Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS

MATA PELAJARAN : PENJASKES

disusun oleh

Dwi April Hasyyati Adini ( 181910144 )

Absen 09 ( sembilan )

XII MIPA 1

SMA NEGERI 15 BANDUNG

Jl. Sarimanis I, Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40151

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Bandung, 22 Januari 2021

Penulis

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
BAB I........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang..................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
3. Tujuan Penelitian..............................................................................................................5
4. Manfaat............................................................................................................................. 5
BAB II......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 6
1. Pengertian......................................................................................................................... 6
2. Penyakit Menular Seksual..................................................................................................6
3. Penjelasan mengenai Virus HIV/AIDS...............................................................................7
4. Penanggulangan Penyakit Menular Seksual........................................................................9
5. Hal - Hal yang menghambat pencegahan penyakit menular..............................................10
BAB II....................................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................. 11
1. Penutup........................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka........................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.AIDS singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome.AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan
tubuh.Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul.
Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih
berat daripada biasanya

Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan


menjadi masalah global yang melanda dunia. Masalah HIV/AIDS diyakini bagaikan
fenomena gunung es karena jumlah kasus yang dilaporkan tidak mencerminkan masalah
yang sebenarnya (Hardisman, 2009). Pada akhir tahun 2016 diestimasikan 36,7 juta orang
di dunia hidup dengan HIV, sebanyak 1,8 juta orang baru terinfeksi HIV, dan
menyebabkan 1 juta kematian pada tahun 2016 (WHO, 2017). Di dunia tercatat 34,5 juta
orang terjangkit HIV dengan penderita wanita sebesar 17,8 juta sedangkan penderita anak
berusia kurang dari 15 tahun 2,1 juta (UNAIDS, 2017). Asia Tenggara menduduki
peringkat kedua sebagai penderita HIV terbanyak setelah Afrika, yakni sebesar 3,5 juta
orang dengan 39% penderita HIV merupakan wanita dan anak perempuan (WHO, 2016)

2. Rumusan Masalah

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS membuat minat


masyarakat untuk mencegah terkena penyakit HIV/AIDS. Dari masalah diatas peneliti
akan menilai masalah tentang apakah masyarakat sudah cukup mengetahui tentang
bahaya yang ditimbulkan bila terkena virus HIV/AIDS.

4
3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengetahuan masyarakat
tentang HIV/AIDS
b. Tujuan Khusus Mendiskripsikan apa itu penyakit HIV/AIDS meliputi pengertian,
penyeban, gejala, penyebaran dan cara penanggulangannya

4. Manfaat
a. Bagi Dinas Kesehatan Penelitian ini dapat memberikan masukan dan evaluasi
terhadap upaya pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS secara dini
yakni dengan memberikan pendidikan kesehatan pada remaja.
b. Bagi Dinas Pendidikan Penelitian ini dapat memberikan masukan dalam
mengembangkan kurikulum pembelajaran kesehatan tentang HIV/AIDS di
Sekolah Menengah Pertama dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan
sikap remaja tentang pencegahan HIV/AIDS.
c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan dalam
memberikan pendidikan kesehatan yang efektif dalam upaya pencegahan
HIV/AIDS.
d. Bagi Siswa Penelitian ini dapat menambah wawasan siswa dan dapat
meningkatkan kesadaran siswa dalam menyikapi HIV/AIDS, serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk upaya pencegahan
dini HIV/AIDS, sehingga dapat menurunkan angka kasus HIV/AIDS di kemudian
hari.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Hampir seluruh PMS dapat
diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil
kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan
dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian.

2. Penyakit Menular Seksual


a. Klamidia : klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak
menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala sama sekali.
b. Gonore : gonore adalah salah satu PMS yang sering dilaporkan. 40%
penderita akan mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) jika tidak diobati, dan
hal tersebut dapat menyebabkan kemandulan.
c. Hepatitis B : vaksin pencegahan penyakit ini sudah ada, tapi sekali terkena
penyakit ini tidak dapat disembuhkan; dapat menyebabkan kanker hati.
d. Herpes : terasa nyeri dan dapat hilang timbul; dapat diobati untuk
mengurangi gejala.
e. HIV/AIDS : dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS adalah penyebab
kematian ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus ini fatal dan
menimbulkan rasa sakit yang cukup lama sebelum kemudian meninggal.

6
f. Human Papilloma Virus (HPV) & Kutil kelamin : PMS yang paling sering,
33% dari perempuan memiliki virus ini, yang dapat menyebabkan kan ker serviks
dan penis serta nyeri pada kelamin.
g. Sifilis : jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan
hati yang serius.
h. Trikomoniasis : dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau tidak ada
gejala sama sekali. Pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran
premature.

3. Penjelasan mengenai Virus HIV/AIDS

A. Pengertian : HIV
merupakan singkatan
dari Human
Immunodeficiency
Virus. Virus HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan
tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Obat atau metode penanganan HIV belum ditemukan. Namun, perkembangan


penyakit dapat diperlambat dengan menjalani pengobatan tertentu sehingga
penderitanya dapat menjalani hidup dengan normal.

AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, yaitu ketika kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah tidak ada lagi. Dengan pendeteksian dan penanganan dini,
penderita HIV tidak akan naik kelas menjadi AIDS.

B. Penyebaran : HIV dapat ditemukan di dalam cairan tubuh orang yang


terinfeksi. Cairan tubuh yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina,
cairan anus, darah, dan ASI. Namun, HIV tidak dapat tersebar melalui keringat

7
atau urine. HIV termasuk virus yang rapuh, tidak bisa bertahan lama di luar tubuh
manusia.

Cara penyebaran lainnya termasuk :


● Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, pada saat proses
melahirkan atau menyusui.
● Melalui seks oral.
● Melalui penggunaan alat bantu seks yang dipakai bergantian.

● Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.


● Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi.

C. Gejala :
Berikut adalah gejala-gejala HIV yang muncul:
● Demam terus menerus lebih dari sepuluh hari
● Merasa lelah setiap saat
● Sulit bernapas
● Diare parah
● Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan vagina
● Muncul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang
● Hilang nafsu makan sehingga berat badan turun drastis

D. Tahapan - Tahapan HIV :


Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap:
● Tahap pertama adalah serokonversi, yakni periode waktu tertentu di mana
antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.
● Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala HIV yang muncul.
● Tahap yang ketiga merupakan tahap akhir infeksi HIV.

8
C. Penyebab :
beberapa penyebab HIV, antara lain:
● Hubungan seks tanpa kondom, baik sesama jenis kelamin maupun
heteroseksual.
● Sering membuat tato atau melakukan tindik, dengan alat yang tidak steril.
● Berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit kelamin
● Suntikan Narkoba
● Berhubungan seksual dengan pengguna narkotika.

4. Penanggulangan Penyakit Menular Seksual

A. Penanggulangan Penyakit Menular Seksual terhadap diri sendiri :


● Bersikap setia dengan pasangan Yang sah
● Memastikan jarum suntik yang kita pakai steril (ketika kita butuh
untuk disuntik: menerima donor darah)
● Menjaga kesehatan organ intim Pencegahan penyakit menular
seksual
● Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan gaya hidup sehat
● Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin bila termasuk aktif secara
seksual dan terindikasi melakukan hubungan seks tidak aman

B.Penanggulangan Penyakit Menular Seksual terhadap keluarga :


● Pencegahan non seksual dapat dilakukan dengan mengadakan
pemeriksaan donor darah sehingga darah akan terbebas dari HIV
AIDS.
● Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit HIV AIDS,
PMS sangat penting. Hindari seks bebas dan narkoba yang akan
merusak generasi muda bangsa

C.Penanggulangan Penyakit Menular Seksual terhadap masyarakat :


● Penyuluhan yang intensif tentang bahaya penyakit PMS sangat
penting.

9
● Memberikan penyuluhan akan bahayanya penyakit menular
seksual untuk itu mereka harus mengerti akan arti pentingnya
pencegahan penyakit menular seksual.
● Memberitahu bagaimana cara-cara dalam pencegahan penyakit
menular seksual.
● Memberitahukan akan arti pentingnya pencegahan penyakit
menular seksual.
● Memberikan kesadaran akan arti pentingnya sikap setia.
● Memberikan kesadaran apa akibat bila berganti-ganti pasangan.
● Memberikan kesadaran apa akibat bila tidak bisa menjaga
kebersihan organ intim

5. Hal - Hal yang menghambat pencegahan penyakit menular


● Banyaknya masyarakat yang belum terlalu yakin akan pengetahuan
mengenai PMS
● Banyak profesi-profesi yang melibatkan hal-hal yang bersifat vulgar
● Masyarakat yang kurang mendukung pelaksanaan program tersebut karena
kurangnya pengetahuan dan terbatasnya pendidikan.
● Banyak orang-orang yang masih menyepelekan masalah penyakit menular
seksual.
● Banyak orang yang masih berpikiran bahwa PMS bisa disembuhkan
sehingga mereka masih menganggap PMS bukanlah masalah yang serius.
● Banyak orang-orang yang baru sadar akan kesalahannya ketika mereka
berbuat salah atau dengan kata lain menyesal kemudian dan tidak ada
gunanya.
● Kurang adanya motivasi yang kuat dari beberapa kelompok masyarakat
untuk mencegahnya.
● Sesungguhnya pencegahan penyakit menular seksual merupakan langkah
yang tepat bila seseorang ingin hidupnya terhindar dari masalah PMS

10
BAB II

PENUTUP

1. Penutup

HIV/AIDS menjadi masalah serius karena bukan hanya merupakan masalah


kesehatan atau persoalan pembangunan, tetapi juga masalah ekonomi, sosial, dan lain-
lain. Berdasarkan sifat dan efeknya, sangatlah unik karena AIDS mematikan kelompok
yang paling produktif dan paling efektif secara reproduksi dalam masyarakat, yang
kemudian berdampak pada mengurangi produktivitas dan kapasitas dari masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan AIDS terhadap masyarakat dapat bersifat permanen atau
setidaknya berjangka sangat panjang.

AIDS secara sosial tidak terlihat (invisible) meski demikian kerusakan yang
ditimbulkannya sangatlah nyata.HIV/AIDS karena sifatnya yang sangat mematikan
sehingga menimbulkan rasa malu dan pengucilan dari masyarakat yang kemudian akan
mengiring pada bentuk-bentuk pembungkaman, penolakan, stigma, dan diskriminasi pada
hampir semua sendi kehidupan. Hampir semua orang yang diduga terinfeksi AIDS tidak
memiliki akses terhadap tes HIV, inilah yang membuat usaha-usaha pencegahan dan
penyembuhan menjadi sangat rumit. Program pencegahan penyebaran HIV/AIDS harus
segera dilaksanakan, tak terkecuali area Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah
Tahanan.

11
Daftar Pustaka

1. Ahluwalia V.K, Ahluwalia M. 2005. HIV/AIDS transmission, prevention and alternative


therapies. New Delhi: Lotus Press.
2. Anita. 2000. Penyebaran dan usaha pencegahan AIDS. Dalam R.H Nasution, C. Anwar,
D.P. Nasution: AIDS: Kita bisa kena kita bisa cegah. Medan: Penerbit Monora. p.35-41.
3. Ashari, Muhammad Dedi. 2000. Hindari AIDS demi masa depan kita semua. Dalam R.H
Nasution, C. Anwar, D.P. Nasution: AIDS: Kita bisa kena kita bisa cegah. Medan:
Penerbit Monora. p.17.
4. Diponegoro Care Centre. 2005. Makalah HIV/AIDS. Semarang: Lembaga Penelitian
Universitas Diponegoro.

- Selesai Terimakasih -

12

Anda mungkin juga menyukai