Anda di halaman 1dari 3

Skenario

Seorang laki-laki berusia 48 th menderita penyakit paru obstruktiv kronik (PPOK) sejak 8 th
yg lalu dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas klien mengatakn
sesaknya semakin bertambah berat sejak satu minggu terakhir sehingga menyebabkan klien
sulit bernapas dan saat aktifitas. Pemeriksaan fisik didapatkan hasil TD: 160/90 mmHg N:
97/mnt RR: 34x/mnt. Hasil pemeriksaan faal paru diketahui hasil VEP1/KVP<70%
VEP1<30% prediksi, hasil pemeriksaan X-Ray tampak hipertrofi ventrikel kanan.

Keyword: PPOK, VEP, dan sesak napas

Step I

1. X-Ray?
Jawab: sinar radiasi / rontgen
2. PPOK?
Jawab: peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka panjang
3. VEP 1/KVP?
Jawab: pemeriksaan untuk mengukur volume paru/kapasitas vital paksa
4. Pemeriksaan faal paru?
Jawab: fungsi paru seseorang dalam keadaaan normal atau abnormal
5. Hipertrofi ventrikel kanan?
Jawab: peningkatan pada organ /jaringan di ventrikel kanan
6. Obstruktive kronik?
Jawab: penyakit paru-paru yang berlanhsung lama
7. Sesak napas?
Jawab: penyumbatan pada jalan napas
8. mmHg?
Jawab: singkatan dari milimeter air raksa , sebagai satuan pengukuran tekanan darah

Step II

1. Apa yang dimaksud dengan PPOK?


2. Apa etiologi dari PPOK
3. Berapa usia yang rentan terkena PPOK?
4. Bagaimana patofisiologi PPOK?
5. Bagaimana penatalaksanaan PPOK?
6. Apakah penyakit PPOK bisa disembuhkan ? dan pengobatan seperti apa yang dapat
dilakukan?
7. Tanda dan gejala apa yang muncul pada skenario?
8. Pengkajian apa saja yang perlu dilengkapi oleh perawat dalam mengkaji pasien
dengan masalah PPOK?
9. Sebutkan data Ds dan Do yang muncul pada kasus tersebut!
10. Data penunjang apa yang dapat dilakukan pada pasien PPOK?
11. Diagnosa keperawatan apa yang ditemukan pada kasus PPOK?
12. Berapa jumlah VEP normal?
13. Mengapa pasien harus menjalani pemeriksaan faal paru dan juga X-Ray?
14. Apakah PPOK dapat dicegah dan bagaimana cara pencegahannya?

Step III

1. Peradangan pada paru yang berjangka waktu panjang atau lebih dari 3 bulan
2. Karena inflamasi kronik pada saluran napas
3. 35-40tahun
4. Adanya debu/asap dan polusi yang mengendap di dalam paru dalam jangka waktu
yang panjang dan menimbulkan peradangan.
5. Olahraga secara teratur dan terapi oksigen
6. Penyakit PPOK belum bisa disembuhkan tetapi meredakan gejala, pengobatan dapat
dilakukan dengan melakukan vaksinasi, mengkonsumsi obat seperti bronkodilator.
7. Sesak napas, napas berbunyi, batuk kronis, dan aktivitas terganggu.
8. Pengkajian aktivitas dan istirahat, sirkulasi, integritas ego,ansietas, ketakutan, peka
rangsang atau caitan, hygiene, pernapasan, penggunaan oksigen pada malam hari
terus menerus, keamanan, seksual, interaksi sosial serta penyuluhan/pembelajaran.
9. DS : klien mengatakan sesaknya semakin bertambah berat sejak 1 minggu terakhir
sehingga menyebabkan klien sulit bernafas dan saat beraktivitas, klien mengatakan
menderita PPOK sejak 8 th lalu
DO : klien mengatakan keluhan sesak napas, didapatkan hasil pemeriksaan fisik
tekanan darah 160/90 mmHg. Nadi 97 x/menit, frekuensi pernapasan 34 x/menit.
Hasil pemeriksaan faal paru diketahui hasil VEP1/KVP <70% VEP 1 <30% prediksi,
hasil pemeriksaan X-Ray tampak hipertrofi ventrikel kanan.
10. Data penunjang : pemeriksaan spirometri, pemeriksaan analisa gas darah,
pemeriksaan radiografi
11. -Bersihan jalan napas
- Gangguan pertukaran gas
-Risiko intoleransi aktivitas
12. VEP normal >80%
13. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan fungsi normal paru dan juga untuk melihat
adanya pembengkakan/ pembesaran yang abnormal pada paru dan jantung
14. bisa dicegah, dengan menerapkan gaya hidup sehat
STEP IV

1. PPOK merupakan penyakit yang menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru
sehingga pengidap akan mengalami kesulitan dalam bernapas dalam jangka Panjang.
2. factor genetik, usia, jenis kelamin, pertumbuhan perkembangan paru, perjalanan
terhadap partikel gas berbahaya, factor social ekonomi, asma dan hipereaktivitas
saluran napas, bronchitis kronis, infeksi berulang di saluran napas.

5. obat PPOK

bronkodilator digunakan merupakan kombinasi dari agonis beta 2 kerja pendek dan
kerja Panjang. contoh agonis beta2 kerja pendek adalah salbutamol, fenoterol,
sedangkan contoh kerja Panjang adalah salmeterol, formeterol.

terapi oksigen, pada pasien PPOK yang mengalami hipoksemia saat aktivitas dapat
diresepkan oksigen suplemental.

13. pemeriksaan faal untuk mengukur jumlah udara yang bisa dihirup dan bisa
dihembuskan sedangkan X-ray untuk mendeteksi adanya emfisema yang merupakan
gejala utama PPOK

14. Tidak merokok atau berhenti merokok, menghindari paparan polusi udara, serta
berolahraga.

STEP V

Tujan umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kep yang aman dan efektif bagi pasien pada semua
tingkat usia, yang mengalami gangguan fungsi system pernafasan

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian PPOK


2. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi PPOK
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala PPOK
4. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi PPOK
5. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan PPOK
6. Mahasiswa mampu menjelaskan pengkajian yang perlu dilengkapi perawat dalam
mengkaji pasien dengan masalah PPOK
7. Mahasiswa mampu mengkelompokan data subjektif dan objektif pasien PPOK
8. Mahasiswa mampu menyebutkan data penunjang yang dilakukan pada masien PPOK
9. Mahasiswa mampu menyebutakan Diagnosa kep pada pasien PPOK
10.

Anda mungkin juga menyukai