Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

1.PENGKAJIAN

Frekuensi pemeriksaan post partum sesuai protap :

 Satu jam pertama : tiap 15 menit


 Dua jam selanjutnya : tiap 30 menit
 24 jam pertama : tiap 4 jam
 Setelah 24 jam : tiap 8 jam

2.Pemeriksaan tanda-tanda vital

3. Payudara

 Bentuk payudara
 Lembek, keras,bengkak,kemerahan, atau nyeri
 Keadaan putting payudara

4. Uterus

 Konsistensi dan tonus


 Posisi tinggi
 Ukuran

5. Luka Insisi Secsio Saecaria, Jika memungkinkan

 Keadaan balutan
 Drainase
 Edema, Perubahan Warna- kemerahan, ekimosis

6. Kandung Kemih dan Urine Output

 Kebiasaan Menahan Kencing


 Distensi
 Nyeri

7. Pencernaan

 Peristaltik usus
 Hemoroid
 Auskultasi pada 4 kwadran, khususnya setelah section caesaria

8. Lochea

 Jenis dan jumlah lochea


 Adanya bekuan dan bau lochea

9. Perineum

 Episiotomi, laserasi, hemoroids


 Hematoma,udema, perubahan jahitan
 Area yang kemerahan indikasi infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

10. Ekstremitas untuk tromboplebitis

 Homan Sign ( Nyeri- dorsofleksi kaki)


 Kaji adanya kemerahan , lemah, dan panas

11. Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan;

 Pemeriksaan darah lengkap


 Analisis Urine

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

 Gangguan integritas jaringan b/d episiotomy atau laserasi


 Perubahan eliminasi urine ; resiko tinggi retensi b/d ketidaknyamanan perineal dan
penurunan peristaltic
 Perubahan kenyamanan : Nyeri b/d episiotomy, hemoroid, atau insisi caesaria

Gangguan Integritas Jaringan b/d Episiotomi atau Laserasi

 Kaji episiotomy: Kemerahan,edema, hematom, keadaan jahitan dan perdarahan


 Gunakan Kantong es untuk menurunkan udem
 Turunkan Nyeri
a. Analgesik Oral
b. Analgesik topical

Evaluasi Peningkatan Integritas Jaringan

 Tanda penyembuhan episiotomy


 Tanda’’ infeksi tidak ada
 Ketidaknyamanan dapat ditoleransi

Perubahan Eliminasi Urine: Resiko tinggi retensi b/d trauma perineal

 Kaji adanya distensi blader, kateterisasi sesuai indikasi


 Anjurkan untuk ambulasi dini
 Pastikan intake cairan yang cukup
 Berendam dengan air hangat jika diperlukan

Evaluasi Pemulihan Eliminasi Urine

 Pengosongan pertama sekitar 4- jam setelah melahirkan


 Blader tidak distensi
 Pengeluaran > 200ml saat 2x berkemih pertama
 Tanpa nyeri atau rasa tidak nyaman saat berkemih

Perubahan Eliminasi Fekal: Resiko Konstipasi b/d ketidaknyamanan perineal dan penurunan
peristaltic

 Anjurkan minum yang adekuat


 Anjurkan diet tinggi serat
 Anjurkan ambulasi
 Anjurkan berendam dengan air hangat
 Monitor peristaltic
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

 Berikan medikasi sesuai indikasi

EVALUASI

 Peristaltik (+)
 Ketidaknyamanan minimal

Perubahan kenyamanan : nyeri b/d episiotomy, hemoroid, atau insisi caesaria

 Inspeksi kondisi perineum


 Lakukan penanganan hangat dan dingin pada perineum
 Berikan analgesic sesuai indikasi
 Monitor nyeri insisi pada persalinan section caesaria
 Jelaskan penyebab nyeri dan berapa lama nyeri akan hilang
 Jelaskan metode nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri

EVALUASI

 Ketidaknyamanan dapat ditoleransi


 Tidak menunjukkan tanda’’ ketidaknyamanan
 Mengkomunikasikan kebutuhan untuk mengatasi nyeri

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Peran Ibu

a. Riwayat & Faktor yang mempengaruhi transisi :


- Kondisi ibu (Jenis persalinan, komplikasi)
- Kondisi bayi (Usia gestasi, kelainan fisik)
- Faktor social ekonomi (sumber ekonomi)
- Faktor keluarga ( kualitas hubungan ibu, ayah, sibling)
- Usia Ibu atau peritas
 Usia muda-kurang informasi tentang perawatan bayi
 Peritas >> konflik pemenuhan kebutuhan keluarga
- Konflik peran b/d kebutuhan karier

2. Baby Blues

a. Observasi gejala:

- Iritabel/gelisah

- Gangguan istirahat-tidur

- Marah pada anggota keluarga

- Gangguan mood- menangis

- Cemas

b. Respon psikososial berkaitan dengan depresi post partum dan psikosis


- Gelisah yang memanjang
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

- Perilaku yang labil


- Menarik diri
- Respon yang tidak sesuai pada bayi dan keluarga

3. Attachment

a. Faktor ibu

- Pengalaman dengan ibu kandung/sendiri

- Latar belakang budaya&etnik

- Status social ekonomi

- Bayi yang diinginkan VS tidak dinginkan

- Kualitas hubungan dengan ayah bayi

- Dukungan pasangan

- Usia dan tingkat kematangan

- kesehatan fisik

- pengetahuan / Intelegensi

- Kesesuaian harapan terhadap bayi yang dilahirkan

b. Faktor Infant (Bayi)

- Jenis kelamin

- Penampilan

- Ada atau tidak adanya kelainan

- Tempramen bayi

c. Faktor ayah

- Usia dan tingkat kematangan

- pengalaman sebelumnya dengan bayi

- Kesesuaian harapan dengan bayi

- Kualitas hubungan dengan ibu-bayi

- Keterlibatan ayah saat prenatal, dan intranatal

Diagnosis- Intervensi Keperawatan

1. Resiko gangguan proses parenting b/d gangguan peran ibu


- Bari kesempatan ibu mengekspresikan perasaannya sebagai ibu
- Tempatkan ibu dan bayi dalam suatu ruangan jika memungkinkan
- Beri kesempatan ibu berpartisipasi dalam perawatan bayi
- Berikan perawatan pada bayi jika ibu kelelahan
- Ajarkan ibu teknik perawatan bayi yang diperlukan
2. Resiko koping tidak efektif dengan gangguan mood
ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

- Observasi dan catat adanya gangguan mood dan emosi negative pada ibu
- Berikan dukungan pada ibu
- Berikan kesempatan pada ibu untuk istirahat dan tidur
- Beritahukan pasangan atau keluarga tentang perilaku yang mungkin timbul
- Kolaborasi dengan psikiatris jika gejala berkembang kearah depresia atau psikosis

Pendidikan Kesehatan Untuk Ibu

1. Kebersihan diri atau personal hygiene


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan
nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang
teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptic (PK/Dethol) dan selalu diinget bahwa membersihkan
perineum dari arah depan ke belakang
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik, pada luka jahitan
maupun kulit.
a. Pakaian
b. Kebersihan Rambut
c. Kebersihan Kulit
d. Kebersihan vulva dan sekitarnya
a.) Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan
daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali BAB&BAK
b.) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan
dibawah matahari atau disetrika
c.) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
d.) Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi , sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun
2. Istirahat dan Tidur
3. Pola Istirahat
4. Latihan
5. Gizi untuk ibu menyusui
6. Perawatan Payudara
7. Pemenuhan kebutuhan seksual

PENDIDIKAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

1.Interaksi Sosial

2. Memberi Makan Bayi

3. Posisi dan teknik menyusui

4. Menggendong dan mengatur posisi

5. Merawat tali pusat


ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM

6. Memandikan bayi

7. Ruam

8. Pakaian

9. Perawatan Linen Bayi

Anda mungkin juga menyukai