Pelepasan
mediator
Permeabilitas Vasokontiksi
Perpindahan cairan kapiler pulmonal
dan protein
Gangguan Tegangan
difusi gas permukaan dan
kompilans
Kolaps alviolar
Ketidakseimbangan
ventilasi/perfusi
Kerja pernapasan
Intrapulmonal
melonggar
Hipoksemia yang
sulit diatasi dgn O2
tambahan
Terdapat 3 fase dalam Patogenesis
ARDS
A. Fase eksudat
Permeabilitas membran basalis dari alveoli
meninggi dan menyababkan alveoli penuh dengan cairan
yang mengandung protein dengan kadar yang tinggi.
Disebabkan oleh rusaknya endotel kapiler dan epitel
alveoli. Terjadi dalam waktu 24-48 jam.
B. Fase proliferasi
Setelah terjadi kerusakan luas pada paru, 3-4 hari
kemudian sel epitel tipe 2 akan mengalami multiplikasi dan
setelah itu akan diikuti dengan proliferasi fibroblas,
sehingga terjadi pembentukan jaringan ikat, dan
mengakibatkan gangguan pertukaran gas.
c. Fase penyembuhan
Pasien memerlukan oksigen dalam
konsentrasi tinggi dan ventilator. Bila faal
paru tidak kunjung membaik, maka pasien
tersebut akan meninggal. Sebaliknya,bila
keadaan faal paru kembali normal, maka paru
dapat kembali normal setelah ventilator
dilepas. Yakni, antara waktu 6-12 minggu.
Manifestasi klinis
• Dispnea
• takipnea
• Takikardi
• Suara napas tambahan (ronkhi basah, krekels, stridor,
wheezing)
• Penggunaan otot aksesori napas (retraksi intrakostal
atau substernal)
• Sianosis
• Anxietas
• Hipoksemia
• Neurologis : kegelisahan, agitasi, penurunan sensorium
Pemeriksaan diagnostik
1. Analisis GDA :
Membantu diagnosis dan menentukan pengobatan infeksi
aliran darah dan kemungkinan sepsis
• PaO2 ( <60 mmHg)
• PaCO2 : normal 35-45 mmHg