Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 14 Januari 2021

Penyusun

1|
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………..…….1

Bab 1. PENDAHULUAN…………………………………………..2

Latar belakang masalah....………………………………..….2

Rumusan masalah………………………………………..…..3

Tujuan …………………………………………………….....3

Bab 2. PEMBAHASAN…………………………………………...5

Materi penyakit menular seks…………………………………….5

Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)...……………..5


Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)...…………6
Bab 3. Penutup……………………………………...………………9
Kesimpulan………………………………...……………......9
Saran……………………………………....…………………9

2|
Bab 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang dihadapi Puskesmas khusus PMS ternyata belum


semua Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan bimbingan Field Lab
dengan topik PMS sesuai dengan harapan institusi pendidikan FK UNS.
Akibatnya apa yang diharapkan atau yang diperoleh mahasiswa dari tiap-
tiap Puskesmas kemungkinan berbeda. Oleh karena itu perlu kearifan dalam
penilaian topik PMS

Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin


adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk
PMS adalah Syphillis, Gonorhoe Bubo, jengger ayam, herpes, HIV/AIDS,
dan lain-lain. Meskipun masih sedikit bukti-bukti empiris tentang
munculnya berbagai penyakit menular di negara berkembang seperti di
Indonesia, tetapi data faktual telah menunjukkan bahwa penyakit menular
khususnya penyakit menular sexual (PMS) semakin hari semakin
bertambah jumlah pasien yang tidak tertolong. Penderita PMS adalah
penderita yang mempunyai gejala seperti gejala penyakit yang datangnya
secara lambat /menahun/kronis (seperti TBC) dan dapat untuk keperluan
Survailans, yaitu kelompok umur anak (<12 tahun) dan kelompok umur
sudah dewasa (>12 tahun).

Penyebab utama meningkatnya PMS di negara-negara berkembang


seperti di Indonesia antara lain adalah :

a. Kemiskinan dan kebodohan

b. Belum tumbuhnya kesadaran pentingnya kesehatan reproduksi di


kalangan anak remaja

c. Masih dianggap tabunya pendidikan sexual sejak dini


d. Perubahan gaya hidup global dan desakan jumlah penduduk dan
perubahan struktur penduduk

3|
Cakupan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati di seluruh Kabupaten
di Indonesia pada tahun 2005-2007 adalah 68.64% padahal target SPM yaitu
100%. Dari hasil evaluasi tahun 2007 tersebut, ternyata masih diperlukan
promosi kesehatan dalam upaya pencegahan penularan penyakit menular
khususnya HIV-AIDS. Selain itu juga perlu dikonfirmasikan ke tiap-tiap
Puskesmas apakah pada tahun 2005- 2007 tersebut, data kosong yang
didapatkan memang karena tidak ada penderita HIV-AIDS di semua
Puskesmas di semua Kabupaten atau karena penjaringan yang kurang
memadai. Oleh karena itu semua mahasiswa FK UNS yang sedang mengambil
mata kuliah field lab harus mampu menggali masalah PMS dan memberi
penyuluhan yang efektif, mudah dipahami masyarakat

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara pengetahuan, sikap tentang HIV/AIDS dan


VCT serta peran petugas dengan kesediaan melakukan VCT pada Wanita
Pekerja Seks Komersial di wilayah Gilingan Kecamatan Banjarsari ?

C. Tujuan

Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan diharapkan


mahasiswa dapat memiliki kemampuan:

a. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang


PMS khususnya HIV/AIDS
b. Memahami program pencegahan dan pengobatan PMS khususnya
HIV/AIDS
c. Memahami tatalaksana HIV/AIDS
d. Memahami proses rujukan kasus PMS terutama yang berisiko
tertular HIV/AIDS

4|
Bab 2. PEMBAHASAN

A. Materi Penyakit Menular Seks


1. Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi
menular seksual merupakan infeksi yang umumnya ditularkan melalui
hubungan seks yang tidak aman. Penyebarannya pun bisa melalui
darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya
bisa melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian
di antara beberapa orang.

Terdapat beberapa penyakit menular seksual yang disebabkan


oleh hubungan seks tidak aman, berikut ini adalah penyakit yang
sering terjadi:

1) Sifilis
Silifis adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi
bakteri treponema pallidum. Penyakit ini mempunyai gejala
seperti munculnya luka pada alat kelamin atau mulut. Luka ini
pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan dengan tidak
ada rasa sakit, tetapi mudah ditularkan. Segera tangani sifilis,
karena jika tidak infeksinya akan berlanjut ke tahap berikutnya
yang mirip dengan gejala flu, kerontokan rambut, hingga pitak.
Jika dibiarkan, maka sifilis bisa menyebabkan kelumpuhan,
kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah pendengaran
serta hilangnya nyawa seseorang.

2) Gonore
Gonore merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh
bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore biasa dikenal dengan
kencing nanah karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang
air kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada penis atau vagina.

3) Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling umum
terjadi. Gejalanya memang tidak akan terasa dan biasanya
disebabkan oleh clamidia trachomatis. Namun, klamidia tetap

5|
harus diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari
oleh orang yang terinfeksi.

4) Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh virus human papilomavirus di sekitar alat
kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi
biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.

5) HIV
HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui
cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV di awal
penyebarannya tidak akan menujukkan gejala, karena virus akan
“tidur” sementara waktu menunggu sistem imun melemah dan
dapat berkembang menjadi AIDS yang sangat mematikan.

2. Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)


Berhubungan intim secara oral, vaginal, ataupun anal yang tidak
aman merupakan faktor utama penyakit kelamin. Selain itu,
berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan dapat
meningkatkan resiko terkena penyakit menular seksual. Penyebaran
penyakit pun bisa melalui benda, tanpa hubungan intim, seperti
berbagi alat suntik, jarum, maupun melalui transfusi darah.

1) Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)


Penyakit menular seksual disebabkan oleh beberapa virus dan
bakteri yang menyebar melalui cairan tubuh seperti treponema
pallidum (sifilis), neisseria gonorrhoeae (gonore), clamidia
trachomatis (klamidia), human papilomavirus (kutil
kelamin), human immunodeficiency virus (HIV).

2) Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)


Pada awalnya, sebagian gejala penyakit menular seksual mungkin
tidak diketahui. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang perlu
diwaspadai, di antaranya:
• Mengalami perubahan pada urine.
• Rasa nyeri selama berhubungan seks.
• Kutil atau memar.
• Sakit panggul atau perut bagian bawah.

6|
• Miss V terasa panas atau gatal.
• Keputihan abnormal atau perdarahan vaginal.
• Keluar cairan dari Mr P.
• Buang air kecil terasa menyakitkan atau panas.

3) Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)


Penyakit menular seksual dapat didiagnosis dengan melakukan tes
laboratorium seperti tes darah untuk mengetahui terdapat virus
HIV atau tidak, mengambil contoh urine karena sebagian PMS
dapat diketahui dari urine, atau mengambil contoh cairan dari luka
genital terbuka untuk mendiagnosis jenis infeksi.

4) Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)


Karena pada tahap awal terkena penyakit menular seksual tidak
mengalami gejala dapat menyebabkan komplikasi termasuk:
• Nyeri panggul.
• Komplikasi kehamilan.
• Peradangan mata.
• Radang sendi.
• Penyakit radang panggul.
• Infertilitas
• Penyakit jantung.
• Kangker servik.
• Kangker dubur.

5) Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)


Biasanya, dokter akan menyarankan dua jenis pengobatan saat
telah terdiagnosis penyakit menular seksual. Di antaranya adalah
pengobatan menggunakan antibiotik dan konsumsin obat anti
virus. Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi menular
seksual karena bakteri dan parasit, termasuk gonore, sifilis,
klamidia, dan trichomoniasis. Sementara itu, mengonsumsi obat
antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko infeksi.

6) Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)


Mencegah penularan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara:
• Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari
satu orang.

7|
• Rutin menjaga kebersihan vagina.
• Selalu gunakan alat pengaman.
• Vaksinasi.

8|
Bab 3. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gambaran sikap remaja tentang Pencegahan Penyakit Menular
Seksual mempunyai kategori mendukung sebanyak 30 responden
(50,8%), jumlah responden yang tidak mendukung sikap
Pencegahan Penyakit Menular Seksual sebanyak 29 responden
(49,2%).

B. SARAN
1. Bagi Remaja
Diharapkan remaja untuk membekali dirinya dengan cara membaca
buku tentang pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual agar
memiliki pengetahuan yang luas.

2. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan institusi pendidikan menambah materi tentang PMS
khususnya tentang gejala dan yang beresiko terkena PMS untuk
meningkatkan pengetahuan remaja tentang PMS.

3. Bagi Dinas Kesehatan dan Institusi terkait


Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan
pendidikan kesehatan pada masyarakat khususnya remaja tentang
kesehatan reproduksi remaja, untuk mencegah penyakit yang tidak
diinginkan serta sebagai gambaran begi remaja sehingga
pengetahuan remaja tentang PMS dapat ditingkatkan menjadi lebih
baik dan yang sudah baik menjadi lebih baik.

4. Bagi Penelitian
Diharapkan peneliti dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan PMS.

9|
MAKALAH

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

ULLIA FIKRI HUSAINI

XII IPS 1

SMAN 2 BUKITTINGGI

2020/2021

10 |

Anda mungkin juga menyukai