Oleh :
Dandy L
Audrey M
Shelling L
Deti T
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan YME atas kasih dan rahmatnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu/Bpk dosen pengampu mata kuliah yang telah memberi tugas ini
kepada saya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini . Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.
Halaman Depan..........................................................................................................1
Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
2.1 Pengertian...........................................................................................................5
2.2 Jenis....................................................................................................................6
2.3 Cara Penularan....................................................................................................7
2.4 Segitiga Epidemiologi.........................................................................................7
2.5 Riwayat Alamiah................................................................................................8
2.6 Pencegahan Dan Penanggulangan......................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit menular seksual (PMS), adalah infeksi yang umumnya menyebar melalui
aktivitas seksual, terutama hubungan seks melalui vagina, seks anal, dan seks oral. Biasanya,
pada awalnya PMS tidak menimbulkan gejala. Istilah PMS semakin banyak digunakan,
karena memiliki cakupan pada orang yang mungkin terinfeksi dan menginfeksi orang lain
dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. PMS juga dapat ditularkan melalui jarum suntik,
kelahiran, dan menyusui. Infeksi PMS telah diketahui selama ratusan tahun lamanya. Penting
untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat
kelamin. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks
aman”. Satu-satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensi. Hubungan seks dalam
konteks hubungan monogami di mana kedua individu bebas dari PMS juga dianggap
“aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktivitas yang aman.
Sayangnya, sifilis, herpes وdan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat aktivitas yang
nampaknya tidak berbahaya. Semua bentuk lain kontak seksual juga berisiko.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun,
bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai
antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya
adalah PMS yang disebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya
bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut
pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks وdan berbagai
komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya
pencegahan penting untuk dilakukan.
2.2 Jenis
1. Klamidia
Klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak menunjukkan
gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala
sama sekali.
2. Gonore
Gonore adalah salah satu PMS yang sering dilaporkan, 40% penderita akan
mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) jika tidak diobati, dan hal tersebut dapat
menyebabkan kemandulan.
3. Hepatitis B
Vaksin pencegahan untuk penyakit Hepatitis B sudah ada, tapi sekali terkena
penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dapat menyebabkan kanker hati.
4. Herpes
Gejala penyakit herpes yaitu terasa nyeri dan dapat hilang timbul; dapat diobati
untuk mengurangi gejala.
5. HIV/AIDS
HIV/AIDS dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS adalah penyebab kematian
ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus ini fatal dan menimbulkan rasa sakit
yang cukup lama sebelum kemudian meninggal.
Human Papilloma Virus (HPV) dan kutil kelamin adalah PMS yang paling sering
menyerang, 33% dari perempuan memiliki virus ini, yang dapat menyebabkan kanker serviks
dan penis serta nyeri pada kelamin.
7. Sifilis
Sifilis jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan hati yang serius.
8. Trikomoniasis
Trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada gejala
sama sekali. Pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Perempuan di bawah usia 16 tahun yang pernah melakukan hubungan seks bebas akan
beresiko tinggi terkena kanker serviks, beresiko tertular penyakit menular seksual (PMS),
mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) yang bisa menyebabkan kemandulan. Terjadinya
KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga tindakan aborsi yang dapat menyebabkan
gangguan kesuburan, kanker rahim, cacat permanen, bahkan berujung pada kematian.
Dampak psikologis yang sering kali terlupakan ketika terkena PMS adalah akan selalu
muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan, bingung,
stres, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas, insomnia (sulit
tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka,
tidak bisa memaafkan diri sendiri, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit
mempertahankan hubungan/komunikasi dengan sesama. Seorang remaja akan semakin nekat
atau membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua, terlibat konfrontasi dengan sanak
saudara lainnya, melemahkan perekonomian, produktivitas menurun, kondisi fisik dan mental
yang menurun karena takut akan hukuman Tuhan.
Infeksi / penyakit yg ditularkan melalui hubungan seksual (oral, anal, atau lewat vagina)
infeksi di dalam alat reproduksi laki-laki & wanita akibat berhubungan menyebar ke alat
reproduksi lain dapat menyerang sistem kekebalan tubuh.
Penyebabnya :
Bakteri : Nesseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Treponema pallidum Gardanella
vaginalis, Haemophils ducreyi, Donavania granulomatis, Mycoplasma hominis, Ureaplasma
urealycum
STD dapat ditransmisikan melalui kursi toilet, berbagi makanan dan jabat tangan. fakta:
STD hanya dapat ditransmisikan melalui hubungan seksual STD dapat diwariskan dari orang
tua anda dan akan mempengaruhi semua generasi masa depan. Fakta: STD tidak diwariskan
dari generasi ke generasi. Namun, ibu yang terinfeksi yang tidak diobati dapat menginfeksi
bayinya melalui rute plasenta atau saat kelahiran /persalinan Warga bisa mendapatkan STD
hanya satu pada satu waktu Fakta: Sejak STD ditransmisikan melalui rute yang sama, itu
tidak jarang untuk mendapatkan lebih dari satu STD pada suatu waktu.
STD setelah dinotifikasikan akan cetak tanda hitam pada anda Fakta: STD akan
dinotifikasi hanya untuk alasan statistik, kadang-kadang, itu untuk pelacakan kontak terutama
ketika ia melibatkan pekerja seks komersial. Hal ini untuk mencegah transmisi lebih lanjut ke
klien lain.
- Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS, PMS sangat penting.
Hindari seks bebas dan narkoba yang akan merusak generasi muda bangsa.
- Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit PMS sangat penting. Hindari seks bebas
dan narkoba yang akan merusak generasi muda bangsa.
- Memberikan penyuluhan akan bahayanya penyakit PMS untuk itu mereka harus mengerti
akan arti pentingnya pencegahan PMS.
- Memberikan kesadaran apa akibat bila tidak bisa menjaga kebersihan organ intim.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit menular seksual atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Beberapa penyakit menular seksual:
klamidia, gonore, hepatitis B, herpes, HIV/AIDS, human papilloma virus (HPV), kutil
kelamin, sifilis, dan trikomoniasis.
Tindakan penanggulangan yang harus dilakukan terhadap penyakit menular seksual dapat
dilaksanakan oleh diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Memberikan pemahaman dan
pengetahuan menjadikan landasan terpenting dalam penanggulangan penyakit menular
seksual.
3.2 Saran
Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan hubungan seks hingga
penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan
penyakit kepada pasangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com/makalah-penyakit-menular-seksual-pms/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Standar Isi Kurikulum 2013 untuk
Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.