PENDAHULUAN
Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang
dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok
orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh
bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan di masyarakat banyak permasalahan yang ditemui oleh
bidan, diantaranya adalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan
sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus,
bakteri, protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di saluran kemih dan
reproduksi, yang jalur penularannya melalui hubungan seksual.
Wanita, termasuk yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS.
Penelitian di Surabaya menyebutkan angka kejadian PMS pada ibu hamil adalah 19,2%. Angka
kejadian PMS pada ibu hamil yang melakukan asuhan antenatal di Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta (1998) adalah 16,1% untuk kandidiasis vaginalis, 4,2% infeksi klamidia
dan 1,2% trikomoniasis.
Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun
bayi yang dikandung/dilahirkannya. Oleh sebab itu penting dilakukannya penanggulangan yang
tepat yaitu secara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah menemukan jenis-jenis
Penyakit Menular Seksual dan melakukan penanggulangan secara promotif dan preventif (dalam
lingkup kebidanan komunitas).
BAB II
TINJAUAN TEORI
PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit
yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal atau lewat vagina).
PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat
muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya.
Penis, vagina, lubang pantat, kulit yang terluka, darah, selaput lendir.
Yang paling umum adalah hubungan seks (penis-vagina, penis-lubang pantat, mulut-lubang
pantat, mulut-vagina, mulut-penis).
Hubungan seks, pemakaian jarum suntik secara bersama-sama dari orang yang terkena PMS ke
orang lainnya (obat suntik terlarang, transfusi darah yang tidak steril, jarum tato dan lainnya).
Orang yang berperilaku seks tidak aman. Makin banyak pasangan seks, makin tinggi
kemungkinan terkena PMS dari orang yang sudah tertular.
C. PENCEGAHAN
Pakailah kondom saat berhubungan seksual dengan orang yang beresiko?telah terkena PMS.
D. JENIS-JENIS PMS
1.Gonorrhea
Gonorrhea biasa disebut “GO” disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Masa inkubasi pada
pria : 3-30 hari sedangkan pada wanita 3 sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
Pada pria diagnosa ditentukan dengan adanya gram ( gram +) pada pemeriksaan smear terhadap
pengeluaran melalui penis. Untuk menentukan diagnosa GO pada wanita, selanjutnya perlu
dilakukan pemeriksaan kultur dari serviks, uretra, tenggorokan dan anus.
Pria : Pengeluaran cairan purulen melalui uretra, disuria, epididymitis dan prostatitis.
Wanita : Pada tahap dini asimptomatis selanjutnya servisitis dengan pengeluaran yang purulen,
gartolinitis.
Procaine penicillin G (IM) dan Progenetid (PO) atau Ampicilline dan probenecide (PO).Sebelum
pemberian terapi ini,kita perlu untuk melakukan tes terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan
syok anapilaksis setelah 30 menit injeksi penicilline.
2. Syphillis
Syipilis disebabkan oleh Spirochete treponema pallidum yamg masuk kedalam tubuh melalui
membrane mukosa atau kulit selama melakukan hub seksual.
Tahap primer :adanya luka pada vulva atau penis sangata nyeri, ulkus primer baik tunggal
maupun kelompok, mungkin terjadi juga pada bibir, lidah tangan, rectum atau putting susu.
Tahap sekunder :yaitu 2-4 minggu setelah timbulnya ulkus sampai 2-4 tahun. Pasien merasa
demam, sakit kepala, tidak nafsu makan, hilang berat badan, anemia, sakit pada tenggorokan,
kemerahan dan sakit pada mata, kuning dengan atau tanpa hepatitis, sakit pada otot persendian
dan tulang panjang. Pada umumnya tubuh lemah, kemerahan serta adanya condylomata pada
rectum dan genitalia.
Pada tahap laten :5-20 tahun tidak ada tanda-tanda klinik, sedangkan pada tahap lanjut yaitu
terminal tidak diobati akan terlihat tumor/massa/gumma pada bagian tubuh, kerusakan pada
katup jantung dan pembuluh-pembuluh darah, meningitis, paralysis, kurang koordinasi, parese,
insomnia, binggung, dilusi, gangguan pikir dan bicara tidak jelas.
Yaitu semua jenis Penicillin, dianjurkan penicillin G benzathine karena jenis long acting.
3. Herpes Genitalis
Herpes genitalis disebabkan karena terinfeksi oleh : Herpes virus hominis tipe 2 (HVH-2)
Terapi simtomatik
Untuk lesi dicuci dengan cairan Burow’s, H2O2, atau sabun dan air selamjutnya keringkan
dengan baik.
1. Pencegahan primer, ditujukan untuk mencegah penyakit mencangkup hal-hal sebagai berikut:
2. Pencegahan sekunder yaitu: untuk mencegah terjadinya komplikasi STD seperti : PID pad
waktu dengan GO.
3. Pencegahan tertier, berfokus untuk menurunkan efek dari komplikasi seperti : steril atau
mandul.
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan terhadap individu yang tidak terinfeksi sangat efektif dilakukan melalui
sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat remaja dan dewasa muda
Di klinik, untuk pasien yang pertama kali mengalami STD akan merasa takut, berdosa dan tidak
aman, sehingga perlu pendekatan psikologis sosial. Pendidikan kesehatan yang diberikan di
klinik mencangkup : cara kerja obat, durasi, efektif, efek samping, keuntungan dan kunjungan
ulang, kegagalan pengobatan akan menyebabkan remfeksi juga diberi informasi tentang : cara
transmisi penyakit, proses reinfeksi, hentikan hubungan seksual jika mungkin, jika tidak bisa
mengamankan kondom.
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)
ditandai dengan sindroma menurunnya sistem kekebalan tubuh.Penyebab utama AIDS adalah
HIV. HIV dapat ditransmisi melalui kontak seksual, darah atau produk darah dari ibu kepada
bayinya. HIV tidak dapat ditransmisi melalui kontak didalam rumah, sekolah atau tempat kerja.
Gejala pertama AIDS muncul rata-rata 10 tahun dari saat terinfeksi HIV, yang selanjutnya
menunjukan gejala berbagai penyakit dan menyebabkan kematian dalam waktu 1-3 tahun.
Dalam masa 10 tahun dari saat terinfeksi HIV, sipengidap tampak “sehat” namun berkemampuan
untuk menularkan HIV kepada orang lain melalui hubungan seksual (berganit-ganti
pasangan),melalui darah atau produk darahnya(secara suntikan, tranfusi dan transplantasi organ
dari sipengidap HIV) dan melalui proses melahirkan dari ibu sipengidap HIV kepada janin atau
bayinya.
Gejala-gejala AIDS
Gejala Mayor
Gejala Minor
4. Candidiasis orofarings.
1. Limfadenopati umum.
2. Candidiasis oroforings.
PENUTUP
A. Kesimpulan
PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan heteroseksual,
homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa penyakit menular
seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea, Syiphillis, Herpes genital dan
HIV /AIDS
Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular seksual
antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang senggama
(berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat
berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah
bening,dll.Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari jenis-jenis PMS yang
dijelaskan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Majoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius. FKUI.
Prayetni. 1996. Asuhan Keperawatan Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta. Depkes
RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/bidanmuzayyanaifadatulmoya.wordpress.com/2014/10/23/makal
ah-penyakit-menular-seksual/amp/