Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

FRAKTUR PATELLA
Pembimbing : dr. H. Sunaryo, Sp.OT, SH,
MH.Kes
Annisa Syifaunnajah
10310054

Status Pasien
1. Identitas Pasien
. No RM
: 15339442
. Nama
: Nn. T
. Umur
: 17 tahun
. Jenis Kelamin
: Perempuan
. Pekerjaan
: Pelajar
. Alamat
: Cijoho, Salopa
. Tanggal Masuk RS
: 15 Oktober 2015
. Tanggal Pemeriksaan : 15 Oktober 2015

Keluhan Utama
Luka pada lutut kanan dan kepala sebelah kiri
belakang

Riwayat Penyakit Sekarang


OSB datang ke IGD RSUD dr. Soekardjo pukul
18.30 WIB dengan diantar oleh temannya. Os
mengalami kecelakaan lalu lintas 30 menit
yang lalu. Os merupakan penumpang motor
tanpa menggunakan helm. Os jatuh karena
kaki kanan os tertabrak oleh motor lain dari
arah berlawanan dengan kecepatan tinggi. Os
terjatuh dari motor yang ditumpanginya dan
terseret oleh motor yang menabrak dengan
posisi kepala dan tubuh sebelah kiri
membentur jalan.

OS
tidak
dapat
berkomunikasi
dengan baik dan tampak gelisah.
Tampak adanya luka robek pada lutut
kanan dan luka robek pada kepala
sebelah
kiri
belakang,
tampak
perdarahan pada telinga kiri dan
tampak memar di sekitar mata
kanan. Menurut temannya, pada saat
kejadian os sempat tidak sadarkan
diri, mual (-), muntah (-).

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat keluhan serupa disangkal
Riwayat pengobatan
Setelah kejadian os belum mendapatkan
pertolongan apapun

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak sakit berat


Kesadaran
: Apatis
GCS
: E2V4M5
Primary Survei
Airway
: Clear, tidak ada hambatan jalan
nafas
Breathing : Nafas tambahan (-); RR = 24 x/m
Circulation : Nadi 110 x/m, reguler. BJ I-II reguler

Vital Sign
Tekanan darah
Suhu
: 36,10 C

: 130/70 mmHg

Secondary Survei
Kepala : Normocephal, luka robek ad regio
occipital, krepitasi (-)
Mata: Anemis +/+, ikterik -/-, pupil bulat,
reflek +/+ isokor, a/r Orbita dextra tampak
hematoma
Hidung & Mulut : Mukosa bibir pucat
Telinga : Tampak perdarahan
Leher : Krepitasi (-), jejas (-), KGB tidak
teraba

Toraks
Inspeksi : Bentuk & gerak simetris, jejas
(-)
Palpasi : VF ka=ki, krepitasi (-), nyeri tekan
(-)
Perkusi : Sonor ka=ki, pekak hati (+)
Auskultasi: P/VBS ka=ki, WH -/-, RK -/-, RB
-/J/BJ I-II murni reguler

Abdomen
Inspeksi : Datar, jejas (-), bengkak (-)
Auskultasi: BU + normal
Palpasi : NT (-), NL (-), DM (-), Massa (-),
H/L tidak teraba
Perkusi : Timpani

Ekstremitas : Akral superior dan inferior


dingin
CRT < 2 detik

Status Lokalis
At regio Genu anterior dextra
Inspeksi : Terdapat luka robek ukuran 10 cm x 5 cm
x 2 cm, kotor, tepi tidak rata, ujung tumpul, dasar
tulang. Bone expose (+).
Palpasi : Nyeri (+), krepitasi (+), pulseness (-),
parastesia (-), paralisis (-)
At regio Occipitalis
Inspeksi : Terdapat luka robek ukuran 4cm x 0,5cm
x 0,5cm, tepi tidak rata, ujung tumpul.
Palpasi : Nyeri (+), krepitasi (-)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan foto polos genu dextra
CT-scan kepala

Laboratorium tanggal 15
Oktober 2015
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Satuan

Metode

Waktu Pendarahan (BT)

2.30

1-3

Menit

Duke

Waktu Pembekuan

4.00

1-7

Menit

Slide Test

Hemoglobin

6,8

P: 12-16, L: 14-18

gr/dl

Auto Analyzer

Hematokrit

20

P : 35-45, L: 40-50

Auto Analyzer

Leukosit

26.300

Dws : 5.000-10.000
Bayi : 7.000 17.000

/mm3

Auto Analyzer

Trombosit

397.000

150.000 350.000

/mm3

Auto Analyzer

Hematology

Golongan darah

Rhesus

Positif

Foto Rontgen Genu Dextra

CT scan kepala polos dengan bone window

Diagnosa Pre Operatif


Mild Head Injury
Open Fraktur Os Patella Dextra
grade II
Vulnus Laceratum Ad Regio
Occipitalis

Penatalaksanaan di IGD
Wound toilette haecting
Infus RL 30 tpm makro
Ketorolak 1 amp i.v
Ranitidine 1 amp i.v
Ceftriaxone 2x1 gr i.v (Skin test)
Tansfusi PRC sampai dengan Hb 10
gr/dL
Konsul dengan spesialis Orthopaedi

Follow up pasien di ruangan


Tanggal

Keadaan Klinis

Program

16

Vital sign
KS : Somnolen
TD : 110/70
N : 78 x /menit
R : 20 x / menit
S: 36,2 o C
Permasalahan :
Hb : 6,5 gr/dL, os tampak
kesakitan

Konsul dengan spesialis


orthopaedi
Motivasi transfusi PRC sampai
Hb 10
Pasang kateter
Terapi : ceftriaxone 2x1gr

17

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/ menit
R : 18x/menit
S : 36,5 o C
Permasalahan :
Paien belum bisa mobilisasi
karena kesakitan, Hb 5,4 gr/dL

Perawatan luka
Anjuran mobilisasi
Motivasi transfusi PRC sampai
Hb 10
Terapi Lanjutkan
Edukasi makan dan minum
adekuat

18

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/ menit
R : 19x/menit
S : 36,4 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri,
pusing, dan lemas

Perawatan luka
Motivasi transfusi PRC
sampai Hb 10
Terapi Lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat

19

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/ menit
R : 19x/menit
S : 36,4 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri,
pusing, dan lemas

Perawatan luka
Transfusi PRC labu ke 1
Terapi : ceftriaxone 2x1gr,
ketorolac 1amp per drip,
ranitidin 1amp per drip
Edukasi makan dan minum
adekuat

20

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 76x/ menit
R : 20x/menit
S : 36,5 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh pusing
dan lemas

Perawatan luka
Cross match
Konsultasi dengan
spesialis syaraf
Terapi : manitol 20%
4x100cc, Citicolin
2x500mg
Kalnex 2x1/4, ceftriaxone
2x1gr
Transfusi PRC labu ke 2
Edukasi makan dan
minum adekuat

21

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N : 70x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,0 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri pada
luka di kaki, pusing. Hb :
9,2gr/dL

Perawatan luka
Cek labrut
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan minum
adekuat

22

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,3 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri
pada luka di kaki, pusing.

Perawatan luka
Transfusi labu ke 3
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat

23

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/ menit
R : 20x/menit
S : 36,0 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri pada
luka di kaki, pusing. Hb :
11,4 gr/dL

Perawatan luka
Cek labrut
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan minum
adekuat

24

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/80 mmHg
N : 78x/ menit
R : 20x/menit
S : 36,7 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri
pada luka di kaki.

Perawatan luka
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat

25

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/ menit
R : 22x/menit
S : 36,2 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh nyeri pada
luka di kaki, dan dan ngilu
pada seluruh badan

Perawatan luka
Cek labrut
Terapi : ceftriaxon 2x1gr,
inj ketorolac 1amp, inj
ranitidin 1amp
Edukasi makan dan minum
adekuat

26

Vital sign
KS : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N : 76x/ menit
R : 18x/menit
S : 36,5 o C
Permasalahan :
Pasien mengeluh ngilu
pada seluruh badan,
pasien tidak mau di
infus

Perawatan luka
Terapi lanjutkan
Edukasi makan dan
minum adekuat

PENDAHULUAN

Sekitar 1% dari semua fraktur


Kejadian tinggi pada umur 20-50 tahun
Laki-laki > perempuan
Terjadi karena pukulan langsung.tarikan
mendadak seperti pada hiperfleksi lutut
Ada pelbagai tipe fraktur tergantung mekanisme
cederannya

Anatomi
Os sesamoidea
Berbentuk segitiga, berada dalam tendo m.
quadriceps femoris
Mempunyai facies anterior dan facies posterior
yaitu facies articularis yang terdiri dari facies
articularis medialis dan facies articularis lateralis
Margo medialis dan margo lateralis bertemu
membentuk apex patellae

Anatomi

Definisi
Fraktur patella adalah gangguan
integritas
tulang
yang
ditandai
dengan rusak atau terputusnya
kontinuitas jaringan
tulang
dikarenakan
tekanan
yang
berlebihan pada lutut.

Patofisiologi
Direct
Beturan langsung pada patella dapat
menyebabkan terjadinya fraktur longitudinal,
stellate atau communicated

Indirect
Jatuh terpeleset dapat menyebabkan terjadinya
kontraksi dari m. quadriceps femoris sebagai
upaya untuk mengimbangi tubuh,kegagalan os
patella menahan beban tarikan tersebut
menyebabkan fraktur tranverse.

DIAGNOSIS
Gejala dan tanda
Riwayat trauma direct atau indirect
Nyeri tekan atau nyeri saat digerakkan
Edema
Ditemukan celah pada patella dan fragmen
patella dan kelemahan mengekstensikan kaki
melawan graviti pada fraktur displaced

RADIOLOGI
Pemeriksaan radiologi meliputi foto x-ray
AP/lateral, CT-scan dan MRI

TATALAKSANA
Penanganan fraktur patella didasarkan pada
morfologi frakturnya
Pemilihan penanganan meliputi tindakan nonoperatif, tension band wiring, patellectomy
parsial/total dan kombinasi patellectomy parsial
dengan tension band wiring

KOMPLIKASI

Infeksi
Fiksasi yang terlepas dari fraktur
Kekakuan atau penurunan kemampuan gerak
Osteoartritis
Ruptur tendo setelah patellectomy

Anda mungkin juga menyukai