Anda di halaman 1dari 26

 Email: 

info@pdfcoffee.com

  Login

  Register

  English

1. Home
2. 180 Soal & Pembahasan Keperawatan

180 Soal & Pembahasan Keperawatan


 Author / Uploaded

 Yunita

KEPERAWATAN 1. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPO K.
Hasil pengkajian pasien

  Views 123  Downloads 20 File size 290KB

  Report DMCA / Copyright

 DOWNLOAD FILE

Citation preview

KEPERAWATAN

1. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPO K.
Hasil pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28x/ menit,
frekuensi nadi 100x/menit, tampak refraksi dada, dan tampak penggunaan otot-otot
pemapasan. Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,30, PaCO2 49 mmHg, PaO2 85
mmHg, HcO3 22 mEq/L, saturasi oksigen 97%. Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien?
A. Asidosis Metabolik terkompensasi B. Alkalosis Respiratorik C. Asidosis Respiratorik D.
Alkalosis Metabolik E. Asidosis Metabolik

Pembahasan: Pada kasus di atas untuk melakukan interpretasi nilai AGD, langkah yang
harus diingat yaitu: Langkah 1 Klasifikasi pH, nilai normal pH: 7,35-7,45, dalam soal Nilai pH
7,30 (menurun) menandakan Asidemia. Langkah 2 Nilai PaCO2 dengan nilai nonnal: 35-45
mmHg, dalam soal nilai PaC02 49 mmHg (meningkat) menandakan adanya asidosis
respiratorik. Langkah 3 Nilai HCO3 dengan nilai normal: 22-26 mEg/dL, dalam soal di atas
nilai-nya normal, apabila menurun menandakan adanya asidosis metabolik, dan apabila
meningkat menandakan adanya alkalosis metabolik. Langkah 4 Tentukan adanya
kompensasi dengan melihat dua komponen yaitu PaCOz dan HCO2, apabila keduanya
abnormal (atau hampir abnormal) Dada arah yang berlawanan maka terdapat kompensasi.
Apabila nilai salah satu Komponen abnormal, dan komponen lainnya normal maka tidak
terdapat kompensasi. Jawaban : C

2. Seorang laki-laki berusia 40 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian : TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas
24x/menit, x-ray toraks menunjukan adanya pleuritis dextra. Saat ini perawat sedang
melakukan pemeriksaan flsik paru pada. tahapan, auskultasi Apakah hasil pemeriksaan
pada kasus tersebut? A. ronchi

B. vesikuler C. wheezing D. bronchial E. Friction rub


Pembahasan: Pleuritis adalah peradangan pada area pleura. Friction rub terjadi karena
adanya gesekan antar lapisan pluera bagian dalam dan luar yang meradang. Friction Rub
akan terdengar saat proses respirasi dan tidak terdengar saat tidak ada respirasi Jawaban :
E

3. Seorang laki-laki berusia 64 tahun di rawat di ruang penyakit dalam keluhan nyeri dada
sejak 2 jam sebelum MRS. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas,
skala nyeri 7, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72x/menit,
dan frekuensi napas 20 x/menit. Hasil EKG menunjukan ST elevasi pada lead V3 dan V4. Di
manakah lokasi infark yang dialami pasien tersebut? A. posterior jantung B. inferior jantung
C. anterior jantung D. lateral jantung E. septal jantung

Pembahasan: Sandapan menunjukan arah vektor dari gelombang yang muncul, Lead V3
dan V4 menunjukan adanya gelombang terlambat dan putus pada daerah anterior jantung,
Lead V1 dan V2 pada area septum, Lead I, aVL, V5 dan v6 pafla area lateral, Lead II, III,
dan aVF area interior dan Lead Resiprokal, VI-V3 area posterior. Jawaban : C

4. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
peritonitis dan mengeluh nyeri perut. Hasil pengkajian skala nyeri 6, tampak wajah
menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu
38°C. Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut? A. mual B. muntah C. bising usus
D. distensi perut E. intake dan output cairan

Pembahasan: Peritonitis menghasilkan efek sistemik yang berat, perubahan sirkulasi,


perpindahan cairan dan masalah pernapasan serta ketidak seimbangan cairan dan elektrolit.
Respon inflamasi mengalihkan aliran darah ekstra ke bagian usus yang mengalami inflamasi
untuk melawan infeksi. cairan dan udara. udara tertahan dalam lumen, tekanan dan sekresi
cairan dalam usus meningkat. Sehingga aktifltasusus mengalami penurunan dan cenderung
berhenti. Proses inflamasi sendiri meningkatkan kebutuhan terhadap oksigen sehingga paru
berespon dengan meningkatkan pemanasan. Jawaban : C

5. Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa ibu ke Puskesmas dengan keluhan mencret 5x sehari
dan anak tampak lemas, Hasil pengkajian: rewel, mata cekung dan mukosa bibir kering.
perawat akan menentukan derajat dehidrasi dengan pendekatan MTBS. Apakah data yang
perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut? A. Capillary Refill Time B. Cubitan kulit perut C.
Konsistensi feses D. Berat badan E. Suhu

Pembahasan: Berdasarkan pendekatan MTBS, data penting yang perlu dikaji untuk
menentukan deraj at dehidrasi adalah cubitan kulit pemt kembali lambat atau sangat lambat,
malas minum atau minum dengan lahap, mata cekung, dan gelisah atau rewel. Jawaban : B

6. Anak perempuan dibawa ibunya ke poliklinik tumbuh kembang untuk pemeriksaan. Hasil
pengkajian: tanggal lahir 24 November 2015, BB 10 kg, TB 80 cm. Perawat akan melakukan
skrining perkembangan pada hari ini tanggal 04 Oktober 2017.  Berapakah usia anak pada
kasus tersebut? A. 1 tahun 9 bulan 9 hari B. 2 tahun 1 bulan 20 hari C. 1 tahun 9 bulan 10
hari D. 2 tahun 9 bulan 10 hari E. 1 tahun 10 bulan 10 hari

Pembahasan: Cara penghitungan usia anak adalah dengan mengurangi tanggal


pemeriksaan dengan tanggal lahir anak. Urutan cara mengurangi dimulai dari hari (tanggal),
bulan, tahun. Prinsip penghitungan apabila hari (tanggal) tidak bisa dikurangi karena lebih
kecil maka meminjam pada bulan (dengan menambah 30), apabila bulan tidak bisa
dikurangi karena lebih kecil maka mengambil di tahun (menambah 12). Pada kasus diatas
cara penghitungannya adalah Tanggal pemeriksaan 04 Oktober 2017 dikurangi tanggal lahir
25 November 2015 maka, usia anak. Jawaban : E

7. Anak laki-laki usia 7 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang perawatan anak. Hasil
pengkajian: anak tampak murung, tidak mau makan, menolak berbicara dan menolak ketika
akan dilakukan tindakan oleh perawat. Ibu mengatakan anak ingin segera sembuh dan
kembali ke sekolah. Apakah penyebab utama respon anak pada kasus tersebut? A.
Perpisahan dengan teman sebaya B. Adanya lingkungan yang asing

C. Cemas terhadap orang asing D. Takut akan cedera tubuh E. Hilang kontrol

Pembahasan: Sumber stressor akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah adalah Berpisah
dengan kelompok sosialnya (teman sebaya), karena dia biasa melakukan kegiatan bermain
atau pergaulan sosial (peer group). Jawaban : A

8. Anak laki-laki usia 5 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan batuk disertai demam.
Hasil pengkajian: tidak nafsu makan, rewel, sulit tidur pada malam hari, Sputum kental,
terdengar ronchi di kedua lapang paru, frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi 90x/menit,
suhu 37,9°C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? A. Bersihan jalan
napas tidak efektif B. Gangguan pertukaran gas C. Risiko defisit nutrisi D. Gangguan pola
tidur E. Hipertermia

Pembahasan: Bersihan jalan nafas tidak efektif merupakan kondisi jalan nafas yang tidak
normal akibat adanya penumpukan sputum yang kental atau berlebihan yang sulit untuk
dikeluarkan. Bersihan jalan nafas efektif ditandai dengan tidak ada batuk, tidak ada sputum
dan bunvi nafas vesikuler. Jawaban : A

9. Seorang perempuan berusia 28 tahun hamil 20 minggu datang ke poliklinik KIA untuk
memeriksakan kehamilan. Hasil pengkajian: riwayat persalinan tahun 2000 melahirkan bayi
laki-

laki usia kehamilan 38 minggu. Pada tahun 2005 melahirkan bayi perempuan usia
kehamilan 37 minggu dan pada tahun 2010 mengalami keguguran saat usia kehamilan 12
minggu. Bagaimanakah penulisan status obstetrik pada kasus tersebut? A. G3P1A2 B.
G3P2Al C. G4P2Al D. G4P3A0 E. G4P1A2

Pembahasan: Status obstetrik meliputi: ' Gravida (G): adalah jumlah kehamilan, tanpa
melihat lamanya termasuk kehamilan saat ini. ' Para/Persalinan/Partus (P): adalah kelahiran
setelah gestasi 20 mg, tanpa melihat kondisi bayi hidup / mati ' Abortus (A): adalah
keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan batasan
gestasi kurang dari 20 minggu. Contoh pencatatan kehamilan: GI PO AO : Gravida 1, para
0, abortus 0 yang artinya pasien hamil anak pertama belum pernah melahirkan ataupun
abortus. Jadi pada kasus diatas menunj ukkan kasus obstetri Gravida 4 (saat ini hamil 20
minggu, persalinan tahun 2000 dan 2005, riwayat Keguguran tahun 2010) Partus 2
(persalinan tahun 2000 dan 2005) Abortus l (keguguran tahun 2010) Jawaban : C

10. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1 P0 A0 datang ke poliklinik KIA untuk


memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian HPHT 20 April 2018, siklus 28 hari, TD
120/70 mmHg, dan frekuensi nadi 80x/menit. Kapan taksiran persalinan pada pasien
tersebut? A. 20 Januari 2019

B. 27 Januari 2019 C. 30 Januari 2019 D. 20 Februari 2019 E. 27 Februari 2019

Pembahasan: Menentukan taksiran persalinan berdasarkan rumus Neagle : Patokan: HPHT


(Hari Pertama Haid Terakhir) Rumus (+7-3 +1) untuk HPHT bulan April Desember (hari
ditambah 7, bulan dikurangi 3, tahun ditambah 1) (+7 +9 +0) untuk HPHT bulan J anuari
Maret (hari ditambah 7, bulan ditambah 9, tahun ditambah 0) Berdasarkan kasus di atas
taksiran persalinan pasien adalah: SNeagle: HPHT :20 4 2018 +7 -3 +1 Taksiran Partus: 27 l
2019 Strategi: fokus dalam menghitung taksiran Dari kasus yang menj adi i tambah 9! partus
adalah bulan saat HPHT apakah bulan d bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1 Jawaban :
B

11. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1 P0 A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang


bersalin pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu. Hasil pengkajian pukul 17.00 WIB pasien
tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik, DJJ
150x/menit, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh. Kapankah perawat dapat
melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya? A. 18.00 WIB B. 19.00WIB C. 20.00 WIB D.
21.00 WIB E. 22.00 WIB

Pembahasan: Metode pemantauan persalinan setelah memasuki kaki fase aktif (dimulai dari
pembukaan 4 cm) adalah dengan menggunakan partograf. Hal yang dipantau dalam
partograf setiap 30 menit sekali adalah denyut jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi
nadi. Pemeriksaan dalam idealnya dilakukan 4 jam sekati untuk mengetahui pembukaan
serviks, penurunan kepala, ketuban dan penyusupan/molase kepala Disamping itu,
pemeriksaan dalam yang tidak terlalu sering bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi
pada ibu dan Jamn. Jawaban : D

12. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1 A0 postpartum hari ke7 datang ke poliklinik
KIA untuk kontrol paska persalinan. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri dan keluar
cairan kuning dari daerah jahitan episiotomi. Observasi tanda-tanda mmHg vital: TD mmHg,
frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38.5C serta nyeri daerah
perineum skala 5. Apakah pengkajian selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus
tersebut? A Pemeriksaan lochea B. Pemeriksaan involusi uteri C. Pemeriksaan tanda
Homan D. Pemeriksaan tanda REEDA E. Pemeriksaan diastasis rektus abdominis

Pembahasan: Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pada pasien postpartum kita


melakukan pemeriksaan head to toe, sehingga perawat  dapat mengetahui perubahan
normal atau mengidentifikasi perubahan tidak normal yang teljadi pada masa postpartum.
Khusus pada pasien ini mengalami keluhan nyeri pada daerah perineum (yang terdapat
jahitan paska persalinan). Karena rasa nyeri erat kaitannya dengan masalah infeksi maka
pengkajian selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk menemukan masalahnya adalah
dengan mengobservasi daerah perineum dengan indikator REEDA. REEDA merupakan
indikator yang menunjukan adanya infeksi pada area perineum yang terdapat jahitannya.
Jabatan dari REEDA adalah R=Redness (kemerahan), E=Edema(bengkak),
E=Echimosis(bercak2 merah/purpura), D=Discharge (cairan yang keluar dari luka),
A=Approximate (penutupan kembali jaringan luka). REEDA sebaiknya selalu diidentifikasi
pada pasien postpartum dengan luka jahitan perineum.

Jawaban : D
13. Seorang perempuan usia 20 tahun, datang ke poli kulit, post luka bakar. Ketika perawat
akan melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan jaket
Hasil pengkajian: tangan sebelah kanan berwarna putih bekas luka bakar, pasien banyak
menunduk, dan mengatakan tangannya tidak sepati orang lain. Apakah komponen konsep
diri yang terganggu pada kasus tersebut? A. penampilan peran B. citra tubuh C. harga diri
D. ideal diri E. identitas

Pembahasan: Konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu citra,tubuh,ideal diri, harga diri,
penampilan peran, dan identitas diri. Citra tubuh merupakan sikap sadar dan bawah sadar
terhadap tubuh sendiri. Perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang diakibatkan
oleh pembahan struktur, bentuk dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Jawaban : B

14. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di RSU karena mengalami patah kaki akibat
kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengkajian: pasien terlihat banyak diam,
menolak dikunjungi, dan mengatakan "andai saja dirinya lebih hati-hati, tentu saat ini ia
niasih bisa bekerja seperti biasa". Apakah tahap berduka yang dialami pada kasus tersebut?
A. denial B. anger C. depresi D. bargaining E. acceptance

Pembahasan: Proses berduka menurut 'Tahapan Kubler Ross" meliputi: denial (menolak,
mengingkari peristiwa yang terjadi, tidak percaya itu terjadi, letih, lesu, mual gelisah, tidak
tabu apa yang akan dilakukan), anger (melampiaskan kekesalan, nada suara tinggi,
berteriak, bicara kasar, menyalahkan orang lain, menolak pengobatan, agresif, nadi cepat,
gelisah, tangan mengepal, susah tidur), bargaining (berusaha kembali ke masa lalu, sering
mengatakan "andai saja), depresi (menolak makan bicara, menyatakan putus asa dan tidak
berharga, susah tidur, letih) dan Acceptance (menerima kenyataan kehilangan) Jawaban : D

15. Perawat Puskesmas melakukan kunjungan rumah kepada seorang perempuan berusia
16 tahun. Keluarga mengatakan klien tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hasil
pengkajian: klien mengatakan malu dengan bekas luka bakar pada wajah, tampak sering
menutupi wajah, tampak murung, dan banyak menunduk. Apakah kriteria evaluasi pada
kasus tersebut? A. Pasien menerima realita B. Pasien menemukan makna hidup C. Pasien
mampu mengontrol keadaan D. Pasien mengenal aspek positif yang dimiliki E. Pasien
mampu memulai interaksi dengan oranglain

Pembahasan: Pembahan pada citra tubuh dapat menyebabkan terjadinya harga diri rendah
situasional ditandai dengan data subjektif: menilai diri negatif, merasa malu atau bersalah,
melebih lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri, menolak penilaian positif terhadap
diri, dan sulit" konsentrasi. Data objektif: bicara pelan dan lirih, menolak interaksi dengan
orang lain, jalan dengan menunduk, postur tubuh menunduk, kontak mata kurang, lesu,
pasif, dan tidak mampu membuat keputusan. » Jawaban : D

16. Saat kunjungan rumah ditemui anak berusia 1 tahun. Ibunya mengatakan anaknya
sering batuk semenjak pindah ke rumah baru beberapa bulan yang lalu. Ibu klien
mengatakan anaknya

sudah dibawa ke puskesmas dan mendapat obat namun batuknya berulang kembali setelah
obat habis. Apakah Komponen pengkajian yang perlu dilakukan pada kasus tersebut? A.
fungsi keluarga B. sistem respirasi anak C. pola komunikasi keluarga D. karakteristik
tetangga E. lingkungan rumah
Pembahasan: Batuk merupakan respon alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari
sistem pernafasan. Pada kasus, frekuensi batuk meningkat setelah pindah ke lingkungan
yang baru. Hal ini merupakan petunjuk untuk melakukan pengkajian lebih mendalam pada
lingkungan sekitar anak (rumah baru) yang dapat memicu terj adinya batuk, sehingga
jawaban yang paling tepat adalah E. J awaban yang lain tidak tepat. Jawaban : E

17. Saat kunjungan rumah didapatkan seorang perempuan berusia  39 tahun mengeluh
akhirakhir ini merasa makin lemah, kadang sulit tidur, berat badan turun, dan demam Suami
klien meninggal 3 bulan yang lalu karena batuk yang lama dan sulit disembuhkan. Hasil
observasi didapatkan : rumah terasa lembab, pencahayaan redup, jendela hanya ada di
ruang tamu, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 60x/mnt, frekuensi napas 30x/mnt. Apakah
pengkajian yang tepat dilakukan selanjutnya pada kasus tersebut? A. pengkajian pola nutrisi
klien B. pengkajian pola tidur klien C. pemeriksaan sputum D. pengkajian lingkungan rumah
E. pemeriksaan laboratorium dasar

Pembahasan:

Data pada kasus yang perlu diperhatikan adalah suami klien ,yang meninggal 3 bulan yang
lalu karena batuk yang lama dan sulit disembuhkan. Perawat perlu mencurigai terjadinya
tuberculosis (TBC) pada suami klien. Lingkungan rumah juga mendukung terjadinya
penyakit TBC . Oleh karena itu perawat perlu melakukan pemeriksaan sputum karena klien
memmjukkan gejala terjadinya TBC. Jawaban yang paling tepat adalah C. Jawaban : C

18. Seorang perawat melakukan kunjungan pertama pada sebuah keluarga dengan suami
yang sedang menjalani rawat jalan setelah terkena serangan stroke 2 bulan yang lalu, Ibu
mengatakan, "Saya mulai khawatir memikirkan masa depan keluarga sebab kalau kondisi
suami saya seperti ini terus pasti akan diberhentikan dari pekerjaannya. Hasil pemeriksaan
fisik klien: hemiplegia ekstremitas kanan, afasia, TD 140/90 mmHg. Apakah pengkajian
lanjutan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? A. Struktur peran keluarga B. Fungsi
perawatan kesehatan keluarga C. stress-adapatasi dan koping keluarga D. ketersediaan
terapi altemative dan komplementer E. hubungan dan interaksi keluarga dengan komunitas

Pembahasan: Pada kasus, data yang paling menonjol adalah kekhawatiran istri klien
terhadap kehidupan keluarga akibat penurunan kondisi kesehatan klien. Tekanan darah
klien termasuk stabil. Klien merupakan tulang punggung keluarga. Pengkajian yang
mendalam untuk menggali tingkat stress serta kemampuan keluarga beradaptasi dan
menerapkan koping perlu dilakukan. Oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah  C.
Jawaban : C

19. Seorang laki-laki berusia 62 tahun tinggal bersama keluarga dirumahnya, mengeluh
pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur dan rasa berat di tengkuk pada perawat yang
berkunjung Hasil pengkajian genogram, didapatkan data orang tua klien meninggal karena
serangan stroke. Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?

A. Mengukur JVP B. Menginspeksi area dada C. Mengukurtekanan darah D. Menghitung


frekuensi napas E. Melakukan tes rinne dan swabach

Pembahasan: Data berupa keluhan pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur, rasa
berat di tengkuk, dan riwayat penyakit keluarga mengindikasikan adanya gangguan sistem
kardiovaskular khususnya hipertensi. Pemeriksaan flsik yang tepat dilakukan oleh perawat
kepada klienadalah mengukur tekanan darah. Jawaban : C
20. Seorang laki-laki berusia 75 tahun tinggal di Panti Wreda. Sejak 4 hari yang lalu
mengeluh mual dan muntah, porsi makan hanya dihabiskan 1/4 porsi saja. Klien terbaring
lemah di tempat tidur. Aktivitas dan nrtinitas lainnya tidak bisa dilakukan oleh klien. Apakah
data yang harus dikaji lebih lanjut pada kasus? A. Kopling Individu B. Kemampuan
mobilisasi C. Aktivitas kegiatan sehari-hari D. Jenis dan pola makan E. Pola istirahat

Pembahasan: Masalah yang nampak dominan pada kasus di atas adalah terkait
pencernaan dan pemenuhan nutrisi. Hal ini nampak dari data: mual-muntah, porsi makan
yang dihabiskan V* porsi saja. Untuk bisa menentukan masalah keperawatan yang tepat
pada lansia tersebut dibutuhkan pengkajian  lebih lanjut tentang hal-hal yang terkait
pemenuhan nutrisi, sepertl apa Jems makanan yang dikonsumsi oleh lansia, apakah ada
kesulitan mengunyah atau menelan. Jawaban : D

21. Saat kunjungan rumah perawat menjumpai perempuan berusia 75 tahun tinggal
bersama keluarga. Keluarga mengatakan klien lebih banyak memilih diam di kamar,
cenderung marah dan tidak ingin keluar kamar semenjak suaminya meninggal dunia.
Keluarga sudah membantu membersihkan kamar dan tempat tidur klien agar tidak berbau.
Apakah pengkajian yang tepat pada kasus di atas? A. Tanda-tanda vital B. Skala aktivitas
sehari hari C. Kolaborasi untuk pemeriksaan urin D. Tingkat depresi dengan Geriatric
Depression Scale E. Status kognitifdengan Mini Mental State Examination

Pembahasan: Kehilangan pasangan adalah salah satu tugas perkembangan bagi lansia
yang perlu disiapkan, karena kondisi ini dapat menjadi pemicu teijadinya depresi pada
lansia. Tanda yang dapat ditemui, pada lansia dengan depresi adalah menarik diri dari
ltagkungan, emosi yang tidak stabil dan tidak tertarik melakukah aktivitas. Adanya tanda
gejala tersebut perlu di tindaklanjuti dengan melakukan pengkajian depresi. Geriatric
Depression Scale (GDS) adalah instrumen pengkajian yang sudah sangat lazim digunakan
di berbagai setting baik di rumah, rumah sakit maupun panti untuk mendeteksi masalah
depresi. Instrumen ini terdiri dari 30 pernyataan (long form) dan 15 (short form) pernyataan
lansia mengenai kondisinya belakangan ini. Jawaban lansia akari di jumlahkan dan di
tentukan tingkat depresi yang dialami dengan kategori skor lebih dari 5 dinyatakan sebagai
depresi. Jawaban : D

22. Saat evaluasi program DOTS didapatkan data: cakupan pengobatan klien (100%),
kegagalan pengobatan (30%). Saat wawancara sebagian besar keluarga berkata,"kami
sudah tidak batuk lagi sehingga obat tidak kami minum." Apakah data yang harus dikaji lebih
detail pada kasus? A. lama minum obat B. cakupan pengobatan C. penyebab kegagalan
pengobatan

D. keyakinan klien terhadap pengobatan E. penyebab tidak melanj utkan pengobatan

Pembahasan: Pernyataaan klien pada kasus,"kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat
tidak kami minum. " mencerminkan keyakinan terhadap penyakit dan prosedur pengobatan
yang tidak sesuai dengan prosedur pengobatan anti TB. Pengobatan Anti TB harus
dilakukan hingga tuntas 6-9 bulan. Jawaban : D

23. Perawat melakukan pengkajian di suatu RW dengan membuat peta lingkungan dan
menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bennain anak,
sekolah serta lingkungan yang beresiko menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat.
Apakah metode pengkajian dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut? A. kuesioner B.
wawancara C. studi literatur D. wienshieldsurvey E. focus group discussion

Pembahasan: Data tentang kondisi peta lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat
berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan yang
beresiko menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat, dapat dikaji melalui metode
winshield survey. Metode ini dilakukan untuk mengkaji kondisi lingkungan flsik komunitas
melalui observasi. Hasil winshield survey adalah peta topografi suatu wilayah populasi.
Jawaban : D

24. Hasil pengkajian di suatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak nyeri perut kiri
atas. Kader mengatakan, "lansia menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki
kebiasaan makan tidak teratur."

Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut? A. wawancara kader tentang kesehatan
lansia B. data kunjungan lansia ke puskesmas C. windshield survey lingkungan desa D.
kuesioner perilaku kesehatan lansia E. pengkajian fisik pada lansia

Pembahasan: Data tentang keluhan nyeri perut, lansia menganggap sebagai Penyakit biasa
dan kebiasaan makan lansia bersifat subjektif. Data subjektif perlu didukung dengan data
objektif berupa hasil Pengkajian fisik pada kelompok lansia. Jawaban : E

25. Perawat mendapatkan gambaran kondisi pasien yang menjadi kelolaannya dari ketua
tim saat pre konferensi. Salah satu pasien dalam kondisi kebersihan diri dibantu, makan dan
minum dibantu, ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali, pemasukan dan
pengeluaran intake output cairan diminta untuk dicatat. Perawat diminta untuk segera
memberikan asuhan perawatan pada pasien setelah konferensi selesai. Apakah tindakan
keperawatan selanjurnya pada masalah tersebut? A. Melanjutkan pengkajian pada pasien
B. Membaca prosedur perawatan pasien C. Menentukan tingkat ketergantungan pasien D.
Membuat rencana asuhan keperawatan pasien E. Mendiskusikan kondisi pasien bersama
dokter

Pembahasan: Pada kasus diatas, setelah mendapatkan gambaran tentang kondisi pasien,
maka perawat professional perlu melanj utkan pengkaj ian pada pasien dan melaksanakan
asuhan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun oleh ketua tim.
Jawaban : A

26. Perawat baru yang ditempatkan di ruang rawat inap penyakit bedah ditegur oleh ketua
tim karena dianggap terlalu lama dalam menyiapkan peralatan tindakan untuk tindakan
perawatan luka. Perawat tersebut menjelaskan bahwa ada peralatan yang perlu diperiksa
ketersediaannya terlebih dahulu. Apakah tindakan selanj utnya dari ketua tim? A. Melakukan
pendampingan B. Mengevaluasi kemampuan perawat baru C. Memberikan orientasi ulang
persiapan tindakan D. Menunjuk perawat senior memberikan bimbingan E. Menyusun
pregram mentoring untuk perawat baru

Pembahasan: Saat rekrutmen, perawat telah melewati berbagai tahapan seleksi termasuk
kemampuan melakukan tindakan keperawatan. Di sisi lain set alat-alat untuk tindakan
secara prosedural sudah siap untuk di gunakan sehingga apabila ada perawat baru yang
lama dalam menyiapkan peralatan maka perlu dikaji ulang kemampuan perawat tersebut.
Jawaban : B

27.Hasil survei tentang lama rawat pasien di ruang penyakit dalam didapatkan data 3 pasien
dirawat selama 4 hari; 5 pasien dirawat selama 7 hari; 7 pasien dirawat selama 4 hari; 5
pasien dirawat selama 5 hari. Berapakah nilai ALOS pada hasil survei? A. 4 B. 5 C. 6 D. 7 E.
8

Pembahasan:

Rata-rata lama rawat inap adalah (3x4) + (5x7) + (7x4) + (5x5) = 100 (3+5+7+5) = 20
Jawaban : B

28. Seorang laki-laki berusia 34 tahun di antar ke UGD karena kecelakaan. Hasil
pengkajian: didapatkan jejas di antara dada dan abdomen di ICS 4-5, pasien meringis
kesakitan, defans muskular (+), CRT 4 detik, pucat, akral dingin, TD 80/60 mmHg, frekuensi
nadi 125 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dansuhu 37°C. Apakah masalah keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut? A. Nyeri akut B. Resiko infeksi C. Gangguan perfusi D.
Defisit volume cairan E. Perubahan pola napas

Pembahasan: Trauma abdomen dapat menyebabkan pecahnya (ruptura) organ dalam


seperti hati dan lymph dan menimbulkan perdarahan yang ditandai gejala klinis berupa:
tampak pucat, akral dingin, frekuensi nadi > 120 x/menit, tekanan darah sistolik < 90 mmHg,
dan ditemukan CRT > 2 detik, kondisi ini sudah berada pada fase shock hipovolemik derajat
2-3 yang mengindikasikan adanya masalah kekurangan volume cairan. Jawaban : D

29. Lima orang pasien secara bersamaan diantar ke UGD dengan kondisi: Pasien A :
seorang laki-laki berusia 45 tahun, riwayat penyakit jantung dan saat ini mengeluh nyeri
dada, Pasien B : seorang perempuan berusia 27 tahun mengalami serangan asma, Pasien
C : laki-laki berusia 38 tahun tidak sadarkan diri, dan tidak berespon terhadap nyeri, Pasien
D : seorang laki-laki berusia 32 tahun mengalami fraktur tertutup di daerah tibia fibula Pasien
E : seorang perempuan berusia 54 tahun terdapat luka di bagian dahinya.

Manakah pasien yang harus mendapatkan prioritas Penanganan segera? A. Pasien A B.


Pasien B C. Pasien C D. Pasien D E. Pasien E

Pembahasan : Pada pasien dengan kondisi tidak sadarkan diri, berpotensi menimbulkan
obstruksi/sumbatan jalan napas akibat lidah j atuh ke belakang dan bila penanganannya
terlambat dapat menyebabkan kematian. Jawaban : C

30. Seorang laki-laki Berusia 38 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian
tampak jejas pada area dada, bunyi jantung menjauh dan JVP meningkat. TD 85/50 mmHg,
frekuensi nadi 116 x/menit, dan frekuensi napas 28x/menit Apakah label wama triage pada
kasus tersebut? A. Merah B. Kuning C. Hijau D. Biru E. Hitam

Pembahasan: Trauma yang mengenai dada regio sebelah kiri bawah bisa menyebabkan
injury di bagian epikardium sehingga terjadi perdarahan yang menumpuk di area
pericardium, hal ini akan menyebabkan berkurangnya relaksasi ventrikel sehingga ventrikel
fILling tidak optimal. J ika volume terus bertambah, pada fase akut akan terjadi kompensasi
berupa peningkatan heart rate dan selanjurnya akan mengalami bradikardi hingga terjadinya
henti jantung. Jawaban : A

31. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
suspect apendisitis. Hasil pengkajian, pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah, nyeri
skala 7, mual, muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80 mmHg, frekuensi napas
26x/menit, dan frekuensi nadi 8x/menit. Apakah pengkajian lanjut pada kasus tersebut? A.
auskultasi bising usus B. observasi status nutrisi C. pemeriksaan laboratorium D. observasi
tanda-tanda dehidrasi E. palpasi, pada titik mc. burney

Pembahasan: Nyeri dan sakit perut pada apendistis terjadi karena hiperperistaltik untuk
mengatasi obstruksi pada apendik. Nyeri viseral. akan mengaktifasi nervus vagus sehingga
mengakibatkan muntah. Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadaran kanan bawah
atau titik Mc. Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis Jawaban : E

32. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan keluhan penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak fleksi
abnormal, membuka mata dan suara mengerang, pupil anisokor kanan, refleks cahaya
lambat, TD 160/90mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, dan suhu
36,8°C. Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut? A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9

Pembahasan: Gangguan neurologi pada kasus stroke, cedera kepala dan meningitis terjadi
karena adanya kerusakan jaringan otak, kerusakan jaringan otak atau edema jaringan otak
atau munculnya tekanan infra kranial. Salah satu tanda yang paling mudah dilihat pada
mekanisme ini adalah penurunan kesadaran. Semakin rendah nilai GCS menunjukan
semakin berat kerusakan atau edema atau tekanan infra kranial. Jawaban : C

33. seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan pasca
craniotomi. Hasil pengkajian, pasien tampak hemiparese kanan, lemah dan tidak mampu
menggerakan tubuhnya, reflex fisiologi melambat. Saat dilakukan  pemeriksaan otot
esktremitas kanan didapat hasil sebagai berikiut tidak mampu mengangkat lengan dan kaki
namun masih bisa menggerakannya. Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

Pembahasan: Penurunan kekuatan otot merupakan gejala neurologis yang umum tetj adi
pada kasus neurologi seperti stroke, meningitis dan cedera kepala. Ada mekanisme
gangguan sentral pada pusat motorik otak sehingga kurang'mampu mengkordinasikan
gerakan ekstremitas. Kelemahan otot ditentukan dengan skala kekuatan otot yakni; 0: tidak
ada tonus, 1; terdapat tonus tapi tidak ada gerakan, 2: terdapat pergerakan sendi tetapi
tidak bisa melawan gravitasi, 3: dapat melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan
tahanan, 4: pergerakan dapat menahan tahanan ringan sedan g , 5: kekuatan otot normal.
Jawaban : B

34. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat di mang neurologi dengan keluhan sakit
kepala. Hasil pengkajian didapat penglihatan kabur, kélemahan kaki, dan tangan pada sisi
kanan

serta bicara tidak jelas, Untuk memastikan perawat akan melakukan pengkaj ian pada
nervus kranial XII . Apakah yang harus dipermtahkan dalam pengkajian tersebut? A. Minta
pasien mengucapkan suara "A" B. Meletakkan garam pada lidah bagian depan C.
Meletakkan gula pada lidah bagian belakang D. Minta pasien untuk memocongkan mulutnya
E. Minta pasien menggerakkan lidah kesatu sisidan kesisi lainnya '

Pembahasan: Defisit neurologi terjadi sebagai akibat dari kerusakan jaringan otak ada
tertekannya jaringan otak. Tanda dan gejala yang muncul sangat dipengaruhi juga oleh
berat ringannya kerusakan jaringan otak. Kerusakan jaringan ortak pada bagian mid brain
dan batang otak atau danya peningkatan tekanan intracranial berdampak terhadap fungsi.
XII saraf kranial. Tanda yang muncul memberikan bukti adanya kerusakan saraf
bersangkutan seperti munculnya gangguan saraf kranial XII dibuktikan dengan bilangnya
fungsi menggerakan lidah, saraf vagus hilangnya fungsi menelan dan sebagainya.
Jawaban : E

35. Seorang laki-laki berusia 18 tahun, dirawat di ruang bedah dengan fraktur tibia 1/3
proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neuro vaskular Untuk
mengidentifikasi adanya sindrom kompartemen. Apakah data fokus pada kasus tersebut? A.
eritema pada area fraktur B. edema pada sekitar area fraktur C. pembahan warna kulit dari
pucat ke sianosis D. nyeri progresif tidak hilang dengan analgetik E. daerah disekitar lokasi
fraktur terasa lebih hangat

Pembahasan:

Compartemen Syndrome adalah suatu kondisi peningkatan tekanan intracompartmental.


peningkatan tekanan pada compartemen dapat menhambat aliran darah dan sarap dan
aliran perfusi darah ke bagian distal terhambat bila dibiarkan akan terjadi proses iskemi dan
nekrosis hal tersebut dapat menimbulkan nyari yang hebat dan cepat Jawaban : D

36. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan CKD.
Hasil pengkajian : edema di ekstremitas bawah Intake cairan 1000cc/24 jam, urin output
100cc/24jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 28x/menit dan
suhu 37°C. Pasien direncanakan hemodialisa. Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien
tersebut? A. Kaji adanya bunyi napas tambahan B. Kaji adanya kenaikan berat badan C.
Kaji nilai ureum dan kreatinin D. Kaji kadar hemoglobin E. Kaji kecemasan

Pembahasan: Salah satu manifestasi klinis pasien dengan CKD adalah ketidakseimbangan
elektrolit dan asam basa. Adanya gangguan ekskresi natrium, akan teljadi retensi natrium
yang dapat mengikat cairan. Retensi natrium dapat menyebabkan teljadinya edema. Pada
pasien dengan CKD yang mengalami kondisi kelebihan volume cairan dalam tubuh,
pengkajian yang dapat dilakukan adalah pengukuran derajat edema, kenaikan berat badan
dan lingkar perut. Berat badan menjadi indikator peningkatan kelebihan cairan dalam tubuh
karena kenaikan 1 kg BB= 1 liter air. Urin output normal adalah 0,5-1 cc/kg BB/jam.
Jawaban : A

37. Seorang perempuan berusia 34 tahun di rawat diruang bedah dengan luka bakar derajat
II. Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian luka bakar daerah dada,
tangan kanan dan paha kanan. Berapakah persentase luka bakar pada kasus tersebut? A.
44% B. 42%

C. 34% D. 32% E. 27%

Pembahasan: Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar diatas ditemukan luka
bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. Untuk menentukan persentase luas luka
bakar digunakan rumus "Rule of Nine" sehingga didapatkan hasil! daerah dada nilainya =
9%, tangan kanan = 9%, paha kanan = 9%, total area yang mengalami luka bakar adalah
27%. Jawaban : E

38.Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan gangguan
pendengaran. Perawat melakukan pemeriksaan pendengaran pada pasien dengan cara
menempelkan garputala pada planum mastoid pasien. Hasil pemen'ksaan menunjukkan
setelah perawat tidak mendengar, sedangkan pasien masih dapat mendengarkan getaran
garputala. Apakah interpretasi pemeriksaan pada kasus tersebut? A. tuli kombinasi B.
tulikonduksi C. tuli sensorik D. tuli saraf E. normal

Pembahasan: Tes schwabach bertujuan membandingkan hantaran tulang orang yang


diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal, interpretasi hasil pasien masih
mendengar getaran garputala (memanjang: tuli konduksi). Jawaban : B

39. Seorang laki laki berusia 43 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan TB Paru.
Hasil pengkajian keluhan sesak napas, tampak cemas, batuk berdahak dan retraksi dinding
dada. TD

130/80 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt,. frekuensi napas 27x/mnt, suhu 38°C. pH 7,47;
PaCO2 32 mmHg, PaO2 90 mmHg, Saturasi Oksigen 92%, HCO3 22 mEq/dL, BE +3.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien? A. hipertermia B. keletihan C. kerusakan
pertukaran gas D. ketidakefektifan pola napas E. ketidakefektifan bersihan jalan napas

Pembahasan: Pasien dengan TB paru secara patofisiologi gangguan berapa infeksi


Mycobacterium Tuberculosis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada area
paru. Kerusakan tersebut menyebabkan terhambatnya perpindahan gas (02 dan CO2) di
alveolus dengan kapiler pulmonal. Kegagalan pertukaran gas menyebabkan gangguan
keseimbangan asma basa tubuh di mana. C02 dalam darah akan menurun. Jawaban : C

40. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke-3 dengan diagnosis gagal jantung
kongestif. Pasien mengeluh sesak bertambah, saat berjalan ke kamar mandi. Hasil
pemeriksaan fisik, frekuensi nadi 90x/menit, TD 150/90 mmHg, frekuensi napas 28x/menit,
urine 40cc/ jam, dan hasil EKG sinus rhythm. Apakah masalah keperawatan utama pada
pasien tersebut? A. intoleransi aktifitas B. pola nafas tidak efektif C. gangguan eleminasi urin
D. kelebihan volume cairan E. gangguan perfusijaringan

Pembahasan:

Gagal jantung merupakan kegagalan jantung dalam memompa darah secara normal ke
seluruh tubuh, sehingga darah yang berisi nutrisi dan oksigen tidak dapat didistribusikan
secara adekuat sampai ke sel. Akibatnya proses metabolisme sel menjadi terganggu dan
energi yang dihasilkan berkurang. Tanpa energi yang cukup, pasien tidak toleran dalam
melakukan aktivitas secara normal Jawaban : A

41. Seorang laki-laki usia 64 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas ,dan kedua kaki bengkak. Sesak dirasakan memberat saat pasien beraktivitas. Hasil
pengkajian pasien terlihat pucat dan sianosis, lemah tidak berdaya, JVP meningkat, TD
100/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan dangkal, serta
photo toraks menunjukan CTR 65%. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut? A. intoleransi aktivitas B. gangguan perfusi jaringan C. penurunan curah jantung
D. pola napas tidak efektif E. kelebihan volume cairan

Pembahasan: Tanda yang menonjol dikemukan pada kasus tersebut adalah menunjukan
ketidakmampuan jantung dalam memompa darah, akibat dari pembesaran jantung (CTR >
50%) sehingga terjadi penurunan curah jantung. Kompensasi jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh adalah dengan meningkatkan nadi. Pucat dan lemah sebagai
akibat tidak sampainya darah ke perifer dan darah di perifer banyak mengandung CO2 sulit
kembali ke jantung. Jawaban : C

42. Seorang perempuan berusia 22 tahun di rawat di ruang bedah dengan pasca operasi
apendektomi hari ke-2. Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, skala nyeri 6,
wajah menyeringai, pasien susah tidur dan mengeluhkan mual serta nafsu makan
berkurang: TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu
37,5°C, tampak lemah dan gelisah.

Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? A. nyeri akut B. risiko infeksi C. deflsit
nutrisi D. intoleransi aktifitas E. gangguan pola tidur

Pembahasan: Tindakan appendektomi menyebabkan terputusnya kontinuitas jaringan kulit


dan yang mempersyarafmya sehingga mengakibatkan rasa nyeri. Nyeri dapat
mengakibatkan gangguan tidur, takut bergerak, mual dan muntah sehingga berdampak
terhadap pemenuhan nutrisi. Jawaban : A

43. Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat di ruang neurologi dengan stroke
haemorhagik. Hasil pengkajian kesadaran stupor dengan GCS 9, refleks pupil lambat, kesan
hemiparese dextra. TD 190/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi 28x/menit dan
suhu 38°C. CT-scan menunjukan adanya gambaran hiperdens pada daerah frontotemporal
kanan. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? A. Gangguan perfusi
jaringan serebral B. Ketidakefektifan pola napas C. Hambatan mobilitas flsik D. Risiko
cedera E. Hipertermia

Pembahasan: Stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah otak dan menimbulkan
adanya peningkatan masa intracerebral. Yang terjadi adalah peningkatan tekanan
intracranial. Ciri ciri terjadinya hal tersebut ditunukan dengan data seperti penurunan
kesadaran, pupillambat,

gangguan neurologis lainnya dan juga adanya gambaran st scan. Data ini mendominasi
maka diagnosanya adalah gangguan perfusi cerebral. Jawaban : A

44. Seorang laki-laki berusia 63 tahun, dirawat di ruang neurologi dengan keluhan;
mengalami kelemahan pada sisi kiri tubuh sejak semalam Hasil pengkajian didapatkan
wajah asimetris, bicara pelo, diberi minum tersedak, lidah terlihat mencong ke kanan. CT
Scan menunjukkan infark lobus parietal dextra. Apakah masalah keperawatan yang tepat
pada kasus tersebut? A. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B. risiko
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral C. hambatan komunikasi verbal D. hambatan
mobilitas flsik E. risiko aspirasi

Pembahasan: Proses serangan stroke menimbulkan proses kerusakan jaringan otak yang
bersifat fokal dan gangguan terjadi sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena. Berat
ringan sangat tergantungan dari lokasi dan luasnya kerusakan jaringan otak yang rusak.
Sehingga kerusakan otak dapat dilihat dari tanda dan gejala yang ditimbulkan. Satu
gangguan yang menonjol di tampilkan pada kasus ini adalah gangguan menelan seperti
bicara pelo, tersedak dan sebagainya . akibat yang berat muncul adalah risiko aspirasi yaitu
masuknya cairan gastro terutama lambung ke saluran pernapasan dan berakibat ganggu
system nafas. Jawaban : E

45. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat di ruangpenyakit dalam dengan diagnosis
DM. Hasil pengkajian, mudah lelah, aktivitas dibantu orang lain, sering merasa haus, BB
turun, kulit kering, TD 120/ 80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit,
dan hasil laboratorium gula darah sewaktu 578 mg/ d1. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut? A. defisit nutrisi B. intoleransi aktivitas

C. kekurangan volume cairan D. kerusakan integritas kulit E. ketidakstabilan kadar glukosa


darah

Pembahasan: Pada penderita DM mengalami gangguan produksi insulin atau resistensi


insulin yang mengakibatkan ketidakmampuan menjaga kadar glukosa darah dalain rentang
normal. Manisfestasi klinis penderita diabetes meliputi polidipsi, poliuri,poliphagia. Polidipsi
dan poliuri terjadi karena kehilangan cairan akibat kondisi diuresis osmotik. Poliphagia
karena hasil dari status katabolik yang disebabkan karena kurangnya insulin dan proses
pemecahan lemak dan protein. Jawaban : E

46. Seorang laki laki berusia 60 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri dan kaku
pada persendian kaki Hasil pengkajian skala nyeri 3 bertambah saat pagi, lemas, kesulitan
saat bergerak dan rentang gerak menurun, pasien juga mengeluh penyakitnya tidak
sembuhsembuh. Apakah masalah utama pada kasus tersebut? A. kerusakan mobilitas flsik
B. risiko cedera C. kelemahan D. nyeri akut E. ansietas

Pembahasan: Terdapat 2 manifestasi utama klinis pada osteoarthritis yaitu nyeri yang
bertambah berat pada pagi hari dan ketebatasan pergerakan, sering diikuti oleh krepitus,
kekakuan sendi dan juga pembesaran sendi. Jawaban : A

47. Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan DHF.
Hasil pengkajian pasien mengeluh lemah, terdapat petekie pada kedua lengan, dan kedua
ekstremitas terasa dingin, dan suhu 36°C. Hasil pemeriksaan laboratorium HZB 18
mg/dl,Hematokrit 50%, trombosit 45.000/mm3. Apakah masalah keperawatan yang utama
pada kasus tersebut? A. risiko syok B. hipertermia C. risiko perdarahan D. intoleransi
aktifltas E. gangguan integritas kulit

Pembahasan: Infeksi virus dengue akan menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas


dinding pembuluh darah dan merembesnya cairan ke ekstravaskular. Petekie dan
trombpsitopenia (150.000/mm3-450.000/mm3) merupakan tanda adanya perdarahan pada
pasien DHF. Pada kasus diatas perlu diwaspadai adariya kebocoran
plasmadenganmeningkatnya Hb yaitu 18 mg/dl(13-15 mg/dl) dan peningkatan hematokrit
yaitu 50% (37% -47%) yang dapat menyebabkan kondisi hipovolemia dan syok Jawaban : A

48. Bayi laki-laki usia 1 hari dirawat dalam inkubator di RS. dengan hiperbilirubinemia. Hasil
pengkajian: BBL 2300 gr, BB saat ini 2280 gr, kuning pada kulit, sklera, dan membran
mukosa mulut, neflek hisap lemah, suhu 37,7°C, frekuensi nadi 120 x/mnt, frekuensi napas
45x/mnt, bilirubin serum 15 mg/dL. Rencana akan dilakukan fototerapi. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut? A. Hipenermia B. Defisit nutrisi C. Ikterik
neonatus D. Resiko tinggi cidera E. Resiko tinggi gangguan integritas kulit.

Pembahasan: Hiperbilirubinemia adalah peningkatan bilirubin dalam darah ditandai dengan


kuning pada kulit, sklera, dan membran mukosa mulut, bilirubin serum >2 mg/dL yang
merupakan data mayor pada masalah ikterik neonatus. Jawaban : C

49. Balita laki-laki usia 1 tahun dirawat diruang anak dengan hidrosefalus. Hasil pengkajian:
kesadaran menurun, LK 69 cm terdapat sunset eyes sign, belum bisa duduk, hanya
berbaring di tempat tidur. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? A.
Deflsitnutrisi B. Intoleransiaktivitas C. Gangguan mobilitas flsik D. Risiko gangguan perfusi
jaringan sel ebral E. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Pembahasan: Pada hidrosefalus terjadi penumpukan cairan di dalam otak yang


mengakibatkan teljadinya penekanan syaraf otak, yang ditandai dengan kesadaran
menurun, LK membesar, terdapat sunset sign. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah
perfusi jaringan serbral tidak efektif. Jawaban : D

50. Balita laki-laki usia 4 tahun dibawa ke rumah sakit karena kejang saat di rumah. Hasil
pengkajian: anak memiliki riwayat kejang demam, demam sudah 3 hari, batuk, pilek, anak
tampak lemah, Suhu tubuh 39°C, frekuensi napas 35x/menit. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut? A. Hipertermia B. Risiko cidera C. Risiko infeksi D. Intoleransi
aktivitas

E. Pola napas tidak efektif

Pembahasan : Kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel
neuron, dan dalam waktu yang singkat tte adi difusi dari ion kalium dan natrium melalui
membran tersebut sehingga terj adi pelepasan listrik. Lepasnya muatan listrik dapat meluas
ke seluruh sel maupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmiter maka
terjadilah kejang. Suhu tubuh normal pada usia 4 tahun 36,5°C - 37,2°c. Jawaban : A

51. Anak laki-laki usia 4 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan bengkak pada muka,
sakit kepala dan berat badan meningkat dratis. Hasil pengkajian: mudah lelah, demam
seluruh tubuh, konjungtiva pucat, porsi makan tidak dihabiskan, dan hasil laboratorium:
protein urin +3. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? A. Nyeri akut B.
Intoleransi aktivitas C. Risiko tinggi infeksi D. Kelebihan volume cairan E.
Ketidakseimbangan nutrisi

Pembahasan: Berdasarkan data pada kasus mengarah pada diagnosa sindroma nefrotik.
Sindroma nefrotik merupakan gangguan pada ginjal yang ditandai dengan proteinuria,
hipoalbuminemia yang dapat meningkatkan permiabilitas kapiler sehingga menyebabkan
edema anasarka yang berdampak pada peningkatan berat badan yang drastis. Jawaban : D

52. Balita perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD karena sesak napas dan batuk.
Hasil pengkajian: anak tidak bisa mengeluarkan sekret, terdengar bunyi wheezing, frekuensi
napas 46x/menit Keluarga tampak khawatir dengan anaknya. Apakah tindakan keperawatan
utama pada kasus tersebut?

A. Atur posisi semi fowler atau fowler B. Pemberian oksigen pada anak C. Anjurkan batuk
efektif D. Lakukan inhalasi E. Lakukan suction

Pembahasan: Pada kasus tersebut terjadi penyempitan bronchus yang ditunjang oleh data
adanya bunyi wheezing. Melonggarkan bronchus diperlukan broncodilator yang diberikan
per inhalasi. Inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran nafas
melalui penghisapan yang mempunyai keuntungan yaitu obat bekerja langsung pada
saluran napas. Jawaban : D

53.Balita perempuan usia 2 bulan dirawat di Ruang Anak dengan keluhan kebiruan pada
saat menangis lama. Anak didiagnosis tetralofy of fallot. Saat ini anak diperbolehkan pulang.
Ibu bertanya apa yang harus dilakukan jika anak mengalami kebiruan. Apakah pendidikan
kesehatan yang tepat diberikan pada kasus tersebut? A. Teriangkan anak saat menangis B.
Ajarkan posisi knee chest C. Beri istirahat cukup D. Tinggikan kepala E. Batasi aktivitas

Pembahasan: Posisi knee chest atau jongkok akan membuat anak merasa nyaman/lebih
baik sebab sianosis akan berkurang. Mekanisme teljadinya hal tersebut, yaitu knee chest
atau jongkok akan menurunkan aliran darah balik yang kurang kandungan oksigennya.
Akibatnya resistensi sistemik akan meningkat sehingga pirau kanan ke kiri akan menurun
dan aliran darah paru meningkat Saturasi oksigen pun meningkat dan sianosis berkurang.
Jawaban : B

54. Bayi perempuan usia 1 hari dirawat di NICU dengan riwayat persalinan normal dengan
usia gestasi 32 minggu. Hasil pengkajian: bayi tampak lemah, reflek hisap dan menelan
lemah, frekuensi napas 60x/menit. Ibu mengatakan ASI sudah keluar. Bagaimanakah cara
pemberian ASI pada kasus tersebut? A. Menyusu langsung pada ibu B. Menggunakan
sendok C. Menggunakan pipet D. Menggunakan OGT E. Menggunakan dot

Pembahasan: Bayi lahir dengan usia gestasi 32 minggu merupakan bayi prematur. Pada
masa gestasi tersebut bayi belum memiliki reflek hisap dan menelan yang baik, sehingga
belum mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral. Kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi
secara enteral dengan pemasangan OGT (Orogastric Tube). Jawaban : D

55. Bayi usia 8 hari dirawat di perinatologi dengan postoperatif pemasangan kolostomi hari
ke3. Hasil pengkajian: stoma merah muda, kantung stoma tampak penuh. Perawat akan
melakukan perawatan stoma. Perawat telah menyiapkan alat, cuci tangan, menjelaskan
prosedur kerja, dan membuka kantong stoma. Apakah langkah selanjutnya pada kasus
tersebut? A. Mengobservasi stoma dan kulit sekitamya B. Mengukur dan menggambar pola
stoma C. Membersihkan kulit sekitar stoma D. Mcngeringkan kulit sekitar stoma E.
Mcmberikan salep Zinc

Pembahasan:

Langkah Perawatan Stoma 1.Menyiapkan alat 2.Mencuci tangan 3.Menjelaskan prosedur


kerja 4.Meletakkan perlak dan bengkok 5.Membuka kantong kolostomi 6.Membersihkan kulit
sekitar stoma 7.Mengeringkan kulit sekitar stoma 8.Mengobservasi stoma dan kulit
sekitarnya 9.Memberikan salep Zinc 10.Mengukur dan menggambar pola stoma
11.Membuka dan merekatkan kantong kolostomi 12.Membereskan alat dan cuci tangan
Jawaban : C

56. Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena mengalami demam
selama 3 hari. Hasil pengkajian: mengeluh sakit kepala, suhu 38,8°C. Perawat akan
melakukan uji tourniquet. Perawat mcnjelaskan prosedur dan meminta persetujuan kepada
ibunya, mencuci tangan, mcmasang manset di atas fossa cubiti, mengukur tekanan darah
dan diperoleh hasil 110/70 mmHg. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? A.
Melepas manset secara perlahan B. Menahan tekanan manset selama 10 menit C.
Mencatatjumlah petekhie pada area yang ditandai D. Menentukan tekanan tengah sistolik
dan diastolik E. Memompa manset sampai tekanan yang telah ditentukan

Pembahasan:

Urutan tindakan uji toumiquet setelah mengukur tekanan darah dan mendapatkan nilai
tekanan sistolik dan diastolik selanjutnya menambahkan sistol dan diastole, lalu dibagi 2
(110+70/2) = 90. Nilai tersebut menjadi acuan untuk menahan airraksa pada nilai tersebut
selama 10 menit. Langkah prosedur uji toumiquet 1.Menjelaskan prosedur dan meminta
2.pesetujuan kepada ibunya Mencuci tangan 3.Memasang manset diatas fossa cubiti
4.Mengukur tekanan darah dan diperoleh hasil 110/ 70 mmHg. 5.Menentukan tekanan
tengah sistolik dan diastolik 6.Memompa manset sampai air raksa berada pada tekanan
yang telah ditentukan . 7.Menahan tekanan manset selama 10 menit 8.Mencatatjumlah
petekhie pada area yang ditandai 9.Melepas manset secara perlahan 10.Mencuci tangan
Jawaban : D

57. Anak perempuan usia 10 tahun dirawat di mang perawatan dengan diagnosis HTV. Hasil
pengkajian: anak sering bertanya kepada perawat, mengapa harus selalu meminum obat
dan anak ingin mengetahui penyakitnya. Namun nenek pasien melarang perawat untuk
memberitahukan penyakitnya. Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus tersebut? A.
Fidelity B. Justice C. Beneficence D. Confidentiality E. Nonmaleficence

Pembahasan:

Prinsip etik yang diterapkan oleh perawat adalah prinsip Confidentiality. Prinsip
Confidentiality adalah prinsip yang menjaga informasi tentang klien. Kecuali dengan
persetujuan dan keluarga serta menggunakan inform consent. Jawaban : D

58. Anak perempuan usia 6 tahun dirawat di PICU karena meningitis sudah 2 minggu. Hasil
pengkajian: kesadaran menurun dan terpasang ventilator. Orang tua mengatakan tidak
sanggup lagi untuk membiayai dan akan membawa pulang anaknya. Apakah implementasi
pada kasus tersebut? A. Membiarkan keluarga membawa anaknya pulang B. Menghargai
apapun yang menjadi keputusan keluarga C. Memberikan motivasi orang tua untuk mencari
bantuan D. Meminta keluarga menandatangani surat pernyataan pulang paksa E.
Menjelaskan pada keluarga bahwa anak harus tetap menjalani perawatan

Pembahasan: Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran dan


fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya adalah pemberi perawatan,
pemberi keputusan klinis, pelindung, advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi
kenyamanan, komunikator, dan pendidik. Adapun pada saat keluarga mempunyai masalah
seperti kasus di atas dan harus memutuskan maka perawat bertanggung jawab membantu
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan. Hal ini
bagian dari peran perawat sebagai advokat. Jawaban : E

59. Anak laki-laki usia 7 tahun dirawat di RS dengan sindrom nefrotik. Hasil pengkajian:
pitting edema di ekstremitas, asites, frekuensi napas 32x/menit. Hasil laboratorium: protein
urine (+), albumin 1,9 gr/dl. Anak tersebut mendapatkan terapi steroid dan diuretik. Apakah
intervensi utama untuk kasus tersebut? A. Beri nutrisi TKTP B. Pantau pola napas

C. Beri terapi oksigen D. Pantau nilai laboratorium E. Pantau keseimbangan cairan

Pembahasan: Berdasarkan data pada kasus mengarah pada diagnosis sindroma nefrotik.
Sindroma nefrotik merupakan gangguan pada ginjal yang ditandai dengan proteinuria,
hipoalbuminemia yang dapat meningkatkan permiabilitas kapiler sehingga menyebabkan
edema anasarka. Data edema menujukkan adanya keperawatan berlebihan cairan.
Intervensi utama pada kasus tersebut adalah memantau keseimbangan cairan. Jawaban : E
60. Balita usia 3 tahun dibawa ibunya ke poli MTBS dengan keluhan demam, sakit pada
telinga dan ada cairan yang keluar selama 3 hari. Hasil pengkajian: nyeri skala 3, tampak
nanah keluar dari telinga, teraba pembengkakan pada belakang telinga. Apakah
implementasi utama pada kasus tersebut? A. Mengeringkan telinga dengan bahan penyerap
B. Menganjurkan untuk kunjungan ulang 3 hari C. Merujuk anak ke poli spesialis D.
Mengobservasi nyeri E. Mengobservasi suhu

Pembahasan: Klasiflkasi kasus menurut MTBS adalah infeksi telinga akut. deakan yang
dilakukan: beri antibiotik yang sesuai, beri parasetamol, keringkan telinga dengan bahan
penyerap, dan kunjungan ulang 5 hari. Pilihan jawaban adalah mengeringkan telinga
dengan bahan penyerap. Jawaban : A

61. Bayi perempuan usia 4 bulan dibawa ibunya ke posyandu untuk imunisasi. Hasil
pengkajian: sudah mendapatkan HbO, BCG, dan polio 1.

Apakah imunisasi yang harus diberikan pada bayi tersebut? A. DPT-HB-Hib 1, Polio 1 B.
DPT HB-Hib 1, Polio 2 C. DPT-HB-Hib 2, Polio 2 D. DPT-HB-Hib 3, Polio 3 E. DPT-HB-Hib
3, Polio 3

Pembahasan: Pemberian imunisasi harus sesuai dengan usia dan jenis imunisasi. Bila anak
belum mendapatkan jenis imunisasi sesuai dengan usianya maka pemberian imunisasi
mengikuti imunisasi yang belum diberikan. Pada usia 4 bulan, anak seharusnya sudah
mendapatkan DPT HB Hib 3, Polio 4. Akan tetapi pada kasus di atas, anak baru
mendapatkan HbO, BCG, polio 1, maka selanjutnya jenis imunisasi yang harus diberikan
adalah DPT HB Hib 1, Polio .2, Jawaban : B

62. Bayi perempuan baru lahir dengan usia gestasi 35 minggu dirawat di perinatologi. Hasil
pengkajian BB 2000 gr, frekuensi nadi 140x/menit, frekuensi napas 56x/menit, suhu 35,6°C,
reflek hisap lemah, lanugo banyak, dan lemak subkutan tipis. Apakah pendidikan kesehatan
yang tepat pada kasus tersebut? A. Ajarkan metode kangguru B. Anjurkan menjemur di pagi
hari C. Anjurkan tidak memandikan bayi D. Ajarkan cara membedong (menyelimuti bayi) E.
Anjurkan untuk memakai sarung tangan dan sarung kaki

Pembahasan: Pada bayi berat badan lahir rendah akan berisiko texjadi hipotermia (suhu
kurang 36,5°C) karena: 1) Jaringan lemak subkutan tipis. 2) Perbandingan luas permukaan
tubuh dengan berat badan besar. 3) Cadangan glikogen dan brownfat sedikit Tidak ada
respon menggigil pada saat kedinginan Tata laksana untuk mengatasi hipotermia
menggunakan prinsip perpindahan panas

dimana tubuh ibu menjadi termoregulator suhu tubuh bayi. Oleh karena itu tindakan utama
yang tepat adalah perawatan metode kanguru. Jawaban : A

63. Anak perempuan usia 12 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan sudah 3 hari
mengeluh nyeri pada daerah perut bawah Hasil pengkajian: anak mengeluh nyeri saat
buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi tampak meringis
kesakitan, nafsu makan menurun dan susah tidur. Apakah kriteria evaluasi yang diharapkan
tercapai pada kasus tersebut? A. Tidak terjadi nyeri kronis B. Nyeri berangsur berkurang C.
Kebutuhan tidur terpenuhi D. Kebutuhan nutrisi terpenuhi E. Pola eliminasi dalam rentang
normal

Pembahasan: Keluhan utama pada penderita gangguan system perkemihan terutama ISK
adalah nyeri saat berkemih yang disebabkan karena adanya infeksi pada saluran kemih.
Pada kasus tersebut, data yang menonjol adalah nyeri daerah perut bawah, ada ekspresi
meringis kesakitan dan nyeri saat buang air kecil. Data tersebut merupakan data mayor
untuk masalah keperawatan nyeri akut. Evaluasi , keperawatan pada nyeri akut tersebut
berdasarkan kriteria evaluasi adalah nyeri berkurang. Jawaban : B

64. Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 datang ke poliklinik KIA dengan keluhan
terdapat benjolan pada payudara kiri. Hasil pengkajian, pasien mengatakan benjolan
semakin lama semakin membesar, tidak mobile dan terasa nyeri. Teraba massa dengan
diameter 2 cm. Apakah pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan pada kasus tersebut? A.
USG payudara B. Rontgen dada C. Mammographi

D. Biopsi payudara E. Kolposcopi

Pembahasan: Kanker payudara adalah keganasan yang, terjadi pada jaringan payudara
yang ditandai dengan adanya benjolan abnormal, terjadi perubahan ukuran dalam waktu
tertentu, terdapat lesi, terdapat rasa nyeri, perubahan struktur kulit, dan adanya pengeluaran
cairan abnormal dari lesi atau putting payudara. Setelah mendapatkan hasil anamnesa dan
pengkajian dengan inspeksi dan palpasi pada daerah benjolan, untuk penetapandaerah
benjolan, untuk penetapan diagnosis pasti perlu dilakukan pemeriksaan diagnosis lebih
lanjut Pemeriksaan diagnostik yang direkomendasikan pada kasus tersebut adalah
mammographi. Jawaban : C

65. Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke poliklinik KIA
dengan keluhan sakit kepala dan pandangan kabur. Hasil pemeriksaan fisik: TD 160/100
mmHg, TFU 34 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 160 x/menit, edema tungkai
bawah +2, dan proteinuria+1 . Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien
tersebut? A. Nyeri akut B. Kelebihan volume cairan C. Ketidak efektifan proses kehamilan D.
Resiko tinggi cedera pada ibu danjanin E. Gangguan persepsi sensori: penglihatan

Pembahasan: Preeklampsia adalah tekanan darah tinggi > 140/90 disertai Protein uria yang
terjadi pada kehamilan setelah 20 minggu sampai akhir minggu persalinan. Pada
preeklamsia, volume plasma menurun, sehingga terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan
hematokxit maternal. Pembahan ini membuat perfusi organ maternal menurun
(menyebabkan sakit kepala dan penurunan penglihatan), penurunan perfusi ini juga ke janin
(ini bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan janin bahkan kematian j anin). Sehingga
masalah keperawatan pada Pasien diatas adalah resiko tinggi cedera pada ibu dan janin.

Jawaban : D

66. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 post SC hari ketiga, dirawat di ruang nifas
bersama bayinya. Hasil Pengkajian: pasien menyatakan ingin memberikan ASI eksklusif.
refleks hisap bayi baik, perlekatan ibu dan bayi saat menyusui sudah tepat dan terlihat
gerakan menelan. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? A. Kesiapan
menyusui B. Ketidak cukupan ASI C. Terputusnya proses menyusui D. Ketidakefektifan
pemberian ASI E. Kurang pengetahuan tentang menyusui

Pembahasan: Berdasarkan buku diagnosa keperawatan NANDA pada domain ke-2 tentang
nutrisi, terdapat 4 diagnosa utama pada proses menyusui yaitu kesiapan menyusui,
keudakcukupan ASI, terputusnya, proses menyusui, ketidakefektifan pemberian ASI.
Penetapan masing-masing diagnosis ini sesuai dengan batasan karakteristik yang muncul
pada kasus. Khusus untuk diagnosis kesiapan menyusui, sesuai dengan batasan
karakteristik diagnosis ini pasien menunjukan perasaan antusias untuk menyusui dan
menyatakan ingin memberikan ASInya sampai dengan ASI eksklusif. Selain itu pada bayi
juga tidak terdapat masalah, refleks hisap baik, perlekatan ibu dan bayi sudah tepat dan
terdapat gerakan menelan, hal ini menunjukan bayi sudah mampu menyusu dan ibu juga
sudah mampu menyusui dengan baik. Jawaban : A

67. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik Ginekologi dengan keluhan
nyeri saat berhubungan dengan pasangan. Hasil pengkajian, pasien mengatakan sudah
satu tahun tidak menstruasi, jarang melakukan hubungan seksual dan belum pernah
mendapatkan informasi tentang menopause. Apakah masalah keperawatan utama pada
pasien tersebut? A. Cemas B. Nyeri Akut

C. Disfungsi seksual D. Defisit pengetahuan E. Ketidakefektifan pola seksual

Pembahasan: Menopause adalah tidak terjadi menstruasi pada perempuan yang


sebelumnya mengalami siklus menstruasi secara teratur karena adanya penurunan hormon
estrogen. Gejala yang dialami pada saat menopause adalah hot Hashes, rasa kering pada
vagina dan nyeri pada saat berhubungan seksual, sulit tidur, masalah saluran kemih,
penurunan gairah seksual, gangguan suasana hati dan peruhan pada kulit dan rambut.
Pada kasus keluhan yang menonj ol dialami oleh pasien adalah saat melakukan hubungan
seksual vagina terasa kering, nyeri dan sangat mengganggu. Pasien juga mengatakan
bahwa karena nyeri pasien jarang melakukan hubungan seksual. Berdasarkan keluhan
pasien tersebut pasien mengalami pembahan pola hubungan seksual. Jawaban : E

68. Seorang perempuan berusia 35 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke UGD dengan
keluhan keluar darah dari kemaluan. Hasil pengkajian: perdarahan tanpa rasa nyeri dan
berwana merah terang, TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi kepala dan DJJ 144x/menit
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? A. Observasi pembukaan jalan
lahir B. Kolaborasi pemberian heparin C. Anjurkan untuk tirah baring D. Pantau intake
outputcairan E. Pantau pergerakan janin

Pembahasan: Semua pasien dengan perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester


ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Penanganan plasenta previa bergantung
kepada: Keadaan umum pasien, kadar Hb, jumlah perdarahan yang telj adi, umur
kehamilan/taksiran BB j anin, jenis plasenta previa, paritas dan kemajuan persalinan.
Penanganan Utama pada plasenta previa adalah istirahat/ tirah baring. Pemberian tirah
baring akan mengurangi penekanan

plasenta dan pergerakan yang banyak dapat mempermudah pelepasan plasenta sehingga
dapat terjadi perdarahan. Jawaban : C

69. Seorang perempuan berusia 35 tahun berada di ruang bersalin memasuki kala III. Hasil
pengkajian pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta belum lepas, kontraksi uterus
kuat, dan bayi masih dilakukan IMD. Observasi tanda-tanda vital TD: 90/70 mmHg, frekuensi
nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, dan suhu 37°C. Apakah intervensi keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut? A. Lanjutkan IMD B. Monitor perdarahan. C. Lakukan
masase uterus D. Kolaborasi pemberian cairan infus. E. Lakukan peregangan tali pusat
terkendali

Pembahasan: Manajemen aktifkala m yang harus dilakukan adalah suntikan oksitosin,


peregangan tali pusat terkendali/PTT dan masase uterus. Jika belum ada tanda-tanda
plasenta lepas seperti semburan darah tiba tiba, tali pusat memanjang, kontraksi uterus
kuat, maka yang harus dilakukan adalah langkah II manajemen aktif yaitu PTT. IMD
dilakukan untuk membantu proses oksitosin alami saja. Jawaban : E

70. Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 Post SC hari kedua rawat gabung dengan
bayi. Hasil pengkajian: TFU 1 jari bawah pusat, dan kontraksi baik. Kondisi bayi sehat, BBL
2600 gram dan reflex hisap baik. Pasien mengeluh ASI hanya keluar sedikit sehingga ibu
jarang menyusui. Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? A.
Ajarkan teknik relaksasi B. Ajarkan posisi pelekatan C. Lakukan kompres hangat

D. Susui bayi sesering mungkin E. Lakukan perawatan payudara

Pembahasan: Faktor yang paling penting dalam proses pemberian ASI kepada bayi adalah
hisapan bayi pada payudara ibu. Hisapan bayi pada payudara ini akan menstimulasi
pengeluran hormone oksitosin dan hormon prolaktin yang berfungsi untuk produksi ASI dan
pengeluaran ASI, sehingga apabila bayi terus menerus menghisap payudara jumlah ASI
akan semakin banyak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi bayi. Jawaban : D

71. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli KIA dengan keluhan gatal dan
perih pada daerah vagina. Hasil pengkajian area genetalia tampak merah, secret vagina
banyak, berbau dan berwarna agak kuning. Apakah intervensi yang tepat pada kasus
tersebut? A. Menganjurkan untuk pemeriksaan apusan vagina B. Merencanakan
pemeriksaanpapsmear C. Kolaborasi foto rontgen pelviks D. Kolaborasi USG transvaginal E.
Kolaborasi pemeriksaan urin

Pembahasan: Kasus menunjukkan data adanya tanda-tanda infeksi spesifik pada vagina
yang dapat disebabkan oleh trichomonas dan candida albicans. Tanda dan gejala dari
vaginitis pada kasus antara lain yaitu area genetalia tampak merah, secret vagina, banyak,
berbau dan berwarna agak lanung, sehingga intervensi yang paling prioritas adalah
melakukan pemeriksaan apusan vagina, dengan cara di ambil sekret vagina selanjutnya di
periksa di laboratorium. Jawaban : A

72. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik KB untuk konsultasi ingin
mengatur jarak kelahiran anak. Hasil pengkajian pasien baru memiliki 1 anak yang berusia 7
bulan. Observasi tanda-tanda vital: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, dan MT 27
Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien tersebut? A. pil B. implant C. suntik D.
kontrasepsi mantap E. alat kontrasepsi dalam rahim

Pembahasan: Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergantung dari kondisi pasien antara
lain: 1. Tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengaturjarak kelahiran anak atau tidak
ingin punya anak lagi) 2. Kondisi fisik ibu : Beberapa kondisi ibu yang perlu diperhatikan
adalah vital sign, BB, TB, atau JMT dari ibu, riwayat kesehatan ibu, riwayat penyakit yang
diderita oleh ibu dan riwayat penyakit kronis pada keluarga yang mungkin di turunkan
(hipertensi, DM, dan obesitas) 3. Jumlah anak hidup dan usia anak hidup 4. Jenis
kontrasepsi yang akan dipilih dan syaratnya. a. Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dan
patch) tidak direkomendasikan pada ibu yang mengalami hipertensi, obesitas, varises, dan
DM. b. Kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) direkomendasikan pada perempuan yang
tidak memiliki riwayat PBD, wanita dengan penyakit hipertensi, obesitas dan DM. Unsur aktif
dalam IUD/AKDR bekerja dalam area local. yaitu endometrium dan uterus saja. c.
Kontrasepsi mantap direkomendasikan pada perempuan yang sudah memiliki cukup anak
dan tidak menginginkan mempunyai anak lagi, sudah berusia lebih dari 35 tahun, anak yang
paling kecil berusia lebih dari 2 tahun. Pada kasus mi data yang ditemukan adalah ibu baru
berusia 30 tahun, tujuan ibu ingin mengatur jarak kelahiran anak. TD 140/90 nimHg (kategori
hipertensi ringan), EMT 27 (kategori obesitas), baru memiliki 1 anak yang berusia 7 bulan
sehingga jawaban yang tepat adalah pasien direkomendasikan untuk menggunakan alat
kontrasepsi dalam rahim (IUD).

Jawaban : E

73. Seorang perempuan berusia 25 tahun P3A0 postpartum 2 minggu yang lalu. Hasil
pengkajian pasien mengatakan selama di rumah minum jamu-jamuan. Menurut budaya
pasien hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan postpartum dan memperlancar ASI.
Bagaimana sikap perawat yang menunjukkan kepekaan terhadap budaya? A. Mendukung
kebiasaan pasien B. Mempengaruhi keluarga mengubah kebiasaan ini C. Menganjurkan
pasien segera meninggalkan kebiasaan minum jamu D. Menjelaskan tentang minum jamu
dan pengaruhnya bagi kesehatan pasien E. Menganjurkan pasien meninggalkan kebiasaan
ini secara sembunyi sembunyi

Pembahasan: Sesuai dengan konsep transkultural nursing praktik keperawatan harus


berfokus memandang persamaan dan perbedaan budaya dengan menghargainya budaya
tersebut Terdapat 3 pedoman menghadapi budaya yaitu: ]) mempertahankan budaya yang
dimiliki oleh pasien, jika budaya tersebut tidak bertentangan dengan kesehatan 2)
mengakomodasi budaya pasien, jika budaya itu kurang menguntungkan kesehatan 3)
merubah budaya pasien, jika budaya itu bertentangan dengan kesehatan. Semua tindakan
menghadapi budaya ini tetap dilakukan dengan menghargai budaya tersebut. Pada budaya
minum jamu pada masa postpartum dalam hal ini perawat dapat menggunakan pedoman
yang kedua yaitu mengakomodasi budaya pasien jika budaya itu kurang menguntungkan
bagi kesehatan. Jadi tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh perawat adalah menjelaskan
tentang minum jamu dan pengaruhnya bagi kesehatan pasien. (Perawat belum mengetahui
secara pasti kandungan nutrisi dan obat pada jamu, pengolahan jamu secara tradisional dari
olahan mmah tangga tidak sepenuhnya dapat dijamin kebersihannya) tetap ada
kemungkinan pasien dapat mengalami masalah kesehatan dengan tetap menghargai
budaya tersebut dan memberikan kesempatan pasien untuk memutuskan perawatan
kesehatan yang akan dilakukannya. Jawaban : D

74. Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu, datang kepoli KIA
untuk periksa kehamilan. Hasil pengkajian rampak odema di wajah dan ektremitas. TFU 30
Cm,

punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 145x/menit. Perawat menjelaskan pada pasien cara
menghitung gerakanjanin. Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi tersebut? A. Pasien
mengatakan bayinya banyak bergerak B. Pasien menyampaikanjumlah gerakanjanin C.
Pasien mengatakan odema berkurang D. Pasien mengatakan kondisinya baik E. Pasien
mengatakan bayinya sehat

Cara menilai gerakan janin: Minta ibu hamil untuk berbaring miring dan menghitung 10
gerakan janin dalam 2 jam. Janin dinilai sejahtera bila gerakan janin dirasakan ibu 10 kali
dalam 2 jam. Pada kasus diatas pasien diharapkan dapat menghitung janin dan mampu
menyampaikan jumlah gerakan janin yang dirasakan. Jawaban : B

75. Seorang perempuan berusia 20 tahun, hamil aterm, dirawat di ruang bersalin dengan
keluhan mules mau melahirkan. Hasil pengkajian pembukaan lengkap dan selaput ketuban
pecah. Perawat memimpin pasien mengedan tetapi kepala janin masih di hodge JJI.
Perawat menganjurkan pasien setiap meneran dengan posisi jongkok. Apakah hasil yang
diharapkan dari tindakan tersebut? A. Mencegah laserasi perenium B. Meningkatkan power
ibu C. Persalinan yang lancar D. Kepala bayi turun E. Mengurangi nyeri

Beberapa posisi yang dapat dilakukan pada saat meneran dalam persalinan normal adalah,
posisi miring kiri bermanfaat memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenisasi
yang baik bagi bayi dan membantu mencegah terjadinya laserasi. Posisi merangkak sangat
baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu bayi melakukan rotasi dan
peregangan minimal pada perineum. Posisi semifowler lebih mudah bagi penolong untuk

membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati/men-support perineum, dan posisi


jongkok/berdiri sangat berguna membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran
panggul dan memperbesar dorongan untun meneran. Jawaban : D

76. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke poliklinik KIA diantar oleh ibunya
dengan keluhan keputihan sudah l minggu, Hasil pengkajian, pasien setiap selesai BAK dan
BAB kemaluan tidak di keringkan, tampak keluaran cairan dari vagina, dan daerah labia
nampak berwarna merah. Perawat menjelaskan tentang kebersihan vagina. Apakah
evaluasi yang diharapkan dari intervensi tersebut? A. Pasien mengatakan dirinya telah sehat
B. Pasien mengatakan keputihan berkurang C. Pasien bersedia melakukan imunisasi HPV
D. Pasien dapat menjelaskan cara vulva hygiene E. Pasien mengatakan mengerti dengan
Penjelasan dari perawat

Pembahasan: Cara menilai intervensi berhasil adalah pasien bisa menjelaskan kembali
pendidikan kesehatan yang telah di jelaskan sebelumnya. Jawaban : D

77. Perempuan berusia 45 tahun datang ke poli ginekologi dengan keluhan keputihan yang
berbau sejak 3 bulan yang lalu. Hasil pengkajian pasien perdarahan saat berhubungan
seksual, sekret vagina banyak dan berwarna kuning. Perawat menyarankan untuk
melakukan deteksi awal dengan pemeriksaan papsmear. Apakah informasi penting yang
harus disampaikan perawat pada kasus tersebut? A. Tidak melakukan hubungan seksual 48
jam sebelum pemeriksaan B. Tidak minum antibiotik selama 2 hari sebelum pemeriksaan C.
Datang kembali saat menstruasi hari ke 7 D. Paling tepat dilakukan saat masa subur

E. Puasa 12 jam sebelum pemeriksaan

Pembahasan: Informasi penting yang harus disampaikan oleh perawat untuk persiapan Pap
smear adalah tidak melakukan hubungan seksual 48 jam sebelum pemeriksaan, tidak
sedang menstruasi/ waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir leher rahim adalah 2
minggu setelah haid selesai dan jangan menggunakan pembasuh antiseptik di sekitar
vagina 72 jam sebelum pemeriksaan. Jawaban : A

78. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0 postaartum 6 jam dirawat di ruang nifas
dengan keluhan lemas, dan keluar darah dari jalan lahir. Hasil pengkajian: TD 100/70
mmHg, frekuensi nadi 90x/menit. Kontraksi uterus lunak, dan kandung kemih penuh.
Perawat segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan masase uterus. Apakah
hasil yan g diharapkan dari tindakan tersebut? A. Lochea rubra B. Keadaan Umum baik C.
Kontraksi uterus kuat D. Kandung kemih kosong E. Tinggi tandus setinggi umbilikus
Pembahasan: Berdasarkan data awal pada 6 jam postpartum terdapat keluhan lemas.
banyak keluar darah dari jalan lahir. Perawat sudah harus berflkir ke kemungkinan adanya
perdarahan, sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan kontraksi uterus. Kontraksi uterus
yang kurang kuat dapat disebabkan oleh retensio placenta, atonia uterus. Disamping itu
kandung kemih yang penuh dapat menghalangi kontraksi uterus karena posisinya tepat
bagian anterior dari uterus. Bila pada pemeriksaan ditemukan kandung kemih penuh, segera
kosongkan kandung kemih, dan lakukan masase uterus sehingga kontraksi uterus kuat.
Jawaban : C

79. Seorang perempuan usia 31 tahun dirawat di RSJ karena menolak minum obat dan
bicara sendiri. Menurut keluarga, pasien dekat dengan ibunya yang meninggal 1 tahun lalu,
selalu dimarahi oleh ayahnya, pemah tidak naik kelas, dan pernah ditinggal menikah
pacarnya 2 tahun -lalu. Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena belum menikah.
Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut? A. kehilangan orang yang dicintai B. gagal
pendidikan C. gagal menikah D. putus obat E. pola asuh

Pembahasan: Teljadinya gangguan jiwa diawali dengan faktor predisposisi/ pendukung dan
faktor presipitasi/pencetus. Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi jenis dan
jumlah sumber yang dapat di gunakan untuk mengatasi stres. Faktor presipitasi adalah
stimulus yang berasal dari internal dan eksternal yang mencakup waktu (berapa lama orang
terpapar) dan jumlah stressor yang dialami. Kedua faktor tersebut terdiri dari aspek biologis,
psikologis, sosial dan spiriual. Jawaban : D

80. Seorang laki-laki berusia 17 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk di rumah.
Hasil pengkajian tatapan mata pasien tajam, tangan mengepal sambil memukuI-mukul
tempat tidur. Perawat akan melakukan pengikatan pada pasien. Apakah prinsip etik yang
dilakukan pada kasus tersebut? A. non maleficience B. beneficience C. autonomy D.
veracity E. justice

Pembahasan: Pasien gangguan jiwa merupakan salah satu kelompok yang rentan
mengalami pelanggaran hak azasi manusia. Untuk melindunginya maka setiap tindakan
harus memperhatikan prinsip etik seperti Non Malejicience, Beneficence, Autonomy,
Veracity, Justice. Non Maleficience (tidak melakukan tindakan yang merugikan),
Bene/icence (setiap tindakan bermanfaat bagi pasien dan keluarga), Autonomy (tidak boleh
memaksakan suatu tindakan pada pasien), Veracity (mengtaakan sejujurnya tentang apa
yang dialami pasien), Justice (harus mampu berlaku adil pada pasien). jawaban : A

81. Seorang perempuan berusia 20 tahun, bekerja sebagai model, dirawat di RSU karena
kecelakaan yang mengakibatkan luka diwajahnya. Hasil pengkajian: pasien mengatakan
"sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi", dan diucapkan
berulangulang. Pasien terlihat murung dan susah tidur. Apakah masalah keperawatan pada
pasien tersebut? A. ansietas B. keputuasaan C. ketidakberdayaan D. harga diri situasional
E. gangguan citra tubuh

Pembahasan: Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan


mempengaruhi hasil secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau
yang akan datang. Jawaban : C

82. Seorang laki-laki berusia 24 tahun menjalani hemodialisis di RSU sejak 5 tahun lalu.
Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa bosan dengan berbagai pengobatan yang
sudah dilakukan, tetapi kondisinya tetap seperti ini. Pasien menolak untuk dilakukan
hemodialisis selanjumya. Menurut keluar pasien susah tidur dan s

Anda mungkin juga menyukai