Anda di halaman 1dari 4

10 Jenis Penyakit Menular Seksual yang Paling

Banyak Ditemui
Berbeda dengan wabah flu, jenis penyakit menular seksual (PMS) sebenarnya tidaklah mudah
menyebar dari orang satu ke lainnya. Seseorang baru bisa tertular PMSkalau ia mengadakan
kontak seksual dengan penderitanya. Yang menjadi penyebab penyakit menular seksual
sering dibicarakan belakangan ini adalah, karena sedikit orang yang tahu bagaimana cara
menghadapinya.

FAKTANYA, memang tak banyak yang tahu bagaimana cara merawat, mencegah, dan
menghindari penyakit menular seksual (PMS). Dan walaupun sudah tahu, namun seseorang
belum tentu melakukan upaya pencegahan secara maksimal.

Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah tak semua penyakit yang menginfeksi organ seksual,
termasuk jenis penyakit menular seksual. Infeksi saluran kemih misalnya memang bisa
menimbulkan iritasi saat berhubungan intim, namun penyakit ini tak ditularkan secara
seksual.

FAKTANYA, memang tak banyak yang tahu bagaimana cara merawat, mencegah, dan
menghindari penyakit menular seksual (PMS). Dan walaupun sudah tahu, namun seseorang
belum tentu melakukan upaya pencegahan secara maksimal.
Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah tak semua penyakit yang menginfeksi organ seksual,
termasuk jenis penyakit menular seksual. Infeksi saluran kemih misalnya memang bisa
menimbulkan iritasi saat berhubungan intim, namun penyakit ini tak ditularkan secara
seksual.
Untuk itu, kita perlu mengetahui jenis penyakit menular seksual apa saja yang paling banyak
dijumpai. Berikut daftarnya:

1. Klamidia
Klamidia merupakan jenis PMSyang dapat disembuhkan. Penyakit ini biasa menginfeksi
leher rahim wanita atau saluran reproduksi pria.
Gejala klamidia paling umum adalah munculnya rasa sakit saat berhubungan intim dan
keluarnya cairan dari penis atau vagina. Namun gejala tersebut dapat muncul setelah
beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun setelah seseorang terinfeksi. Inilah yang
membuat keberadaan klamidia sulit dideteksi.
Oleh sebab itu, kalau seseorang menduga dirinya terkena klamidia, ada baiknya ia segera
melakukan tes. Sebab bila penanganannya sampai terlambat, maka penyakit ini dapat
menimbulkan kerusakan tubuh yang tak dapat diperbaiki lagi. Untuk mencegah
penularannya, gunakan kondom berbahan lateks sebelum berhubungan intim.
Baca juga:Kenali Lebih Lanjut Gejala Klamidia pada Pria dan Wanita

2. Gonore
Penyebab penyakit menular seksual satu ini adalah infeksi bakteri. Pada umumnya, gonore
menginfeksi organ yang sama seperti klamidia, dan efeknya pun bisa jangka panjang juga.
Namun gonore juga dapat menginfeksi tenggorokan. Oleh karena itu, jangan pikir kalau seks
oral itu pasti aman.
Gejala gonore yang sering muncul antara lain sensasi terbakar saat buang air kecil, dan pada
pria, penis bisa mengeluarkan cairan berwarna putih, kuning, atau hijau. Akan tetapi gonore
juga sama seperti klamidia, dimana banyak orang tak mengalami gejala apapun.
Hingga saat ini, antibiotik untuk menyembuhkan gonore masih dalam tahap pencarian dan
pengujian. Oleh sebab itu, gonore boleh dibilang termasuk salah satu jenis PMSyang
sementara ini belum ada obatnya.

3. Sifilis
Sifilis merupakan PMSyang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan sifilis
biasanya terjadi akibat adanya kontak langsung dengan luka yang dimiliki si penderita, entah
itu di organ kemaluan, mulut, bahkan dubur.
Artinya, penyakit ini juga dapat menular melalui seks oral maupun hubungan intimyang
melibatkan vagina ataupun dubur. Faktanya, beberapa ahli berpikir bahwa seks orallah yang
paling bertanggung jawab meningkatkan penularan sifilis, khususnya pada pria yang
berhubungan intim dengan sesama jenis.
Dan karena luka sifilis dapat muncul di area yang tak terjangkau oleh kondom, maka peran
alat kontrasepsi tersebut hanya bisa menurunkan risiko penularannya saja, bukan
meniadakannya sama sekali.
Ketika seseorang baru terinfeksi penyakit ini, ia mungkin akan mendapati tumbuhnya luka
kecil yang tak terasa sakit. Luka ini memang dapat sembuh dengan sendirinya, namun bukan
berarti kalau sifilisnya juga hilang.
Hilangnya luka ini hanya membuat jenis PMSini semakin sulit dideteksi dan dirawat. Dan
bila seseorang tak tahu dirinya menderita sifilis, maka ia berpotensi mengalami komplikasi
yang lebih fatal karena tak menjalani perawatan sebagaimana mestinya.

4. Mycoplasma Genitalium (MG)


Tahun 2007 lalu, MG sempat booming, bahkan ketenarannya boleh dibilang sampai
melampaui gonore. Sama seperti gonore dan klamidia, MG juga menyerang sistem
reproduksi pria dan wanita.
Yang membuat jenis PMSini sukar dideteksi adalah karena kebanyakan penderitanya tidak
menunjukkan gejala apapun. Banyak yang menduga kalau penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Mycoplasma genitalium ini bisa membuat penderitanya mandul.

5. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan jenisPMS yang paling banyak diidap perempuan muda yang aktif
secara seksual. Sayangnya, beberapa wanita menganggap penyakit ini sama dengan infeksi
ragi atau bakteri pada vagina dikarenakan keduanya memiliki gejala yang serupa.
Gejala trikomoniasis di antaranya adalah keluarnya cairan berbusa dari vagina disertai aroma
tak sedap yang kuat, rasa sakit saatberhubungan intim, iritasi, hingga gatal. Sedangkan pada
pria, trikomoniasis tak selalu menunjukkan tanda-tanda. Oleh karenanya, jika seorang
perempuan muda terinfeksi penyakit ini, pasangannya juga perlu diperiksa dan dirawat.
6. Kutu kemaluan
Namanya saja kutu kemaluan, itu berarti bahwa kutu ini lebih memilih tinggal di rambut
kemaluan. Namun area tubuh lain seperti ketiak atau bahkan alis juga bisa jadi sarangnya.
Penyebaran kutu yang tak sama dengan kutu rambut ini umumnya melalui kontak seksual,
meski bisa juga lewat pakaian atau sprei.
Beberapa gejala kutu kemaluan adalah rasa gatal pada area kemaluan. Anda mungkin juga
bisa melihat kutu yang merambat atau telurnya yang melekat di helaian rambut. Untuk
mengobatinya tak harus dengan mencukur habis rambut di kemaluan, Anda bisa periksa ke
dokter atau menggunakan obat penghilang kutu alami.

7. HPV (Human Papilloma Virus)


HPV lebih sering dikenal sebagai virus kanker serviks, namun sebenarnya hanya sedikit saja
jenis HPV yang menyebabkan kanker ini. Meski HPV dianggap belum ada obatnya, namun
gejala yang timbul dapat dirawat. Untuk pencegahannya, laki-laki dan perempuan muda
dapat menggunakan vaksin anti-HPV.

8. HIV/ AIDS
Anda pasti pernah mendengar sedikit-banyak tentang HIV-AIDS yang berpotensi menular
melalui cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, air susu, dan darah. Pada masa modern
seperti sekarang, mereka yang terinfeksi HIV biasanya menjalani perawatan HAART (highly
active anti-retroviral therapy) atau cART (combined anti-retroviral therapy) yang melibatkan
kombinasi obat-obatan tertentu.
Walau hingga kini, penyakit ini masih belum bisa disembuhkan 100%, namun para ahli bisa
meminimalisir infeksi HIV agar tak sampai berkembang menjadi AIDS. Oleh karenanya,
HIV bukan lagi penyakit mematikan yang menjadi momok karena banyak penderitanya bisa
hidup sehat dalam jangka waktu lama.

9. Hepatitis B (HBV)
Hepatitis sendiri memiliki beberapa jenis, dan tipe yang dapat menular melalui aktivitas
seksual adalah hepatitis B. Namun tak menutup kemungkinan juga kalau hepatitis C juga bisa
menular secara seksual.

Seiring berjalannya waktu, jenis penyakit menular seksual ini dapat menyebabkan kerusakan
pada liver. Namun untungnya, sudah ada vaksin yang dapat mencegah Anda terinfeksi virus
tersebut.

10. Herpes/HSV
Jenis penyakit menular seksualterakhir yang paling banyak dijumpai adalah herpes. Penyakit
yang disebabkan oleh virus ini biasanya muncul dalam 2 bentuk, HSV1 dan HSV2. Kalau
HSV1 (herpes oral) diasosiasikan dengan munculnya luka lepuhan pada area mulut, maka
HSV2 merupakan herpes genital. Walau dibedakan, namun bukan tidak mungkin untuk
menularkan herpes dari mulut ke organ kelamin, dan sebaliknya.
Gejala herpes memang bisa dirawat dengan obat-obatan antivirus, namun sayangnya infeksi
virusnya tak dapat dihilangkan. Oleh karena itu, penderitanya perlu memahami bahwa dirinya
bisa menularkan virus tersebut, entah mereka memiliki luka/gejala lainnya ataukah tidak.
Kondom memang dapat mengurangi risiko penularan herpes, namun tidak 100% karena
herpes juga dapat menular melalui kontak kulit dengan kulit.

Anda mungkin juga menyukai