OLEH :
KELOMPOK IV
1
2
3
4
5
NURSINTA R. USIA
KULIAHNA K
SYAHRUL HIDAYAT
SRIMULIATI
BASO ARIEF SADAN
13.1101.041
13.1101.049
13.1101.042
13.1101.048
13.1101.040
A. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga kulawarga yang berarti
anggota kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masingmasing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak,
kakek dan nenek.
b. Logans (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang
dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan
suatu budaya
f. Johnsons (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang
sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam
satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang
dengan orang yang lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional,
dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
B. Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing4.
5.
6.
7.
masing
Sosialisasi antar anggota keluarga
Pengaturan jumlah anggota keluarga
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) :
a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat anak berusia
5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12
tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7
tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan
yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan pensiun,
berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
C. Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan masa
tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan awal
hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan jugA harus melakukan penyesuaian
kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin
sulit jika pasangan juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan
suami/isterinya, misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung
kpd orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada fase
pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall,
sociological perspective, 1985)
Memantapkan tempat tinggal
Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa
1.
2.
3.
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan
hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus
dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
TINJAUAN KASUS
Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah
Asuhan
keperawatan
keluarga
merupakan
proses
yang
kompleks
dengan
Fisik
Mental
Emosi
Spiritual
BAB IV
PEMBAHASAN
PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.F (PASANGAN BARU
MENIKAH)
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
Nama Kepala Keluarga
: Tn. A
Umur
: 22 tahun
Alamat
: Pekerjaan Kepala Keluarga : Perajin Bambu
Pendidikan Kepala Keluarga : SMK
Tipe Keluarga
: Keluarga inti
Suku Bangsa
Tn. A dan Ny. F sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka bisa menerima kebiaasaan
mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada
1.500.000.- dan saat ini belum tahu pengelolaannya bagaimana karena masih baru dan
belum ada kesepakatan-kesepakatan dalam pengelolaan keuangan nantinya. Sementara
ini penghasilan banyak dipergunakan untuk keperluan makan dan lain-lain. Namun,
keluarga Tn. A dan Ny. F mempunyai juga tabungan.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-kadang saja jika
ada acara.
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dan Ny. F baru menikah 8 bulan yang lalu dan belum mempunyai anak,
jadi keluarga Tn. A dan Ny. F berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
pasangan baru menikah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan
rencana untuk memiliki anak menurut Ny. F nanti setelah 1 tahun menikah, berapa
jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya. Menurut Ny.
F saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain,
teman dan masyarakat sekitar. Menurut Ny. F pula bahwa dirinya dan suaminya mau
bekerja mencari uang dulu baru merencanakan punya anak. Saat ini keluarga Ny. F dan
Tn. A masih menumpang di rumah orang tuanya Tn. A dan belum ada rencana untuk
memiliki rumah sendiri dan rencananya akan tinggal dengan keluarga Ny. F.
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk karena hubungan pacaran di antara keduanya.
Ny. F : Menurut Ny. F pernah mengalami sakit ISK dan sudah beberapa kali berobat ke
dokter. Sekarang dinyatakan sudah sembuh.
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya batuk pilek biasa saja
Menurut Ny. F jika dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas atau ke bidan terdekat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan
perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat
kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit
keturunan.
STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Menurut Ny. F dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa jawa,
menurut Ny. F dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. F selalu memutuskan secara
bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di
atasi jika mereka bermusyawarah.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Ny. F, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya
juga tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya di rumah. Menurutnya di rumah jarang masak karena cuma berdua sehingga
sering membeli yang sudah jadi saja.
d. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai
dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari
suaminya kerja sampai sore.
B. PEMERIKSAAN FISIK
N
O
1.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
BB
2.
TB
Kepala :
Rambut
60 kg
42 kg
165 cm
155 cm
Mata
Konjungtiva an anemis,
Konjungtiva an anemis,
sclera an ikterik,
sclera an ikterik,
penglihatan baik
penglihatan baik
sinusitis (-),
Hidung
sinusitis (-),
baik
baik
gigi cukup.
gigi cukup.
Pendengaran baik,
Telinga
Pendengaran baik,
serumen (-)
Leher
serumen (-)
Tidak ada pembesaran
JVP
vena jugularis
vena jugularis
Kelenjar Tiroid
Tidak ada
Tidak ada
Dada
pembengkakan
Tidak ada
pembengkakan
Tidak ada
Mamae
pembengkakan,simetris
pembengkakan,simetris
Tidak ada
Tidak ada
pembengkakan
pembengkakan
menggunakan otot
menggunakan otot
bantuan pernafasan.
bantuan pernafasan.
Mulut
3.
4.
Inspeksi
Palpasi
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
5.
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
6.
Genetalia
7.
Eksremitas atas dan
bawah
Inspeksi
(-)
(-)
cairan
cairan
RR normal
RR normal
3 5dan 6
3 5dan 6
TD : 120/70 mmHg
TD : 110/70 mmHg
Simetris, warna
asites (-)
normal
normal
Perkusi
C. ANALISA DATA
Data
Kemungkinan
Masalah / Diagnosis
Penyebab
Ketidakmampuan
Data Subjektif :
Kurang
pengetahuan
mengenal tentang
tugas
tugas perkembangan
keluarga
anak
diinginkan
- Ny. F mengatakan belum
tahu
tentang
apa
itu
kesehatan reproduksi
- Ny. F mengatakan belum
tahu tentang sex yang sehat
- Ny. F mengatakan belum
tahu
apa
yang
harus
Ketidakmampuan
membuka
tinggal sendiri
Data Objektif :
-
gelapJendela
besar
pintu
trtutup
depan
yg
melakukan rumah
Kerusakan
pemeliharaan
jika diinginkan
Menjelaskan alasan aktivitas sex bisa membuat hidup lebih sehat dan bahagia dalam
membina hubungan intim dengan pasangan
DAFTAR PUSTAKA
:Arcan
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Agustiansyah, Tri Aan.http://ners86.wordpress.com/2009/06/01/asuhan-keperawatankeluarga-pasangan-baru-menikah