Anda di halaman 1dari 21

KETERAMPILAN DASAR

TINDAKAN
KEPERAWATAN

INFEKSI

By :
Ns. Ashariani, S. Kep
Keperawatan Kelas XI
Tujuan Pembelajaran
2

Setelah mempelajari BAB ini, diharapkan peserta didik


mampu
1.Menjelaskan Konsep Dasar Infeksi

2.Mekanisme Penularan Infeksi

3.Menangani Infeksi.
A. Konsep Dasar Infeksi
3

Infeksi merupakan suatu keadaan tubuh di serang


oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu
menyebabkan sakit.
Infeksi identik dengan proses invasi dan multiplikasi
berbagai mikrorganisme ke dalam tubuh (seperti
bakteri, virus, jamur dan parasit)
Baktery ,virus, jamur dan parasit memiliki berbagai
cara untuk masuk kedalam tubuh .
2. Cara penularannya, terbagi :
4
a) Kontak langsung:
1) penyebaran orang ke orang (misalnya dari bersin kontak
seksual atau semacamnya).
2) Hewan ke orang (gigitan atau cakaran binatang, kutu dari
binatang peliharaan).
3) Ibu hamil ke anaknya yang belum lahir melalui plasenta.
b) Kontak tidak langsung:
Gigitan serangga yang hanya pembawa dari mikrorganisme
atau vektor (seperti nyamuk, lalat, kutu, tungau) dan
kontaminasi air dan makanan.
3. Penyebab Infeksi
5

Baktery

Virus

Jamur

Parasit
4. Gejala Infeksi
6

Gejala dari infeksi bervariasi, bahkan ada sebuah


kondisi infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala
dan subklinis. Gejala yang ditimbulkan kadang
bersifat lokal (di tempat masuknya mikroorganisme)
atau sistemik (menyebar ke seluruh tubuh).
Gejala paling umum dirasakan oleh orang yang
terkena infeksi adalah demam.
a. Bakteri
7

Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri bervariasi


bergantung pada bagian tubuh mana yang diinfeksi.
Namun, gejala paling umum adalah demam.
Jika seseorang terkena infeksi bakteri di tenggorokan, ia
akan merasakan nyeri tenggorokan, batuk, dan
sebagainya.
Jika mengalami infeksi bakteri di pencernaan, ia akan
merasakan gangguan pencernaan seperti diare,
konstipasi, mual, atau muntah. Jika mengalami infeksi
pada saluran kemih, ia akan merasakan keinginan buang
air kecil yang terus- menerus, buang air kecil tidak puas,
bahkan nyeri saat buang air kecil.
b. Virus
8

Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bergantung pada


tipe virus, bagian tubuh yang terinfeksi, usia dan riwayat
penyakit pasien, dan faktor lainnya. Gejala dari infeksi
virus dapat memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh.
Gejala yang biasanya ditimbulkan, di antaranya gejala
seperti flu (demam, mudah lelah, nyeri tenggorokan,
nyeri kepala, batuk, pegal-pegal, dan sebagainya),
gangguan pencernaan (diare, mual, muntah, dan
sebagainya), rash (kemerahan di kulit), bersin-bersin,
malaise, hidung berair dan tersumbat, pembesaran
kelanjar getah bening, pembengkakan tonsil, atau
bahkan turunnya berat badan.
c. Jamur
9

Kebanyakan jamur menginfeksi kulit meskipun


terdapat bagian tubuh lain yang dapat terinfeksi
seperti paru-paru dan otak.
Gejala infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, di
antaranya gatal, kemerahan, kadang terdapat rasa
terbakar, kulit bersisik, dan sebagainya.
Gejala lainnya bergantung pada tempat yang
terinfeksi.
d. Parasit
10

Kebanyakan dari infeksi parasit menyebabkan gejala


pencernaan. Gejala spesifik berdasarkan jenis infeksinya
diuraikan sebagai berikut:
1)Malaria
Penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan
diperantarai oleh nyamuk. Gejala yang sering muncul, di
antaranya demam, menggigil, dan penyakit seperti flu.
2)Tricomaniasis
Penyakit yang disebabkan oleh hubungan seksual.
Gejala yang sering muncul, di antaranya gatal, kemerahan,
iritasi, atau cairan tidak wajar yang terdapat dari area
genital.
11

3) Giardiasis,
Infeksi saluran pencernaan. Gejala yang sering
muncul, di antaranya diare, gas, gangguan
lambung, feses yang berlendir, dan dehidrasi.
4) Toksoplasmosis
Gejala yang sering muncul seperti flu, kelenjar
getah bening yang membengkak dan nyeri, nyeri
otot yang berlangung selama lebih dari sebulan.
B. Mekanisme Penularan Infeksi
12

1. Mekanisme Transmisi Mikroba


Adapun dalam riwayat perjalanan penyakit, pejamu
yang peka (suspectable host) akan berinteraksi
dengan mikroba patogen yang secara alamiah
akan melewati empat tahap.
a. Tahap rentan
b. Tahap inkubasi
c. Tahap klinis
d. Tahap akhir penyakit.
The constancy under negation test: example 1
13

2. Rantai infeksi
Infeksi terjadi akibat adanya mikroorganisme,
termasuk bakteri, virus, jamur, dan protozoa.
Mikroorganisme di kulit dapat merupakan flora
residen atau transien. Organisme residen
berkembang biak pada lapisan kulit superfisial,
10–20% mendiami lapisan epidermal.
Organisme transien melekat pada kulit saat
seseorang kontak dengan orang atau objek lain
dalam aktivitas atau kehidupan normal.
C. Menangani infeksi
14

1. Tindakan Pencegahan Infeksi

a. Asepsi

b. Anti sepsis

c. Dekontminasi

d. Pencucian

e. Desinfeksi
2. Pedoman Pencegahan Infeksi
15

a. Mencuci tangan (prosedur mencuci tangan)

b. Pemakaian sarung tangan

c. Menggunkan cairan anti septic

d. Sterilisasi

e. Pembuangan sampah (pisahkan sampah


medis dan non medis)
3. Pengobatan
16

Infeksi pada umumnya diobati tergantung dari apa


penyebab infeksi tersebut. Berikut dijelaskan cara
pengobatan infeksi:
A. Bakteri
Pengobatan bakteri adalah antibiotik. Namun,
antibiotik tidak dapat digunakan begitu saja. Saat
seseorang meminum antibiotik, ia harus mengikuti
petunjuk yang diberikan dengan sangat hati-hati. Jika
Anda tidak memiliki perilaku minum antibiotik yang
baik, suatu saat bakteri yang ingin Anda hancurkan
terlanjur resisten dengan antibiotik yang Anda minum.
b. Virus
17

Beberapa infeksi virus biasanya dapat dicegah dengan


vaksinasi (seperti campak, hepatitis, dan sebagainya).
Antivirus juga biasanya digunakan dalam mengobati
infeksi virus. Namun, antivirus biasanya hanya efektif
digunakan untuk beberapa infeksi, seperti herpes,
hepatitis B dan C, dan HIV. Infeksi virus ringan
sebenarnya bersifat self-limited, atau dapat sembuh
dengan sendirinya. Seseorang harus memiliki daya tahan
tubuh yang kuat untuk melawan virus-virus tersebut.
Antibiotik tidak pernah efektif untuk melawan virus.
c. Jamur
18

Jamur biasanya sulit untuk dimatikan. Adapun


untuk infeksi kulit dan kuku terdapat pengobatan
anti jamur topikal yang dapat digunakan dengan cara
dioleskan ke bagian tubuh yang terinfeksi. Jika infeksi
jamur meluas atau serius dapat minum obat
antijamur.
d. Parasit
19

Tidak semua parasit memiliki pengobatan.


Pengobatan yang biasanya diberikan untuk orang-
orang yang terinfeksi parasit, di antaranya antiparasit
seperti antiamuba dan antimalaria.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai