Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI,

OLAHRAGA DAN KESEHATAN


”PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)”

GURU PENGAJAR : BU L. SITANGGANG


OLEH : 1. PARSAULIAN C. LUBIS
2. GLENN K. H. SITORUS
3. YUNUS R. SIMANULANG
4. SOALOON B. Y. PURBA
5. ALFONCO E. PURBA
6. BRILIANT A. SIHOMBING
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema “Penyakit Menular” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada bidang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan [PJOK] Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penyakit menular bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami sangat menyadari, bahwa didalam makalah ini masih banyak kekurangan
maupun kesalahan, untuk itu kepada para pembaca harap memaklumi adanya mengingat
keberadaan penyusunan yang masih banyak kekurangannya. Dalam kesempatan ini pula
penyusun mengharapkan kesediaan penbaca untuk memberikan saran yang bersifat
perbaikan, yang dapat menyempurnakan isi makalah ini dan dapat bermanfaat dimasa yang
akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan, khususnya bagi
penyusun dan umumnya pagi para pembaca.

DAFTAR ISI
Bab 1. Pendahuluan……………………………………. 4
2
A. Latar Belakang ………………………………........ 4
B. Rumusan Masalah ……………………………....... 4
C. Manfaat ………………………………………....... 4
D. Tujuan ……………………………………………. 4

Bab 2. Pembahasan ……………………………………. 5


A. Pengertian PMS …………………………………... 5
B. Jenis-Jenis PMS …………………………………... 6
C. Akibat Yang Disebabkan PMS ………………….... 9
D. Cara Penularan PMS ……………………………… 10

Kesimpulan ……………………………………………. 12
Daftar Pustaka ………………………………………… 12

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti PMS sangat minim. Padahal di zaman
yang berkembang ini sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan informasi secara berkala dan
meluas. Bagi individu-individu yang mengetahui dampak ataupun pehaman PMS secara menyeluruh pun
tidak memperhatikan lagi konsekuensinya. Mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu merasa menyesal
saat penyakit itu telah becongkol dalam tubuhnya.
Siswa, mahasiswa, remaja dan orang-orang dewasa sering kurang memahami pentignya menjaga
diri dan tata krama cenderung akan memasukkan teman yang lawan jenis sehingga tidak menutup
kemungkina terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Dalam makalah ini kami harap kami dapat memberi sedikit pembukaan pengetahuan yang lebih
dalam tentang pentingnya tidak melakukan seks bebas, keprihatinan kami pada kalangan mahasisiwa
yang merupakan kaum terpelajar namun tidak sedikit pula yang tidak menggubris adanya penyakit ini
dan kebayakan pula dari mereka dengan sukarala melakukan seks (oral) yang menurut mereka seks
aman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu PMS?
2. Apa saja jenis-jenis PMS?
3. Bagaimana penularan PMS?
4. Bagaimana pencegahan PMS?
C. Manfaat
Secara kasat mata kita dapat memahami manfaat dari pembelajaran materi ini yaitu menambah
wawasan agar kita lebih bisa menjaga diri dengan baik agar terhindar dari PMS, dan sebagai siswa yang
lebih mengetahui tetang PMS ini hendaknya kita dapat membantu kaum masyrakat yang belum
mengetahui tentang informasi PMS tersebut.
D. Tujuan
Terdapat dua tujauan dalam pembuatan makalah ini, yaitu tujuan khusus dan tujuan umum.
1. Tujuan khusus
- Menambah pengetahuan
- Member inforamsi agar perluasan PMS dapat di cegah denagn tambahan ilmu.
2. Tujuan umum
Sebagai pembelajaran bagi penulis dan pembaca sehingga kita mengetahui apa sebenarnya Penyakit
Menular Seksual (PMS) dana pa yang perlu dan harus dihindari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


4
Penyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksualitas.
PMS akan lebih beresiko jika Anda melakukan hubungan seksual denganberganti-ganti pasangan baik
melalui alat kelamin, oral maupun anal. Bila tidak ditangani secara tepat, infeksi pada alat reproduksi ini
dapat menjalar dan menyebabkan sakit berkepanjangan, kemandulan, bahkan kematian.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke
orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih
dari 15 juta kasus PMS dilaporkan pertahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah
kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasusbaru tiap tahun
adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah
menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil
kelamin, seluruhnya adalah PMS yangdisebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan. Beberapa dari
infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapatmematikan. Sifilis,
AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkangonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai
penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang
Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai
penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Penting untuk diperhatikanbahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat
kelamin. Kontak seksual juga meliputiciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian “mainan seksual”,
seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks
aman” . Satu-satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia. Hubungan seks dalam konteks
hubungan monogamy di mana kedua individu bebas dari IMS juga dianggap “aman”. Kebanyakan
orang menganggap berciuman sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-
penyakit lain dapat menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain
kontak seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan terhadap IMS.
Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti HIV dan gonore. Namun kondom
kurang efektif dalam mencegah herpes, trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil
terhadap penularan HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.

B. JENIS-JENIS PENYAKIT MENULAR SEKS


Beberapa penyakit menular seksual:
1. Gonorea/kencing nanah
2. Sifilis/raja singa
5
3. Trikonomiasis
4. Ulkus Mole (Chancroid)
5. Klamidia
6. HIV-AIDS
7. Herpes
8. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata)
9. Hepatitis B (HBV)

1. Gonorea/kencing nanah
Tipe : Bakterial (Neisseria gonnorhoeae)
Cara penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
Gejala : Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering
hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi
discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air
kecil. Penyakit ini bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya,
terutama kulit dan persendian.
Pengobatan : Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat menghilangkan
kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.

2. Sifilis/Raja Singa
Tipe : Bakterial (Treponema pallidum)
Cara Penularan : Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.
Namun, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika
ulkus atau lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan
kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak terinfeksi.
Gejala-gejala : berlangsung 3-4 minggu, terkadang sampai 13 minggu.Setelah itu akan timbul
benjolan di sekitar alat kelamin, kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti
flu serta hilang sendiri tanpa diobati. Bercak kemerahan pada tubuh juga akan
muncul sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seks. Seringkali penderita tidak
memperhatikan hal ini dan gejala ini akan hilang dengan sendirinya. Pada fase
awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau “chancres” yang
biasanya muncul di daerah kelamin tetapi dapatjuga muncul di bagian tubuh yang
lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat
meliputi adanya gejala ruam kulit, demam, luka pada tenggorokan,rambut rontok
dan pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.

6
Pengobatan : Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh
yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
3. Trikonomiasis
Penyebab : Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Prevalensi : Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada
perempuan mudadan aktif seksual. Diperkirakan, 5 jutakasus baru terjadi pada
perempuan dan laki-laki.
Cara Penularan : Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat
bertahanhidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular
dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.
Gejala-gejala : Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna
kuning-hijau. Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat
berhubungan seksual juga sering terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan
gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Pada laki-laki mungkin akan
terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan atau luka pada penis,
namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.
Pengobatan : Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga harus diobati.

4. Ulkus Mole (Chancroid)


Tipe : Bakterial (Hemophilus ducreyi)
Gejala-gejala : Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan
rasa nyeri; Biasanya hanya pada salah satusisi alat kelamin. Sering (50%) disertai
pembengkakan kelenjar getah beningdi lipat paha berwarna kemerahan (bubo)
yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
5. Klamidia
Tipe : Bakterial (Chlamydia trachomatis)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal dan anal.
Gejala : Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25% kasus pada laki-laki tidak
menunjukkan gejala. Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, dan rasa
nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun perempuan. Perempuan juga dapat
mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah atau nyeri saat hubungan seksual,
pada laki-laki mungkin akan mengalami pembengkakan atau nyeri pada
testis.Nyeri di rongga panggul; Perdarahansetelah hubungan seksual.
Pengobatan : Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Namun pengobatan tersebut tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
6. HIV-AIDS
7
Tipe : Viral (Human Immunodeficiency Virus)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah atau produk darah yang
terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu
yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat
menyusui.
Gejala-gejala : Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara
yang lainnyamengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan
nafsu makan, berat badan turun, lemah danpembengkakan saluran getah bening.
Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan
virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif (dormant) selama beberapa tahun.
Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan sistem kekebalan,
menyebabkan orang yang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap
infeksi-infeksi oportunistik.
Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti retroviral digunakan
untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang terinfeksi. Obat-obat lain
digunakan untuk melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.
7. Herpes
Tipe : Viral (virus Varicella zoster dan herpes simplex virus )
Cara Penularan : Herpes menyebarmelalui kontak seksual antar kulit dengan bagian-bagian tubuh
yang terinfeksi saat melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral, Juga
melalui seperti : alat-alat tidur , pakaian, handuk, dll, secara bergantia. Virus
sejenis dengan strain lain yaitu Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1) umumnya
menular lewat kontak non-seksual dan umumnya menyebabkan luka di bibir.
Namun, HSV-1 dapat juga menular lewat hubungan seks oral dan dapat
menyebabkan infeksi alat kelamin. Saat ini dikenal dua macam herpes yakni
herpes zoster dan herpes simpleks. Kedua herpes ini berasal darivirus yang
berbeda. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster. Zoster tumbuh
dalam bentuk ruam memanjang pada bagian tubuh kananatau kiri saja. Jenis yang
kedua adalahherpes simpleks, yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV).
HSV sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HSV-1 yang umumnya
menyerang bagian badan dari pinggang ke atas sampai di sekitar mulut (herpes
simpleks labialis), dan HSV-2 yang menyerang bagian pinggang ke bawah.
Sebagian besar herpes genitalis disebabkan oleh HSV-2, walaupun ada juga yang
disebabkan oleh HSV-1 yang terjadi akibat adanya hubungan kelamin secara
orogenital, atau yang dalam bahasa sehari-hari disebut dengan oral seks, serta
penularan melalui tangan.
8
Gejala-gejala : Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi rasa gatal atau
terbakar; rasa nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin; atau keputihan. Bintil-
bintil berair atau luka terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya di
daerah kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun dapat juga terjadi di bagian
tubuh yang lain. Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa minggu tetapi
dapat munculkembali.
Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Obatanti virus biasanya efektif dalam
mengurangi frekuensi dan durasi (lamanya) timbul gejala karena infeksi HSV-2.
8. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata)
Tipe : Viral (Human Papiloma Virus)
Cara Penularan : Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.
Gejala-gejala : Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau
pada kelamin, anus dan tenggorokan.
Pengobatan : Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Kutil dapat dihilangkan dengan cara-
cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.
9. Hepatitis B (HBV)
Tipe : Viral
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum suntik
bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui
transfusi darah.
Gejala : Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala. Gejala yang muncul
meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah
dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air
kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.
Pengobatan : Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8
minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.
C. AKIBAT YANG DISEBABKAN OLEH PMS:
o Kemandulan pada pria maupun wanita yang disebabkan oleh penyebaran infeksi pada alat kelamin
bagian dalam seperti gonore, klamidia.
o Menyebabkan kematian, seperti: sifilis, hepatitis B/C, dan AIDS
o Menyebabkan penyakit kanker (kanker leher rahim) dan penyakit yang selalu kambuh, seperrti:
herpes genitalis, kondiloma akuminata (jengger ayam)
o Khusus pada wanita hamil yang mengidap IMS tertentu bisa menularkan pada bayi yang
mengakibatkan lahir cacat, lahir muda, dan lahir mati.

9
D. CARA PENULARAN PMS
1. Seks tanpa pelindung
Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik untuk
menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain
selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS.Biasakanlah
memakai kondom.
2. Berganti-ganti pasangan
Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan seksual
Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti
pasangan cenderung memilihpasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari
pasangan-pasangannya pasangan Anda.
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada
beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka
lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga
tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan.
4. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa minum alkohol
bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat
seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan
kondom.
5. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar
kemungkinannya melakukan perilakuseksual beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga
memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksualyang dalam keadaan sadar
tidak akandilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko
penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks.
6. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya
untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki
resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan
seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS.
8. Monogami serial

10
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi
jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di
masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya,sebab orang
yang mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif
sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual.
9. Sudah terkena suatu PMS
Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan
terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk
patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor
tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko.
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai
alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan, mereka enggan memakai
kondom. Inibisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu
disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan.

Dengan pencegahan secara tepat dan penganan secara dini PMS bisa ditangani dengan lebih baik.
Yang penting sekali diingat adalah bentuk-bentuk gejala awal yang menjadi pertanda PMS, diantaranya :
a. benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
b. gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
c. bengkak atau merah di sekitar lat kelamin
d. rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
e. buang air kecil lebih sering dari biasanya
f. demam, lemah, kulit menguning danrasa nyeri sekujur tubuh
g. kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
h. keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
i. pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu diwaspadai kemungkinan-kemungkinan
adanya infeksi kuman PMS. Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :
o tidak melakukan hubungan seks· tidak berganti-ganti pasangan· menggunakan kondom setiap
hubungan seks
o menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya
o kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang steril Yang lebih penting dari semua
itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika dan norma kehidupan bermasyarakat karena
dengan moral dan etika yang baik kita akan terhindar dari gangguan atau penyakit yang akan
membawa kita dalam masalah serius.
11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Akibat yang ditimbulkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) menjadi permasalahan
yang sangat kompleks baik dari segi kesehatan, budaya, social ekonomi dan perilaku masyarakat. Maka,
melalui makalah ini kita dapat mengetahui dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan Penyakit
Menular Seksual (PMS). Prinsip utama dari pengendalian Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada
dua, yaitu:
o Memutuskan rantai penularan infeksiPMS
o Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Pembelajaran PJOK kelas 12 Edisi Revisi 2018
http://ismorosiyadi.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-penyakit-menular-seksual.html
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2022058-jenis-penyakit-menular-
seksual-dan/#ixzz1r41TRnwR
http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/
http://marhamah123.wordpress.com/2011/03/27/macam-macam-penyakit-menular-seksual-dan-cara-
menanggulanginya/
sumber: http://jekethek.blogspot.com/2010/06/tips-mendeteksi-penyakit-seksual.html.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH.


SALAM SEHAT, SALAM OLAHRAGA

12

Anda mungkin juga menyukai