Anda di halaman 1dari 3

pada umumnya respirasi merupakan proses oksidasi substrat glukosa, berlangsung dalam rangkaian

proses pemecahan (katabolisme) yang melibatkan sistem enzim pada glikolisis (jalur EMP) dan daur
Trikarboksilat (daur Krebs). respirasi membutuhkan O2 dan menghasilkan zat sisa metabolisme berupa
uap air (H2O), karbondioksida CO2 dan panas sebagai entropy energi panas yang tidak termanfaatkan
bila respirasi berjalan sempurna dari pembakaran substrat (karbohidrat atau protein) akan menghasilkan
rasio CO2/O2 tertentu yang disebut respiratory quotient. respirasi dengan substrat lipida akan diperoleh
RQ < 1 dan Q = 1 untuk substrat glukosa (Suyitno, 2014).

Pada praktikum pengukuran respirasi kecambah ini kecambah yang digunakan sebanyak 10 gram.
Kemudian kecambah dimasukkan ke dalam respirometer. Selanjutnya larutan KOH 10% dimasukkan ke
dalam pipa respirometer dan mengatur permukaan larutan KOH 10% pada skala 80 dengan menarik
turunkan pipa. Sumbat pada tutup tempat kecambah berupa vaselin. Hal ini bertujuan agar udara dari
luar tidak masuk. kenaikan maupun penurunan larutan KOH 10% ini diamati selama 30 menit. Selain
KOH juga digunakan larutan aquades sebagai kontrol. waktu pengamatan dibagi menjadi 15 menit
pertama dan 15 menit kedua. Pada rangkaian respirometer ganong tersebut kecambah tidak boleh ada
yang tercampur dengan larutan yang berada pada pipa (KOH maupun aquades).

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh hasil dengan menggunakan dua perlakuan yaitu:

1. Aquadest

Pada pengamatan dengan aquades ini didapatkan hasil kenaikan pada larutan aquades. Kenaikan terjadi
pada 15 menit kedua yaitu setinggi 0,25 ml hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aquadest
memperlihatkan laju respirasi yang lambat. pada perlakuan dengan aquades ini O2 yang digunakan yaitu
sebanyak 0,25 ml dan CO2 yang dihasilkan yaitu sebanyak 0,25 ml. Dari hasil odua dan CO2 tersebut
didapatkan mol O2 dan CO2. Mol dua yang digunakan sebanyak 0,01 mol dan yang dilepaskan yaitu CO2
sebanyak 0,01 mol. Untuk perhitungan rq sendiri diperoleh dari hasil mol O2 yang digunakan dibagi mol
CO2 yang dihasilkan sehingga diperoleh hasil RQ dengan aquades sebesar 1.

2. KOH 10%

Pada perlakuan dengan KOH 10% laju respirasi tidak mengalami kenaikan tetapi penurunan. Penurunan
terjadi pada 15 menit pertama sebesar 0,5 ml dan pada 15 menit kedua sebesar 0,5 ml. pada perlakuan
dengan KOH 10% ini O2 yang digunakan yaitu sebanyak -1 ml dan CO2 yang dihasilkan yaitu sebanyak -1
ml. dari hasil odua dan CO2 tersebut didapatkan mol O2 dan CO2. Mol O2 yang digunakan sebanyak
0,04 mol dan yang dilepaskan yaitu CO2 sebanyak 0,04 mol. nilai RQ yang diperoleh pada perlakuan ini
yaitu sebesar 1.

Menurut Bakrie dkk (2017) untuk mengikat CO2 hasil pernapasan yang lazim digunakan dalam praktek
adalah kalium hidroksida (KOH) dengan terikatnya CO2 maka organisme tidak akan menghirup CO2 yang
dikeluarkan setelah ekspirasi. KOH adalah basa kuat yang sangat higroskopis yang mengikat
karbondioksida akan membentuk kalium bikarbonat yang merupakan karbon dioksida terlarut.
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
Jumlah Mol CO2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. hal ini
bergantung pada bahan yang digunakan. Nilai energi untuk karbohidrat = 1, protein yaitu RQ <1 (0,8-
0,9), lemak RQ < 1 (0,7) dan asam organik RQ > 1 (1,33). Nilai energi ini bergantung pada substrat
respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto, dkk 2005).
berdasarkan hal tersebut dapat diketahui substrat respirasi yang digunakan oleh kecambah kacang hijau
pada pengamatan Kami adalah karbohidrat karena nilai RQ = 1.

Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. secara
umum respirasi dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:

Respirasi adalah proses oksidasi dalam sel untuk melepaskan Energi yang diperlukan dalam aktivitas
organisme hidup. Respirasi dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik (Lovelles, 1997). Menurut
Nugroho (2017) faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi laju respirasi yaitu diantaranya.

1. ketersediaan substrat

Respirasi bergantung pada ketersediaan substrat. Tumbuhan yang kandungan Pati fruktan atau gulanya
rendah maka akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah dan sebaliknya jika kandungan Pati atau
gulanya tinggi maka respirasinya dengan laju yang tinggi atau cepat.

2. ketersediaan oksigen

ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda-
beda pada setiap spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.

3. Suhu

laju respirasi akan meningkat setiap kenaikan 10 derajat Celcius namun tergantung pada masing-masing
spesies

4. jenis dan umur tumbuhan

kebutuhan untuk berespirasi akan berbeda-beda pada masing-masing spesies. tumbuhan muda
menunjukkan laju respirasi lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua.

Kesimpulan

1. Respirasi adalah proses oksidasi dalam sel untuk melepaskan Energi yang diperlukan dalam aktivitas
organisme hidup
2. Respiratory quotient yaitu perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang
digunakan

3. RQ dengan aquades yaitu R Q = 1 dengan O2 yang diperlukan sebanyak 0,25 ML dan CO2 yang
dilepaskan sebanyak 0,25 ML. sedangkan R Q dengan Koh 10% yaitu R Q = 1 dan O2 yang diperlukan
sebanyak 1 ml dan CO2 yang dilepaskan sebanyak 1 ml.

4. Nilai energi untuk karbohidrat RQ = 1, protein yaitu RQ <1 (0,8- 0,9), lemak RQ < 1 (0,7) dan asam
organik RQ > 1 (1,33).

4. nilai r Q tergantung pada jenis substrat serta sempurna atau tidaknya proses respirasi

5. faktor yang mempengaruhi laju respirasi yaitu ketersediaan substrat ketersediaan oksigen suhu dan
jenis serta umur tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai