Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

YUDI WISNU PRATAMA PUTRA


XII BAHASA 2

SMA N 2 BUKITTINGGI
TP 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi , 1 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1

 1.1. Latar Belakang ………………………………………….. 1

 1.2. Tujuan ……………………………………………………… 2

BAB II KAJIAN TEORI..……………………………………… 3

 2.1 Pengertian PMS …………………………………..………….. 3

 2.2. Jenis Jenis PMS …….………………………… 4

 2.3. Faktor faktor PMS …………………………………….. 7

 2.4 Cara Penanggulangan PMS ……………………………. 8

BAB III PENUTUP …………………………………………… 10

 3.1 Kesimpulan ……………………………….. 10

 3.2 Saran ………………..…. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang
menular melalui hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam
atau lepuhan dan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis penyakit
menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis, trikomoniasis,
dan HIV.Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui
hubungan intim, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Tidak hanya
hubungan intim, penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah
dan berbagi jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga dapat
ditularkan dari ibu hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat
persalinan.

Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular


seksual merupakan infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan
seks yang tidak aman. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma,
atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya bisa melalui
pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara
beberapa orang.

Infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu dari sepuluh


penyebab pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada muda laki
laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa muda wanita di Negara
berkembang.
1.2 TUJUAN

 Tujuan Umum
Penulisan makalah ini dapat memperoleh pengetahuan tentang
penyakit penyakit yang berhubungan dengan penyakit menular
seksual .

 Tujuan Khusus
A. Siswa dapat mengetahui tentang defenisi penyakit
menular seksual
B. Siswa dapat mengetahui ciri ciri penyakit menular seksual
C. Siswa dapat mengetahui macam macam penyakit
menular seksual
D. Siswa dapat mengetahui cara penanggulangan penyakit
menular seksual
BAB II KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit dapat menular melalui


hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Dapat ditularkan
oleh pasangan Anda lewat aktivitas seksual yang melibatkan vagina,
penis, anus, atau mulut. Mengacu pada penyakit yang beragam, dengan
gejala-gejala yang berbeda tiap penyakit, dan beberapa lebih serius
daripada penyakit yang lain. Namun, semuanya membutuhkan
pengobatan untuk mencegah komplikasi dan membahayakan hidup
pasien.

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang dapat atau mudah


tertular melalui aktivitas seksual yang melibatkan organ seperti vagina ,
penis.

 Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik,


psikologis, dan emosi, yang dialami wanita pada 7-14 hari sebelum
mentruasi akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan
siklus ovulasi. Gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood,
nyeri sendi atau otot, dan nyeri perut. PMS pada remaja putri dapat
mengganggu aktivitas dan konsentrasi belajar
2.2 JENIS JENIS PMS

Penyakita Menular Seksual (PMS) yang paling umum adalah:

 Herpes Kelamin – Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes


simplex, terutama jenis HSV-2. Tanda-tandanya yang paling jelas
adalah lecet, bisul, atau luka di daerah kelamin, namun penyakit
ini dapat menjangkiti seseorang tanpa menunjukkan gejala-gejala.
Ini juga dapat ditularkan pada kontak kulit dengan kulit, bahkan
jika seseorang yang terjangkit tidak menunjukkan peradangan
atau lecet. Bisul juga dapat berkembang, hilang, dan muncul
kembali selama orang tersebut, masih memiliki virusnya. Penyakit
ini juga dapat ditularkan ke anak-anak, jika ibunya memiliki virus
saat melahirkan, namun kondisi ini jarang terjadi. Selain gejala
fisik, herpes juga menyebabkan tekanan psikologis bagi
penderitanya.

 Human papillomavirus (HPV) atau kutil kelamin – Kutil yang


berkembang di bagian kelamin disebabkan oleh HPV; salah satu
penyakit yang mudah ditularkan dan salah satu jenis penyakit
menular seksual yang paling serius. Jika tidak diobati, beberapa
bentuk HPV dapat menyebabkan kanker rahim, vulva, vagina, atau
penis. Kutil ini berwarna seperti daging atau kemerahan dapat
tumbuh dan berkelompok di sekitar organ seksual; bentuknya
seperti kembang kol, baik kecil maupun besar. Biasanya tidak
menyakitkan, namun bisa sangat gatal dan mengeluarkan darah,
jika digaruk. Meskipun penyakit ini lebih dikenal sebagai kutil
kelamin, seseorang dapat memiliki HPV di dalam tubuh tanpa
menunjukkan gejala.
 Hepatitis B – Hepatitis B adalah penyakit serius yang disebabkan
oleh virus yang ditularkan saat berhubungan seksual. Virus Hepa B
menyebar melalui mani atau cairan vagina, yang mirip dengan
penularan HIV atau AIDs. Namun, Hepa B lebih mudah menular,
namun yang terinfeksi dapat sembuh sepenuhnya, tidak seperti
kebanyakan penderita HIV. Ada kemungkinan ini menjadi masalah
yang kronis, terutama jika pembawa virus tidak mencari bantuan
dengan cepat atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Jika dibiarkan, hepatitis dapat menyebabkan infeksi hati dan
sirosis hati, atau pengerasan hati.

 Klamidia – Sebuah penyakit menular seksual yang paling umum,


klamidia mudah menyebar karena penyakit ini tidak memiliki
gejala yang dapat terlijat. Biasanya, hanya dapat diketahui, jika
pasien pergi ke ginekolog untuk pemeriksaan rutin dengan uji
klamidia. Namun, ini penting bagi seseorang yang aktif secara
seksual, terutama mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan,
untuk melakukan pemeriksaan klamidia, saat pergi ke ginekolog.
Pada kasus yang gejalanya nampak, biasanya muncul keluarnya
cairan putih atau kekuningan dari ujung penis, sering buang air
kecil, sensasi terbakar, testis yang lembek, dan cairan vagina
dengan bau tidak sedap.

 Sifilis – Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang


mudah menjangkit dan disebabkan oleh bakteri Treponam
pallidum. Walaupun umumnya menyebar lewat aktivitas seksual,
namun penyebaran melalui seks anal dan oral, lebih umum,
karena menular ke orang lain saat ciuman secara terus menerus
dan kontak dengan luka, sehingga virusnya menyebar. Namun,
beberapa luka kecil dan tidak terlihat, yang terinfeksi mungkin
tidak menyadari bahwa ia menyebarkan penyakit. Sifilis muncul
dalam beberapa tingkatan, pada tingkat awal hanya
menyebabkan satu atau dua luka di sekitar kelamin. Tingkat
kedua, memunculkan ruam merah pada tangan dan kaki. Tingkat
terakhir dapat merusak jantung, otak, saraf dan menyebabkan
kematian, jika tidak diobati. Sifilis juga memiliki tingkat tidak aktif
atau laten, di mana gejala tidak muncul.

 Gonorea – Gonorea adalah penyakit yang menyebar lewat cairan


tubuh dari seseorang yang terinfeksi, seperti HIV. Disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhea, yang tumbuh subur dan berkembang
biak di selaput lendir tubuh dan bagian tubuh yang hangat serta
lembab, seperti leher rahim, rahim, dan uretra. Kondisi ini rumit,
tanpa menunjukkan gejala sama sekali, tetapi terkait dengan
gejala seperti konjungtivitis, vulvitis atau pembengkakan vulva,
dan pembengkakan kelenjar di tenggorokan karena oral seks. Hal
ini juga menyebabkan keluarnya cairan ringan, yang seringkali
diduga sebagai infeksi jamur.

 HIV atau AIDS – HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang


dianggap paling mematikan. Diketahui sebagai virus yang merusak
sistem kekebalan tubuh, yang biasanya dikenal sebagai AIDS.
Katarteristiknya adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh,
sehingga tidak mampu melindungi diri dari penyakit atau infeksi.
Hal ini membuat pasien sangat rentan terhadap penyakit dan
tidak mampu melawan kanker. Ini juga merupakan penyakit
progresif yang akan mempengaruhi seseorang sepanjang
hidupnya, meskipun dengan pengobatan yang tepat orang yang
terinfeksi bisa hidup normal.
2.3 FAKTOR TERJADI PMS

 Faktor-faktor yang berhubungan dengan PMS diantaranya faktor


usia menarche, tingkat stres, status gizi, riwayat keluarga dan pola
tidur. Dampak dari kejadian PMS berat yang tidak teratasi dapat
menimbulkan terjadinya Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).

Ada banyak faktor risiko untuk sindrom prahaid antara lain:

 Turunan. Keluarga Anda memiliki kondisi ini.

 Masalah mental seperti stres atau depresi.

 Anda kurang olahraga.

 Anda merasa tertekan karena hidup atau pekerjaan.

 Anda kurang mengonsumsi vitamin B6, kalsium, dan magnesium.

 Anda terlalu banyak mengonsumsi kafein.

Dirangkum dari Healthline, biasanya penyebab lain, seperti:

 Anemia
 Endometriosis
 Penyakit tiroid
 Irritable bowel syndrome (IBS)
 Sindrom kelelahan kronis
 Jaringan ikat atau penyakit reumatologis
2.4 CARA PENANGGULANGAN PMS

1. Tidak Melakukan Seks Bebas

Pelaku seks bebas harus siap berhadapan dengan berbagai risiko


penyakit seksual. Mulai dari HIV, sifilis, gonore (kencing nanah), hingga
herpes genital. Hal yang bikin khawatir, pelaku seks bebas yang telah
terinfeksi ini bisa menjadi orang yang menularkan penyakit kelamin
pada orang lain. 

2.Jangan Berhubungan dengan Pasangan yang Terinfeksi

Saat pasanganmu terinfeksi penyakit menular seksual, seperti sifilis


atau gonore, hindarilah untuk melakukan hubungan seksual
dengannya. Sebaiknya lakukan pengobatan dahulu ke dokter sampai
penyakit tersebut benar-benar sembuh.

3.Gunakan Kondom

Menurut ahli dari Centers for Disease Control and


Prevention, penggunaan kondom secara konsisten efektif untuk
mencegah penyakit menular seksual. Apalagi, bagi mereka yang aktif
secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan. Meskipun
terkadang enggak dapat mencegah penyakit seksual sepenuhnya, alat
kontrasepsi ini efektif jika pemakaiannya benar. 

4.Sunat pada Laki-laki

Hal yang satu ini terbukti dapat memangkas risiko kaum adam untuk
terkena penyakit HIV dari hubungan seksual sebanyak 60 persen.
Enggak cuma itu saja, kata ahli sunat juga bisa membantu untuk
mencegah penularan herpes dan infeksi HPV
5.Setia pada Satu Pasangan

Setia pada satu pasangan tidak hanya baik bagi kebahagian hidupmu
saja. Kesetiaan ini juga bisa mencegah dirimu dan pasangan dari
penyakit menular seksual.Oleh sebab itu, pastikan pasanganmu hanya
berhubungan seksual dengan dirimu. Enggak cuma itu, sebelum rutin
melakukan hubungan intim, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri
demi memastikan tidak ada yang terinfeksi penyakit menular seksual. 

6.Bentengi Diri dengan Vaksin

Kata ahli, beberapa penyakit seksual bisa dicegah dengan pemberian


vaksinasi dewasa. Misalnya, hepatitis B, kutil kelamin, dan kanker
serviks yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Vaksinasi
HPV sebenarnya direkomendasikan untuk anak perempuan berusia 9-
13 tahun. Namun, wanita di bawah 26 tahun yang belum divaksin juga
disarankan untuk melakukannya segera. 
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Akibat yang ditimbulkan oleh penyakit menular seksual (PMS) menjadi


permasalahan yang sangat baik dari segi kesehatan , budaya , social ekonomi ,dan
perilaku masyarakat . pekerja seks komersial (PSK) merupkan golongan resiko
tinggi dalam penularan penyakit menular seksual (PMS ) . Hasil penelitian secara
univariat menyatakan gambaran pengetahuan responden sebesar 90,8% baik, dan
perilaku 95,2% baik. Tingkat pengetahuan sikap dan perilaku yang baik akan dapat
mencegah peningkatan prevelansi penyakit menular seksual (PMS) Di kalangan
pekerja seks komersial (PSK)

3.2 SARAN

Bagi Pemerintah

 Memberi penyuluhan atau komunikasi , informasi , dan edukasi tentang


penyakit menular seksual (PMS) serta penyuluhan tentang seks yang
aman pada pekerja seks komersial (PSK)
 Tindakan pencegahan melalui promosi penggunaan kondom pada
pekerja seks komersial (PSK)
 Penemuan penderita secara dini
 Penatalaksanaan penderita yang teoat
 Memberikan dukungan pelayanan kesehatan

Bagi pekerja seks komersial (PSK)

 Diharapkan para pekerja seks komersial (PSK) lebih dapat Memahami


jenis, gejala dan akibat yang ditimbulkan dari prnyakit menular seksual
(PMS) .
DAFTAR PUSTAKA
 Aden, R. 2010. Ketika Remaja & Pubertas Tiba. Yogyakarta: Hanggar
Kreator
 American Academy of Family Physicians, 2007. STIs: Common
Symptoms & Tips on Prevention. From:
http://familydoctor.org/online/famdocen/home/common/sexinfectio
ns/st i/165. html. Agustus 2014
 Aryani. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan solusinya. Jakarta:
Selemba Medika.
 American Academy of Family Physicians. 2007. STIs: Common
Symptoms & Tips on Prevention. From:
http://familydoctor.org/online/famdocen/home/common/sexinfectio
ns/st i/165.html 12 Agustus 2014.
 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB).
2009. Panduan pengelolaan pusat informasi dan konseling kesehatan
reproduksi remaja. Jakarta: BPPKB.
 Depkes RI. 2011. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
http://www.kesehatananak.depkes.go.id. September 2014.
 Depkes RI. 2007. Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat
Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR).
Jakarta: Depkes RI. From: http://www.perpustakaan-
depkes.org:8180/handle/123456789/951. September 2014.

Anda mungkin juga menyukai