Anda di halaman 1dari 13

PENYAKIT PADA SISTEM PERKEMIHAN

“KANKER KANDUNG KEMIH”

OLEH :
SARMINI (A1.19.1163)

DOSEN : IMRAN YAMAN,S.KEP,NS.M.KES


A. PENDAHULUAN
Menurut National Cancer Institute (2010), kandung kemih adalah organ berongga di
abdomen bagian bawah. Kandung kemih menyimpan urin; cairan limbah yang dihasilkan oleh
ginjal. Kandung kemih adalah bagian dari saluran kencing. Urin lewat dari setiap ginjal menuju
ke kandung kemih melalui selang panjang yang disebut ureter. Urin meninggalkan kandung
kemih melalui uretra untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Dinding kandung kemih memiliki tiga lapisan jaringan, yakni inner, middle, dan outer. Sel-
sel lapisan kandung kemih dapat berkembang abnormal dan menyebabkan kanker kandung
kemih. Kanker dimulai dari sel dan menghambat penyusunan jaringan, dimana jaringan
menyusun kandung kemih dan organ lain di dalam tubuh. Sel-sel normal tumbuh dan terbagi
untuk membentuk sel-sel baru sebagaimana diperlukan tubuh. Saat sel normal menua atau rusak
lalu mati, sel-sel baru akan menggantikan. Saat terjadi tumor, sel-sel baru terbentuk saat tubuh
tidak membutuhkannya dan sel-sel tua atau rusak tidak akan mati. Tumor pada kandung kemih
dapat berupa tumor jinak dan tumor ganas (kanker). Kanker inilah yang dapat menjadi ancaman
untuk hidup, biasanya dapat dihilangkan tetapi dapat tumbuh kembali, dapat menjalar atau
merusak jaringan atau organ di sekitarnya, dan dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain
. Diperkirakan sekitar 386.300 kasus baru dan 150.200 kematian akibat kanker kandung kemih
muncul di tahun 2008 di seluruh dunia (Jema, et al. 2011 dalam Rouissi, et al. 2011). Terdapat
sekitar 70.530 baru terdiagnosa kasus kanker kandung kemih (5.760 pada pria dan 17.770 pada
wanita) dan sekitar 14.680 terkait kematian (10.410 pada pria dan 4.270 pada wanita) di USA di
2010 (Jemal, et al. 2010 dalam Rouissi, et al. 2011). Angka kejadian paling tinggi rata-rata terjadi
di Eropa, Amerika Utara, dan Afrika Utara. Sedangkan angka yang tererndah ditemukan di
Melanesia dan Afrika Tengah (Jemal, et al. 2011 dalam Rouissi, et al. 2011).
B. DEFENISI

Kanker kandung kemih adalah suatu infiltrasi sel-sel ganas di dinding atau dalam
lapisan kandung kemih (Muttaqin dan Sari, 2011:215)
Kanker kandung kemih lebih sering ditemukan pada pasien-pasien yang berusia
diatas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita (3:1) (Suharyanto
dan Majid, 2008
Kanker kandung kemih adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-
sel heterogen yang pertumbuhannya tidak terkontrol di kandung kemih. Kanker
kandung kemih adalah kanker genitourinari kedua yang paling umum. Meskipun
superfisial, stadium awal kanker kandung kemih membawa risiko minimal jika diobati
dengan segera, kanker kandung kemih dapat menjadi keganasan agresif yang rentan
terhadap kekambuhan, perkembangan cepat, dan metastasis(Schub, 2016)
Kanker pada vesika urinaria (ca buli-buli/ kanker kandung kemih) merupakan
penyakit onkologis yang sering menyerang manusia pada usia 60 sampai 70 tahun
dengan resiko tertinggi pada pria dibanding dengan wanita. Selain di pengaruhi oleh
faktor hormonal, kejadian kanker pada vesika juga ditingkatkan dengan prilaku meroko
(faktor utama terjadi kanker vesika urinaria). Dari hasil pengamatan histologis, jenis
karsinoma sel transisional (transisional carsinoma cell) dan 10% merupakan karsinoma
sel skuamosa (scuamos carsinoma cell)(Broker,2009)
C. Etiologi
Menurut Coleman, et al, (1997), proses penyakit dari kanker kandung kemih
memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Diperkirakan terdapat korelasi yang
sangat kuat antara merokok dengan kejadian kanker kandung kemih. Paparan industri
terhadap zat-zat dan kondisi tertentu juga dapat menyebabkan kanker kandung kemih.
Kanker kandung kemih memiliki beberapa faktor etiologi termasuk interaksi
antara latar belakang genetik dan faktor lingkungan dan merokok adalah faktor resiko
utama pemicu kanker kandung kemih dan bertanggung jawab atas 50% kasus pada
pria dan 35% pada wanita. Asap rokok mengandung sejumlah xenobiotics termasuk
oksidan dan radikal bebas, sehingga asap rokok dapat menurunkan serum dan folat sel
darah merah dalam darah dan antioksidan vitamin B12 .
Faktor-faktor berikut beresiko terhadap munculnya kaner kandung kemih
(National Cancer Institute 2010) :
1. Merokok
2. Bahan-bahan kimia
3. Riwayat kanker kandung kemih
4. Pengobatan kanker tertentu
5. Arsenik
6. Infeksi
7. Riwayat keluarga dengan kanker kandung kemih
D. Patofisiologi

Keganasan yang terjadi pada kandung kemih ini kebanyakan menyerang pada sel
epitel transisional kandung kemih (Monahan, et al, 2007). Perubahan (mutasi gen)
pada kandung kemih melibatkan zat-zat karsinogen yang didapat dari lingkungan
seperti tembakau, aromatik amina, arsen; faktor resiko lain yang mempengaruhi
proses pertumbuhan sel kanker pada kandung kemih diantaranya : genetik dan riwayat
penyakit kandung kemih sebelumnya. Secara umum, karsinogenesis dapat terjadi
melalui aktivasi proto-onkogen dan rusaknya gen supresor tumor yang termasuk
fosfatase dan tensin homolog (PTEN) dan p53.
Akibat dari mutasi ini terdapat delesi dari kromosom 9 atau mengaktifkan mutasi
dari reseptor faktor pertumbuhan fibroblast 3 (FGFR 3) (Ching & Hansel 2010).
Karsinoma kandung yang masih dini merupakan tumor superficial. Tumor ini lama-
kelamaan dapat mengadakan infiltrasi ke lamina propia, otot dan lemak perivesika
yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya. Hematuria yang disertai
nyeri merupakan gejala awal kanker pada kebanyakan pasien (Nursalam & Batticaca
2006).
E. Manifestasi Klinik

Kanker kandung kemih dapat menyebabkan beberapa gejala


seperti berikut: (National Cancer Institute 2010)
1. Terdapat darah dalam urin (urine terlihat seperti berkarat atau merah
gelap).
2. Adanya dorongan mendesak untuk mengosongkan kandung kemih.
3. Harus mengosongkan kandung kemih lebih sering dari biasanya.
4. Adanya dorongan untuk mengosongkan kandung kemih tanpa ada
hasil.
5. Merasa perlu berusaha keras saat mengosongkan kandung kemih.
6. Merasa nyeri saat mengosongkan kandung kemih.
 
F. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium (Purnomo 2011) :


a. Urinalisis Pemeriksaan ini meliputi:
1. Maskroskopik
2. Kimiawi
3. Mikroskopik

b. Pemeriksaan Darah
1. Darah rutin
2. Faal ginjal
3. Faal Hepar
c. Kultur urine 2. Pemeriksaan Radiologis
d. Histopatologi a. Foto Polos Abdomen
e. Sitologi b. USG
c. Sitoskopi
d. Flow Cytometri
e. Pielogram Intravena
f. Arteriogram ginjal
3. Biopsi
G. Komplikasi

Kompilikasi akibat dari kanker meliputi: (Medlineplus 2014)


1. Retensi urin akut Striktur uretra dapat secara total menghalangi aliran
urin, menyebabkan retensi urin akut. Retensi urine adalah
ketidakmampuan dalam mengeluarkan urine sesuai dengan keinginan,
sehingga urine yang terkumpul di buli-buli melampaui batas maksimal.
2. Hydronephrosis adalah pembesaran satu atau kedua ginjal yang
disebabkan oleh terhalangnya aliran urin.
3. Masalah seksual (NHS N.D.) 1. Disfungsi ereksi 2. Penyempitan vagina
4. Infeksi Bisa terjadi akibat penatalaksanaan divers urin, dimana terdapat
lubang stoma yang rentan terhadap kuman yang dapat menyebabkan
infeksi.
5. Sedangkan komplikasi lain dikaitkan dengan daerah metastase penyakit.
Penyebaran dapat terjadi secara limfogen menuju kelenjar limfe,
obturator, iliaka eksterna dan iliaka komunis serta penyebaran secara
hematogen paling sering terjadi di hepar, paru dan tulang.
 
H. Penatalaksanaan
1. Tindakan konservatif
Irigasi kandung kemih adalah tindakan mencuci
kandung kemih dengan cairan yang mengalir.

2. Tindakan invasive minimal


Tindakan yang pertama dilakukan untuk mengatasi
kanker kandung kemih adalah dengan TURB. setelah itu
dilanjutkan dengan irigasi atau diversi urine baik secara
sementara ataupun permanen.

3. Pembedahan untuk kanker kandung kemih


(Cancer Treatment Cancer of America 2013)
Pembedahan biasanya pilihan pengobatan pertama
untuk tahap awal kanker kandung kemih karena tumor
memiliki kemungkinan tidak menyebar ke area lain dari
tubuh
I. ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Indentitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawin ; Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
b. Identitas penanggun jawab
Nama : Ny. R
Umur : 58 Tahun
Jemis kelamin : Perempuan
pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Simoplas
Hub. Dengan klien : Adik kandung klien
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke RS Kariadi, sudah dirawat selama 2 minggu diRS yang sejak
kurang lebih 1 than yang lalu klien mengeluh BAK berdarah merah
A. Kesimpulan
Vesica urinaria terletak tepat di belakang os pubis di dalam
rongga pelvis. Pada orang dewasa, kapasitas maksimum vesika
urinaria sekitar 500 ml. Miksi merupakan refleks sederhana dan
terjadi bila vesica urinaria mengalami peregangan. Pada orang
dewasa peregangan sederhana ini dihambat oleh aktivitas cortex
cerebri sampai waktu dan tempat untuk miksi tersedia. Kanker
kandung kemih mengacu pada tumor ganas dari mukosa kandung
kemih, merupakan tumor ganas yang paling sering terjadi. Faktor
resiko dari kanker kandung kemih antara lain faktor keturunan,
merokok, dan faktor lingkungan seperti paparan radiasi dan zat
kimia.

B. Saran
Diharapkan melalui makalah ini pembaca
mampu mengerti tentang definisi, etilologi,
patofisiologi, komplikasi.
 

Anda mungkin juga menyukai