Anda di halaman 1dari 14

Bronkomalasia

By: Carlos Edoardo Sagala (1851056)


Defenisi:
• Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab
obstruksi saluran udara irreversibel pada anak-anak, tetapi kejadian
pada populasi umum tidak diketahui. Malacia nafas berat atau
malacia berhubungan dengan sindrom tertentu biasanya diakui dan
didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis anak
dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa
kecil, langka.
• Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan
tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah
trakea, atau tenggorokan). Tulang rawan melemah biasanya
menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu,
atau mencegah dahak dan sekresi menjadi terperangkap. Biasanya
banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s
National Health System,2016)
Etiologi:
• Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan
mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui
mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
• Pathway Bronkomalasia

Kelainan
Kongenital
Defesiensi pada
cincin kortilago
Menutup
bronkus

Sesak Nafas
Ketidakefektifan pola
Batuk Tidak nafas
Resiko aspirasi
efektif
Mudah terjadi infeksi
Ketidakseimbangan Akumulasi
di tulang rawan
Nutrisi kurang dari mukus
kebutuhan tubuh Pengeluaran Resiko Infeksi
Anoreksia energy
berlebihan
Cemas
kelelahan
Intoleransi aktivitas
Ansietas Defisit pengetahuan
Manifestasi klinis:

• Batuk dengan suara brassy atau barking


• Sesak nafas
• Ditemukan suara wheezing(mengi)
• Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
• Kelelahan
• Apnea
Komplikasi:

• Pneumonia
• Bronkitis
• Polychondritis
• Asma
Pemeriksaan penunjang:
• Bronkoskopi
• CT Scan dada
• MRI dada
Diagnosa Keperawatan:
• Kemungkinan diagnose yang mungkin muncul pada klien bronkomalasia
yaitu :
• Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. akumulasi secret berlebih
• Gangguan pola nafas b.d Konpensasi pemenuhan O2 dg peningkatan
frekuensi pernafasan
• Gangguan pertukaran gas b.d dilatasi pembulu darah
• Resiko kekurangan volume cairan b.d. hipertermi dan peningkatan
metabolism tubuh
• Intoleransi aktivitas b.d. fetique atau kelemahan
• Kesiapan meningkatkan koping keluarga
Askep Bronkomalasia
• Pengkajian
• Identitas
• Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin,anak-ke,
BB/TB, alamat.
• Riwayat Kesehatan
• Mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat ,keadaan umum
lemah.
• Riwayat kesehatan keluarga
• Riwayat Kehamilan
• Pemeriksaan Fisik
• KU :Stidor Gagal nafas
• TTV :
• Kesadaran :
• Kepala,mata dan leher
• Hidung
• Mulut
• Telinga
• Thorak
• Abdomen
• Urogenital
• Ekstremitas
• Integument
Intervensi Keperawatan:
N Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
O
1
Bersihan jalan nafas tidak efektif  Respiratory status :  Airway suction
b.d. akumulasi secret berlebih ventilation - Pastikan kebutuhan oral /
 Airway patency tracheal suction
    - Auskultasi suara nafas sebelum
Criteria hasil : dan sesudah suctioning
- Monitor status oksigen pasien
 Menunjukan jalan nafas  Airway management
yang paten (klien tidak - Identifikasi pasien perlunya
merasa tercekik,irama pemasangan alat jalan nafas
nafas, frekuensi nafas buatan
dalam rentang normal, - Auskultasi suara nafas , catac
tidak ada suara nafas adanya suara nafas tambahan
abnormal) - Monitor respirasi dan status O2
 Mampu mengidentifikasi
dan mencegah factor yang
dapat menghambat jalan
nafas
2 Gangguan pola nafas  Vital sign Status  Auskultasi suara nafas,
b.d Konpensasi Tanda-tanda vital catat adanya suara
pemenuhan O2 dg dalam rentang tambahan
peningkatan frekuensi normal ( nadi,  Berikan bronkodilator
pernafasan pernafasan ) bila perlu
   Atur intake untu cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
 Bersihkan mulut,
hidung, dan secret
trakea
 Atur peralatan oksigen
 Monitor , nadi, suhu,
dan RR
3 Gangguan pertukaran gas b.d dilatasi pembulu  Ventilation
darah  Vital sign status
Memelihara kebersihan paru paru dan
bebas dari tanda-tanda distress
pernafasan
Ttv dalam rentang normal

4 Resiko kekurangan volume cairan b.d. hipertermi dan  Fluid belence


peningkatan metabolism tubuh  Hydration
   Nutritional status
 Fluid intake
- Mempertahankan urine output sesuai
dengan usia, BB Bj urine normal, HT normal
- TTV normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi , elastisitas
turgo kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan
5 Intoleransi aktivitas b.d.  Energy conservasion  Kolaborasi dengan tenaga
fetique atau kelemahan  Activity tolerance rehabilitasi medic dalam
   Self care merencanakan program
- Lever kelemahan terpi yang tepat
   

6 Kesiapan meningkatkan  Koping keluarga  Peningkatan koping


koping keluarga - Menetapkan - Berikan suasana
flekbilitas peran penerimaan
- Melibatkan keluarga - Gunakan pendekatan yang
dalam mengambil tenng
keputusan - Dukung kesabaran dalam
mengembangkan suatu
hubungan

Anda mungkin juga menyukai