pada tubuh daphnia sp. hampir tidak
terlihat. Pada bagian tubuh menyatu dengan kepala. Bentuk tubuh membungkuk
kearah bagian bawah, hal initerlihat dengan jelas melalui lekukannya. Beberapa
spesies Daphnia sebagian besar anggota tubuh tertutup oleh carapace, dengan kaki
semu yang berjumlah enam pasang dan berada pada rongga perut. Bagian tubuh
yang paling terlihat adalah mata, antena dan sepasang setae. (Pennak, 1989).

Daphnia adalah filum Arthropoda yang hidup secara umum di perairan tawar.
Spesies-spesies dari genus Daphnia ditemukan mulai dari daerah tropis hingga
arktik dengan berbagai ukuran habitat mulai dari kolam kecil hingga danau luas.
Dari lima puluh spesies genus ini di seluruh dunia, hanya enam spesies yang
secara normal dapat ditemukan di daerah tropika. Salah satunya adalah
spesiesDaphnia magna (Delbaere & Dhert, 1996).
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2005.Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Delbaere, D & P.Dhert. 1996. Cladocerans, Nematodes & Trochopora Larvae dalam

manual “On The Production and use of Live Food for Aquaculure.” Editor :

Patrick Lavens and Patrick Sorgeloos. Food and Agriculture Organization of

the United Nations. New York.

Kimball. 2000. Biologi. Edisi kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Oemarjati. 1990. Taksonomi Avertebrata. Jakarta: UI Press.

Pennak, R.W. 1989. Coelenterata Fresh-water Invertebrates of the United Sates :

Protozoa to Molusca, 3rd edition. New York: John Wiley and Sons Inc.

Radiopoetra. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga..

Suwigyono Sugiarti, 2005. Avertebrata air Jilid 2. Jakarta: Swadaya.

Wardianto, Y., Krisanti, M. 2005. Avertebrata Air Jilid 1. Bogor: Penebar Swadaya.

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X.

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Puspitasari. 1997. Avertebrata air. Jakarta : Erlangga.

Suwigyono, Sugiarti. 2005. Avertebrata air Jilid 2. Jakarta : Swadaya.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai