S/
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah kurang lebih 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, nyeri di rasakan terus menerus, keluhan nyeri di
iringi dengan keluhan demam terus menerus, mual ada, muntah ada kurang
lebih 2x setiap harinya, muntah berisi sisa makanan, kelhan lain tidak ada,
BAB dan BAK dalam batas normal,
Riwayat Penyait Dahulu : magh ada, asma tidak ada dan riwayat penyakit
jantung disangkal
O/
TD : 100/60 mmHg
Nd : 110 x/ menit
RR : 22x/ menit
T : 38,5 C
Abdomen : nyeri tekan dan nyeri lepas ada, dengan tanda psoas, rovsing,
obturator sign yang positif.
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium : kesan leukositosis
A/
Appendicitis
P/
IVFD RL 20 tpm
apendiktomi
GV
O/
kesadaran : komposmentis
HR 99x/menit regular
RR 20x/menit
tekanan darah 140/90 mmHg
suhu 36,7oC.
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Toraks : jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : nyeri tekan perut tengah bawah, kesan penuh
Rectal toucher : didapatkan tonus sphincter ani kuat, mukosa rektum licin,
tidak ada massa, ampulla recti intak, serta prostat teraba membesar, batas atas
teraba, konsistensi kenyal, permukaan licin, nodul tidak ada, dan nyeri tekan
tidak ada, tidak ada darah dan feses pada handscoen.
Pemeriksaan penunjang
leukosit 10.770/uL.
USG pembesaran prostat (volume 42,3 ml) dengan kalsifikasi dan protusi ke
VU
A/
BPH
P/
IVFD RL 20tpm
Kateter terpasang
Pro prostatectomi
GV luka operasi
S/
os datang dengan keluhan nyeri saat berkemih kurang lebih 2 hari sebelum
masuk rumah sakit, Os juga mengeluh pancaran kencing melemah, menetes
dan os menangis saat berkemih, saat hendak kencing ujung penis
menggembung, demam ada sesekali, BAB dalam batas normal.
RPD :
magh ada
RR 30 X/menit
HR 100 X/menit
T 37.9
akral hangat
Pemeriksaan fisik
A/
FIMOSIS
P/
Sirkumsisi
IVFD RL 20 tpm
S/
Os datang dengan keluhan Terdapat luka baru di atas luka setelah debridement
hari ke-8 di kaki kanan ukuran diamaternya kurang lebih ±4cm, nyeri (-),keluar
cairan (+), berbau (+), cairan yang keluar berwarna keputihandan terdapat
gelembung gasnya, mobilisasi (+), makan/minum(menurun/+), BAB/BAK
(+/+), Mual (+), Muntah (+) berisi makanan
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :
- Luka gangren di kaki kanan ( jari 4 dan 5 )
- Riwayat Hipertensi (-)
- Riwayat DM (+)
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :
- Riwayat DM orang tua ( ayah dan ibu )
Riwayat Pengobatan :
Riwayat debridement gangren kaki kanan 8 hari yang lalu di RSUD
Riwayat Alergi
Tidak ada alergi
O/
Nadi : 74x/menit
Temperature : 37,8 c
Abdomen : DBN
Ektremitas
Pemeriksaan Penunjang :
IVFD RL 20tpm
Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr
Paracetamol 3x500 mg
Pro debridement
Riwayat Penyait Dahulu : magh ada, asma tidak ada, riwayat penyakit jantung
disangkal, riwayat operasi sebelumnya tidak ada, Riwayat penyakit hipertensi
tidak ada.
O/
Kesadaran : CM
GCS : 15
TD : 100/60 mmHg
Nd : 110 x/ menit
RR : 22x/ menit
T : 36,5 C
Abdomen : DBN
Ekstremitas :
Cruris dextra : bengkak (+), deformitas (+) angulasi ke lateral, Kulit utuh
(tidak terdapat luka robek), terdapat nyeri tekan (+), pulsasi distal (+),
sensibilitas (+), Movement : Nyeri gerak aktif (+), nyeri gerak pasif (+), ROM
sulit dinilai
Pemeriksaan Penunjang :
P/
IVFD RL 20tpm
di sarankan untuk operasi namun pasien menolak dan meminta pulang atas
permintaan sendiri.
S/
Pasien datang dengan tidak sadarkan diri setelah terjatuh dari motor sekitar 10
menit SMRS. Pasien tidak mengingat kejadian apapun. Pasien ketika sadar
sudah berada di IGD RSUD kolonel abundjani bangko. Muntah disangkal,
kelemahan anggota gerak disangkal. Pasien naik motor sendiri dan tidak
menggunakan helm. Ketika pasien sadar, pasien mengeluhkan sakit kepala dan
mual. Sakit kepala dirasakan di seluruh bagian kepala, Nyeri kepala tidak
disertai berkunang-kunang. Sebelum mengalami kecelakaan, pasien tidak
mengeluhkan sakit kepala. Pada pasien juga terdapat banyak luka di bagian
wajah dan ekstremitas. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pasien mampu
berkomunikasi dengan baik.
O/
TD : 100/60 mmHg
N : 110 x/ menit
RR : 22x/ menit
T : 36,5 C
Abdomen : DBN
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium : DBN
A/
CKS
P/
Ivfd rl 20 tpm
S/
Setibanya pasien di IGD, pasien masih sadar namun terlihat gelisah dan agak
sulit menjawab pertanyaan, sehingga pemeriksa harus mengulang pertanyaan
sampai dijawab. Pasien juga terus memejamkan mata dan mengeluh kesakitan.
Pasien mengeluhkan leher dan kepala belakang sakit, nyeri pada perut, mual,
dan mimisan. Saat ditanya kronologi kejadian kecelakaan, pasien menjawab
tidak tahu. Tampak bekas darah pada lubang hidung, lecet pada tangan kiri,
dan bengkak pada bagian kepala belakang. Pasien masih dapat menggerakkan
anggota geraknya, dan merasakan sentuhan pada kulitnya.
O/
Keadaan umum : tampak sakit sedang
GCS : 5-6
TD : 100/60 mmHg
N : 110 x/ menit
RR : 22x/ menit
T : 36,5 C
Abdomen : DBN
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan labor
HB 11.3
Tampak lusensi batas sebagian tak jelas pada os temporal kiri. Mastoid air cell
tak jelas à usul foto mastoid
CKB
P/
Non medikaamentosa
Bed rest
Collar neck
Medikamentosa
S/
Os datang masuk kdi rawat di bangsal dengan keluhan benjolan di lengan atas
kanan. Benjolan tersebut dikeluhkan sejak 1 tahun yang lalu, awalnya
berukuran sebesar telur ayam, dan semakin membesar. Pada pemeriksaan fisik,
pada saat palpasi terasa nyeri dan dapat digerakkan.
Riwayat Penyait Dahulu : magh ada, asma tidak ada dan riwayat penyakit
jantung disangkal
0/
TD : 100/60 mmHg
Nd : 110 x/ menit
RR : 22x/ menit
T : 36,5 C
Abdomen : DBN
Ektremitas atas kanan : tampak benjolan dengan diameter 6 cm, mobile dan
nyeri saat di gerakkan
Pemeriksaan Penunjang :
Rontgen : tak tampak massa, ada gambaran hiperdens di otot bicep dan brachii
A/
LIPOMA
P/
Eksis lipoma di OK
IVFD RL 20tpm
laboratorium
leukosit 11.700/μl (normalnya: 5000- 10.000/μl);
kimia darah tidak ditemukan peningkatan kadar ureum, kreatinin, maupun asam
urat
urin lengkap ditemukan warna keruh, epitel (+), sedimen (+), peningkatan kadar
eritrosit 5-7/LPB (normalnya: 0-1/LPB), leukosit 10-11/LPB (0-5/LPB).
pemeriksaan radiologi
rontgen didapatkan tampak bayangan radioopaque pada pielum ginjal setinggi
linea paravertebrae sinistra setinggi lumbal III Ukuran 1,5 x 2 cm
USG didapatkan tampak batu pada ginjal kiri di pol-tengah-bawah berukuran 1
cm x 1,2 cm x 1,8 cm;
A/
NEFROLITIASIS
P/
IVFD RL 20 tetes/menit
ketorolac injeksi 2 x 1 ampul/ hari)
cefotaxim injeksi 2 x 1 vial/ hari)
cyston 1x1
OS pulang atas permintaan sendiri dan ingin melanjutkan pengobatan di Jambi
S/
Pasien datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil. Kurang lebih 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh sulit buang air kecil (BAK).
Pasien mengaku sulit untuk memulai BAK, dan terkadang harus disertai dengan
mengedan untuk BAK, pancaran kencing lemah, kadang terhenti kemudian
lancar kembali. Pasien juga mengeluh sering berkali kali ke kamar mandi pada
malam hari saat tidur malam karena ingin BAK namun saat BAK hanya
menetes dan merasa kurang puas. BAK tidak berdarah, demam tidak ada, nyeri
pinggang tidak ada, buang air besar biasa. Pasien lalu berobat ke RSUD KOL
ABUNDJANI BANGKO.
Setelah pasien di rawat haripertama di bangsal bedah, tiba tiba selang kateter
yang telah terpasang terlepas, keluarga mengatakan selang tersangkut dan
tertarik hingga akhirnya terlepas, ketika hendak di pasang kembali, ujung penis
pasien mengeluarkan darah, dan ketika kateter dimasukkan ada tahanan dan
tetesan darah semakin banyak, sehingga dapat di simpulkan bahwa pasien
mengalami robekan dinding uretra
O/
kesadaran : komposmentis
HR 99x/menit regular
RR 20x/menit
tekanan darah 140/90 mmHg
suhu 36,7oC.
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Toraks : jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : nyeri tekan perut tengah bawah, kesan penuh
Rectal toucher : didapatkan tonus sphincter ani kuat, mukosa rektum licin,
tidak ada massa, ampulla recti intak, serta prostat teraba membesar, batas
atas teraba, konsistensi kenyal, permukaan licin, nodul tidak ada, dan nyeri
tekan tidak ada, tidak ada darah dan feses pada handscoen.
Pemeriksaan penunjang
leukosit 10.770/uL.
USG pembesaran prostat (volume 42,3 ml) dengan kalsifikasi dan protusi ke
VU
A/
RUPTUR URETRA
P/
Pro op cyto
IVFD RL 20tpm
Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr
Inj. Omeprazole 2x40 mg
Inj. Ondancentron 3x4 mg
Inj. Ketorolac 3x30mg
Inf. Paracetamol 3x1 fls
Kateter terpasang
GV luka operasi
Control drain dan warna urin yang keluar dari kateter
11. An. Y; 7 tahun; TB 130; BB 40KG
S/
os datang dengan keluhan nyeri pada ujung penis 1 jam sebelum masuk rumah
sakit, os mengatakan sebelumnya ia berusaka untuk membersihkan ujugn
penisnya saat mandi, dengan cara menarik kulit ujung penisnya kebelakang,
namun saat hendak di kembalikannya kedepan tidak bias,ujung penis terasa
baal dan panas, BAB dalam batas normal.
RPD :
magh ada
RPK :
Tidakada keluarga yang menerita penyakit menular
O/
RR 30 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
akral hangat
Pemeriksaan fisik
A/
FIMOSIS
P/
IVFD RL 20 tpm
Pro sirkumsis
12. Tn. R; 19 tahun; TB 170; BB 79KG
S/
os datang dengan jari kelingking kanan putus 15 menit sebelum masuk rumah
sakit, os mengatakan sebelumnya ia bekerja di mesin mebel dan jarinya yang
putus tersebut Karena terkene mesin mebel, BAB dan BAK dalam batas
normal.
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
A/
VULNUS AMPUTATUM
Tatalaksana
IVFD RL 20 tpm
Post reparasi di OK
GV
S/
Pasien datang dengan keluhan nyeri di seluruh lapang perut sejak ± 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Nyeri yang dirasakan terus menerus dan paling
hebat terasa di bagian perut kanan bawah.. Keluhan diawali dengan demam
sejak ± 7 hari yang lalu, demam dirasakan naik turun. Setelah itu pasien
mengeluhkan nyeri ulu hati yang semakin lama semakin bertambah dan nyeri
menjalar ke perut kanan bawah yang nyerinya dirasakan semakin bertambah
berat dan terus-menerus sehingga menyebabkan pasien tidak bisa beraktifitas
dan sulit untuk tidur. Keluhan ini juga disertai dengan mual, muntah (Ix) dan
nafsu makan menurun. BAB (+) sedikit, BAK (+) lancar. Pasien ada riwayat
diurut-urut (+)
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 37,7 C
Pemeriksaan fisik
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen : defans muskular (+), Rovsing sign (+), psoas sign (+), Nyeri tekan
titik Mc-Burney (+), nyeri lepas (+), hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas : DBN
WBC 35,2 103/mm3 (3,5-10,0 103/mm3)
RBC : 4,40 106/mm3 (3,80-5,80 106/mm3)
HGB : 12,2 g/dl (11,0-16,5 g/dl)
HCT : 37,9 % (35,0-50%)
PLT : 247103/mm3 (150-390 103/mm3)
P/
IVFD RL 20 tpm
GV
S/
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Kepala : tampak luka terbuka di kening dengan tepi tidak beraturan. Dg ukuran
panjang 8 cm, lebar 3 cm dengan dasar otot, tampak perdarahan semi aktif.
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
A/
VULNUS LACERATUM
P/
IVFD RL 20 tpm
Vit c 1x1
15. An. M; 9th; 140cm; 40kg
S/
os datang post KLL 5 menit sebelum masuk rumah sakit, os mngeluh lemmas
dan pusing, mual tidak ada,muntah tidak ada, os mengeluh seluruh badannya
terasa sakit, dan terdapat beberapa luka lecet paka tangan dan kaki, BAB dan
BAK dalam batas normal.
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
A/
P/
WT
IVFD RL 20 tpm
Vit c 1x1
16. Tn. M; 30th; 150cm; 60kg
S/
Pasien datang ke IGD RSUD colonel abundjani bangko dengan keluhan
mual muntah sejak 1 hari SMRS. Muntah sudah terjadi 4 kali berisi air dan
makanan dan terjadi setiap kali pasien makan, tidak terdapat darah dalam
muntahnya. Pasien juga mengeluhkan perutnya terasa melilit sejak 1 hari
terakhir. Pasien mengaku memiliki benjolan yang membesar pada kedua
buah zakarnya. Benjolan tersebut mulai ada sejak 5 tahun yang lalu.
Menurut pengakuan pasien, 5 tahun lalu benjolan tersebut mulanya pada
lipat paha kanan kemudian muncul pula pada lipat paha kiri sebesar buah
anggur, benjolan tersebut hilang timbul, muncul terutama pada saat pasien
berdiri atau mengedan, dan hilang pada saat pasien berbaring atau
dimasukan dengan cara didorong. Lama kelamaan (± 4 tahun SMRS)
benjolan tersebut turun sampai buah zakarnya dan benjolan membesar
hingga sebesar bola tenis. Sejak 3 bulan terakhir, benjolan tersebut tidak
dapat dimasukkan. Menurut pasien, benjolan tidak terasa nyeri atau
mengganggu, hanya ada rasa sedikit tidak nyaman pada benjolan tersebut,
sehingga benjolan tersebut dibiarkan saja oleh pasien dan tidak dibawa
berobat. Pasien pun mengaku belum BAB sejak 2 hari terakhir dan merasa
tidak nafsu makan. Pasien menyangkal adanya demam, rasa nyeri, panas
dan kemerahan pada benjolan
RPD :
magh ada
DM tidak ada
Hipertensi tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
Genitalia : tampak benjolan dengan besar kira2 sebesar bola tenis dari inguinal
sampai scrotum.
O/
P/
PRO cyto herniotomy dan hernioplasti
IVFD RL 20 tpm
RPD :
magh ada
DM tidak ada
Hipertensi tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
A/
P/
IVFD RL 20 tpm
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
inspeksi bagian payudara sebelah kiri tampak membesar dan terdapat luka.
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
A/
CA MAMMAE STAGE 2
P/
IVFD RL 20 tpm
magh ada
DM tidak ada
Hipertensi tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
Anal-Perianal :
Inspeksi : terlihat tonjolan massa prolaps dari anus pada saat pasien diminta
mengedan, padat kenyal, posisi pada arah jam 7, ukuran ± 0,5x0,3 cm,
ekskoriasi (-), luka (-), tanda radang (-), darah (-)
RT : teraba benjolan (+) sebesar biji kedelai pada kanan belakang (jam 7),
tidak nyeri pada saat dipalpasi, TSA kuat (normal), mukosa rectum licin, feses
(+), darah (-)
A/
HEMOROID grade 3
P/
hemorhoidektomi
IVFD RL 20 tpm
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
Genitalia : DBN
Pemeriksaan penunjang
laboratorium :
Led 32
Hematokrit 31
RONTGEN GENU
A/
OSTEOSARCOMA
P/
IVFD RL 20 tpm
RPD :
magh ada
DM tidak ada
RPK :
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
Genitalia : DBN
A/
Selulitis
P/
IVFD RL 20 tpm
RPD :
magh ada
RPK :
O/
TD 120/80 mmhg
RR 20 X/menit
HR 100 X/menit
T 36.9
Pemeriksaan fisik
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
A/
P/
IVFD RL 20 tpm
S/
Pasien datang ke poli dengan keluhan bengkak dan nyeri pada telinga kiri
bagian depan sejak 1 minggu yll, Riwayat telinga berair(+), Gangguan
pendengaran (-), Mual (-), Muntah (-) , Nyeri ulu hati (-), Nyeri dada (-),
Nyeri kepala (-), Demam (-), Sesak nafas (-), BAB dan BAK dalam batas
normal
O/
KU: sedang, Kes: cmc , TD: 120/82 , Nd: 85x/i , Nf: 20/i , T: 36
Kepala: normocephal
Mata: konj. Anemia (-/-), sklera ikterik (-/-)
Kulit: turgor baik
Leher: pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O
Cor: S1-S2 regular, bising (-), gallop (-)
Pulmo: SN vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen: supel, hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan epigastrium(-), BU (+)
normal
Genitalia: tidak diperiksa
Ekstremitas: akral hangat+/+, CRT < 2", udem -/-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM:
-
A/
- Susp. Tumor Preauricula
P/
Rencana : eksisi tumor
IVFD RL 20tpm
GV