TRIKOMONIASIS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK:
1. REGINA NAAFI’AH
2. FATMA VANIA SURIYANTI
3. NOFANDA DWI ANGGRAINI
4. ERIKSON MANURUNG
5. MUHAMMAD FARHAN
6. RABBYL DEUTA RUSMAN
7. TRI GENTA PRATITA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami, dari kelompok
4 telah menyelesaikan Makalah Penjaskes ini tentang materi Sifilis dan
Trikomoniasis.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui apa itu pengertian
Penyakit Menular Seksual, Pengertian PMS dari Sifilis dan Trikomoniasis, apa
yang menyebabkannya, gejala yang ditimbulkan, serta pengobatan penyakit
menular seksual tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini, kami akui masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah
penyempurnaan makalah. Dan kami akan menerimanya dengan baik.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi
semua orang dan lebih kurang proses pembuatannya kami minta maaf
sebesar-besarnya.
KATA PENGANTAR.........................................................................I
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2
1. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL SIFILIS
2. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TRIKOMONIASIS
BAB III PENUTUP........................................................................................3
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA........................................................................4
BAB 1
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti PMS sangat minim. Padahal di zaman yang
berkembang ini sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan informasi secara berkala dan
meluas. Bagi individu-individu yang mengetahui dampak PMS secara menyeluruh pun tidak
memperhatikan lagi konsekuensinya. Mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu merasa menyesal
saat penyakit itu telah becongkol dalam tubuhnya.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang
ke orang yang lain melalui kontak seksual Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan
PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik
generasi lama PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang
disebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut bahkan dapat
mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah
dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti
Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi. Sehingga pendidikan
mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual beresiko menjadi penyebab penularan PMS,
terutama kontak seksual yang tidak aman Satu satunya yang betul-betul aman adalah abstinensia
yaitu tidak melakukan hubungan seksual diluar pernikahan. Kebanyakan orang menganggap
berciuman sebagai aktivitas yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat
menular lewat aktivitas yang nampaknya tidak berbahaya. Penyebaran PMS dapat terjadi melalui
darah segar, sperma, dan cairan tubuh lainnya.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu definisi Penyakit Menular Seksual (PMS)?
2. Apa saja gejala yang ditimbulkan akibat PMS ini?
3. Bagaimana cara mencegah PMS?
4. Mengapa pada zaman sekarang semakin marak terjadinya seks bebas tanpa adanya ikatan
pernikahan?
3. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui apa itu Penyakit Menular Seksual (PMS)
2. Mengetahui apa saja gejala yang ditimbulkan akibat PMS ini
3. Mengetahui bagaimana cara mencegah PMS
4. Mengetahui mengapa pada zaman sekarang semakin marak terjadinya seks bebas tanpa
adanya ikatan pernikahan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. SIFILIS
PENGERTIAN PMS SIFILIS (RAJA SINGA)
Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis
diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur. Luka
atau ulkus pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak
terasa sakit sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski begitu, pada tahap ini, infeksi sudah
bisa ditularkan ke orang lain. Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak otak,
jantung, dan organ lain. Pada ibu hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi
janin tidak normal, bahkan kematian pada bayi. Oleh karena itu, kondisi ini perlu didiagnosis dan
diobati sedini mungkin.
Sifilis Laten
Pada sifilis tahap ini, bakteri tetap ada, tetapi sifilis tidak menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-
tahun. Selama 12 bulan pertama tahap sifilis laten, infeksi masih bisa ditularkan. Setelah 2 tahun, infeksi masih
ada di dalam tubuh, tetapi tidak bisa menular kepada orang lain lagi.
Sifilis Tersier
Infeksi pada tahap ini dapat muncul antara 10–30 tahun setelah terjadinya infeksi pertama. Sifilis
pada tahap tersier ditunjukkan dengan kerusakan organ permanen sehingga bisa berakibat fatal bagi
penderitanya. Pada tahap ini, sifilis bisa berdampak pada mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati,
tulang, dan sendi-sendi. Akibatnya, penderita bisa terkena kebutaan, penyakit jantung atau stroke.
Sifilis Kongenital
Ibu hamil yang terkena sipilis dapat menyebarkan penyakit ini kepada anaknya, baik sejak dalam
kandungan maupun saat persalinan. Kondisi ini sering menimbulkan komplikasi serius saat
kehamilan, seperti keguguran, kematian janin, atau kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan.
Bila berhasil hidup, bayi yang lahir dengan sifilis kongenital biasanya tidak menunjukkan gejala
tertentu pada awalnya. Namun, beberapa bayi dapat mengalami ruam di bagian telapak tangan atau
telapak kaki, serta pembengkakan kelanjar getah bening dan organ limpa.
Setelah disuntik antibiotik penisilin, beberapa penderita bisa merasakan reaksi Jarisch-Herxheimer.
Reaksi ini dapat menimbulkan gejala berupa demam, sakit kepala, dan nyeri otot atau sendi. Reaksi
ini bukan suatu kondisi yang serius dan biasanya hanya berlangsung selama 1 hari. Selama
pengobatan berlangsung, penderita tidak boleh berhubungan seksual sampai dinyatakan sembuh.
Untuk mencegah penularan, beri tahu pasangan tentang kondisi yang dialami agar pasangan segera
melakukan tes sifilis dan segera diobati.
Setelah pengobatan, penderita tetap diminta untuk menjalani tes darah secara berkala. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh total. Penderita juga harus tetap waspada
karena masih bisa terinfeksi sifilis kembali, meski sudah diobati dan dinyatakan sembuh.
2. TRIKOMONIASIS
PENGERTIAN PMS TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas
Vaginalis. Penyakit yang dikenal dengan istilah “trich” ini lebih sering menyerang perempuan, tapi
bisa juga menyerang laki-laki. Trikomoniasis pada pria biasanya tidak menunjukkan gejala apapun.
Namun pada perempuan, infeksi ini dapat menyebabkan keputihan berbau tidak sedap, rasa gatal di
vagina, dan rasa sakit ketika buang air kecil. Trikomoniasis yang parah dan terlambat ditangani dapat
menyebabkan risiko melahirkan bayi prematur, apabila infeksi terjadi dalam masa kehamilan. Risiko
penularan penyakit Trikomoniasis dapat dihindari dengan menggunakan kondom ketika
berhubungan seksual dan menghindari bergonta-ganti pasangan seksual.
terlebih dahulu.
Kebanyakan penderita Trikomoniasis tidak merasakan gejala apa pun. Meski begitu, penderita
tetap bisa menularkan Trikomoniasis kepada orang lain. Bila terdapat gejala, biasanya keluhan akan
muncul 5–28 hari setelah terinfeksi.
Sedangkan pada pria, gejala Trikomoniasis yang dapat muncul antara lain:
1. Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis
2. Keluar cairan putih dari penis
3. Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi
4. Lebih sering buang air kecil dari biasanya
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti PMS sangat minim. Padahal di zaman yang
berkembang ini sudah cukup banyak perantara untuk menyampaikan informasi secara berkala dan
meluas. Bagi individu-individu yang mengetahui dampak PMS secara menyeluruh pun tidak
memperhatikan lagi konsekuensinya. Mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu merasa menyesal
saat penyakit itu telah becongkol dalam tubuhnya.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke
orang yang lain melalui kontak seksual Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang
mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama
PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh
virus, belum dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut bahkan dapat mematikan. Sifilis,
AIDS, kutil kelamin, herpes, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab
kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul
(PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi. Sehingga pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
2. SARAN
Di zaman sekarang, Pendidikan seksual pada remaja sebaiknya dimulai melalui obrolan antara
orang tua dan anak. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang tua di
Indonesia tidak membicarakan seksualitas dan kesehatan reproduksi kepada anak-anak
mereka. Padahal di era keterbukaan informasi ini, keterlibatan orang tua dan komunitas lebih
dibutuhkan dari sebelumnya.
Oleh karena itu, sebaiknya juga kita harus mengetahui apa itu penyakit menular seksual,
apa dampak yang timbul di masa depan, serta tahu apa konsekuensinya. Remaja pada zaman
sekarang tidak memperhatikan lagi konsekuensinya. Mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu
merasa menyesal saat penyakit itu telah becongkol dalam tubuhnya.
3
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/sifilis
https://www.alodokter.com/trikomoniasis
https://images.app.goo.gl/tyfwz2uCm1BEM4Dw6
https://images.app.goo.gl/PbHm3djysTLBVFQR6
4