(PMS)
Oleh:
Butet Karina Berutu
Heiske Sevne Carolline Tumangger
Lina Prawati Berutu
Putri Rich Diana Tinambunan
Teguh Tri Prasetio
Toni Saputra Meka
i
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit menular seksual (PMS), adalah infeksi yang umumnya
menyebar melalui aktivitas seksual, terutama hubungan seks melalui vagina,
seks anal, dan seks oral. Biasanya, pada awalnya PMS tidak menimbulkan
gejala. Istilah penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena
memiliki cakupan pada orang yang mungkin terinfeksi dan menginfeksi orang
lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga
dapat ditularkan melalui jarum suntik, kelahiran, dan menyusui. Infeksi
penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun lamanya.
Penting untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya
hubungan seksual melalui alat kelamin. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual
yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman”. Satu-satunya yang betul-
betul “seks aman” adalah abstinensi. Hubungan seks dalam konteks hubungan
monogami di mana kedua individu bebas dari PMS juga dianggap “aman”.
Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktivitas yang aman.
Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat
aktivitas yang nampaknya tidak berbahaya. Semua bentuk lain kontak seksual
juga berisiko.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian penyakit menular seksual (PMS)?
2. Apa saja jenis-jenis penyakit menular seksual (PMS)?
3. Apa dampak penyakit menular seksual (PMS)?
4. Bagaimana upaya penanggulangan penyakit menular seksual (PMS)?
5. Apa saja faktor penghambat proses pencegahan penyakit menular seksual
(PMS)?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
4. Herpes
Gejala penyakit herpes yaitu terasa nyeri dan dapat hilang timbul;
dapat diobati untuk mengurangi gejala.
5. HIV/AIDS
HIV/AIDS dikenal pertama kali pada tahun 1984, AIDS adalah
penyebab kematian ke enam pada laki-laki dan perempuan muda. Virus ini
fatal dan menimbulkan rasa sakit yang cukup lama sebelum kemudian
meninggal.
6. Human Papilloma Virus (HPV) dan Kutil kelamin
Human Papilloma Virus (HPV) dan Kutil kelamin adalah PMS
yang paling sering menyerang, 33% dari perempuan memiliki virus ini,
yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penis serta nyeri pada
kelamin.
7. Sifilis
Sifilis jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan otak dan
hati yang serius.
8. Trikomoniasis
Trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan yang berbusa atau
tidak ada gejala sama sekali. Pada perempuan hamil dapat menyebabkan
kelahiran prematur.
Jangan segan-segan untuk meminta jarum suntik yang steril karena hal
tersebut adalah hak kita sebagai pasien.
c. Menjaga Kesehatan Organ Intim
Pencegahan penyakit menular seksual berikutnya adalah
berusaha untuk tetap membersihkan organ intim dan menjaga
kesehatannya. Kadang-kadang kita mungkin sering sembrono dengan
membiarkan begitu saja atau dibersihkan ala kadarnya atas organ intim
kita. Padahal tentunya organ intim membutuhkan penanganan dan
perawatan khusus. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa mencegah
lebih baik daripada mengobati. Itu sebabnya pencegahan penyakit
menular seksual merupakan langkah yang paling tepat daripada
mengobati. Pencegahan artinya waspada sedangkan mengobati berarti
memperbaiki sesuatu yang sudah rusak.
d. Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Perkuat sistem kekebalan tubuh dengan gaya hidup sehat,
konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan tinggi vitamin C/D/E, rutin
berolahraga, dan pola hidup yang teratur.
e. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin bila termasuk aktif
secara seksual dan terindikasi melakukan hubungan seks tidak aman.
2. Pencegahan PMS terhadap Keluarga
Keluarga menjadi salah satu kelompok tempat yang paling efektif
dalam penanggulangan PMS. Memberikan pemahaman akan dampak yang
diakibatkan oleh PMS di dalam keluarga memberikan pengertian pengaruh
yang sangat besar. Keluarga harus menganggap masalah PMS menjadi hal
yang penting sehingga keharmonisan berumah tangga dapat terjaga dan
terhindar dari PMS. Beberapa hal yang dapat dilakukan di keluarga:
a. Pencegahan non seksual dapat dilakukan dengan mengadakan
pemeriksaan donor darah sehingga darah akan terbebas dari HIV
AIDS.
6
A. Kesimpulan
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang
dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.
Beberapa penyakit menular seksual: klamidia, gonore, hepatitis B, herpes,
HIV/AIDS, human papilloma virus (HPV), kutil kelamin, sifilis, dan
trikomoniasis.
Tindakan penanggulangan yang harus dilakukan terhadap penyakit
menular seksual dapat dilaksanakan oleh diri sendiri, keluarga dan
masyarakat. Memberikan pemahaman dan pengetahuan menjadikan landasan
terpenting dalam penanggulangan penyakit menular seksual.
B. Saran
Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan
hubungan seks hingga penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit kepadanya pasangan.
8
9