Anda di halaman 1dari 2

EPILEPSI

 Definisi: Kelainan otak yang ditandai dengan


kecendrungan untuk menimbulkan bangkitan epileptic
(Terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat akibat
aktivitas neuronal yang abnormal dan berlebihan di otak)
yang terus menerus, dengan konsekuensi neurobiologis,
kognitif, psikologis, dan sosial
Kejang epileptik adalah kejadian klinis yang ditandai
aktivitas sinkronisasi sekumpulan neuron otak yang
abnormal, berlebihan, dan bersifat transien.
 Gejala: tatapan kosong, gejala psikis, otot terasa kaku,
gerakan menyentak kaki dan tangan yang terkendali,
kejang/tremor pd sebagian atau seluruh tubuh
 Etiologi/Penyebab

 Diagnosis:
1. Pemeriksaan neurologis: Bertujuan memeriksa fungsi otak,
kemampuan motorik, serta perilaku pasien.
2. Tes darah: Untuk mengetahui adanya masalah kesehatan
lain yang dapat menyebabkan epilepsi.
3. EEG (Electroencephalogram): Mendeteksi gelombang otak
yang abnormal.
4. Tes pencitraan otak seperti CT Scan, MRI, fMRI, PET
 Faktor Resiko: infeksi otak, demensia, penyakit vascular, Scan, dan SPECT.
cedera pada kepala, riwayat keluarga dgn epilepsi, riwayat PENGOBATAN
kejang di masa kecil Umumnya menggunakan monoterapi: Karbamazepin
 Pemicu: stress. Dehidrasi, kekurangan tidur, konsumsi (bangkitan parsial sederhana dan kompeks) dan asam
alkohol berlebihan, demam masa kecil valproate (bangkitan lena dgn bangkitan tonik-klonik).
 Klasifikasi Penangkal OAE pertama adalah diazepam
(Berdasarkan data EEG)  Jenis-Jenis Obat
1. Kejang Umum: Jika aktivitasi terjadi pada kedua
hemisphere otak secara bersama-sama
- Tonic-clonic convulsion (Tonik adalah peningkatan
kontraksi otot yang berkelanjutan terjadi selama beberapa
detik sampai satu menit. Klonik adalah kejang yang
menyentak, baik simetris atau asimetris, yang secara
teratur berulang dan melibatkan kelompok otot yang sama)
- Absence attacts (penderita tiba-tiba melotot, atau
berkedip-kedip, dengan kepala terkulai; cuman bbrp detik)
- Kejang Mioklonik (tiba-tiba dengan kontraksi di otot
pada pagi hari)
- Atonic seizure (ketika penderita tiba-tiba kehilangan  Pembagaian Obat
kesadaran, terjadi pengecilan otot dari sebelumnya)
2. Kejang Parsial/Fokal: Jika dimulai dari daerah tertentu dari
otak
- Simple partial: pasien gak hilang sadar, ada sentakan di
bagian tubuh tertentu
- Complex partial: mengalami gerakan tak terkendali
 Patifisologi
Efek Samping: Karbamazepin (naik bb, anemi aplastic,
hepatoksisitas); phenytoin (ataksia, gang fungsi hati, anemia
aplastic), valptoate (hepatotoksisitas, pankreatitis, lekopeni)
 Tujuan Terapi
mengontrol atau mengurangi frekuensi dan tingkat
keparahan kejang; meminimalkan efek samping,
memastikan kepatuhan, memungkinkan pasien unuk
hidup kehidupan normal mungkin.
 Prinsip Pemakaian Obat
(Monoterapi lebih baik; hindari penggunakan antiepilepsi
sedatif; terapi sesuai jenis epilepsi) mulai dari dosis
terkecil dan tingkatkan sesuai kondisi klinis; jika suatu
obat gagal, pelan2 dihentikan dan diganti dengan obat
lain; lakukan monitoring kadar obat dalam darah; bila
OAE pertama kurang efektif, dosis OAE kedua dinaikan
bertahap & OAE pertama diturunkan bertahap
 Penghentian OAE
Harus bebas kejang 2 tahun dengan secara bertahap (6
minggu-6 bulan). Bila muncul lg, OAE diberikan dengan
dosis terakhir sebelumnya dapat mengontrol bangkitan
 Pasien Hamil
- Bila menggunakan obat risiko teratogenic tinggi
(valproate, fenitoin, karbamezepin), terapi perlu diganti 6
bulan sblm kehamilan; jangan mengubah setelah hamil
untuk mencegah kekambuhan saat hamil
- sebelum hamil gunakan AED dosis terendah dengan
suplementasi folate 1 mg/day; saat hamil tambahkan Vit
K (10 mg/day oral) minggu ke 36

Anda mungkin juga menyukai