PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PMS adalah penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi di dalam
alat reproduksi laki-laki maupun wanita di akibatkan karena hubungan
seksual seperti adanya virus, jamur maupun kuman yang menyebar ke bagian
alat reproduksi lainnya, bahkan menyerang sistem kekebalan tubuh.
Saat ini PMS (Penyakit Menular Seksual) dapat dirawat dan disembuhkan.
Namun demikan, beberapa PMS tidak memperlihatkan gejala-gejala yang
nyata sehingga banyak orang yang bahkan tidak menyadari bahwa mereka
mempunyai atau membawa PMS. PMS yang tidak diobati adalah penyebab
utama kemandulan.
Ada juga beberapa PMS yang disebabkan oleh virus dan tidak bisa
disembuhkan. Diantaranya adalah, Herpes, beberapa jenis Hepatitis, dan
HIV. HIV menyebabkan AIDS. Sampai saat ini AIDS selalu berakibat fatal
dan juga Hepatitis B dan C.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas yaitu :
a. Menjelaskan pengertian Penyakit Menular Seksual pada pria ?
b. Penyebab penularan Penyakit Menular Seksual ?
c. Pandangan Masyarakat Penyakit Menular Seksual ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
menemukan jenis-jenis Penyakit Menular Seksual dan melakukan
penanggulangan secara promotif dan preventif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
6. PMS dapat menyebabkan kita rentan terhadap HIV/AIDS
7. Beberapa PMS ada yang tidak bisa disembuhkan
8. Beberapa PMS seperti halnya HIV/AIDS dan Hepatitis B dapat
menyebabkan kematian.
2. Berganti-ganti pasangan
Semakin banyak pasangan seksual seseorang, kian besar pula kemungkinan
tertular suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung
memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula.
4. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual.
Seseorang yang biasa meminum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih
pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat
seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta
pasangannya menggunakan kondom.
3
5. Penyalahgunaan obat
tkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk
menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan
(pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik
pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
8. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu
masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga
banyak. Contohnya adalah orang yang sering menikah-cerai. Perilaku begini
juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan monogami serial berpikir
bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda
untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual.
Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada
monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan
reproduksi.
4
perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik meski tidak
semua orang melakukannya.
C. Cara Penularan
1. Virus, bakteri, protozoa, parasit dan jamur.
2. Manusia, bahan lain yang tercemar kuman.
Di klinik, untuk pasien yang pertama kali mengalami STD akan merasa
takut, berdosa dan tidak aman, sehingga perlu pendekatan psikologis sosial.
Pendidikan kesehatan yang diberikan di klinik mencangkup : cara kerja
obat, durasi, efektif, efek samping, keuntungan dan kunjungan ulang,
kegagalan pengobatan akan menyebabkan remfeksi juga diberi informasi
tentang : cara transmisi penyakit, proses reinfeksi, hentikan hubungan seksual
jika mungkin, jika tidak bisa mengamankan kondom. Untuk perawatan diri
perlu diinformasikan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Cuci tangan dan mandi dalam frekuensi sering.
5
b. Jangan lakukan (kotraindikasi) douching kecuali untuk pemberian obat-
obatan.
c. Pergunakan pakaian dalam dari katun.
d. Jangan mempergunakan lotion, cream, minyak pada luka kecuali
diprogramkan.
e. Patahkan salah satu rantai penularan.
f. Tidak melakukan hubungan seksual bagi yang belum menikah.
g. Hindari hubungan seks yang tidak aman atau beresiko.
h. Selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan PMS.
i. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin.
j. Mencegah masuknya transfusi darah yang belum di periksa.
k. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah
segar.
l. Mencegah pemakain alat-alat tembus kulit yang tidak steril, contoh
jarum suntik pada tatto.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui
hubungan heteroseksual, homoseksual atau kontak intim melalui genitalia,
mulut atau rectum. Beberapa penyakit menular seksual yang dibahas didalam
makalah ini mencangkup Gonorhea, Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS.
Di dalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan
penyakit menular seksual antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal
dan saluran kencing atau liang senggama (berbau amis, keputihan yang
banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat berhubungan
seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah
bening, dll. Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari
jenis-jenis PMS yang dijelaskan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini penulis mengharapkan pembaca dapat
memahami seluk beluk PMS, agar dikemudian hari penyebaran PMS dapat
ditekan. Kritik dan saran tetap kami nantikanz
8
MAKALAH
SEKSUAL TRANSMITTED DISEASE
Dosen Pengampu :
Erni Faturrahmah, SST.,M.Kes
Di Susun Oleh :
Nita Kurniawati (062402S21003)
Laila Atika Faris (062402S21018)
HalamanJudul
9
Daftar isi............................................................................ i
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar belakang.............................................................. 1
1.2. Rumusan masalah .......................................................... 1
1.3. Tujuan ...................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian................................................................... 3
2.2. Penyebab PMS............................................................... 4
2.6. Pandangan Masyarakat tentang PMS .................................. 7
10