EPILEPSI
Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S(K)
3
Pendahuluan
• Usia saat onset : 70% dalam dua dekade pertama
kehidupan.
• Angka kejadian di Negara Berkembang tinggi :
Insidensi 50-70/100.000 penduduk
Prevalensi 0,5 – 4 % (di Indonesia : 1,1 – 8,8 juta)
• Grafik prevalensi Epilepsi : bimodal
Bayi – anak : 35-40/ 100.000 penduduk /
tahun (di Negara Berkembang)
Dewasa muda – pertengahan :
Usia lanjut :
4
Bagaimana Cara
Otak Bekerja?
Otak tersusun dari berjuta miliar sel saraf / neuron-
neuron.
5
Bagaimana Cara
Otak Bekerja?
6
Bagaimana Cara
Otak Bekerja?
Kerja otak normal :
Kesimbangan antara neurotransmitter-neurotransmitter
Eksitasi Inhibisi
7
Siapa Yang Dapat
Mengalami Epilepsi?
• Siapapun dapat mengalami epilepsi.
• Ambang kejang seseorang berbeda-beda, berubah-
ubah dan tidak dapat diukur, kemungkinan tergantung
pada faktor keturunan atau faktor lainnya.
• Setiap otak normal dapat mengalami bangkitan epileptik
tergantung ambang kejangnya.
• Beberapa faktor pencetus : stres berlebihan, kurang
tidur, alkoholik.
8
Apa Yang Terjadi Pada Otak
Saat Terjadi Serangan Epilepsi?
9
Empat Hal Penting
Untuk Dipahami
10
Empat Hal Penting
Untuk Dipahami
Bangkitan Non-epileptik (Non-epileptic Seizure) :
terjadinya gejala dan tanda :
• Yang bersifat sesaat,
• bukan akibat aktivitas neuronal abnormal dan
berlebihan di otak,
• terjadi bersamaan / berdekatan waktunya dengan gangguan
saraf pusat akut (metabolik, toksik, infeksi, stroke, trauma
kepala, dll),
• disebut juga bangkitan dengan provokasi (provoked
seizure atau acute symptomatic seizure).
• bangkitan nonepileptik dapat menyerupai bangkitan
epileptik,
11
Empat Hal Penting
Untuk Dipahami
Bangkitan Epileptik (Epileptic Seizure) : terjadinya gejala
dan tanda :
• Yang bersifat sesaat akibat hiperaktivitas listrik abnormal
sekelompok sel saraf di otak,
• disertai atau tanpa perubahan kesadaran,
• dengan bentuk bangkitan serupa (stereotipik),
• tanpa adanya gangguan-gangguan saraf pusat akut,
• disebut juga bangkitan tanpa provokasi (unprovoked
seizure).
12
Empat Hal Penting
Untuk Dipahami
Sindrom Epilepsi :
13
Video
14
Empat Hal Penting
Untuk Dipahami
Epilepsi :
Suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan (seizure)
15
Tiga Langkah Untuk
Mendiagnosis Epilepsi
I II III
Pastikan apakah kejadian Apabila benar-benar Tentukan etiologi
(idiopatik?,
yang bersifat paroksismal terdapat bangkitan
simptomatik?,
menunjukan bangkitan epilepsi, maka
kriptogenik?).
epilepsi atau bukan tentukanlah bangkitan
epilepsi (anamnesis dari yang ada termasuk tipe
saksi mata dan pasien, bangkitan apa
pemeriksaan fisik, (lihat klasifikasi).
pemeriksaan penunjang :
16
EEG, lab, roentgen).
Bangkitan Epileptik vs Bangkitan Non-epileptik
17
Klasifikasi Bangkitan Epilepsi ( ILAE 1981)
Bangkitan Tidak
Bangkitan Parsial Bangkitan Umum
Terklasifikasi
Bangkitan Parsial
Bangkitan Lena
Sederhana
(Absence Seizure)
• Manifestasi motorik
• Manifestasi sensorik Bangkitan
• Manifestasi autonomik Mioklonik
• Manifestasi psikik
Bangkitan Klonik
Bangkitan Parsial
Kompleks
Bangkitan Tonik
• Parsial sederhana diikuti
gangguan kesadaran Bangkitan Atonik /
• Dari awal dengan Astatik
gangguan kesadaran
Bangkitan
Bangkitan Parsial yang Tonik - Klonik
menjadi Umum Sekunder
18
Klasifikasi Bangkitan Epilepsi ( ILAE 2017)
Impaired
Aware Motor
Awareness
• Tonik-klonik Motor
Onset Motor
• Automatisme • Klonik • Tonik-klonik
• Atonik • Tonik • Spasme
• Klonik • Myoklonik Epileptik
• Spasme Epileptik • Myoklonik-tonik- Non-motor
• Hiperkinetik klonik
• Myoklonik • Behavior Arrest
• Myoklonik-atonik
• Tonik
• Atonik
Onset Non-motor
• Autonomik • Spasme Epileptik Unclassified
• Behavior Arrest Non-motor (Absans)
• Kognitif • Tipikal
• Emosional • Atipikal
• Sensorik • Myoklonik
Focal to Bilateral • Eyelid Myoclonia
Tonic-Clonic
19
Manifestasi Klinis
20
Manifestasi Klinis
Bangkitan Dapat Mempengaruhi Fungsi :
21
Manifestasi Klinis
A. Bangkitan Parsial
B. Bangkitan parsial berkembang
menjadi umum
C. Bangkitan Umum
D. Lokasi Bangkitan 22
Bangkitan Epilepsi
Parsial Sederhana
23
24
Bangkitan Epilepsi
Parsial Kompleks
• Menyerupai keadaan seperti bermimpi.
• Bilamana ditanya menjawab tanpa disadarinya / tidak
menjawab.
• Melakukan gerakan automatisasi.
• Tidak dapat mengingat apa yang dikerjakan.
• Bingung untuk beberapa menit.
• Automatisme pada bangkitan epilepsi parsial kompleks :
aktivitas motorik involunter yang tidak terkoordinasi
seperti menarik baju, menyeringai, atau mengunyah. Terjadi
tanpa disadari selama atau sesudah suatu bangkitan
epilepsi.
25
Video
26
Bangkitan Epilepsi
Parsial Dengan
Umum Sekunder
27
Video
28
Bangkitan Epilepsi
Umum Tonik
29
Video
30
Bangkitan Epilepsi
Umum Klonik
31
Video
32
Bangkitan Epilepsi
Umum Tonik-klonik
33
Video
34
Bangkitan Epilepsi
Absans / Lena
36
Bangkitan Epilepsi
Mioklonik
37
Video
38
Bangkitan Epilepsi
Umum Atonik / Astatik
/ Akinetik
• Drop attacks.
• Tiba-tiba kehilangan tonus otot, pasien sering
terjatuh, sehingga sering cedera pada wajah atau
kepala.
• Kesadaran tetap baik setelah bangkitan.
• Durasi bangkitan relatif singkat (5-30 detik).
39
Video
40
Waktu
Memulai Terapi
42
Obat Anti Bangkitan
(OAB)
1. Mulai dengan monoterapi OAB pilihan utama.
2. Dosis rumatan OAB yang memadai.
3. Dimulai dengan dosis rendah, dititrasi sampai tercapai
dosis efektif.
4. Dosis efektif = dosis OAB terkecil yang dapat
menghentikan kejang.
5. Hindari faktor pencetus bangkitan.
6. Pemberian asam folat 1-5 mg/hari untuk pasien wanita
usia reproduktif.
43
Terapi
Pendahuluan
44
Tabel 1
Pemilihan OAB Berdasarkan Bentuk Bangkitan
45
Tabel 2
Pemilihan OAB Berdasarkan Bentuk Bangkitan
46
Tabel 3
Pemilihan OAB Berdasarkan Bentuk Bangkitan
Terapi OAB Pilihan pada Pasien Epilepsi Kronik
SEIZURE TYPE DRUG THAT SHOW EFFICACY
Partial seizures, secondarily GTC, Primary Carbamazepine, Oxcarbazepine,
GTC Clobazam, Clonazepam, Gabapentin,
Lamotrigine, Levetiracetam, Phenobarbital,
Phenytoin, Topiramate, Zonisamid,
Valproate
Absence seizure Acetazolamide, Clobazam, Clonazepam,
Ethosuximide, Lamotrigine, Levetiracetam,
Phenobarbital, Topiramate,Valproate
48
Tabel 5(1)
Efek Samping OAB
49
Tabel 5(2)
Efek Samping OAB
50
Tabel 5(3)
Efek Samping OAB
51
Penghentian OAB
53
Ilustrasi Kasus
54
Ilustrasi Kasus
D I AG N O S I S ?
EPILEPTIC SEIZURE?
NON-EPILEPTIC
SEIZURE?
55
Ilustrasi Kasus
D I AG N O S I S :
PSYCHOGENIC NON-
EPILEPTIC SEIZURE
(PNES)
56
Panduan Rujukan Ke Fasilitas
Kesehatan Tingkat Lanjutan
Sistem rujukan :
• Sistem penyelenggaraan pelayanan.
• Melaksanakan pelimpahan wewenang timbal balik terhadap
kasus / masalah kesehatan.
• Secara vertikal :
Dari unit terkecil / kemampuan kurang kepada unit
yang lebih mampu.
• Atau secara horizontal :
Antar unit dengan kemampuan setingkat.
57
58
59
60
62
63
THANK
YOU
64