FRAKTUR PATELLA
Pembimbing : dr. H. Sunaryo, Sp.OT, SH,
MH.Kes
Annisa Syifaunnajah
10310054
Status Pasien
1. Identitas Pasien
. No RM
: 15339442
. Nama
: Nn. T
. Umur
: 17 tahun
. Jenis Kelamin
: Perempuan
. Pekerjaan
: Pelajar
. Alamat
: Cijoho, Salopa
. Tanggal Masuk RS
: 15 Oktober 2015
. Tanggal Pemeriksaan : 15 Oktober 2015
Keluhan Utama
Luka pada lutut kanan dan kepala sebelah kiri
belakang
OS
tidak
dapat
berkomunikasi
dengan baik dan tampak gelisah.
Tampak adanya luka robek pada lutut
kanan dan luka robek pada kepala
sebelah
kiri
belakang,
tampak
perdarahan pada telinga kiri dan
tampak memar di sekitar mata
kanan. Menurut temannya, pada saat
kejadian os sempat tidak sadarkan
diri, mual (-), muntah (-).
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Tekanan darah
Suhu
: 36,10 C
: 130/70 mmHg
Secondary Survei
Kepala : Normocephal, luka robek ad regio
occipital, krepitasi (-)
Mata: Anemis +/+, ikterik -/-, pupil bulat,
reflek +/+ isokor, a/r Orbita dextra tampak
hematoma
Hidung & Mulut : Mukosa bibir pucat
Telinga : Tampak perdarahan
Leher : Krepitasi (-), jejas (-), KGB tidak
teraba
Toraks
Inspeksi : Bentuk & gerak simetris, jejas
(-)
Palpasi : VF ka=ki, krepitasi (-), nyeri tekan
(-)
Perkusi : Sonor ka=ki, pekak hati (+)
Auskultasi: P/VBS ka=ki, WH -/-, RK -/-, RB
-/J/BJ I-II murni reguler
Abdomen
Inspeksi : Datar, jejas (-), bengkak (-)
Auskultasi: BU + normal
Palpasi : NT (-), NL (-), DM (-), Massa (-),
H/L tidak teraba
Perkusi : Timpani
Status Lokalis
At regio Genu anterior dextra
Inspeksi : Terdapat luka robek ukuran 10 cm x 5 cm
x 2 cm, kotor, tepi tidak rata, ujung tumpul, dasar
tulang. Bone expose (+).
Palpasi : Nyeri (+), krepitasi (+), pulseness (-),
parastesia (-), paralisis (-)
At regio Occipitalis
Inspeksi : Terdapat luka robek ukuran 4cm x 0,5cm
x 0,5cm, tepi tidak rata, ujung tumpul.
Palpasi : Nyeri (+), krepitasi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan foto polos genu dextra
CT-scan kepala
Laboratorium tanggal 15
Oktober 2015
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Satuan
Metode
2.30
1-3
Menit
Duke
Waktu Pembekuan
4.00
1-7
Menit
Slide Test
Hemoglobin
6,8
P: 12-16, L: 14-18
gr/dl
Auto Analyzer
Hematokrit
20
P : 35-45, L: 40-50
Auto Analyzer
Leukosit
26.300
Dws : 5.000-10.000
Bayi : 7.000 17.000
/mm3
Auto Analyzer
Trombosit
397.000
150.000 350.000
/mm3
Auto Analyzer
Hematology
Golongan darah
Rhesus
Positif
Penatalaksanaan di IGD
Wound toilette haecting
Infus RL 30 tpm makro
Ketorolak 1 amp i.v
Ranitidine 1 amp i.v
Ceftriaxone 2x1 gr i.v (Skin test)
Tansfusi PRC sampai dengan Hb 10
gr/dL
Konsul dengan spesialis Orthopaedi
Keadaan Klinis
Program
16
Vital sign
KS : Somnolen
TD : 110/70
N : 78 x /menit
R : 20 x / menit
S: 36,2 o C
Permasalahan :
Hb : 6,5 gr/dL, os tampak
kesakitan
17
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/ menit
R : 18x/menit
S : 36,5 o C
Permasalahan :
Paien belum bisa mobilisasi
karena kesakitan, Hb 5,4 gr/dL
Perawatan luka
Anjuran mobilisasi
Motivasi transfusi PRC sampai
Hb 10
Terapi Lanjutkan
Edukasi makan dan minum
adekuat
18
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/ menit
R : 19x/menit
S : 36,4 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri,
pusing, dan lemas
Perawatan luka
Motivasi transfusi PRC
sampai Hb 10
Terapi Lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat
19
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/ menit
R : 19x/menit
S : 36,4 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri,
pusing, dan lemas
Perawatan luka
Transfusi PRC labu ke 1
Terapi : ceftriaxone 2x1gr,
ketorolac 1amp per drip,
ranitidin 1amp per drip
Edukasi makan dan minum
adekuat
20
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 76x/ menit
R : 20x/menit
S : 36,5 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh pusing
dan lemas
Perawatan luka
Cross match
Konsultasi dengan
spesialis syaraf
Terapi : manitol 20%
4x100cc, Citicolin
2x500mg
Kalnex 2x1/4, ceftriaxone
2x1gr
Transfusi PRC labu ke 2
Edukasi makan dan
minum adekuat
21
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N : 70x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,0 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri pada
luka di kaki, pusing. Hb :
9,2gr/dL
Perawatan luka
Cek labrut
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan minum
adekuat
22
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,3 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri
pada luka di kaki, pusing.
Perawatan luka
Transfusi labu ke 3
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat
23
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/ menit
R : 20x/menit
S : 36,0 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri pada
luka di kaki, pusing. Hb :
11,4 gr/dL
Perawatan luka
Cek labrut
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan minum
adekuat
24
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 78x/ menit
R : 20x/menit
S : 36,7 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri
pada luka di kaki.
Perawatan luka
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat
25
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,2 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri pada
luka di kaki, dan dan ngilu
pada seluruh badan
Perawatan luka
Cek labrut
Terapi : ceftriaxon 2x1gr,
inj ketorolac 1amp, inj
ranitidin 1amp
Edukasi makan dan minum
adekuat
26
Vital sign
KS : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N : 76x/ menit
R : 18x/menit
S : 36,5 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh ngilu
pada seluruh badan,
pasien tidak mau di
infus
Perawatan luka
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat
PENDAHULUAN
Anatomi
Os sesamoidea
Berbentuk segitiga, berada dalam tendo m.
quadriceps femoris
Mempunyai facies anterior dan facies posterior
yaitu facies articularis yang terdiri dari facies
articularis medialis dan facies articularis lateralis
Margo medialis dan margo lateralis bertemu
membentuk apex patellae
Anatomi
Definisi
Fraktur patella adalah gangguan
integritas
tulang
yang
ditandai
dengan rusak atau terputusnya
kontinuitas jaringan
tulang
dikarenakan
tekanan
yang
berlebihan pada lutut.
Patofisiologi
Direct
Beturan langsung pada patella dapat
menyebabkan terjadinya fraktur longitudinal,
stellate atau communicated
Indirect
Jatuh terpeleset dapat menyebabkan terjadinya
kontraksi dari m. quadriceps femoris sebagai
upaya untuk mengimbangi tubuh,kegagalan os
patella menahan beban tarikan tersebut
menyebabkan fraktur tranverse.
DIAGNOSIS
Gejala dan tanda
Riwayat trauma direct atau indirect
Nyeri tekan atau nyeri saat digerakkan
Edema
Ditemukan celah pada patella dan fragmen
patella dan kelemahan mengekstensikan kaki
melawan graviti pada fraktur displaced
RADIOLOGI
Pemeriksaan radiologi meliputi foto x-ray
AP/lateral, CT-scan dan MRI
TATALAKSANA
Penanganan fraktur patella didasarkan pada
morfologi frakturnya
Pemilihan penanganan meliputi tindakan nonoperatif, tension band wiring, patellectomy
parsial/total dan kombinasi patellectomy parsial
dengan tension band wiring
KOMPLIKASI
Infeksi
Fiksasi yang terlepas dari fraktur
Kekakuan atau penurunan kemampuan gerak
Osteoartritis
Ruptur tendo setelah patellectomy