Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

FAKULTAS HUKUM UGM Nama : Haryo Putro Dirgantoro


MATA KULIAH : KONSEN HKI
HARI / TGL : SENIN 14 DES 2020 No Mhs: 18/429785/HK/21748
WAKTU : MAKS 100 MENIT
DOSEN : HARIYANTO No Pres: 38 Tnd tgn:

Penamaan File:
No. Presensi Ujian (sesuai dikartu ujian)_NIU (6 Digit)_Nama Matkul_Kelas
(A/B/C/D…./Konsentrasi)
Contoh: 25_455544_HKI_Konsentrasi

Jawablah dengan singkat, tetapi jelas


Soal :

Jawablah dengan singkat tetapi jelas, kerjakan lima (5) nomor soal saja .

1. Jelaskan, apa dasar pikiran bahwa HKI perlu diatur secara khusus , bahkan diatur dalam perjanjian
Internasional, seperti yang ada saat sekarang ini. Bagaimana pendapat saudara , adakah pihak
yang diuntungkan dan atau dirugikan terkait adanya pengaturan HKI ini?

2. Dalam undang-undang Hak Cipta tahun 2014 , ada beberapa perubahan penting jika dibandingkan
dengan undang-undang sebelumnya . Jelaskan adanya beberapa perubahan tersebut.

3. Dalam praktek bisnis banyak terjadi peredaran produk dengan merek yang mirip (serupa tapi tak
sama). Bagaimana analisis saudara terkait hal tersebut, berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku?

4. Hukum paten di Indonesia tidak menerapkan tentang persyaratan Inventif secara ketat/mutlak.
Jelaskan apa rationya, dan berikan contoh penerapannya.

5. Jelaskan, dan bandingkan secara substantif, ruang lingkup dan makna, antara hak cipta, dengan
desain industri, mengapa lukisan sepatu dilindungi dengan hak cipta, disisi lain gambar desain
sepatu kesehatan dilindungi dengan hak desain industri ?

6. Jelaskan apa rationya bahwa dalam perolehan hak rahasia dagang tidak perlu ada syarat
pendaftaran seperti dalam perolehan hak merek atau hak paten?

SELAMAT MENGERJAKAN… SMOGA SUKSES.


Jawaban :

1.) Hak Kekayaan Intelektual perlu mendapatkan perlindungan hukum dikarenakan setiap hak
kekayaan intelektual adalah suatu karya seseorang yang tidak boleh di akui oleh orang lain,
pelanggaran terhadap kemampuan intelektual seseorang atau kelompok sama dengan tidak
menghargai keoriginalitasan suatu karya. Dengan adanya pengaturan terhadap kekayaan
intelektual tentunya memberikan keuntungan bagi para pencipta terutama kepastian hukum dalam
hal perlindungan dikarenakan aset berharga yang dipunyai perorangan ataupun kelompok dalam
bentuk hasil karya serta nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya akan dilindungi oleh
Undang-Undang serta Meningkatkan kompetisi dan juga memperluas pangsa pasar, khususnya
dalam hal komersialisasi kekayaan intelektual. Hal ini mungkin timbul, karena dengan adanya
Hukum Kekayaan Intelektual, akan memberikan motivasi kepada para pencipta, industri dan
masyarakat luas untuk dapat berkarya dan berinovasi, serta mendapatkan apresiasi dari ciptaannya
tersebut.

2.) Mengenai perbedaan antara UU 19/2002 dengan UU Hak Cipta Baru, dapat dilihat dalam
Penjelasan Umum UU Hak Cipta Baru yang mengatakan bahwa secara garis besar, UU Hak Cipta
Baru diantarannya mengatur tentang :

 Perlindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para pencipta dan/atau pemilik hak
terkait, termasuk membatasi pengalihan hak ekonomi dalam bentuk jual putus (sold flat);
 Penyelesaian sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase, atau pengadilan,
serta penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana;
 Pengelola tempat perdagangan bertanggung jawab atas tempat penjualan dan/atau
pelanggaran hak cipta dan/atau hak terkait di pusat tempat perbelanjaan yang dikelolanya;
 Hak cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan objek jaminan fidusia;
 Menteri diberi kewenangan untuk menghapus ciptaan yang sudah dicatatkan, apabila
ciptaan tersebut melanggar norma agama, norma susila, ketertiban umum, pertahanan dan
keamanan negara, serta ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Pencipta, pemegang hak cipta, pemilik hak terkait menjadi anggota Lembaga Manajemen
Kolektif agar dapat menarik imbalan atau royalti;
 Pencipta dan/atau pemilik hak terkait mendapat imbalan royalti untuk ciptaan atau produk
hak terkait yang dibuat dalam hubungan dinas dan digunakan secara komersial;
 Lembaga Manajemen Kolektif yang berfungsi menghimpun dan mengelola hak ekonomi
pencipta dan pemilik hak terkait wajib mengajukan permohonan izin operasional kepada
Menteri;
 Penggunaan hak cipta dan hak terkait dalam sarana multimedia untuk merespon
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
 Perlindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu lebih panjang

Sebagai benda bergerak, baik dalam UU 19/2002 dan UU Hak Cipta Baru diatur mengenai cara
mengalihkan hak cipta. Akan tetapi dalam Pasal 16 ayat (1) UU Hak Cipta Baru ditambahkan
bahwa hak cipta dapat dialihkan dengan wakaf. Masih terkait dengan hak cipta sebagai benda
bergerak, dalam UU 19/2002 tidak diatur mengenai hak cipta sebagai jaminan. Akan tetapi,
dalam Pasal 16 ayat (3) UU Hak Cipta Baru dikatakan bahwa hak cipta adalah benda bergerak
tidak berwujud yang dapat dijaminkan dengan jaminan fidusia.

3.) Merek merupakan salah satu kekayaan intelektual yang memainkan peran penting dalam
industri. Merek memiliki unsur utama, yaitu sebagai daya pembeda. Merek tidak dapat didaftar
jika tidak memiliki daya pembeda, artinya apabila suatu tanda pada merek terlalu sederhana
seperti satu tanda garis atau satu tanda titik, ataupun terlalu rumit sehingga tidak jelas.
Permohonan merek akan ditolak jika mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan :

 Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk
barang dan/atau jasa sejenis;
 Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
 Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi
persyaratan tertentu; atau
 Indikasi geografis terdaftar.
Menurut Penjelasan Pasal 21 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi
Geografis menyatakan bahwa yang dimaksud dengan "persamaan pada pokoknya" adalah
kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur yang dominan antara Merek yang satu dengan
Merek yang lain sehingga menimbulkan kesan adanya persamaan, baik mengenai bentuk, cara
penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi ucapan, yang
terdapat dalam Merek tersebut.

Selain itu, patut diperhatikan Penjelasan Pasal 21 ayat (1) huruf b UU MIG juga menerangkan
bahwa dalam hal merek yang dimohonkan memiliki persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek terkenal pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis, maka perlu
diperhatikan pengetahuan umum masyarakat mengenai merek tersebut di bidang usaha yang
bersangkutan.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa merk-merek yang mirip (serupa tapi tak sama) tidak
dapat didaftarkan karena tidak memiliki daya pembeda.

5.) Dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa Hak
Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sementara Pasal 1 angka 1 Undang–Undang
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri menyatakan bahwa definisi Desain Industri adalah
Suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna,
atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan
kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Desain
Industri diterapkan pada barang yang memiliki kegunaan, dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan (Dalam kasus a quo adalah gambar
desain sepatu kesehatan). Desain Industri tidak dimaksudkan sebagai objek untuk estetika murni,
seperti karya seni rupa (contoh lukisan sepatu). Persyaratan bahwa suatu Desain Industri harus
dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerjainan tangan
menunjukkan tujuan utamannya yakni membuat produk yang bermanfaat lebih menarik tapa
mengganggu kemampuan produk untuk melakukan fungsi yang dimaksud.

6.) Untuk mendapat perlindungan rahasia dagang tidak perlu diajukan pendaftaran, karena
undang-undang secara langsung melindungi rahasia dagang tersebut apabila informasi tersebut
bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana
mestinya. Rahasia dagang juga menganut Perlindungan hukum first to use system (stelsel
deklaratif) yaitu menitikberatkan pada pemakai pertama yakni siapa yang pertama kali memakai
rahasia dagang dialah pemilik rahasia dagang itu.

Anda mungkin juga menyukai