1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, atas berkat dan tuntunannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Ruang Lingkup
Keperawatan Keluarga”.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari keterbatasan pengetahuan yang
saya miliki, tidak lepas dari peran berbagai pihak baik moril maupun spiritual, oleh karna
itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih sebesarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermafaat untuk penulis dan pembaca.
PENYUSUN
2
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II :TINJAUAN TEORI................................................................................... 2
A. Pengertian............................................................................................................2
B. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga..............................................................2
C. Sasaran Keluarga.................................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama
sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan
darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang
dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
4. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
berhubungan darah ,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya
dalam suatu rumah tangga ,berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing dan menciptakan serta mepertahankan kebudayaan (Salvicion dan Ara Celis
(1989)
5
1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan
mereka membentuk satu rumah tangga.
6
Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
Pengaturan ekonomi atau keuangan
5. Fungsi Pendidikan
Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-
fungsi lain.
Persiapan untuk kehidupan dewasa.
Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
1. Pengertian Pendidikan Keluarga
7
keluarga dan masyarakat.
2. Pembinaan Intelektual.
Sementara itu, Al- Razi mengatakan al-asroh maknanya mengikat dengan tali,
kemudian meluas menjadi segala sesuatu yang diikat baik dengan tali atau yang lain.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan keluarga adalah proses transformasi
prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosialterkecil dalam masyarakat. Sebab
keluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan
norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi
kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
1. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Kelurga
2. Tujuan Pendidikan Keluarga
Proses pendidikan awal di mulai sejak dalam kandungan. Latar belakang sosial
ekonomi dan budaya keluarga, keharmonisan hubungan antar anggota keluarga,
intensitas hubungan anak dengan orang tua akan sangat mempengaruhi sikap dan
perilaku anak. Keberhasilan anak di sekolah secara empirik sangat dipengaruhi oleh
besarnya dukungan orang tua dan keluarga dalam membimbing anak. Sekalipun tidak
ada tujuan pendidikan dalam keluarga yang dirumuskan secara tersurat, tetapi secara
tersirat dipahami bahwa tujuan pendidikan dalam keluarga pada umumnya adalah agar
8
anak menjadi pribadi yang mantap, beragama, bermoral dan menjadi anggota
masyarakat yang baik.
Berbagai faktor yang ada dan terjadi didalam keluarga akan turut menentukan
kualitas hasil pendidikan anak. Jenis keluarga, gaya kepemimpinan orang tua,
kedudukan anak dalam urutan keanggotaan keluarga, fasilitas yang ada dalam
keluarga, hubungan keluarga dengan dunia luar, status sosial ekonomi orang tua dan
sebagainya akan turut mempengaruhi situasi pendidikan dalam keluarga yang ada pada
akhirnya akan turut pula mempengaruhi pribadi anak.
2. Fungsi Pendidikan Keluarga
Adapun fungsi keluarga menurut MI Soelaeman (1978) adalah :
9
semakin tinggi.
b. Fungsi sosialisasi anak adalah keluarga memiliki tugas untuk mengantarkan dan
membimbing anak agar dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial (masyarakat),
sehingga kehadirannya akan diterima oleh masyarakat luas.
10
orang tua harus “melepaskan“ anaknya, supaya mampu berdiri dan tidak lagi
tergantung kepada orang tuanya.
1. Karakteristik Pendidikan Keluarga
4. Tidak berjenjang.
Lembaga keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang didapat oleh anak.
Lingkungan pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk
melanjutkan pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan
kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban harus diberikan kepada
anaknya untuk membentuk kepribadian masalah bagi anaknya baik lingkungan sekolah
maupun diluar lingkungan sekolah.
11
orang tua seharusnya tidak hanya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak mereka
kepada pihak lembaga pendidika atau sekolah, akan tetapi mereka harus lebih
memperhatikan pendidikan anak-anak mereka di lingkungan keluarga mereka, karena
keluarga merupakan faktor yang utama di dalam proses pembentukan kepribadian sang
anak.
Orang tua merupakan pribadi yang sering ditiru anak-anaknya, kalau prilaku
orang tua baik.Dengan demikian keteladanan yang baik merupakan salah satu kiat yang
harus diterapkan dalam mendidik anak.
Anak yang sholeh bukan hanya anak yang berdo’a untuk orang tuanya saja, akan
tetapi anak sholeh adalah anak yang berusaha secara maksimal melaksanakan ajaran
Islam dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melaksanakan ajaran Islam, seorang anak
harus dilatih sejak dini dalam praktik pelaksanaan ajaran Islam seperti : shalat, puasa,
berjilbab bagi yang putri dll.
Menurut Quraish Shihab (1983) “Keluarga adalah tiang Negara, jiwa masyarakat
dan tulang punggungnya kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu
bangsa, atau sebaliknya kebodohan dan keterbelakangannya adalah cerminan dari
keluarga yang hidup pada masyarakat /lingkungan”.Agama Islam memberikan
perhatian yang sangat besar terhadap pembinaan keluarga.Allah SWT menganjurkan
agar kehidupan keluarga menjadi bahan pemikiran setiap insan.Kehidupan kelurga
disamping menjadi salah satu tanda-tanda kebesaran Illahi dan memberikan nikmat
yang dapat disyukuri.
Kehidupan keluarga yang banyak memberikan pengaruh atas pertumbuhan anak tidak
boleh bersifat kaku terhadap kehidupan anak. Dengan demikaian walaupun anak telah
dewasa harus berdiri sendiri dan bertanggung jawab, akan tetapi mereka masih tetap
berhubungan erat dengan keluarga sepanjang hidupnya.
Salah satu fungsi keluarga adalah melaksanakan pendidikan.Dalam hal ini orang
tua (ibu dan ayah) adalah pengemban tanggung jawab pendidikan anak.Secara kodrati
orang tua bertanggung jawab atas pendidikan anak dan atas kasih sayangnya orang tua
12
mendidik anak.Orang yang berperan sebagai pendidik bagi anak di dalam keluarga
utamanya adalah ayah dan ibu. Selain mereka, saudara-saudaranya yang sudah dewasa
yang masih tinggal serumah pun akan turut bergaul dengan anak sehingga akan turut
mempengaruhi bahkan mendidiknya. Apalagi dalam keluarga luas (extended family),
kakek, nenek, paman, bibi bahkan pembantu rumah tangga pun turut serta bergajul
dengan anak, mereka juga akan turut mempengaruhi atau mendidik anak. Menyimak
hal itu, pergaulan pendidikan di dalam keluarga terkadang tidak berlangsung hanya
dilkakukan oleh orang tua (ayah, ibu) dan anaknya saja.
13
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
1. Penyuluhan kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan gizi.
3. Pemeliharaan kesehatan perorangan.
4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
5. Olahraga secara teratur.
6. Rekreasi.
7. Pendidikan seks.
B. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui
kegiatan:
1. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah.
3. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
4. Pemeriksaan dan pemeliharan kehamilan, nifas, dan menyusui bayi.
C. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan :
1. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
3. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4. Perawatan payudara
5. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
14
D. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitative merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita
yang dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang
menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya.
Dilakukan melalui kegiatan :
1. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.
2. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
E. Upaya Resosialitatif
Upaya resosilatatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain- lain.
Disamping itu, upaya resosilatatif meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima
kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan
secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan- batasan yang jelas dan
dapat dimengerti.
15
Jika satu atau lebih anggota keluarga memerlukan perhatian khusus. Keluarga
risiko tinggi termasuk keluarga yang memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan
diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga, keluarga dengan faktor risiko
penurunan status Kesehatan, misalnya : bayi BBLR, balita gizi buruk atau kurang,
bayi atau balita yang belum di imunisasi, bumil anemia.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang di beri via praktik
keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Pelayanan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien
sepanjang rentang kehidupan dan Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan
kepada klien sepanjang rentang kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga.
Ruang lingkup praktik keperawatan
B. Saran
Demikianlah pemaparan makalah ini semoga bermanfaat bagi yang membacanya
atau mempelajarinya.kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang
17
DAFTAR PUSTAKA
http://mushofatulmasdathoriya.blogsome.com/2007/06/01/ konsep-keperawatan
keluaraga/
https://www.slideshare.net/yesiakd/ruang-lingkup-keperawatan-jiwa-dan-keluarga
18