Anda di halaman 1dari 16

KEGAWATAN SISTEM

RESPIRASI COVID-19
KELOMPOK 2
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA PASIEN COVID-19
Asuhan keperawatan pada pasien dengan COVID-19 pada panduan ini
adalah panduan untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang
datang ke IGD dengan kecurigaan atau terkonfirmasi COVID-19
PENGKAJIAN
Lakukan pengkajian pada saat triase primer meliputi:
a. gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan
sesak napas, sakit tenggorokan,
b. riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang melaporkan
transmisi lokal dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
c. riwayat perjalanan ke wilayah terjangkit COVID-19 atau tinggal
di wilayah dengan transmisi lokal COVID-19 di Indonesia
dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
d. riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau kemungkinan
COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
PENGKAJIAN
2. Lakukan pemeriksaan awal (primary survey) meliputi jalan napas,
pernapasan (meliputi irama, kedalaman, frekuensi, dan suara napas),
sirkulasi, kesadaran dan eksposure (ABCDE).
3. Lakukan pengkajian tanda-tanda vital yang meliputi:
a) tingkat kesadaran
b) tekanan darah
c) nadi
d) laju pernapasan
e) Suhu
f) saturasi oksigen.
4. Lakukan pemeriksaan sekunder (secondary survey) meliputi pemeriksaan
fisik head to toe dan pemeriksaan riwayat alergi makanan, obat dan
sebagainya (AMPLE).
5. Lakukan pengkajian psikososial meliputi kecemasan dan distress
6. Lakukan pemeriksaan rontgen dan pemeriksaan laboratorium.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

01 02
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif . Gangguan Pertukaran Gas berhubungan
berhubungan dengan hipersekresi jalan dengan perubahan membran alveolus
napas, proses infeksi kapiler

03 04
. Gangguan Ventilasi Spontan Risiko Syok berhubungan dengan
berhubungan dengan gangguan hipoksia, sepsis, sindrom respon
metabolisme, kelemahan/keletihan otot inflamasi sistemik (SIRS)
pernapasan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Gangguan Sirkulasi Spontan Hipertermia Ansietas berhubungan


berhubungan dengan berhubungan dengan dengan krisis situasional,
penurunan fungsi ventrikel sepsis, respon penyakit ancaman terhadap
kematian
Luaran Keperawatan Adapun luaran keperawatan yang diharapkan berdasarkan pada diagnosa keperawatan adalah sebagai
berikut:
1. Pasien menunjukkan bersihan jalan napas efektif, tidak ada sesak napas, produksi sputum berkurang, sianosis menurun,
frekwensi napas membaik, pola napas membaik.
2. Pasien menunjukkan oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler dalam batas normal
yang ditandai dengan dispnea menurun, bunyi napas tambahan menurun, tidak ada sianosis, pola napas membaik, warna
kulit normal, nadi dalam batas normal, gelisah menurundan hasil pemeriksaan AGD saturasi membaik atau dalam batas
normal, PaCO2 membaik atau dalam batas normal, PaO2 membaik atau dalam batas normal, pH arteri membaik atau
dalam batas normal
3. Pasien menunjukkan volume tidal meningkat, dispnea menurun, PaO2 >80 mmHg, PaCO2 35-45 mmHg, gelisah menurun
4. Pasien menunjukkan luaran urine (urine output) > 0,5 cc/kgBB/jam, akral hangat, tekanan darah sistolik > 90 mmHg, Mean
Arterial Pressure (MAP) > 65 mmHg, Central Venous Presure (CVP) 2 – 12 mmHg (+3 jika terpasang ventilasi tekanan
positif)
5. Pasien menunjukkan tingkat kesadaran yang meningkat, nadi 60 – 100 kali per menit, tekanan darah sistolik > 90 mmHg,
elektrokardiografi (EKG) dalam batas normal. 6. Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal. 7. Pasien
menunjukkan tingkat ansietas menurun: perilaku gelisah dan tegang menurun, verbalisasi khawatir akibat kondisi yang
dihadapi menurun, dan konsentrasi membaik.
1. Manajemen Jalan Napas
• Monitor pola napas
• Monitor bunyi napas
• Monitor jumlah, sifat dan warna sputum
Intervensi • Pertahankan kepatenan jalan napas
• Posisikan semi fowler atau fowler
Keperawatan • Berikan oksigen bila perlu
• Anjurkan asupan cairan adekuat
• Ajarkan teknik batuk efektif, dan etika
batuk
• Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik.
2. Pemantauan Respirasi
• Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya bernapas
• Monitor pola napas
• Monitor kemampuan batuk efektif
• Monitor adanya produksi sputum
Intervensi • Monitor adanya sumbatan jalan napas
• Monitor saturasi oksigen
Keperawatan • Monitor nilai AGD • Atur pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
• Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
• Informasikan hasil pemantauan jika
perlu
• Dokumentasi hasil pemantauan
3. Terapi Oksigen
• Monitor kecepatan aliran oksigen secara periodik
• Monitor efektifitas terapi oksigen
• Pertahankan kepatenan jalan napas
• Kolaborasi penentuan dosis oksigen
4. Pencegahan Syok
• Monitor tingkat kesadaran
• Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan
Intervensi nadi, frekuensi napas, tekanan darah, MAP)
• Monitor status oksigenasi (pulse oksimetri, nadi, AGD)
Keperawatan • Monitor status cairan (intake dan output cairan, turgor
kulit)
• Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen>
94%
• Pasang IV line, jika perlu
• Pasang kateter urin untuk menilai produksi urin jika perlu
• Jelaskan penyebab/ risiko syok, tanda dan gejala
• Anjurkan melapor jika menemukan/mersakan tanda dan
gejala awal syok
• Anjurkan asupan cairan oral sesuai
kebutuhan
• Kolaborasi pemberian cairan intravena
jika perlu
• Kolaborasi pemberian transfusi jika
perlu
Intervensi 5. Manajemen hipertermia
• Monitor suhu tubuh
Keperawatan • Monitor luaran urin
• Berikan cairan per oral
• Ganti linen pasien jika basah keringat
berlebihan
• Anjurkan tirah baring
• Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena jika perlu.
6. Reduksi ansietas
• Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan, ketenangan,
dan kenyamanan
• Dengarkan keluhan pasien penuh
Intervensi perhatian dan mendengarkan aktif
• Diskusikan perecanaan realistis tentang
Keperawatan peristiwa yang akan datang
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
termasuk sensasi yang mungkin dialami
• Latih teknik relaksasi non farmakologis
seperti napas dalam dan imajinasi
terpimpin
1. Manajemen Jalan Napas
• Memonitor pola napas
• Memonitor bunyi napas
• Memonitor jumlah, sifat dan warna sputum
• Mempertahankan kepatenan jalan napas
• Memposisikan semi fowler atau fowler
• Memberikan oksigen bila perlu
• Menganjurkan asupan cairan adekuat
• Mengajarkan teknik batuk efektif, dan etika batuk
• Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya dalam pemberian
Implementasi bronkodilator, ekspektoran, mukolitik.
2. Pemantauan Respirasi

Keperawatan • Memonitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya bernapas


• Memonitor pola napas
• Memonitor kemampuan batuk efektif
• Memonitor adanya produksi sputum
• Memonitor adanya sumbatan jalan napas
• Memonitor saturasi oksigen
• Memonitor nilai AGD
• Mengatur pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
• Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
• Menginformasikan hasil pemantauan jika perlu
• Mendokumentasi hasil pemantauan
1. 3. Terapi Oksigen
• Memonitor kecepatan aliran oksigen secara periodik
• Memonitor efektifitas terapi oksigen
• Mempertahankan kepatenan jalan napas
• Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya dengan penentuan dosis
oksigen.
4. Pencegahan Syok
• Memonitor tingkat kesadaran
• Memonitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi napas,tekanan darah, MAP)
Implementasi • Memonitor status oksigenasi (pulse oksimetri, nadi, AGD)
• Memonitor status cairan (intake dan output cairan, turgor kulit)

Keperawatan • Memberikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen> 94%


• Memasang IV line, jika perlu
• Memasang kateter urin untuk menilai produksi urin jika perlu
• Menjelaskan penyebab/ risiko syok, tanda dan gejala
• Menganjurkan melapor jika menemukan/mersakan tanda dan gejala
awal syok
• Menganjurkan asupan cairan oral sesuai kebutuhan
• Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya dalam pemberian cairan
intravena jika perlu
• Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian
transfusi jika perlu
5. Manajemen hipertermia
• Memonitor suhu tubuh
• Memonitor luaran urin
• Memberikan cairan per oral
• Mengganti linen pasien jika basah keringat berlebihan
• Menganjurkan tirah baring
• Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya pemberian cairan
dan elektrolit intravena jika perlu

Implementasi 6. Reduksi ansietas


• Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan, ketenangan, dan kenyamanan
Keperawatan • Mendengarkan keluhan pasien penuh perhatian dan
mendengarkan aktif
• Mendiskusikan perecanaan realistis tentang peristiwa yang
akan datang
• Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan termasuk
sensasi yang mungkin dialami
• Melatih teknik relaksasi non farmakologis seperti napas
dalam dan imajinasi terpimpin
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai