Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN KESEHATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan yang diampu oleh Ns.
Tri Nur Hidayati, SKep, MSi.Med
Anggota Kelompok 4 Kelas 2B :
Stefanie Putri . F G2A021111
Avriza Byan A. P G2A021108
Noer Naqsyabandiyah G2A021107
Bagos Wahyu A.P G2A021109
I Faris Naufal. A G2A021112
Yunita Meiana. A G2A021114
Arum Fania G2A021115
Aswara Nanda. S G2A021116
Titanic Puput Yust.V G2A021117
Meira Restiana G2A021118
Hasballah Yant. A G2A021119
Putri Syahrani. F G2A021120

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas hidayah dan taufikNya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarga beliau.

Pada Makalah yang berjudul “MAKALAH PENDIDIKAN KESEHATAN” ini, kami


menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan kita untuk memahaminya. Makalah
ini juga berguna untuk menambah dan memperluas wawasan, serta menunjang pemahaman
dan melatih keterampilan mahasiswa.

Terima kasih kami haturkan pada semua pihak yang telah memberikan konstribusi
dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat kekurangan. Karena itu, penyusun memohon kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua.

Selasa, 7 Juni 2022

Kelompok 4B
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................2
C. TUJUAN...................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................3
A. Pengertian Identifikasi Kebutuhan Belajar...........................................................................3
B. Tujuan Pendidikan Kesehatan..............................................................................................3
C. Prinsip, Metode, Teknik, Strategi Pendidikan Kesehatan....................................................4
D. Strategi Pendidikan.................................................................................................................6
E. Pentingnnya Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat.........................................................7
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar menjadi aktivitas manusia disepanjang rentang kehidupan.Belajar mer
upakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pendidikan dalam seg
ala hal agar terjadi perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengala
man-pengalaman. Pengalaman merupakan proses belajar sepanjang hidup yang tidak
diajarkan selama jenjang pendidikan. Pendidikan atau edukasi adalah kegiatan untuk
menambahkan pengetahuan seseorang melalui instruksi atau teknik praktik belajar de
ngan tujuan memberi dorongan terhadap pengarahan diri ke arah yang lebih baik, sert
a aktif memberikan informasi terkait dan terbaru. Pendidikan ini bertujuan untuk men
gubah pemahaman individu terhadap suatu hal sehingga individu memandang hal ters
ebut dengan lebih bermakna.
Pendidikan atau edukasi pasien adalah bagian utama dari praktek semua keseh
atan profesional.Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri kepe
rawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya per
awat sebagai perawat pendidik. Pendidikan kesehatan juga bertujuan untuk membantu
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang
optimal. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu hal yang penting di dalam d
unia kesehatan.Mengajarkan pasien untuk selalu melakukan hidup sehat tentunya haru
s dilakukan oleh seorang perawat kepada kliennya.
Seorang perawat sangat berperan sebagai pengajar dengan tujuan untuk menin
gkatkan gaya hidup sehat individu melalui pengaplikasian pengetahuan tentang keseh
atan, proses perubahan, teori belajar dan mengajar, dan proses keperawatan serta pros
es mengajar. Akan tetapi, disisi lain perawat juga  harus tetap senantiasa belajar agar i
lmu dan keterampilan yang dimiliki senantiasa dapat berkembang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan identifikasi kebutuhan belajar?
2. Bagaimana tujuan pendidikan kesehatan?
3. Apa prinsip, meode, teknik dan strategi penidikan?
4. Bagaimana pentingnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan identifikasi kebutuhan belajar
2. Mengetahui tujuan dari pendidikan kesehatan
3. Mengetahui prinsip, metode, teknik dan strategi pendidikan
4. Mengetahui pentingnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Identifikasi Kebutuhan Belajar
Identifikasi berasal dari kata “identify” yang artinya meneliti, menelaah.Identif
ikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti,mendaftarl
an, mencatat data dan informasi dari lapangan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang
diperlukan oleh manusia untuk kehidupannya, demi mencapai suatu hasil (tujuan) yan
g lebih baik. Belajar adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik, yang men
gubah seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak baik menjadi baik, yang tid
ak pantas menjadi pantas, dll. Kebutuhan belajar pada dasarnya menggambarkan jarak
antara tujuan belajar yang diinginkan dan kondisi yang sebenarnya. Jadi pengertian Id
entifikasi kebutuhan belajar adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk meneliti
dan menemukan hal-hal yang diperlukan dalam belajar dan hal-hal yang dapat memba
ntu tercapainya tujuan belajar itu sendiri, baik itu proses belajar yang berlangsung di li
ngkungan keluarga (informal), sekolah (formal),maupun masyarakat (non-formal).
Kebutuhan adalah kesenjangan (Gap/Discrepancy) antara apa/kondisi yang ad
a dan apa/kondisi yang seharusnya ada. Kebutuhan belajar (learning needs) atau kebut
uhan pendidikan (education need) adalah kesenjangan yang dapat diukur antarahasil b
elajar atau kemampuan yang ada sekarang dan hasil belajar atau kemampuan yang dii
nginkan/dipersyararatkan.
Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu j
arak antara tingkat pengetahuan, keterampilan,dan/atau sikap yang dimiliki pada suatu
saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang ingin diperoleh se
sorang, kelompok, lembaga, dan/atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui ke
giatan belajar.

B. Tujuan Pendidikan Kesehatan


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan
masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka
lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah
dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk
meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat namun ada beberapa tuj
uan mengapa pendidikan kesehatan itu perlu diberikan Antara lain:

- Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam membina


dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya m
ewujudkan derajat kesehatan yg optimal.
- Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yg sesuai denga
n konsep hidup sehat baik fisik, mental dan social sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian.

C. Prinsip, Metode, Teknik, Strategi Pendidikan Kesehatan


 Prinsip-prinsip pendidikan kesehatan adalah:
1. Belajar mengajar berfokus pada klien, pendidikan klien adalah hubungan klien
yang berfokus pada kebutuhan klien yang spesifik.
2. Belajar mengajar bersifat menyeluruh, artinya dalam memberikan pendidikan
kesehatan harus dipertimbangkan klien secara
3. kesehatan tidak hanya berfokus pada muatan spesifik saja.
4. Belajar mengajar yang interaktif, dimana proses belajar-mengajar adalah suatu pr
oses yang dinamis dan interaktif, yang melibatkan partisipasi dari petugas kesehat
an dan klien
5. Pertimbangan usia dalam pendidikan kesehatan, untuk menumbuh kembangkan s
eluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga perlu dipe
rtimbangkan usia klien dan hubungan dengan proses belajar mengajar.
 Metode dan Teknik Pendidikan kesehatan
Menurut Notoadmodjo (2010), metode dan teknik pendidikan kesehatan adala
h suatu kombinasi antara cara-cara atau metode dan alat-alat bantu atau media yang di
gunakan dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan. Berdasarkan sasarannya, metod
e dan teknik pendidikan kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Metode Pendidikan kesehatan individual
Metode ini digunakan apabila antara promoter kesehatan dan sasaran at
au kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face)
maupun melalui sarana komunikasi lainnya, misal telepon. Cara ini paling efe
ktif, karena antara petugas kesehatan dengan klien dapat saling berdialog, salin
g merespon dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah keseh
atan bagi kliennya petugas kesehatan dapat menggunakan alat bantu atau pera
ga yang relevan dengan masalahnya. Metode dan teknik pendidikan kesehatan
yang individual ini yang terkenal adalah “councelling”.

b. Metode pendidikan kesehatan individual


Metode ini digunakan apabila antara promoter kesehatan dan sasaran at
au kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face)
maupun melalui sarana komunikasi lainnya, misal telepon. Cara ini paling efek
tif, karena antara petugas kesehatan dengan klien dapat saling berdialog, saling
merespon dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah kesehata
n bagi kliennya petugas kesehatan dapat menggunakan alat bantu atau peraga y
ang relevan dengan masalahnya. Metode dan teknik pendidikan kesehatan yan
g individual ini yang terkenal adalah “councelling”.
c. Metode pendidikan kesehatan kelompok
Teknik dan metode pendidikan kesehatan kelompok ini digunakan untu
k sasaran kelompok. Sasaran kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu: kelompok
kecil kalau kelompok sasaran terdiri antara 6-15 orang dan kelompok besar, ji
ka sasaran tersebut diatas 15 sampai dengan 50 orang. Oleh karena itu metode
pendidikan kesehatan kelompok juga dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Metode dan teknik pendidikan kesehatan untuk kelompok kecil, misal
nya diskusi kelompok, metode curah pendapat (brain storming), bola
salju (snow ball), bermain peran (role play), metode permainan simul
asi (simulation game), dan sebagainya. Untuk mengefektifkan metode
ini perlu dibantu dengan alat bantu atau media, misalnya lembar balik
(flip chart), alat peraga, slide, dan sebagainya.
2. Metode dan teknik pendidikan kesehatan untuk kelompok besar, misa
lnya metode ceramah yang diikuti atau tanpa diikuti dengan tanya jaw
ab, seminar, loka karya, dan sebagainya. Untuk memperkuat metode i
ni perlu dibantu pula dengan alat bantu misalnya, overhead projector,
slide projector, film, sound system, dan sebagainya.
3. Metode pendidikan kesehatan massa, apabila sasaran pendidikan kese
hatan misal atau publik, maka metode-metode dan teknik pendidikan
kesehatan tersebut tidak akan efektif, karena itu harus digunakan meto
de pendidikan kesehatan massa. Metode dan teknik pendidikan keseh
atan untuk massa yang sering digunakan adalah:
a. Ceramah umum, misalnya dilapangan terbuka dan tempat-tem
pat umum
b. Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan televise.
Penyampaian pesan melalui radio atau TV ini dapat dirancang
dengan berbagai bentuk, misalnya talk show, dialog interaktif,
simulasi, dan sebagainya.
c. Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah, buku, leaflet,
selebaran poster, dan sebagainya. Bentuk sajian dalam media c
etak ini juga bermacam-macam,antara lain artikel tanya jawab,
komik, dan sebagainya.
d. Penggunaan media di luar ruang, misalnya billboard, spanduk,
umbul-umbul,dan sebagainya.

D. Strategi Pendidikan
Banyak srategi yang dapat dipilih pentuluh atau pendidik. Dalam
melaksanakan proses pendidikan kesehatan. Oleh karena itu, berdasarkan bentuk dan
pendekatannya, strategi pendidikan kesehatan diklasifikasikan menjadi: 
4. Expository
Makna ekspository berarti memberikan informasi yang berupa teori,
hukum atau dalil yang disertai bukti-bukti yang mendukung. Pada konteks ini
klien hanya menerima saha informasi yang diberikan oleh pendidik. Bahan
pendidikan kesehatan telah diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk
disampaikan kepada klien. Contoh metode ekspository adalah ceramah.
Pendidik hanya akan menyampaikan pesan berturut-turut sampai pada
pemecahan masalah. Metode ini merupakan metode klasiik yang sebaiknya
mulai ditinggalkan. Apabila pendidik ingin banyak melibatkan klien secara
aktif, maka harus menjadi pendidik yang kreatif, sehingga walaupun yang
dipilih metode ekspository, pelaksanaan pendidikan kesehatan tetap optimal
dan menyenangkan bagi klien.
5. Discovery
Discovery (penemuan) sering pada saat penggunaannya tertukar
dengan inquiry (penyelidikan). Penemuan adalah proses mental dimana klien
mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya:
mengamati, menganalisa, memvalidasi data, mengelompokkan data,
menetapkan diagnose dan sebagainya. Misalnya tentang konsep sehat. Setiap
masyarakat diharapkan memaknai konsep sehat dan berdaya dalam memenuhi
hak akan kesehatannya. Melalui pengamatan diharapkan klien
mengidentifikasi konsep sehat dan menerapkannya didalam kehidupan sehari-
hari.
6. Inquiry
Inquiry memiliki makna yang lebih luas dari discovery. Artinya, penyelidikan
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Pada saat seorang
penyuluh akan melaksanakan pendidikan kesehatan, sebaiknya tujuan
pendidikan kesehatan sudah dirumuskan seara jelas. Sehingga klien dapat
melaksanakan pendidikan kesehatan secara optimal. Setelah itu baru
menentukan strategi manakah yang paling efektif dan efisien untuk membantu
setiap klien dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.

Strategi pendidikan kesehatan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kondisi


semua klien karena setiap klien memiliki kemampuan yang berbeda. Sementara
pendidikan kesehatan bertujuan untuk membantu klien mencapai tujuan secara efektif
dan produktif. 
Beberapa kriteria yang dapat menjadi pedoman dalam memilih strategi
pendidikan kesehatan yaitu efektif, efisien dan dapat meningkatkan ketertiban klien.
Seorang penyuluh biasanya tidak murni menggunakan strategi ekspository, inquiry,
maupun discovery, tetapi dapat menggabungkan antara ketiganya. Penyuluh yang
kreatif dapat melihat tujuan yang akan dicapai dan mengkaji kemampuan yang
dimiliki klien. Kemudian baru memilih strategi yang efektif dan efisien untuk
mencapainya. 

E. Pentingnnya Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat


Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam
pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali
yang kita dapatkan di lingkungan keluarga,lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat.
Pendidikan kesehatan sebenarnya telah menjadi bagian yang harus diberikan
kepada peserta didik. Pada kurikulum yang dibuat, pendidikan kesehatan menjadi
bagian dari mata pelajaran penjaskes, atau kependekan dari pendidikan jasmani dan
kesehatan. Akan tetapi pada prakteknya mata pelajaran ini hanya terfokus pada bagian
jasmani atau olah raganya saja, sementara bagiankesehatan yang lainnya sering
Salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah pengabdian yang dila
ksanakan di SMA N I Getasan Kab. Semarang dan SMA N I Ampel dengan metode p
enyuluhan yang menggunakan MPI (Media Pembelajaran Interaktif) untuk meningkat
kan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja SMA. Tahapan yang sudah dilaku
kan dalam kegiatan pengabdian meliputi : persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelap
oran. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan m
etode ceramah dan diskusi Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat
melalui pendidikan kesehatan masyarakat pada remaja dapat meningkatkan pengetahu
an dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta kegiatan dan kemampuan memecah
kan masalah dalam tingkat kelompok. Petugas kesehatan setempat diharapkan untuk l
ebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di lingkungan SMA ten
tang kesehatan reproduksi agar kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja dapa
t dicegah, sehingga generasi muda menjadi berkualitas.
Seperti telah disinggung diatas bahwa kesehatan adalah investasi masa depan.
Hal ini jelas dan bisa dibuktikan. Dengan kesadaran pentingnya akankesehatan ini
diharapkan terbentuknya karakter-karakter pemuda yang tangguhsecara otaknya
maupun secara fisiknya. Akhirnya dengan keseriusan sekolah danguru pada
pendidikan kesehatan, diharapkan terbentuk peserta didik yang bukanhanya memiliki
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual saja, tetapi juga memiliki raga yang
sehat dan kuat.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam
bidang kesehatan. Merupakan suatu kegiatan untuk membantu individu,kelompok,
atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan atau perilakunya,untuk mencapai
kesehatan secara optimal. Peran pendidikan kesehatan mencakup:Peran pendidikan
kesehatan dalam faktor lingkungan,. peran pendidikan kesehatan dalam faktor
perilaku, peran pendidikan kesehatan dalam pelayanan kesehatan, peran pendidikan
kesehatan dalam faktor hereditas.
Tujuan pendidikan kesehatan merupakan domain yang akan dituju dari
pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan antara lain
pertama, tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalammembina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran
aktifdalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yag optimal.

B. Saran
Diharapkan Sosialisasi dari permerintah dan para ahli mengenai pendidikan
kesehatan sangatlah penting dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat
dan gaya hidup yang sehat dilakukan secara terus-menerus dalam artian lebih
ditingkatkan yang sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku,
lingkungan dan gaya hidup yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai